Kotbah Misa Harian, Kamis 8 Nopember 2012



MENJUMPAI WAJAH ALLAH YANG HILANG
Flp 3:3-8a; Luk 15:1-10
Kotbah Misa Harian, Kamis 8 Nopember 2012
Di Kapela Soverdi Surabaya

(P. Benediktus Bere Mali, SVD)


Hidup manusia selalu bertumbu dan berkembang mulai dari bayi, anak-anak, remaja sampai dewasa. Di dalam hidup manusia itu ada yang bertambah, ada yang berkurang, ada yang datang, ada yang pergi, ada yang memperoleh dan ada yang menghilang, ada yang menjumpai dan menadapat tetapi ada yang menghilang. Hari ini satu tema yang menjadi pusat dan fokus perhatian kita di dalam permenungan ini adalah tentang domba yang hilang dari kandangnya.


Apa artinya domba yang hilang dari kandangnya? Manusia tidak selalu hidup sebagai malaikat. Manusia juga tidak selalu hidup sebagai orang yang Kudus. Dosa dan salah mewarnai hidupnya dan menodai hidupnya. Dosa membuat manusia menjauh dari wajah Allah bahkan manusia melalui dosanya menghilangkan wajah Allah di dalam hidupnya.


Tetapi manusia dapat konsentrasi pada kekudusan tanpa dosa dalam perilaku hidupnya. Manusia memiliki kerinduan yang mendalam, untuk menemui wajah Allah di dalam hidupnya. Manusia adalah subyek yang bebas yang dapat menyetir seluruh perilaku hidupnya pada kekudusan yang berasal dari kehendak Allah. Untuk itu manusia harus memahami antara dosa dengan Tobat untuk dapat mengarahkan diri pada kekudusan yang dikehendaki oleh Tuhan. Pemahaman yang baik dan benar mengantar orang pada perilaku yang baik dan benar.


Pertanyaannya adalah: Apa perbedaan antara DOSA dengan TOBAT? Perbedaan antara keduanya dapat dilihat dari singkatannya. TOBAT singkatannya (T)-indakan (O)-rang (B)-erdasarkan  (A)-llah dan (T)-untunanNya. Sedangkan DOSA singkatan dari (D)-iri (O)-rang yang (S)-ingkirkan (A)-llah. Dengan kata lain Dosa adalah orang berjalan dari Terang (Tuhan) menuju kegelapan (Setan) sedangkan Tobat adalah orang yang berjalan meninggalkan kegelapan (setan) menuju Terang (Allah) dan hidup di dalam bimbingan dan penyertaan Allah.


Nah orang yang Berdosa adalah orang hilang dari rumah Allah dan perlu dicari dan dituntun kembali menuju Rumah Allah. Pencari itu adalah pemilik orang yang berdosa. Pemilik yang mencari orang yang hilang dari pelukan kasih Allah di dalam RumahNya seperti seorang gembala yang mencari dombanya yang hilang dari kandangnya. Mencari orang yang jauh dari Allah dengan arahan-arahan yang baik dan benar agar disadarkan untuk secara bebas meninggalkan dosa menuju Rumah Tuhan.


Saat ada keputusan bebas meninggalkan kegelapan dosa menuju Terang di Rumah Tuhan itulah awal pertobatannya. TOBAT hadir dalam dirinya dan menuntunnya menuju dan tiba di Rumah Tuhan sumber terang yang sejati. Tobat berarti Kristus terpenting dalam hidup daripada yang lain-lainnya. Tobat berarti bersukacita di dalam Allah karena domba yang hilang telah ditemukan kembali dan bergabung kembali di dalam kandang Tuhan. Tobat berarti hidup selalu di dalam tuntunan Allah dalam pola pikir, kata dan perilaku.


Ada banyak pengalaman pertobatan manusia. Misalnya, dulu, Saulus mengandalkan diri sendiri. Kehebatan pribadi penting di atas segala-galanya. Sekarang Paulus setelah bertobat, Kristus adalah lebih penting di atas segala-galanya. Dia menjumpai Wajah Allah dalam seluruh hidupnya. Kehilangan Wajah Allah dalam pola pikir, kata dan tindakannya dulu, lewat pertobatannya, dia menjumpai kembali Wajah Allah di dalam Kristus yang terpenting di atas segala-galanya.


Kita barangkali dulu selalu memiliki kehangatan di dalam hidup bersama dan hidup berkomunitas. Kehangatan itu adalah keluarga bersama-sama datang ke Gereka pada hari Minggu. Kehangatan itu adalah keluarga selalu makan bersama-sama sebagai satu keluarga. Kehangatan itu adalah anak-anak selalu disapa dan diperhatikan secara langsung sehingga mengalami sentuhan kasih orang tua secara langsung. Anak-anak sebelum berangkat ke sekolah selalu menerima doa dan berkat dari kedua orang tua.


Sekarang barangkali semua kehangatan itu telah hilang. Kehangatan itu adalah Wajah Allah yang telah hilang di dalam hidup dan karya kita. Maka kita mau seperti Saulus yang bertobat dan menjumpai kembali Wajah Allah yang hilang dengan mengutamakan Kristus di dalam hidup. Kita menjumpai kembali Wajah Allah yang hilang di dalam membaca Kitab Suci setiap hari, berdoa bersama di dalam keluarga, makan bersama di dalam keluarga, rekreasi bersama keluarga. Dengan itu kita menemukan Wajah Allah di dalam hidup sehari-hari. Dengan itu kita tidak berjalan menjauh dari Wajah Allah.

Apakah hidupmu masih ada dalam kuasa DOSA (Diri Orang yang Singkirkan Allah) atau sebaliknya TOBAT (Tindakan Orang Berdasarkan Allah dan TuntunanNya?