Saya pernah sakit. Sakit fisik. Sakit psikis. Stress. Sepi. Kesendirian. Merasa hampa. Merasa tidak ada semangat untuk melakukan pekerjaan utama. Pengalaman-pengalaman itu nyata, konkrit dialami manusia pada umumnya dalam frekuensi yang berbeda-beda. Saat-saat mengalami pengalaman seperti itu ada satu harapan yang terbentuk dalam benak manusia. Harapan itu adalah dikuatkan oleh sesama. Dteguhkan kembali oleh teman. Disegarkan kembali oleh sahabat dekat. Kekuatan itu dapat lewat kunjungan dan perhatian sesama.
Kunjungan itu membutuhkan pengorbanan. Korban waktu. Korban tenaga. Korban uang. Berkorban harta, waktu dan materi itulah yang dilukiskan oleh Maria yang mengunjungi Elisabet saudarinya. Satu kunjungan pastoral yang menguatkan dan bahkan menggembirakan. Membangkitkan semangat hidup bagi yang dikunjungi. Kunjungan dari hati ke hati. Kunjungan cinta. Hiduplah cinta dalam hati semua yang mendapat kunjungan. Hiduplah Hati Manusia dengan kunjungan penuh cinta dan pengorbanan. Kunjungan itu diterapkan dalam kunjungan kepada orang sakit di Rumah Sakit. Atau orang sakit pada umumnya.
Pesta ST. Maria Mengunjungi Elisabet 30 Mei 2008
Kunjungan Pastoral Maria yang membawa keselamatan