Homili Senin 22 April 2013
Kis 11 : 1 – 18
Mzm 42 : 2 – 3; 43:3.4
Yoh 10 : 1 - 10
GEMBALA ITIK dan GEMBALA DOMBA
*P. Benediktus Bere Mali, SVD*
Saya beberapa waktu lalu bertemu
seorang gembala yang sedang menggembalakan domba-dombanya. Keunikan gembala
domba dapat dilahat pada gambar di atas. Gembala domba selalu berada di depan
barisan domba dan domba-domba mengikutinya dari belakang. Sebaliknya pada waktu
yang berbeda saya melihat gembala itik. Keunikan penggembala itik adalah
gembala selalu berada di belakang itik. Gembala mendorong Itik dari belakang ke
arah yang dituju.
Pengalaman akan Gembala itik dengan gembala
domba tersebut membuat saya ingat akan pengalaman saya ketika saya mengikuti
lomba cerdas cermat Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) pada
waktu duduk di Bangku Sekolah Menengah Pertama. Saat itu salah satu tokoh kunci
yang kami pelajari adalah Ki Hajar Dewantara, pelopor dan pendiri pendidikan di
Indonesia, yang mendirikan Perguruan Taman Siswa di tahun 1922. Dia adalah
pahlawan pendidikan Nasional. Motonya yang terkenal yang menjadi pertanyaan rebutan di dalam
lomba cepat tepat tersebut adalah: Ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun
karsa, tut wuri handayani. Ketiga moto itu mempunyai arti sebagai berikut:
Guru atau Pemimpin “di depan memberikan teladan, di tengah menggerakkan, di
belakang memberikan dorongan”. Saya masih ingat pertanyaan rebutan yang
jawabannya benar (B) atau salah (S). Pertanyaan itu berbunyi demikian: Seorang
Guru yang terlambat mengikuti apel bendera pada hari senin, sesuai “Ing Ngarso
Sung Tulodho. Benar atau salah? Saya menjawab salah. Kelompok kami mendapat
nilai seratus.
Ing Ngarso Sung Tulodho berarti
seorang pemimpin baik sebagai guru,
pemimpin komunitas, pemimpin religius, ketua kelas, ketua kelompok,
senantiasa berada di depan memberikan contoh
yang baik dan benar bagi murid atau bagi
yang dipimpinnya. Dengan kata lain seorang pemimpin memberikan contoh yang
menyelamatkan dan membangkitkan bukan menyesatkan atau menyalibkan.
Injil hari ini mengatakan bahwa
Yesus adalah gembala yang baik. Ia menuntun domba-domba keluar dari kandangnya,lalu
Ia berada di depan dan berjalan di depan domba-domba dan domba-domba berjalan
mengikutiNya. Yesus adalah gembala yang baik berjalan di depan menuju tujuan
keselamatan. Domba-domba yang mengikutinya pun berjalan menuju keselamatan itu.
Kita semua adalah orang-orang yang
dipimpin oleh Yesus adalah Gembala Yang Baik. Ia berada di depan kita dan
berjalan di depan kita dan kita mengikutiNya. Jalan yang dilaluiNya adalah
jalan Salib Menuju Kebahagiaan. Jalan penderitaan menuju jalan keselamatan.
Kita mengikuti jalan itu. Jalan salib menuju Alleluya. Jalan salib menuju jalan
kebangkitan. Paskah adalah jalan kebangkitan setelah jalan penyaliban. Roh
Paskah ada di dalam diri kita kalau kita ada untuk membangkitkan sesame bukan
menyalibkan sesama. Kita ada untuk berada di depan memberikan contoh hidup yang
membangkitkan bukan menyalibkan sesama di sekitar kita.