Yes 25 : 6 - 10a ,
Flp 4 : 12 – 14. 19 – 20
Mat 22:1– 14
Yoh 14 : 1 - 7
Semua orang diundang ke Perjamuan Tuhan. Perayaan ekaristi dan perjamuan di Surga.
syarat utama adalah berpakaian pesta. Pakaian pesta itu adalah iman, harap dan kasih kepada Yesus sebagai Jalan kebenaran dan hidup kekal.
Bapak Josef Sugito Suryosembodo dengan iman, harap dan kasih kepada Yesus, telah berpakaian pesta masuk dala perjamuan Tuhan. Lewat dan bersama doa-doa kita ini mari kita mengiringi perjalanan bapak Josef ke Rumah Bapa, tempat tinggal terakhir bagi kita semua.
Bapa Josef pergi ke rumah Tuhan dan tingga di sana untuk selamanya bersama para kudus yang selalau memuji Tuhan dan mendoakan kita di dunia agar tetap komit pada Sabda Yesus sebagai jalan kebenaran dan kehidupan. Lewat doanya bersama para kudus kita dikuatkan untuk tetap komit pada Sabda Yesus dalam pikiran, kata dan perbuatan.
Tuhan Mengundang Semua Memasuki PerjamuanNya
COCOK UNTUK MISA ARWAH
HMB XXVIII A
Yes 25 : 6 - 10a ,
Flp 4 : 12 – 14. 19 – 20
Mat 22:1– 14
Pengantar
Beberapa kali komunitas kita menerima undangan resepsi pernikahan. Biasanya mereka yang mengirim undangan itu menulis di salah satu pojok undangan dengan tulisan demikian : “Undangan berlaku hanya untuk satu orang. Tamu harus membawa undangan saat menghadiri resepsi pernikahan”. Tentu saja orang yang mengundang membatasi orang yang diundang karena memiliki alasan yang masuk akal yaitu materi, tenaga dan waktu yang terbatas.
Biblis
Sama saudara yang terkasih. Hari ini kita mendapat undangan yang tidak ada tulisan seperti undangan resepsi pernikahan yang biasa kita terima. Undangan perjamuan nikah yang kita terima hari ini bertolakbelakang dengan undangan di atas. Undangan perjamuan nikah yang kita terima pada hari ini berlaku untuk umum. Undangan ini terbuka bagi semua orang yang dicirikan aneka wajah, aneka budaya, suku dan agama. Undangan ini dari Tuhan bukan dari manusia. Tuhan mengundang semua untuk masuk ke dalam perjamuanNya. Tuhan yang kita kenal dalam Perayaan Ekaristi ini adalah Tuhan yang tidak tertutup tetapi terbuka bagi semua orang. Tuhan yang kita imani adalah Tuhan yang menyatukan perbedaan dan mendamaikan semua orang.
Undangan seperti ini sungguh istinewa. Pembawa atau penyebar undangan itu adalah para utusan Tuhan yang menyebarkan undangan itu kepada semua orang. Penyebar undangan itu adalah para Nabi dan para rasul. Keunikan sebuah undangan adalah tidak memaksa setiap orang yang menerima undangan untuk hadir dalam perjamuanNya yang membahagiakan. Undangan Tuhan memberi kebebasan bagi orang yang menerima undangan untuk memenuhi undangan itu atau menolak undangan yang diterima.
Penerima undangan adalah bangsa Israel sebagai bangsa terpilih Allah. Mereka ini menolak undangan dengan alasan sibuk urus harta kekayaan duniawi. Mereka tidak mempunyai waktu untuk menghadiri perjamuan Nikah Tuhan. Mereka bukan hanya menolak dengan kata dan cara mereka tidak datang ke perjamuan Tuhan. Mereka membunuh para nabi yang membawa undangan Perjamuan Tuhan kepada mereka.
Tuhan mendengar pembunuhan terhadap para nabi yang membawa undangan kepada bangsa Israel itu. Tuhan memberi kutukan kepada bangsa Israel yaitu menghacurkan Israel. Hukuman itu terjadi karena penolakan bangsa Israel terhadap undangan kerajaan Allah dan terutama karena mereka membunuh para nabi yang membawa undangan kepada mereka. Hukuman itu mereka alami akibat Israel sebagai bangsa terpilih lebih melekat pada hal-hal duniawi.
Meskipun ada penolakan sampai pembunuhan terhadap para pembawa undangan itu, Tuhan tidak berhenti dan tidak bosan-bosan menyebarkan undangan kepada semua manusia. Bangsa terpilih Tuhan, Israel setelah menolak undanganNya itu, kembali Tuhan menyebarkan undangan kepada bangsa-bangsa lain. Para nabi dan para rasul menjadi pembawa dan penyebar undangan Tuhan. Bangsa-bangsa lain yang diundang ini menerima undangan dan datang ke perjamuan Tuhan. Ada dua kelompok yang datang masuk dalam perjamuan Tuhan. Kelompok pertama adalah mereka yang berpakaian pesta. Kelompok yang kedua tidak berpakaian pesta. Pakaian pesta adalah hidup bermoral orang beriman. Yang tidak berpakain pesta itu tidak layak mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan. Dia yang tidak berpakaian pesta itu dihukum oleh Tuhan. Yang berpakaian pesta adalah orang yang layak bagi perjamuan Tuhan. Berpakaian pesta perjamuan Tuhan berarti mengenakan pakaian kehendak Allah.
Sama saudaraku, semua orang diundang Tuhan masuk ke perjamuanNya, baik mereka yang tahu tentang undangan itu atau belum tahu baik atau setengah setengah tahu tentang keunikan undangan itu. Pembawa undangan atau penyebar undangan Tuhan atau penyebar warta khabar gembira undangan Tuhan tidak cukup menyerahkan undangan itu tetapi dengan pengajaran dan pendidikan yang melewati sebuah proses pengenalan undangan itu agar penerima undangan itu sampai pada mengenakan pakaian pesta perjamuan Tuhan. Paulus sebagai misionaris melaksanakan tugasnya menyebarkan undangan perjamuan Tuhan kepada umat di Filipi. Kegembiraan dan harapan muncul dari umat di Filipi ini yaitu mereka memberi respons yang sangat positif dengan cara mereka memberi sumbangan materi, perhatian, cinta dan doa bagi Paulus dalam melaksanakan tugasnya sebagai misionaris. Umat Filipi yang dilayani Paulus sampai menjadi umat yang menjadi misionaris dengan cara mereka yaitu mendukung dengan doa, materi, perhatian dan cinta kepada Paulus sebagai misonaris. Dukungan umat Filipi ini menunjukkan bahwa adanya tanda-tanda dalam diri umat Filipi yaitu mereka mulai mengenakan pakaian pesta perjamuan Tuhan. Misi Paulus berhasil di Filipi. Meskipun umat Filipi begitu dekat dengan Paulus, Paulus tidak merasa melekat pada orang-orang dan materi serta perhatian umat Filipi. Kelekatan seorang misionaris pada hal-hal duniawi adalah batu sandungan bagi banyak orang untuk datang ke perjamuan Tuhan. Paulus tidak mau menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk semakin dekat dengan Tuhan. Paulus tetap fokus pada penyebaran undangan Tuhan kepada semua orang, agar mereka masuk dalam perjamuan Tuhan dengan pakaian pesta.
Kita
Misi Ke dalam
Kita melihat bacaan suci hari ini dengan pola kita sebagai orang beriman. Kita yakin dan berharap bahwa kita semua mau menerima undangan Tuhan dan mau memenuhi undangan Tuhan dengan berpakaian pesta. Pakaian pesta kita barangkali masih ternoda oleh dosa-dosa kita, kelekatan kita pada materi, tempat tertentu, manusia tertentu maka pada saat ini kita disadarkan kembali agar kita mau mencuci bersih pakaian pesta nikah yang kita miliki dan kita kenakan dalam Perjamuan Tuhan sehingga pakaian pesta perjamuan Tuhan itu tetap terjaga dan tetap layak dikenakan dalam memasuki Perjamuan Tuhan. Berpakaian pesta berarti selalu setia dan komit pada Sabda Allah dalam segala tempat dan waktu. Hal ini terwujud dalam hidup kita jika kita mau berkorban seperti Paulus meninggalkan hal duniawi, tidak melekat pada orang, materi, tempat tetapi tetap fokus pada Sabda Allah.
