KETIKA
API
PENGGODA MEMBAKAR
EMAS PANGGILAN CALON IMAM
Pesta St. Thomas Aquino
Senin 28 Januari 2013
Ibr 9:15.24-28; Mrk 3 : 22 – 30
Dari Surabaya Untuk Dunia
*P.
Benediktus Bere Mali,SVD*
Apa yang akan seorang calon imam atau
imam akan rasakan ketika keluarganya
atau umatnya yang kekurangan imam, mengirim seorang perempuan penggoda kepada
calon imam dan atau seorang imam yang sangat setia pada panggilannya? Dapat
dibayangkan perasaan calon imam atau imam itu bahwa sesungguhnya merasa
kehilangan dukungan dari orang-orang yang paling dekat dengannya dalam
perjalanan panggilan hidupnya. Memang dalam kekerabatan dan hubungan darah
calon imam merasakan kehilangan kekuatan, tetapi secara spiritual, inilah api
ujian yang membakar emas panggilan calon imam dan imam yang menerima penggoda
yang didatangkan oleh keluarganya sendiri.
Emas panggilan semakin dibakar api penggoda semakin kokoh keemasannya.
Sumber kekuatan keemasan panggilan mengalir dari Rahmat Allah yang maha kasih
bagi setiap orang yang mencintaiNya.
Kesulitan paling berat dalam
Panggilan datangnya bukan dari jauh tetapi dari orang yang paling dekat dengan
kita. Thomas Aquino dalam panggilan awal untuk menjadi imam Dominikan
menghadapi penghalang terbesar dari kedua orang tuanya dengan mengirim
perempuan penggoda kepadanya untuk menggagalkan panggilannya menjadi imam Dominikan.
Ini betul betul kuasa beelzebul menjadi nyata
dalam diri kedua orang tua Thomas Aquino. Tantangan dari kuasa Beelzebul dalam
diri kedua orang tuanya itu dihadapi Thomas Aquino bukan dengan senjata atau
rudal atau kekuatan fisik lainnya, melainkan Kuasa Beelzebul itu dihadapi
dengan kuasa Allah. Thomas Aquino mengandalkan Kuasa Allah dalam Doa Adorasi di
depan Sakramen Maha Kudus.
Tuhan mengabulkan Doanya. Terbukti orang
tuanya bertobat. Dulunya menolak panggilan Thomas untuk menjadi imam
Dominikan dengan mengirimkan perempuan penggoda kepada anaknya. Tetapi kini
kembali berjalan di jalan Tuhan yang memanggil Thomas Aquino untuk menjadi imam
Dominikan.
Dukungan orang tua itu menjadikan Thomas
berjalan semakin kokoh di jalan panggilan menjadi imam Dominikan dan kemudian
Thomas menjadi filsuf dan teolog sepanjang zaman bagi segala generasi. Thomas
Aquino adalah pendoa, suci, kudus, cerdas dan rendah hati di hadapan Tuhan dan
sesama. Semoga teladannya hidup dan bertumbuh berkembang di dalam diri kita
semua yang merayakan pestanya pada hari ini. St. Thomas Aquino alirkanlah Roh
Kepintaranmu, Roh Kerendahan Hatimu dan Roh Kekudusanmu ke dalam hati kami dan
hati semua manusia. Amin.