Rm. Benediktus Bere Mali, SVD.
Orang Tua yang mempunyai mimpi pasti mengharapkan anak-anaknya menjadi orang. Orang dalam bahasa Inggris MAN. MAN dapat disingkat sebagai berikut.M singkatan dari Money. A singkatan dari Autority. N singkatan dari Name. Menjadi orang berarti memiliki uang, kekuasaan dan nama besar. Entah sadar atau tidak sadar setiap orang tua memimpikan anak-anaknya menjadi orang, menjadi MAN.
Ada banyak anak yang menanggapi mimpi orang tuanya dengan baik dan positif. Ungkapan rekasi positif itu dengan rajin bekerja, rajin berdoa dan rajin belajar. Ada banyak anak yang menjadi orang. Ada banyak anak yang menjadi kaya, mendapat kedudukan dan menerima Nama Besar. Singkatnya ada banyak anak yang menjadi "kaya".
Ada dua sikap manusia yang bisa ada setelah seseorang menjadi kaya. Kekayaan dilihat sebagai sarana bukan tujuan. Bisa juga orang bersikap seperti ini. Kekayaan duniawi dijadikan tujuan. Seseorang yang kaya bisa meyembahberhala kepada kekayaannya. Orang seperti ini dikenal atau disebut orang yang serakah atau orang yang tamak. Ciri khas orang yang tamak adalah mengumpulkan harta kekayaan duniawi tanpa mengalami sebuah kepuasan dan sulit sekali atau bahkan tidak sama sekali untuk membagikan harta duniawi kepada sesama sekitar yang paling berkekurangan dan paling membutuhkan pertolongan sesamanya.
Tuhan secara kreatif menegur orang-orang yang berada pada tingkat ketamakan pribadi atau dalam keserakahan kepribadian. Semakin banyak harta kekayaan duniwi akan mendatangkan ketidaknyamanan di waktu malam. Orang kaya Memikirkan hartanya sampai tidak dapat tidur karena takut hartanya dicuri orang. Untuk masuk ke dalam kemuliaan Kristus di Surga orang harus mematikan makhluk ketamakan atau keserakahan dalam rumah kediaman hatinya. Rumah hatinya harus membuka diri dan mengucapkan selamat datang kepada makhluk kaya dalam Tuhan Yesus untuk tinggal dan berdiam di dalam rumah hatinya. Orang seperti ini dikenal atau disebut dengan orang yang kaya secara spiritual.
Mereka yang disebut orang yang kaya secara spiritual memiliki keunikannya tersendiri. Beberapa keunikan yang dimiliki orang yang kaya di hadapan Allah adalah memiliki semangat solidaritas yang tinggi dalam hidup keberimanannya. Orang yang kaya spiritual adalah mereka yang bekerja secara tekun, sabar dan disiplin untuk mendapatkan harta kekayaan duniawi secara wajar dan lewat cara yang normal serta rela membagikan atau memberikan harta kekayaannya kepada sesama yang sangat membutuhkan pertolongan agar mereka juga berkecukupan sehingga mereka juga boleh mengalami rahmat pemberian Tuhan yaitu harta kekayaan itu. Oranga yang kaya dalam Roh Allah adalah orang yang membagikan harta berupa kemampuan, talenta, kekayaan ilmu pengetahuan, tenaga, kepada pengutamaan kesejahteraan orang lain disamping memperhatikan kesejahteraan dirinya. Orang yang kaya di hadapan Tuhan selalu mengalami kesukacitaan yang mendalam dalam Bimbingan Tuhan, dan itu lahir atau mengalir keluar dari kerelaan berbagi kepada sesama melintas batas, kepada sesama yang sangat membutuhkan bantuan dan pertolongannya. Hal ini lahir dari pola berpikir hidup keberimanan yang mengakui Allah yang tak kelihatan menampakan diriNya dalam wajah sesama yang hadir dan hidup bersama dimana dan kapan saja. Inilah rasa syukur dan terimakasih manusia kepada Tuhan pemberi aneka harta kekayaan kepadanya, lewat berupaya menggandakan hartanya dan solidaritas kepada sesama manusia.
Sumber akar kekuatan sikap solider manusia beriman berasal dari iman akan solidaritas Allah yang dirayakan dalam setiap liturgi ekaristi. "Terimalah dan makanlah inilah TubuhKu yang Kuserahkan bagimmu. Terimalah dan minumlah inilah piala darahKu yang ditumpahkan bagimu dan bagi semua orang demi pengampunan dosa." Semoga iman kita ini memandu kita untuk memiliki semangat berbagi dalam hidup berkomunitas kita dan dalam hidup tugas dan karya pelayanan kita kapan dan dimana saja. *****
- INSPIRASI dari Hari Minggu Biasa XVIII Tahun C II.
Bacaan Pertama dari Kitab Pengkhotbah 1:2,2:21-23.
Mazmur 90:3-4,5-6,12-13,14,17.
Bacaan II dari Kolose 3:1-5,9-11.
Injil Lukas 12:13-21.
Kotbah ini disampaiakan di Kapela Soverdi Surabaya
Minggu 1 Agustus 2010, dalam Perayaan Ekaristi Kudus.
Umat yang hadir:
Dr. Eduardus Dosi SVD.
Provinsial SVD Jawa.
P. Thoby Kraeng Muda SVD,
P. Kletus Hekong SVD.
P. Fritz Meko SVD.
P. Klemens Amaunut SVD.
P. Dominikus Baok, SVD.
Dan Para tamu di Soverdi Surabaya.