Misi Ke luar
Kita tidak merasa puas dengan diri sendiri karena kita telah berpakaian pesta dalam perjamuan Tuhan. Kita akan lebih layak di hadapan Tuhan yang mengundang kita ke perjamuanNya kalau kita memiliki kepedulian yang tinggi pada sesama yang memiliki kerinduan untuk masuk dalam undangan Perjamuan Tuhan, yang masih kabur di mata mereka. Kita adalah misionaris seperti Paulus dengan menggunakan segala sarana yang ada untuk menyebarkan dan memperkenalkan Undangan Tuhan kepada semua orang agar mereka dapat memasuki Perjamuan Pesta Tuhan, dengan pakaian pesta yang layak. Kita menyebarkan undangan Tuhan ke perjamuanNya dengan pakaian pesta yang kita kenakan sebagai saksi kita kepada mereka yang kita undang. Lewat teladan baik yang kita berikan, mereka yang kita layani tentu lebih merasa tersentu untuk mengambil bagian dalam perjamuan Tuhan.
Penutup
Mari kita selalau berpakaian pesta dalam hidup kita karena kehidupan ini adalah perayaan Perjamuan Tuhan. ***
HMB XXVIII A
Yes 25 : 6 - 10a ,
Flp 4 : 12 – 14. 19 – 20
Mat 22:1– 14
Pengantar
Beberapa kali komunitas kita menerima undangan resepsi pernikahan. Biasanya mereka yang mengirim undangan itu menulis di salah satu pojok undangan dengan tulisan demikian : “Undangan berlaku hanya untuk satu orang. Tamu harus membawa undangan saat menghadiri resepsi pernikahan”. Tentu saja orang yang mengundang membatasi orang yang diundang karena memiliki alasan yang masuk akal yaitu materi, tenaga dan waktu yang terbatas.
Biblis
Sama saudara yang terkasih. Hari ini kita mendapat undangan yang tidak ada tulisan seperti undangan resepsi pernikahan yang biasa kita terima. Undangan perjamuan nikah yang kita terima hari ini bertolakbelakang dengan undangan di atas. Undangan perjamuan nikah yang kita terima pada hari ini berlaku untuk umum. Undangan ini terbuka bagi semua orang yang dicirikan aneka wajah, aneka budaya, suku dan agama. Undangan ini dari Tuhan bukan dari manusia. Tuhan mengundang semua untuk masuk ke dalam perjamuanNya. Tuhan yang kita kenal dalam Perayaan Ekaristi ini adalah Tuhan yang tidak tertutup tetapi terbuka bagi semua orang. Tuhan yang kita imani adalah Tuhan yang menyatukan perbedaan dan mendamaikan semua orang.
Undangan seperti ini sungguh istinewa. Pembawa atau penyebar undangan itu adalah para utusan Tuhan yang menyebarkan undangan itu kepada semua orang. Penyebar undangan itu adalah para Nabi dan para rasul. Keunikan sebuah undangan adalah tidak memaksa setiap orang yang menerima undangan untuk hadir dalam perjamuanNya yang membahagiakan. Undangan Tuhan memberi kebebasan bagi orang yang menerima undangan untuk memenuhi undangan itu atau menolak undangan yang diterima.
Penerima undangan adalah bangsa Israel sebagai bangsa terpilih Allah. Mereka ini menolak undangan dengan alasan sibuk urus harta kekayaan duniawi. Mereka tidak mempunyai waktu untuk menghadiri perjamuan Nikah Tuhan. Mereka bukan hanya menolak dengan kata dan cara mereka tidak datang ke perjamuan Tuhan. Mereka membunuh para nabi yang membawa undangan Perjamuan Tuhan kepada mereka.
Tuhan mendengar pembunuhan terhadap para nabi yang membawa undangan kepada bangsa Israel itu. Tuhan memberi kutukan kepada bangsa Israel yaitu menghacurkan Israel. Hukuman itu terjadi karena penolakan bangsa Israel terhadap undangan kerajaan Allah dan terutama karena mereka membunuh para nabi yang membawa undangan kepada mereka. Hukuman itu mereka alami akibat Israel sebagai bangsa terpilih lebih melekat pada hal-hal duniawi.
Meskipun ada penolakan sampai pembunuhan terhadap para pembawa undangan itu, Tuhan tidak berhenti dan tidak bosan-bosan menyebarkan undangan kepada semua manusia. Bangsa terpilih Tuhan, Israel setelah menolak undanganNya itu, kembali Tuhan menyebarkan undangan kepada bangsa-bangsa lain. Para nabi dan para rasul menjadi pembawa dan penyebar undangan Tuhan. Bangsa-bangsa lain yang diundang ini menerima undangan dan datang ke perjamuan Tuhan. Ada dua kelompok yang datang masuk dalam perjamuan Tuhan. Kelompok pertama adalah mereka yang berpakaian pesta. Kelompok yang kedua tidak berpakaian pesta. Pakaian pesta adalah hidup bermoral orang beriman. Yang tidak berpakain pesta itu tidak layak mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan. Dia yang tidak berpakaian pesta itu dihukum oleh Tuhan. Yang berpakaian pesta adalah orang yang layak bagi perjamuan Tuhan. Berpakaian pesta perjamuan Tuhan berarti mengenakan pakaian kehendak Allah.
Sama saudaraku, semua orang diundang Tuhan masuk ke perjamuanNya, baik mereka yang tahu tentang undangan itu atau belum tahu baik atau setengah setengah tahu tentang keunikan undangan itu. Pembawa undangan atau penyebar undangan Tuhan atau penyebar warta khabar gembira undangan Tuhan tidak cukup menyerahkan undangan itu tetapi dengan pengajaran dan pendidikan yang melewati sebuah proses pengenalan undangan itu agar penerima undangan itu sampai pada mengenakan pakaian pesta perjamuan Tuhan. Paulus sebagai misionaris melaksanakan tugasnya menyebarkan undangan perjamuan Tuhan kepada umat di Filipi. Kegembiraan dan harapan muncul dari umat di Filipi ini yaitu mereka memberi respons yang sangat positif dengan cara mereka memberi sumbangan materi, perhatian, cinta dan doa bagi Paulus dalam melaksanakan tugasnya sebagai misionaris. Umat Filipi yang dilayani Paulus sampai menjadi umat yang menjadi misionaris dengan cara mereka yaitu mendukung dengan doa, materi, perhatian dan cinta kepada Paulus sebagai misonaris. Dukungan umat Filipi ini menunjukkan bahwa adanya tanda-tanda dalam diri umat Filipi yaitu mereka mulai mengenakan pakaian pesta perjamuan Tuhan. Misi Paulus berhasil di Filipi. Meskipun umat Filipi begitu dekat dengan Paulus, Paulus tidak merasa melekat pada orang-orang dan materi serta perhatian umat Filipi. Kelekatan seorang misionaris pada hal-hal duniawi adalah batu sandungan bagi banyak orang untuk datang ke perjamuan Tuhan. Paulus tidak mau menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk semakin dekat dengan Tuhan. Paulus tetap fokus pada penyebaran undangan Tuhan kepada semua orang, agar mereka masuk dalam perjamuan Tuhan dengan pakaian pesta.
Kita
Misi Ke dalam
Kita melihat bacaan suci hari ini dengan pola kita sebagai orang beriman. Kita yakin dan berharap bahwa kita semua mau menerima undangan Tuhan dan mau memenuhi undangan Tuhan dengan berpakaian pesta. Pakaian pesta kita barangkali masih ternoda oleh dosa-dosa kita, kelekatan kita pada materi, tempat tertentu, manusia tertentu maka pada saat ini kita disadarkan kembali agar kita mau mencuci bersih pakaian pesta nikah yang kita miliki dan kita kenakan dalam Perjamuan Tuhan sehingga pakaian pesta perjamuan Tuhan itu tetap terjaga dan tetap layak dikenakan dalam memasuki Perjamuan Tuhan. Berpakaian pesta berarti selalu setia dan komit pada Sabda Allah dalam segala tempat dan waktu. Hal ini terwujud dalam hidup kita jika kita mau berkorban seperti Paulus meninggalkan hal duniawi, tidak melekat pada orang, materi, tempat tetapi tetap fokus pada Sabda Allah.
