MATENI
VS BIOFIL
Homili
Jumat 22 Februari
di
Paraki Stefanus Manukan Surabaya
Pada
Pesta Tahkta St. Petrus Rasul
1
Ptr 5 : 1 – 4; Mat 16 : 13 – 19
P. Benediktus Bere Mali, SVD
Mateni
adalah istilah kata bahasa Jawa yang dimuat di dalam Jawa Pos hari Jumat 22
Februari 2013, khususnya di halaman opini. Mateni artinya mematikan secara
fisik, psikis dan sosial. Mateni ini searti dengan nekrofil yang
diproklamasikan Erik Form. Mateni atau nekrofile berarti membunuh secara fisik,
sosial, psikologis atau pembunuhan Karakter. Sesorang melakukan pembunuhan
karakter sesama karena bermula dengan iri hati, dan berjuang mematahkan
kesuksesan hidup sesamanya serta jalan mulus sesama perjalanannya menuju puncak
keberhasilan meraih harta, kedudukan ataupun nama besar karena pendidikan atau
kualitas pribadi yang dimilikinya. Sedangkan daya yang memberi inspirasi, daya
kreasi, menyemangati dan menghidupkan serta mendukung atau support terthadap sesama
atau menjadi berkat bagi sesama adalah pribadi yang berkarakter biofil.
Tahkta
St. Petrus Rasul yg pestanya kita rayakan hari ini kehadirannya menjadi biofile
bagi sesama mulai dari komunitasnya sampai kepada komunitas seluruh dunia.
Artinya bahwa Petrus berpikir berkata serta berperilaku senantiasa membawa
hidup dan kehidupan bagi diri dan sesamanya. Hal itu berasal dari
basisnya adalah iman kokoh kepada Yesus Kristus dan melayani di atas dasar
kasih korban dalam hatinya yang tulus. Petrus mengimani Yesus
adalah Mesias Anak Allah yang hidup yang memberikan hidup bagi manusia lintas
batas atau kepada manusia dan alam semesta secara universal. Petrus juga meneladani Yesus yang mencintai
dan berkorban dalam melayani secara tulus ikhlas tanpa pamrih.
Dua
hal yang dia miliki itu melahirkan permintaan Tuhan kepadanya untuk
menjadi ketua angkatan para rasul. Dan kemudian dia menjadi ketua pertama
Geraja awal dalam hirarki Gereja. Dia diberi kunci Kerajaan Surga untuk membuka
pintu iman kepada semua orang yang berjalan di atas jalan menuju Rumah Bapa di
Surga. Dia menjadi penjaga pintu Gerbang ke Surga bagi semua orang yang siap
untuk masuk surga. Bagi manusia yang memenuhi syarat masuk surga pintu surga
dibukakan. Mereka yang memenuhi syarat masuk surga adalah mengimani Yesus
adalah sebuah nama yang memberikan keselamatan universal. Hanya dalam nama Yesus
ada keselamatan (Kis 4:12). Yesus adalah jalan kebenaran dan kehidupan abadi
(Yoh 14 : 6). Setiap orang percaya
kepada Yesus adalah Mesias Anak Allah yang hidup menerima kehidupan kekal.
Setiap orang melayani orang yang paling hina dalam hidupnya di dunia ini diberi
tempat surga (Mat 25 : 40).
Kita pun dengan iman kepada Yesus dan melaksanakan
Sabda Allah di dalam hidup, memiliki modal dan peluang masuk ke dalam Surga. Kita
yang dengan sabar dan tekun setia pada Tuhan Yesus dalam suka dan duka hidup kita
di dunia ini kelak menuju gerbang pintu surga. Saya yakin kita dibukakan pintu
surga lebar-lebar oleh Petrus sehingga kita dengan leluasa masuk ke dalam Surga di dalam ziarah hidup rohani kita
yang berakhir di dalam Surga hidup bersama para penghuni di Surga yaitu para
Kudus dan Para Malaikat. Maka pada perayaan Tahta St Petrus Rasul ini kita
mohan berkat Santo Petrus agar kita juga memiliki tahkta dalam hidup kita
didasarkan atas iman kepada Yesus dan pelayanan dengan tulus untuk membawa
hidup dan kehidupan bagi sesama, bukan kehancuran atau pembunuhan karakter.