ORANG
LAIN : Neraka atau Surga
*P.
Beny Mali, SVD*
Kita
melihat judul buku di atas, pasti ada berbagai perasaan yang muncul di dalam
pikiram kita. Saya setelah melihat judul buku di atas, ada dua hal yang muncul
di dalam pikiran saya. Manusia itu bisa jadi menjadi neraka bagi diri sesama.
Manusia itu bisa jadi berkat atau surge bagi sesama.
Filsuf
Jean Paul Sartre mengemukakan bahwa sesama adalah neraka bagi sesamanya yang
lain. Ia mengatakan bahwa sesama adalah neraka bagi sesama yang lain muncul
dari dua latarbelakang yang mewarnai pemikirannya. Kehidupan masa kecilnya yang
merasa terasing oleh pergaulannya dengan teman-teman sebayanya, kondisi
keluarganya yang tertutup dalam membangun relasi keomunikasi dengan sesama
sekitar. Kekejaman perang dunia kedua (1939-1945) yang membawa penderitaan dan
kematian yang menunjukan kehadiran neraka yang nyata di dalam pengalaman hidup
Jean Paul Sartre.
Pengalaman saya berbeda dengan pengalaman Jean
Paul Sartre. Ketika saya pertama kali datang di Pulau Jawa pada tahun 1995,
turun di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, saya bertemu dengan Mas Sipri yang
tampil bukan menjadi neraka bagi saya tetapi menjadi Surga bagi saya. Mas Sipri
itu membantu saya menunjukkan kendaraan dari Pelabuhan Perak ke Terminal
Bungrasi. Kemudian Saudari Elsy Safran dan Saudara Vinsen menyusul menyambut
kami dari Pelabuhan Perak sampai ke Novisiat Batu – Malang tempat tujuan kami. Saudara
Sipri, Vinsen dan Saudari Elsy Safran sungguh menjadi pembawa damai bagi saya
saat saya pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Jawa pada tahun 1995.
Injil
hari ini berbicara tentang “Damia Sejahtera”. Yesus hadir sebagai pembawa Damai
Sejahtera Bagi Para MuridNya. Yesus adalah Pembawa Surga bagi dunia dan membawa
atau mengantar semua orang di dunia menuju Surga (Yoh 14 : 6). Yesus adalah
jalan keselamatan bagi semua lintas batas yang percaya kepadaNya (Kis
4:12). Paulus dan Barnabas mewartakan
Kristus sang penyelamat bagi semua orang baik Yahudi maupun Yunani. Ketika kelompok Sanhedrin masih terus
menindas umat kristiani perdana yang percaya kepada Kristus, Paulus dan
Barnabas membawa damai dan kekuatn serta peneguhan kepada mereka agar tetap
setia kepada Tuhan di jalan menuju Kerajaan Surga pusat kedamaian abadi yang
sedang menanti, yang di temukan di atas jalan bersama Tuhan Yesus dalam sukan
maupun duka, dalam kemerdekaan maupun dalam penindasan.
Kita
adalah orang beriman yang percaya kepada Yesus sebagai pemawa damai sejati.
Kehadiran kita bukan menjadi beban bagi sesame tetapi membawa berkat bagi sesama.
Kehadiran kita bukan menyalibkan sesama melainkan membangkitkan sesama.
Kehadiran kita bukan menjadi neraka bagi sesame meliankan menjadi surga bagi sesame.
Homili Selasa, 30 April 2013
Kis 14 : 19 – 28
Mzm 145 : 10 – 11. 12 -13ab.21
Yoh 14 : 27 – 31a