Misi Ke luar
Kita tidak merasa puas dengan diri sendiri karena kita telah berpakaian pesta dalam perjamuan Tuhan. Kita akan lebih layak di hadapan Tuhan yang mengundang kita ke perjamuanNya kalau kita memiliki kepedulian yang tinggi pada sesama yang memiliki kerinduan untuk masuk dalam undangan Perjamuan Tuhan, yang masih kabur di mata mereka. Kita adalah misionaris seperti Paulus dengan menggunakan segala sarana yang ada untuk menyebarkan dan memperkenalkan Undangan Tuhan kepada semua orang agar mereka dapat memasuki Perjamuan Pesta Tuhan, dengan pakaian pesta yang layak. Kita menyebarkan undangan Tuhan ke perjamuanNya dengan pakaian pesta yang kita kenakan sebagai saksi kita kepada mereka yang kita undang. Lewat teladan baik yang kita berikan, mereka yang kita layani tentu lebih merasa tersentu untuk mengambil bagian dalam perjamuan Tuhan.
Penutup
Mari kita selalau berpakaian pesta dalam hidup kita karena kehidupan ini adalah perayaan Perjamuan Tuhan. ***
Tuhan Mengundang Semua Memasuki PerjamuanNya
HMB XXVIII A
Yes 25 : 6 - 10a
Flp 4 : 12 – 14. 19 – 20
Mat 22:1– 14
Pengantar
Beberapa kali komunitas kita menerima undangan resepsi pernikahan. Meskipun kita di dalam komunitas ini banyak orang, mereka yang mengirim undangan itu menulis di salah satu pojok undangan dengan tulisan demikian : “Undangan berlaku hanya untuk satu orang. Tamu undangan harus membawa undangan saat menghadiri resepsi pernikahan”. Tentu saja orang yang mengundang membatasi orang yang diundang karena memiliki alasan yang masuk akal yaitu materi, tenaga pelayan tamu dan waktu yang terbatas.
Biblis
Sama saudara yang terkasih. Hari ini kita mendapat undangan yang tidak ada tulisan seperti undangan resepsi pernikahan yang biasa kita terima. Undangan perjamuan nikah yang kita terima hari ini bertolakbelakang dengan undangan di atas. Undangan perjamuan nikah yang kita terima hari ini berlaku untuk umum. Undangan ini terbuka bagi semua orang yang dicirikan aneka wajah, aneka budaya, suku dan agama. Undangan ini dari Tuhan sendiri. Tuhan mengundang semua untuk masuk ke dalam perjamuanNya. Tuhan yang kita kenal dalam Perayaan Ekaristi adalah Tuhan yang tidak tertutup tetapi terbuka bagi semua orang. Tuhan yang kita imani adalah Tuhan yang menyatukan perbedaan dijiwai oleh RohNya yang menyatuakan dan mendamaikan semua orang.
Undangan seperti ini sungguh istinewa. Pembawa atau penyebar undangan itu adalah para utusan Tuhan yang menyebarkan undangan itu kepada semua orang. Penyebar undangan itu adalah para Nabi dan para rasul. Keunikan sebuah undangan adalah tidak memaksa orang yang menerima undangan untuk hadir dalam perjamuanNya yang membahagiakan.
Penerima undangan adalah bangsa Israel sebagai bangsa terpilih Allah. Mereka ini menolak undangan dengan alasan sibuk urus harta kekayaan duniawi sehingga mereka tidak mempunyai waktu untuk membuat agenda untuk menghadiri perjamuan Nikah Tuhan. Mereka bukan hanya menolak dengan kata dan cara mereka tidak datang ke perjamuan Tuhan. Mereka membunuh para nabi yang membawa undangan Perjamuan Tuhan kepada mereka.
Tuhan mendengar pembunuhan terhadap para nabi yang membawa undangan kepada bangsa Israel itu. Tuhan memberi kutukan kepada bangsa Israel yaitu menghacurkan Israel menjadi reruntuhan. Hukuman itu datang terjadi karena penolakan bangsa Israel terhadap undangan kerajaan Allah dan terutama karena mereka membunuh para nabi yang membawa undangan kepada mereka.
Tuhan tidak berhenti dan tidak bosan-bosan menyebarkan undangan kepada semua manusia. Bangsa terpilih Tuhan, Israel setelah menolak undanganNya kini Tuhan menyebarkan undangan kepada bangsa-bangsa lain. Para nabi dan para rasul menjadi pembawa dan penyebar undangan Tuhan. Bangsa-bangsa lain yang diundang ini menerima undangan dan datang ke perjamuan Tuhan. Ada dua kelompok yang datang masuk dalam perjamuan Tuhan. Kelompok pertama adalah mereka yang berpakaian pesta. Kelompok yang kedua tidak berpakaian pesta. Pakaian pesta adalah hidup bermoral orang beriman. Yang tidak berpakain pesta itu tidak layak mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan. Dia yang tidak berpakaian pesta itu dihukum oleh Tuhan. Yang berpakaian pesta adalah orang yang layak bagi perjamuan Tuhan. Mengapa? Berpakaian pesta perjamuan Tuhan berarti mengenakan pakaian kehendak Allah. Orang yang berpakaian pesta demikian itu adalah mereka yang layak memasuki Perjamaun Tuhan yang memberi kebahagiaan yang tidak pernah berakhir.
Semua orang diundang baik yang tahu tentang undangan itu atau belum tahu baik atau setengahsetengah tahu tentang keunikan undangan itu. Pembawa undangan atau penyebar undangan Tuhan atau penyebar warta khabar gembira undangan Tuhan tidak cukup menyerahkan undangan itu tetapi dengan pengajaran dan pendidikan yang melewati sebuah proses pengenalan undangan itu agar sampai pada mengenakan pakaian pesta perjamuan Tuhan. Paulus sebagai misionaris melaksanakan tugasnya meyebarkan undangan perjamuan Tuhan kepada umat di Filipi. Kegembiraan dan harapan muncul dari umat di Filipi ini bahwa mereka memberi respons yang sangat positif yaitu mereka memberi sumbangan materi, perhatian, cinta dan doa bagi Paulus dalam melaksanakan tugasnya sebagai misionaris. Umat Filipi yang dilayani Paulus sampai menjadi umat yang menjadi misionaris dengan cara mereka yaitu mendukung dengan doa, materi, perhatian dan cinta kepada Paulus sebagai misonaris. Dukungan umat Filipi ini menunjukkan adanya tanda-tanda umat Filipi mulai mengenakan pakaian pesta perjamuan Tuhan. Misi Paulus berhasil di Filipi. Meskipun umat Filipi begitu dekat dekat dengan Paulus, Paulus tidak merasa melekat pada orang-orang dan materi serta perhatian umat Filipi. Kelekatan seorang misionaris pada hal-hal duniawi adalah batu sandungan bagi banyak orang untuk datang ke perjamuan Tuhan. Paulus tidak mau menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk semakin dekat dengan Tuhan. Paulus tetap fokus pada penyebaran undangan Tuhan kepada semua orang, orang lain juga masuk dalam perjamuan Tuhan dengan pakaian pesta.
Kita
Misi Ke dalam
Kita melihat bacaan suci hari ini dengan pola kita sebagai orang beriman. Kita yakin dan berharap bahwa kita semua mau menerima undangan Tuhan dan mau memenuhi undangan Tuhan dengan berpakaian pesta. Pakaian pesta kita barangkali masih ternoda oleh dosa-dosa kita, kelekatan kita pada materi, tempat tertentu, manusia tertentu maka pada saat ini kita disadarkan kembali agar kita mau mencuci bersih pakaian pesta nikah yang kita kenakan dalam Perjamuan Tuhan sehingga pakaian pesta perjamuan Tuhan itu tetap terjaga dan tetap layak dikenakan dalam memasuki Perjamuan Tuhan. Berpakaian pesta berarti selalu setia dan komit pada Sabda Allah dalam segala tempat dan waktu. Hal ini terwujud dalam hidup kita jika kita mau berkorban seperti Paulus meninggalkan hal duniawi, tidak melekat pada orang, materi, tempat tetapi tetap fokus pada Sabda Allah.
