Homili Selasa 7 Mei 2013




PEMIMPIN : Regenerasi vs Status Quo
*P. Benediktus Bere Mali, SVD*
Opini Kompas 6 April 2013 menurunkan karikatur tentang kepemimpinan dalam Partai Demokrat. Karikatur itu melukiskan atau menggambarkan dua (2) kursi kekuasaan. Satu kursi berlabel lambing Partai Demokrat. Satu Kursi lagi berlambang Burung Garuda Pancasila. Menarik bahwa Kursi bergambar Lambang Burung Garuda Pancasila itu kosong sedangkan Kursi bergambar Lambang Partai Demokrat itu diduduki Sang Penguasa. Penguasa itu mengosongkan kursi yang bergambar Burung Garuda Pancasila  dan melayani Kursi Partai ketika tidak ada regenerasi yang baik dan benar dalam partai Demokrat. Selama dua periode penguasa menikmati masa jabatannya di Kursi bergambar Burung Garuda Pancasila,  mengabaikan regenerasi kader partai Demokrat. Pada akhir jabatannya di Kursi Bergambar Burung Garuda Republik Indonesia, penguasa sepertinya bingung untuk melanjutkan keberadaan partai Demokrat yang telah mengantar penguasa sampai duduk di Kursi bergambar Burung  Garuda Republik Indonesia itu.
Injil hari ini menampilkan “Regenerasi kepemimpinan” dalam Karya Misi Allah. Yesus bersabda kepada para murid-Nya: “Adalah lebih berguna bagi kamu, jika AKu pergi sebab jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Roh Penghibur kepadamu. Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi”. Yesus berkarya selama 3 tahun. Periode berikut Ia serahkan kepada yang lain, kepada Roh Kudus untuk melanjutkan karya misi Allah untuk menyelamatkan semua orang lintas batas, yang percaya kepadaNya.
Yesus adalah model pemimpin yang sejati bagi kita. Dia adalah pemimpin yang visioner, memiliki rencana regenerasi yang jelas dalam menjutkan karya misi Allah.
Paulus dan Silas adalah dua misionaris yang teguh dan kokoh beriman kepada Yesus yang telah bangkit, sebagai pemimpin yang sejati. Mereka focus pada pembangunan rohani, bukan pembangunan fisik. Pengalaman misi di Antiokia meneguhkan bahwa mereka menaruh perhatian yang besar pada pembangunan rohani baik ke dalam diri maupun dalam misi keluar. Kekokohan bangunan rohani secara ke dalam terbukti dengan : Berdoa sepanjang malam dalam penjara dan doa itu melahirkan Gempa Bumi yang dahsyat yang membuka ikatan belenggu mereka, dan pintu-pintu penjara terbuka.
Menyaksikan peristiwa iman itu, kepala penjara dan seisi keluarga di rumahnya bertobat, percaya kepada Kristus yang telah bangkit, yang diwartakan Paulus dan Silas.

Homili Selasa 7 Mei 2013
Kis 16 : 22 – 34
Mzm 138
Yoh 16 : 5 - 11