Misi Ke luar
Kita tidak merasa puas karena kita telah berpakaian pesta dalam perjamuan Tuhan. Kita akan lebih layak di hadapan Tuhan yang mengundang kita ke perjamuanNya kalau kita memiliki kepedulian yang tinggi pada sesama yang memiliki kerinduan untuk masuk dalam undangan Perjamuan Tuhan, yang masih kabur di mata mereka. Kita adalah misionaris seperti Paulus dengan menggunakan segala sarana yang ada untuk menyebarkan dan memperkenalkan Undangan Tuhan kepada semua orang agar mereka dapat memasuki Perjamuan Pesta Tuhan, dengan pakaian pesta yang layak. Kita menyebarkan undangan Tuhan ke perjamuanNya dengan pakaian pesta yang kita kenakan sebagai saksi kita kepada mereka yang kita undang. Lewat teladan baik yang kita berikan, mereka yang kita layani tentu lebih merasa tersentu untuk mengambil bagian dalam perjamuan Tuhan.
Penutup
Mari kita selalau berpakaian pesta dalam hidup kita karena kehidupan ini adalah perayaan Perjamuan Tuhan. Pakaian pesta yang senantiasa kita kenakan itu mempunyai tanggungjawab sosial agar orang lain, sesama kita juga boleh mengenakan pakaian pesta perjamuan Tuhan dan layak masuk Perjamuan Tuhan. Kita adalah perpanjangan tangan Tuhan dalam membagi undangan Tuhan bagi semua orang untuk memasuki Pesta Perjamuan Tuhan. Untuk itu kita mau berkorban demi Tuhan dan keselamatan orang banyak. ***
Yes 25 : 6 - 10a
Flp 4 : 12 – 14. 19 – 20
Mat 22:1– 14
Pengantar
Beberapa kali komunitas kita menerima undangan resepsi pernikahan. Meskipun kita di dalam komunitas ini banyak orang, mereka yang mengirim undangan itu menulis di salah satu pojok undangan dengan tulisan demikian : “Undangan berlaku hanya untuk satu orang. Tamu undangan harus membawa undangan saat menghadiri resepsi pernikahan”. Tentu saja orang yang mengundang membatasi orang yang diundang karena memiliki alasan yang masuk akal yaitu materi, tenaga pelayan tamu dan waktu yang terbatas.
Biblis
Sama saudara yang terkasih. Hari ini kita mendapat undangan yang tidak ada tulisan seperti undangan resepsi pernikahan yang biasa kita terima. Undangan perjamuan nikah yang kita terima hari ini bertolakbelakang dengan undangan di atas. Undangan perjamuan nikah yang kita terima hari ini berlaku untuk umum. Undangan ini terbuka bagi semua orang yang dicirikan aneka wajah, aneka budaya, suku dan agama. Undangan ini dari Tuhan sendiri. Tuhan mengundang semua untuk masuk ke dalam perjamuanNya. Tuhan yang kita kenal dalam Perayaan Ekaristi adalah Tuhan yang tidak tertutup tetapi terbuka bagi semua orang. Tuhan yang kita imani adalah Tuhan yang menyatukan perbedaan dijiwai oleh RohNya yang menyatuakan dan mendamaikan semua orang.
Undangan seperti ini sungguh istinewa. Pembawa atau penyebar undangan itu adalah para utusan Tuhan yang menyebarkan undangan itu kepada semua orang. Penyebar undangan itu adalah para Nabi dan para rasul. Keunikan sebuah undangan adalah tidak memaksa orang yang menerima undangan untuk hadir dalam perjamuanNya yang membahagiakan.
Penerima undangan adalah bangsa Israel sebagai bangsa terpilih Allah. Mereka ini menolak undangan dengan alasan sibuk urus harta kekayaan duniawi sehingga mereka tidak mempunyai waktu untuk membuat agenda untuk menghadiri perjamuan Nikah Tuhan. Mereka bukan hanya menolak dengan kata dan cara mereka tidak datang ke perjamuan Tuhan. Mereka membunuh para nabi yang membawa undangan Perjamuan Tuhan kepada mereka.
Tuhan mendengar pembunuhan terhadap para nabi yang membawa undangan kepada bangsa Israel itu. Tuhan memberi kutukan kepada bangsa Israel yaitu menghacurkan Israel menjadi reruntuhan. Hukuman itu datang terjadi karena penolakan bangsa Israel terhadap undangan kerajaan Allah dan terutama karena mereka membunuh para nabi yang membawa undangan kepada mereka.
Tuhan tidak berhenti dan tidak bosan-bosan menyebarkan undangan kepada semua manusia. Bangsa terpilih Tuhan, Israel setelah menolak undanganNya kini Tuhan menyebarkan undangan kepada bangsa-bangsa lain. Para nabi dan para rasul menjadi pembawa dan penyebar undangan Tuhan. Bangsa-bangsa lain yang diundang ini menerima undangan dan datang ke perjamuan Tuhan. Ada dua kelompok yang datang masuk dalam perjamuan Tuhan. Kelompok pertama adalah mereka yang berpakaian pesta. Kelompok yang kedua tidak berpakaian pesta. Pakaian pesta adalah hidup bermoral orang beriman. Yang tidak berpakain pesta itu tidak layak mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan. Dia yang tidak berpakaian pesta itu dihukum oleh Tuhan. Yang berpakaian pesta adalah orang yang layak bagi perjamuan Tuhan. Mengapa? Berpakaian pesta perjamuan Tuhan berarti mengenakan pakaian kehendak Allah. Orang yang berpakaian pesta demikian itu adalah mereka yang layak memasuki Perjamaun Tuhan yang memberi kebahagiaan yang tidak pernah berakhir.
Semua orang diundang baik yang tahu tentang undangan itu atau belum tahu baik atau setengahsetengah tahu tentang keunikan undangan itu. Pembawa undangan atau penyebar undangan Tuhan atau penyebar warta khabar gembira undangan Tuhan tidak cukup menyerahkan undangan itu tetapi dengan pengajaran dan pendidikan yang melewati sebuah proses pengenalan undangan itu agar sampai pada mengenakan pakaian pesta perjamuan Tuhan. Paulus sebagai misionaris melaksanakan tugasnya meyebarkan undangan perjamuan Tuhan kepada umat di Filipi. Kegembiraan dan harapan muncul dari umat di Filipi ini bahwa mereka memberi respons yang sangat positif yaitu mereka memberi sumbangan materi, perhatian, cinta dan doa bagi Paulus dalam melaksanakan tugasnya sebagai misionaris. Umat Filipi yang dilayani Paulus sampai menjadi umat yang menjadi misionaris dengan cara mereka yaitu mendukung dengan doa, materi, perhatian dan cinta kepada Paulus sebagai misonaris. Dukungan umat Filipi ini menunjukkan adanya tanda-tanda umat Filipi mulai mengenakan pakaian pesta perjamuan Tuhan. Misi Paulus berhasil di Filipi. Meskipun umat Filipi begitu dekat dekat dengan Paulus, Paulus tidak merasa melekat pada orang-orang dan materi serta perhatian umat Filipi. Kelekatan seorang misionaris pada hal-hal duniawi adalah batu sandungan bagi banyak orang untuk datang ke perjamuan Tuhan. Paulus tidak mau menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk semakin dekat dengan Tuhan. Paulus tetap fokus pada penyebaran undangan Tuhan kepada semua orang, orang lain juga masuk dalam perjamuan Tuhan dengan pakaian pesta.
Kita
Misi Ke dalam
Kita melihat bacaan suci hari ini dengan pola kita sebagai orang beriman. Kita yakin dan berharap bahwa kita semua mau menerima undangan Tuhan dan mau memenuhi undangan Tuhan dengan berpakaian pesta. Pakaian pesta kita barangkali masih ternoda oleh dosa-dosa kita, kelekatan kita pada materi, tempat tertentu, manusia tertentu maka pada saat ini kita disadarkan kembali agar kita mau mencuci bersih pakaian pesta nikah yang kita kenakan dalam Perjamuan Tuhan sehingga pakaian pesta perjamuan Tuhan itu tetap terjaga dan tetap layak dikenakan dalam memasuki Perjamuan Tuhan. Berpakaian pesta berarti selalu setia dan komit pada Sabda Allah dalam segala tempat dan waktu. Hal ini terwujud dalam hidup kita jika kita mau berkorban seperti Paulus meninggalkan hal duniawi, tidak melekat pada orang, materi, tempat tetapi tetap fokus pada Sabda Allah.
Misi Ke luar
Kita tidak merasa puas karena kita telah berpakaian pesta dalam perjamuan Tuhan. Kita akan lebih layak di hadapan Tuhan yang mengundang kita ke perjamuanNya kalau kita memiliki kepedulian yang tinggi pada sesama yang memiliki kerinduan untuk masuk dalam undangan Perjamuan Tuhan, yang masih kabur di mata mereka. Kita adalah misionaris seperti Paulus dengan menggunakan segala sarana yang ada untuk menyebarkan dan memperkenalkan Undangan Tuhan kepada semua orang agar mereka dapat memasuki Perjamuan Pesta Tuhan, dengan pakaian pesta yang layak. Kita menyebarkan undangan Tuhan ke perjamuanNya dengan pakaian pesta yang kita kenakan sebagai saksi kita kepada mereka yang kita undang. Lewat teladan baik yang kita berikan, mereka yang kita layani tentu lebih merasa tersentu untuk mengambil bagian dalam perjamuan Tuhan.
Penutup
Mari kita selalau berpakaian pesta dalam hidup kita karena kehidupan ini adalah perayaan Perjamuan Tuhan. Pakaian pesta yang senantiasa kita kenakan itu mempunyai tanggungjawab sosial agar orang lain, sesama kita juga boleh mengenakan pakaian pesta perjamuan Tuhan dan layak masuk Perjamuan Tuhan. Kita adalah perpanjangan tangan Tuhan dalam membagi undangan Tuhan bagi semua orang untuk memasuki Pesta Perjamuan Tuhan. Untuk itu kita mau berkorban demi Tuhan dan keselamatan orang banyak. ***
Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada Suatu bangsa yang akan menghasilkan buah kerajaan itu
HARI MINGGU BIASA XXVII TAHUN A
YES 5 : 1- 7
FLP 4 : 6 - 9
Mat 21 : 33 - 43
Panas
Beberapa hari terakhir ini kita sungguh merasakan panas matahari yang mengganggu istirahat kita, pekerjaan kita, rencana kita untuk jalan-jalan. Kita merasa tidak nyaman karena kita berusaha untuk adaptasi dengan alam sekitar kita yang semakin panas. Ini adalah satu bukti pemanasan global yang langsung kita alami. Hal ini terjadi karena manusia menebang hutan secara tidak beraturan menyebabkan tanah gundul semakin luas dan akibat langsung yang kita alami adalah suhu udara yang semakin panas. Penebangan hutan secara liar adalah satu bukti nyata bahwa bumi pemberian Tuhan ini tidak dijaga oleh manusia. Bumi adalah Kebun Anggur milik Allah ini tidak dijaga oleh manusai secara baik, tidak diolah secara baik sehingga semakin hari semakin buruk kebun anggur Tuhan ini. Ini menunjukkan bahwa kita manusia tidak bertanggungjawab dalam menggarap bumi sebagai kebun anggur yang dimiliki oleh Tuhan yang telah memeberikan kebun anggur kepada kita ini.
Biblis
Bacaan pertama dan Injil berbicara tentang kebun anggur. Pemilik kebun Anggur adalah Tuhan Allah. Penggarapnya adalah bangsa Israel anak kesayangan Allah. Para hamba utusan Allah adalah para nabi yang membawa suara Allah kepada para penggarap kebun anggur agar menggarap kebun anggur sesuai kehendak pemilik kebun anggur sehingga dapat memberi hasil yang baik, sesuai harapan pemilik kebun anggur.
Dalam bacaan pertama kita mendengar bahwa penggarap itu bekerja onar sehingga menghasilkan buah yang masam. Pemilik kebun anggur menghukum para penggarap itu dengan tidak menurunkan hujan ke atasnya. Pemilik kebun anggur itu membongkar semua pagar kebun anggur agar tanaman anggur diinjak-injak orang. Pemilik kebun anggur marah.
Dalam bacaan Injil pemilik kebun anggur itu membuka kebun anggur. Menanam pagar di sekelilingnya, menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kepada para penggarap, lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik ia mengirim hamba-hambanya kepada para penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi hamba-hamba itu ada yang dipukul, hamba yang lain dibunuh, yang lain lagi mereka lempari dengan batu. Kemudian pemilik kebun anggur itu mengutus lagi hamba-hamba yang lain kepada para penggarap untuk mengambil hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi mereka juga diperlakukan sama seperti hamba kelompok pertama. Akhirnya pemilik kebun anggur itu mengirim PutraNya sendiri kepada para penggarap kebun anggur untuk meminta hasil yang menjadi bagiannya. Pemilik kebun anggur berpikir bahwa anaknya yang diutus pasti disegani. Tetapi ketika para penggarap itu melihat anak itu, mereka berkata seorang dengan yang lain, “Ia adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Maka mereka menangkap dia, melemparkan dia keluar kebun anggur itu lalu membunuh dia. Penggarap kebun anggur itu tidak tahu diri dan tidak tahu malu. Para penggarap hanyalah penggarap bukan pemilik kebun anggur. Merebut kebun anggur lewat pembunuhan ahli waris adalah kejahatan yang paling besar dalam hukum bangsa Yahudi. Maka patut mendapat hukuman menurut aturan Yahudi. Penggarap kebun anggur ini adalah orang-orang yang tamak. Karena ketamakan mereka maka pemilik kebun anggur itu mengambil kembali kebun anggurnya dari para penggarap itu yaitu bangsa Israel dan menyewakan kepada para penggarap lain yaitu bangsa-bangsa lain yang mau menggarap kebun anggur itu sesuai dengan kehendak pemilik kebun anggur. Kebun anggur diserahkan kepada bangsa-bangsa lain yang setia menjaga dan mengolah kebun anggur itu sesuai harapan pemilik kebun anggur yaitu supaya kebun anggur itu menghasilkan buah-buah yang baik.
Aplikasi
Kita adalah SVD atau imam diosesan. SVD dan keuskupan adalah pemilik kebun anggur dan menyerahkan kepada kita untuk kita kelolah dengan harapan menghasilkan buah-buah yang baik yaitu damai, bahagia dan keselamatan bagi sesama. Kebun anggur tempat kita kerja itu adalah paroki, komunitas, atau kantor. Pemilik kebun anggur menyerahkan kebun anggur itu kepada kita didasari oleh sebuah keprcayaan dan penghargaan yang tinggi kepada setiap kita. Maka kita pun sebagai penggarap kebun anggur itu terpanggil menjaga kepercayaan yang kita terima dari pemilik kebun anggur dengan bekerja baik dan jujur serta bijaksana. Dengan demikian kebun anggur yang kita garap, tidak diambil dan dialihkan oleh pemilik kebun anggur kepada penggarap lain yang lebih dipandang bertanggungjawab.
Penutup
Mari kita berusaha menjaga kepercayaan yang kita terima dari para pemimpin kita baik dari keuskupan, serikat dan komunitas dalam melaksanakan tugas-tugas kita agar kita menjadi penggarap – penggarap kebun anggur dalam konteks kita masing-masing, dalam lapangan pekerjaan kita masing-masing sebagai tempak kesaksian kita tentang nilai-nilai ketekunan, kejujuran dan damai yang mengalir dari Kerajaan Allah yang kita imani. Terutama dan pertama mari kita bersama-sama berjuang menjaga panggilan kita sebagai imam dan bruder dalam menggarap kebun anggur Allah yang dipercayakan kepada kita dengan penuh tanggungjawab. Amin.
YES 5 : 1- 7
FLP 4 : 6 - 9
Mat 21 : 33 - 43
Panas
Beberapa hari terakhir ini kita sungguh merasakan panas matahari yang mengganggu istirahat kita, pekerjaan kita, rencana kita untuk jalan-jalan. Kita merasa tidak nyaman karena kita berusaha untuk adaptasi dengan alam sekitar kita yang semakin panas. Ini adalah satu bukti pemanasan global yang langsung kita alami. Hal ini terjadi karena manusia menebang hutan secara tidak beraturan menyebabkan tanah gundul semakin luas dan akibat langsung yang kita alami adalah suhu udara yang semakin panas. Penebangan hutan secara liar adalah satu bukti nyata bahwa bumi pemberian Tuhan ini tidak dijaga oleh manusia. Bumi adalah Kebun Anggur milik Allah ini tidak dijaga oleh manusai secara baik, tidak diolah secara baik sehingga semakin hari semakin buruk kebun anggur Tuhan ini. Ini menunjukkan bahwa kita manusia tidak bertanggungjawab dalam menggarap bumi sebagai kebun anggur yang dimiliki oleh Tuhan yang telah memeberikan kebun anggur kepada kita ini.
Biblis
Bacaan pertama dan Injil berbicara tentang kebun anggur. Pemilik kebun Anggur adalah Tuhan Allah. Penggarapnya adalah bangsa Israel anak kesayangan Allah. Para hamba utusan Allah adalah para nabi yang membawa suara Allah kepada para penggarap kebun anggur agar menggarap kebun anggur sesuai kehendak pemilik kebun anggur sehingga dapat memberi hasil yang baik, sesuai harapan pemilik kebun anggur.
Dalam bacaan pertama kita mendengar bahwa penggarap itu bekerja onar sehingga menghasilkan buah yang masam. Pemilik kebun anggur menghukum para penggarap itu dengan tidak menurunkan hujan ke atasnya. Pemilik kebun anggur itu membongkar semua pagar kebun anggur agar tanaman anggur diinjak-injak orang. Pemilik kebun anggur marah.
Dalam bacaan Injil pemilik kebun anggur itu membuka kebun anggur. Menanam pagar di sekelilingnya, menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kepada para penggarap, lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik ia mengirim hamba-hambanya kepada para penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi hamba-hamba itu ada yang dipukul, hamba yang lain dibunuh, yang lain lagi mereka lempari dengan batu. Kemudian pemilik kebun anggur itu mengutus lagi hamba-hamba yang lain kepada para penggarap untuk mengambil hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi mereka juga diperlakukan sama seperti hamba kelompok pertama. Akhirnya pemilik kebun anggur itu mengirim PutraNya sendiri kepada para penggarap kebun anggur untuk meminta hasil yang menjadi bagiannya. Pemilik kebun anggur berpikir bahwa anaknya yang diutus pasti disegani. Tetapi ketika para penggarap itu melihat anak itu, mereka berkata seorang dengan yang lain, “Ia adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Maka mereka menangkap dia, melemparkan dia keluar kebun anggur itu lalu membunuh dia. Penggarap kebun anggur itu tidak tahu diri dan tidak tahu malu. Para penggarap hanyalah penggarap bukan pemilik kebun anggur. Merebut kebun anggur lewat pembunuhan ahli waris adalah kejahatan yang paling besar dalam hukum bangsa Yahudi. Maka patut mendapat hukuman menurut aturan Yahudi. Penggarap kebun anggur ini adalah orang-orang yang tamak. Karena ketamakan mereka maka pemilik kebun anggur itu mengambil kembali kebun anggurnya dari para penggarap itu yaitu bangsa Israel dan menyewakan kepada para penggarap lain yaitu bangsa-bangsa lain yang mau menggarap kebun anggur itu sesuai dengan kehendak pemilik kebun anggur. Kebun anggur diserahkan kepada bangsa-bangsa lain yang setia menjaga dan mengolah kebun anggur itu sesuai harapan pemilik kebun anggur yaitu supaya kebun anggur itu menghasilkan buah-buah yang baik.
Aplikasi
Kita adalah SVD atau imam diosesan. SVD dan keuskupan adalah pemilik kebun anggur dan menyerahkan kepada kita untuk kita kelolah dengan harapan menghasilkan buah-buah yang baik yaitu damai, bahagia dan keselamatan bagi sesama. Kebun anggur tempat kita kerja itu adalah paroki, komunitas, atau kantor. Pemilik kebun anggur menyerahkan kebun anggur itu kepada kita didasari oleh sebuah keprcayaan dan penghargaan yang tinggi kepada setiap kita. Maka kita pun sebagai penggarap kebun anggur itu terpanggil menjaga kepercayaan yang kita terima dari pemilik kebun anggur dengan bekerja baik dan jujur serta bijaksana. Dengan demikian kebun anggur yang kita garap, tidak diambil dan dialihkan oleh pemilik kebun anggur kepada penggarap lain yang lebih dipandang bertanggungjawab.
Penutup
Mari kita berusaha menjaga kepercayaan yang kita terima dari para pemimpin kita baik dari keuskupan, serikat dan komunitas dalam melaksanakan tugas-tugas kita agar kita menjadi penggarap – penggarap kebun anggur dalam konteks kita masing-masing, dalam lapangan pekerjaan kita masing-masing sebagai tempak kesaksian kita tentang nilai-nilai ketekunan, kejujuran dan damai yang mengalir dari Kerajaan Allah yang kita imani. Terutama dan pertama mari kita bersama-sama berjuang menjaga panggilan kita sebagai imam dan bruder dalam menggarap kebun anggur Allah yang dipercayakan kepada kita dengan penuh tanggungjawab. Amin.
Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada Suatu bangsa yang akan menghasilkan buah kerajaan itu
Panas
Beberapa hari terakhir ini kita sungguh merasakan panas matahari yang mengganggu istirahat kita, pekerjaan kita, rencana kita untuk jalan-jalan. Kita merasa tidak nyaman karena kita berusaha untuk adaptasi dengan alam sekitar kita yang semakin panas. Ini adalah satu bukti pemanasan global yang langsung kita alami. Hal ini terjadi karena manusia menebang hutan secara tidak beraturan menyebabkan tanah gundul semakin luas dan akibat langsung yang kita alami adalah suhu udara yang semakin panas. Penebangan hutan secara liar adalah satu bukti nyata bahwa bumi pemberian Tuhan ini tidak dijaga oleh manusia. Bumi adalah Kebun Anggur milik Allah ini tidak dijaga oleh manusai secara baik, tidak diolah secara baik sehingga semakin hari semakin buruk kebun anggur Tuhan ini. Ini menunjukkan bahwa kita manusia tidak bertanggungjawab dalam menggarap bumi sebagai kebun anggur yang dimiliki oleh Tuhan yang telah memeberikan kebun anggur kepada kita ini.
Biblis
Bacaan pertama dan Injil berbicara tentang kebun anggur. Pemilik kebun Anggur adalah Tuhan Allah. Penggarapnya adalah bangsa Israel anak kesayangan Allah. Para hamba utusan Allah adalah para nabi yang membawa suara Allah kepada para penggarap kebun anggur agar menggarap kebun anggur sesuai kehendak pemilik kebun anggur sehingga dapat memberi hasil yang baik, sesuai harapan pemilik kebun anggur.
Dalam bacaan pertama kita mendengar bahwa penggarap itu bekerja onar sehingga menghasilkan buah yang masam. Pemilik kebun anggur menghukum para penggarap itu dengan tidak menurunkan hujan ke atasnya. Pemilik kebun anggur itu membongkar semua pagar kebun anggur agar tanaman anggur diinjak-injak orang. Pemilik kebun anggur marah.
Dalam bacaan Injil pemilik kebun anggur itu membuka kebun anggur. Menanam pagar di sekelilingnya, menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kepada para penggarap, lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik ia mengirim hamba-hambanya kepada para penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi hamba-hamba itu ada yang dipukul, hamba yang lain dibunuh, yang lain lagi mereka lempari dengan batu. Kemudian pemilik kebun anggur itu mengutus lagi hamba-hamba yang lain kepada para penggarap untuk mengambil hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi mereka juga diperlakukan sama seperti hamba kelompok pertama. Akhirnya pemilik kebun anggur itu mengirim PutraNya sendiri kepada para penggarap kebun anggur untuk meminta hasil yang menjadi bagiannya. Pemilik kebun anggur berpikir bahwa anaknya yang diutus pasti disegani. Tetapi ketika para penggarap itu melihat anak itu, mereka berkata seorang dengan yang lain, “Ia adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Maka mereka menangkap dia, melemparkan dia keluar kebun anggur itu lalu membunuh dia. Penggarap kebun anggur itu tidak tahu diri dan tidak tahu malu. Para penggarap hanyalah penggarap bukan pemilik kebun anggur. Merebut kebun anggur lewat pembunuhan ahli waris adalah kejahatan yang paling besar dalam hukum bangsa Yahudi. Maka patut mendapat hukuman menurut aturan Yahudi. Penggarap kebun anggur ini adalah orang-orang yang tamak. Karena ketamakan mereka maka pemilik kebun anggur itu mengambil kembali kebun anggurnya dari para penggarap itu yaitu bangsa Israel dan menyewakan kepada para penggarap lain yaitu bangsa-bangsa lain yang mau menggarap kebun anggur itu sesuai dengan kehendak pemilik kebun anggur. Kebun anggur diserahkan kepada bangsa-bangsa lain yang setia menjaga dan mengolah kebun anggur itu sesuai harapan pemilik kebun anggur yaitu supaya kebun anggur itu menghasilkan buah-buah yang baik.
Aplikasi
Kita adalah SVD atau imam diosesan. SVD dan keuskupan adalah pemilik kebun anggur dan menyerahkan kepada kita untuk kita kelolah dengan harapan menghasilkan buah-buah yang baik yaitu damai, bahagia dan keselamatan bagi sesama. Kebun anggur tempat kita kerja itu adalah paroki, komunitas, atau kantor. Pemilik kebun anggur menyerahkan kebun anggur itu kepada kita didasari oleh sebuah keprcayaan dan penghargaan yang tinggi kepada setiap kita. Maka kita pun sebagai penggarap kebun anggur itu terpanggil menjaga kepercayaan yang kita terima dari pemilik kebun anggur dengan bekerja baik dan jujur serta bijaksana. Dengan demikian kebun anggur yang kita garap, tidak diambil dan dialihkan oleh pemilik kebun anggur kepada penggarap lain yang lebih dipandang bertanggungjawab.
Penutup
Mari kita berusaha menjaga kepercayaan yang kita terima dari para pemimpin kita baik dari keuskupan, serikat dan komunitas dalam melaksanakan tugas-tugas kita agar kita menjadi penggarap – penggarap kebun anggur dalam konteks kita masing-masing, dalam lapangan pekerjaan kita masing-masing sebagai tempak kesaksian kita tentang nilai-nilai ketekunan, kejujuran dan damai yang mengalir dari Kerajaan Allah yang kita imani. Terutama dan pertama mari kita bersama-sama berjuang menjaga panggilan kita sebagai imam dan bruder dalam menggarap kebun anggur Allah yang dipercayakan kepada kita dengan penuh tanggungjawab. Amin.
Beberapa hari terakhir ini kita sungguh merasakan panas matahari yang mengganggu istirahat kita, pekerjaan kita, rencana kita untuk jalan-jalan. Kita merasa tidak nyaman karena kita berusaha untuk adaptasi dengan alam sekitar kita yang semakin panas. Ini adalah satu bukti pemanasan global yang langsung kita alami. Hal ini terjadi karena manusia menebang hutan secara tidak beraturan menyebabkan tanah gundul semakin luas dan akibat langsung yang kita alami adalah suhu udara yang semakin panas. Penebangan hutan secara liar adalah satu bukti nyata bahwa bumi pemberian Tuhan ini tidak dijaga oleh manusia. Bumi adalah Kebun Anggur milik Allah ini tidak dijaga oleh manusai secara baik, tidak diolah secara baik sehingga semakin hari semakin buruk kebun anggur Tuhan ini. Ini menunjukkan bahwa kita manusia tidak bertanggungjawab dalam menggarap bumi sebagai kebun anggur yang dimiliki oleh Tuhan yang telah memeberikan kebun anggur kepada kita ini.
Biblis
Bacaan pertama dan Injil berbicara tentang kebun anggur. Pemilik kebun Anggur adalah Tuhan Allah. Penggarapnya adalah bangsa Israel anak kesayangan Allah. Para hamba utusan Allah adalah para nabi yang membawa suara Allah kepada para penggarap kebun anggur agar menggarap kebun anggur sesuai kehendak pemilik kebun anggur sehingga dapat memberi hasil yang baik, sesuai harapan pemilik kebun anggur.
Dalam bacaan pertama kita mendengar bahwa penggarap itu bekerja onar sehingga menghasilkan buah yang masam. Pemilik kebun anggur menghukum para penggarap itu dengan tidak menurunkan hujan ke atasnya. Pemilik kebun anggur itu membongkar semua pagar kebun anggur agar tanaman anggur diinjak-injak orang. Pemilik kebun anggur marah.
Dalam bacaan Injil pemilik kebun anggur itu membuka kebun anggur. Menanam pagar di sekelilingnya, menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kepada para penggarap, lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik ia mengirim hamba-hambanya kepada para penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi hamba-hamba itu ada yang dipukul, hamba yang lain dibunuh, yang lain lagi mereka lempari dengan batu. Kemudian pemilik kebun anggur itu mengutus lagi hamba-hamba yang lain kepada para penggarap untuk mengambil hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi mereka juga diperlakukan sama seperti hamba kelompok pertama. Akhirnya pemilik kebun anggur itu mengirim PutraNya sendiri kepada para penggarap kebun anggur untuk meminta hasil yang menjadi bagiannya. Pemilik kebun anggur berpikir bahwa anaknya yang diutus pasti disegani. Tetapi ketika para penggarap itu melihat anak itu, mereka berkata seorang dengan yang lain, “Ia adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Maka mereka menangkap dia, melemparkan dia keluar kebun anggur itu lalu membunuh dia. Penggarap kebun anggur itu tidak tahu diri dan tidak tahu malu. Para penggarap hanyalah penggarap bukan pemilik kebun anggur. Merebut kebun anggur lewat pembunuhan ahli waris adalah kejahatan yang paling besar dalam hukum bangsa Yahudi. Maka patut mendapat hukuman menurut aturan Yahudi. Penggarap kebun anggur ini adalah orang-orang yang tamak. Karena ketamakan mereka maka pemilik kebun anggur itu mengambil kembali kebun anggurnya dari para penggarap itu yaitu bangsa Israel dan menyewakan kepada para penggarap lain yaitu bangsa-bangsa lain yang mau menggarap kebun anggur itu sesuai dengan kehendak pemilik kebun anggur. Kebun anggur diserahkan kepada bangsa-bangsa lain yang setia menjaga dan mengolah kebun anggur itu sesuai harapan pemilik kebun anggur yaitu supaya kebun anggur itu menghasilkan buah-buah yang baik.
Aplikasi
Kita adalah SVD atau imam diosesan. SVD dan keuskupan adalah pemilik kebun anggur dan menyerahkan kepada kita untuk kita kelolah dengan harapan menghasilkan buah-buah yang baik yaitu damai, bahagia dan keselamatan bagi sesama. Kebun anggur tempat kita kerja itu adalah paroki, komunitas, atau kantor. Pemilik kebun anggur menyerahkan kebun anggur itu kepada kita didasari oleh sebuah keprcayaan dan penghargaan yang tinggi kepada setiap kita. Maka kita pun sebagai penggarap kebun anggur itu terpanggil menjaga kepercayaan yang kita terima dari pemilik kebun anggur dengan bekerja baik dan jujur serta bijaksana. Dengan demikian kebun anggur yang kita garap, tidak diambil dan dialihkan oleh pemilik kebun anggur kepada penggarap lain yang lebih dipandang bertanggungjawab.
Penutup
Mari kita berusaha menjaga kepercayaan yang kita terima dari para pemimpin kita baik dari keuskupan, serikat dan komunitas dalam melaksanakan tugas-tugas kita agar kita menjadi penggarap – penggarap kebun anggur dalam konteks kita masing-masing, dalam lapangan pekerjaan kita masing-masing sebagai tempak kesaksian kita tentang nilai-nilai ketekunan, kejujuran dan damai yang mengalir dari Kerajaan Allah yang kita imani. Terutama dan pertama mari kita bersama-sama berjuang menjaga panggilan kita sebagai imam dan bruder dalam menggarap kebun anggur Allah yang dipercayakan kepada kita dengan penuh tanggungjawab. Amin.
Mempertanyakan Kuasa Yesus
Ada orang yang melihat kuasa Yesus untuk menyembuhkan sebagai kuasa Setan bukan kuasa Allah. Pertanyaan itu terbukti dalam Yesus mempertanggungjawabkan perbuatannya dalam menyembuhkan orang kerasukan setan. Hasil perbuatannya membuktikan bahwa Yesus menyembuhkan dengan kuasa Allah bukan kuasa setan. Ciri khas kuasa Allah adalah menyatukan, menyembuhkan, menyehatkan, mendamaikan, tidak memecahbelah, tidak menindas, tidak melukai dan tidak menyakiti. Sebaliknya ciri kuasa setan adalah memecahbelah, melukai, menindas, mengobyekan manusia, menyengsarakan dan menyulitkan orang lain.
Dalam bacaan Injil secara jelas dikatakan bahwa Yesus memiliki keunikan yang keluar dari kuasa Allah dalam menyembuhkan dan menyelamatkan, membebaskan, memerdekakan, orang yang kerasukan setan, ditindas oleh setan. Kerja setan yang merusak diganti dengan kuasa Allah yang menyembhkan. Bacaan Injil hari ini 10 Oktober 2008 Lukas 11 : 15 - 26 tentang Yesus menyembuhkan dengan kuasa Allah. Kuasa yang menyatukan dalam aneka perbedaan. Kuasa itu ditegaskan dalam oleh Paulus dalam bacaan Galatia 3 : 7 - 14 tentang orang yang beriman yang memiliki kuasa Allah adalah mereka yang tidak membawa perpecahan tetapi persatuan dalam perbedaan karena asal-usul dan latarbelakag yang berbeda-beda.
Aplikasi bagi kita. Dalam kehidupan seorang imam ketika kaul-kaulnya dilanggar, umat akan mempertanyakan apakah Anda menjadi dalam kuasa Allah atau kuasa setan? Ketika kehadiran seorang imam di Paroki menjadi pemecahbelah umat dan tidak menyatukan umat, orang atau umat akan mempertanyakan apakah imam itu bekerja atas nama kuasa Allah atau kuasa setan? Ketika seorang dosen memberi nilai skripsi harus ada pamrihnya maka seorang mahasiswa yang tahu amrihnya itu akan mempertanyakan etikan dan iman seorang dosen itu, apakah Dosen itu bekerja atas nama kuasa Allah atau kuasa setan? Ketika seorang dokter mengadakan malpraktek, orang akan bertanya apakah dosen ini merawat dalam kuasa Allah atau kuasa setan? Singkat pertanyaan-pertanyaan di atas menyadarkan kita agar kembali bekerja sebagai orang beriman dalam Kuasa Allah yang menyelamatkan orang sebanyak-banyaknya.
BERSATU KITA TEGUH BERCERAI KITA RUNTUH
Bersatu dalam memperjuangkan yang baik bagiku dan bagimu dan bagi kita semua.
Bukan bersatu untuk merusak yang merupakan kuasa setan.
Dalam bacaan Injil secara jelas dikatakan bahwa Yesus memiliki keunikan yang keluar dari kuasa Allah dalam menyembuhkan dan menyelamatkan, membebaskan, memerdekakan, orang yang kerasukan setan, ditindas oleh setan. Kerja setan yang merusak diganti dengan kuasa Allah yang menyembhkan. Bacaan Injil hari ini 10 Oktober 2008 Lukas 11 : 15 - 26 tentang Yesus menyembuhkan dengan kuasa Allah. Kuasa yang menyatukan dalam aneka perbedaan. Kuasa itu ditegaskan dalam oleh Paulus dalam bacaan Galatia 3 : 7 - 14 tentang orang yang beriman yang memiliki kuasa Allah adalah mereka yang tidak membawa perpecahan tetapi persatuan dalam perbedaan karena asal-usul dan latarbelakag yang berbeda-beda.
Aplikasi bagi kita. Dalam kehidupan seorang imam ketika kaul-kaulnya dilanggar, umat akan mempertanyakan apakah Anda menjadi dalam kuasa Allah atau kuasa setan? Ketika kehadiran seorang imam di Paroki menjadi pemecahbelah umat dan tidak menyatukan umat, orang atau umat akan mempertanyakan apakah imam itu bekerja atas nama kuasa Allah atau kuasa setan? Ketika seorang dosen memberi nilai skripsi harus ada pamrihnya maka seorang mahasiswa yang tahu amrihnya itu akan mempertanyakan etikan dan iman seorang dosen itu, apakah Dosen itu bekerja atas nama kuasa Allah atau kuasa setan? Ketika seorang dokter mengadakan malpraktek, orang akan bertanya apakah dosen ini merawat dalam kuasa Allah atau kuasa setan? Singkat pertanyaan-pertanyaan di atas menyadarkan kita agar kembali bekerja sebagai orang beriman dalam Kuasa Allah yang menyelamatkan orang sebanyak-banyaknya.
BERSATU KITA TEGUH BERCERAI KITA RUNTUH
Bersatu dalam memperjuangkan yang baik bagiku dan bagimu dan bagi kita semua.
Bukan bersatu untuk merusak yang merupakan kuasa setan.
APAKAH SEMUA TAHU BERTERIMAKASIH?
Saya yakin semua orang tahu berterimakasih. Tetapi tidak semua mengungkapkan terimakasih dalam perbuatan dan teladan yang nyata. Dalam dua bacaan suci ini menyatakan hal di atas. Dalam Filipi 4 : 10 - 19 tertulis pengalaman Paulus yang mengungkapkan terimakasih banyak kepada umat Filipi yang membantu dan memberi banyak hal baik materi dan doa kepada Paulus yang menjadi misionaris Kabar Gembira Tuhan. Dalam bacaan Injil Mat 25 : 14 - 26 di sana ada yang tahu terimakasih dan ada yang tidak tahu terimakasih. Hamba yang diberi lima dan dua talenta tahu terimakasih kepada pemberi talenta dengan menggandakannya. Sebaliknya hamba yang menerima satu talenta malas dan tidak tahu terimakasih dengan tidak menggandakan talenta itu.
Malam ini Kamis 9 Oktober 2008 pemberkatan ruko Milik Keluarga AJI WIDIANTO SUTEJO dan MELANIE YUNIOR POETRI. Ini adalah satu ungkapan terimakasih kepada Tuhan yang telah memberi banyak talenta kepada mereka. Talenta ini mereka mau terus lipatgandakan untuk kesejahteraan keluarga ini dan sesama yang ada di sekitar dan sangat membutuhkan bantuan mereka. Kita mendukung dalam doa dan Perayaan Ekaristi ini agar berhasil dan hasilnya berlipat ganda. AMIN***
Malam ini Kamis 9 Oktober 2008 pemberkatan ruko Milik Keluarga AJI WIDIANTO SUTEJO dan MELANIE YUNIOR POETRI. Ini adalah satu ungkapan terimakasih kepada Tuhan yang telah memberi banyak talenta kepada mereka. Talenta ini mereka mau terus lipatgandakan untuk kesejahteraan keluarga ini dan sesama yang ada di sekitar dan sangat membutuhkan bantuan mereka. Kita mendukung dalam doa dan Perayaan Ekaristi ini agar berhasil dan hasilnya berlipat ganda. AMIN***
IDENTITAS MISIONARIS
Apa menjadi keunikan seorang misinaris? Itu adalah pertanyaan mendasar dalam ret-ret persiapan tahbisan imamam pada 1-9 September 2004 di pertapaan OCSO di Rawaseneng. Ada dua hal yang membentuk keunikan seorang misionaris yaitu hidup doa yang kokoh dan aktivitas yang mengalir dari sebuah kekuatan doa kepada yang mahakuasa. Keduanya ditemukan perdasarkan dua tokoh Maria dan Marta dalam menerima Yesus yang bertemu di rumah mereka. Dua keunikan ini penting diberi peluang untuk ditumbuhkembangkan dalam sejarah formasi pribadi sebagai seorang misionaris Allah.***
DOA BAPA KAMI
Berdoa berarti berkomunikasi dengan Tuhan secara lebih mendalam. Satu doa yang paling bagus adalah doa Bapa Kami yang berasal dari Tuhan Yesus sendiri. Ada tiga pokok penting ada dalam doa Bapa kami ini yaitu : Mengusduskan, memohon dan mengampuni. Kita berdoa agar kita menjadi kudus seperti Allah adalah Kudus. Kita berdoa agar kita memohon apa yang kita butuhkan bukan apa kita sukai. kita berdoa agar mampu mengampuni sesama kita. Berdoa di sini adalah sebuah formasi diri menurut kehendak Allah. Formasi diri tidak akan berakhir. Kita sepanjang hidup kita terus membentuk diri menuju hidup yang berkelimpahan dalam Yesus Tuhan. Hidup kelimpahan kemanusiaan dalam multikulturalisme dan hidup iman dalam dunia sekular. ***
Langganan:
Postingan (Atom)