FILM "THE MISSION"
Hari Sabtu 8 November 2008 ada menonton bersama film The Mission di SOVERDI Surabaya.
Ada pesan dari film itu yaitu misionaris perintis telah tiada. Generasi muda yang misionaris terus ada. Misi ada dalam tangan generasi muda. Misionaris mati tetapi misi tetap hidup. Bagaimana dalam kontesk centenial AJ dan JF?
Ada pesan dari film itu yaitu misionaris perintis telah tiada. Generasi muda yang misionaris terus ada. Misi ada dalam tangan generasi muda. Misionaris mati tetapi misi tetap hidup. Bagaimana dalam kontesk centenial AJ dan JF?
MALU dan AIBA'A SENIOR BERI KABA
Kaba berarti memberi berkat. Misalnya saya menerima kaba dari para suku Malu dalam adat kenduri atau dalam bahasa Adat LAL GUJU. Sesudah saya menerima KABA dari para malu, saya juga menerima KABA sebagai berkat dari anggota sukuku yang sudah SENIOR. Peminta KABA meminta berkat pada saat kematian dan juga pada waktu hendak mengikuti ujian adan pergi ke tempat yang jauh dalam jangka waktu tertentu.
Saya hendak menerima berkat dalam KABA ini pada setiap adat Kenduri dalam suku Monewalu. Saya juga minta berkat atau KABA dari para suku MALU sebagai asal-usul suku SAYA pada saat saya akan mengikuti ujian atau saya hendak meninggalkan tanah suku Bunak pergi ke tempat yang jauh. Saya minta KABA pada para suku MALU dengan urutan acara yang KHAS.
Saya meminta seorang SUKU MALU yang sudah senior. Suku MALU ini menyiapkan SIRI, PINANG, KAPUR yang disimpan di dalam wadah yaitu TAKA GIRAL ATAU OPA. Lantas Pemberi KABA mendoakan MOLO (Siri) PU (Pinang) dan HAU ( KAPUR) yang ada dalam OPA itu. Waktu doa, Pendoa meminta berkat HOT ESEN (Wujud Tertinggi Suku Bunak) melalui POR GOMO (Pemimpin Suku Yang Masih Hidup Maupun yang sudah Meninggal), dan melalui para leluhur. Lewat doa itu, HOT ESSEN hadir dalam simbol siri, pinang dan kapur itu dan kemudian Siri, Pinang dan Kapur itu dimakan oleh pemberi KABA. Sesudah itu MALU memberi Kaba di dahi dengan membuat tanda salib di dahi dan meniup kepala peminta KABA, dan juga meniup kedua tangan peminta KABA.
Biasanya penerima KABA menyampaikan terimakasih kepada Pemberi KABA dan memberi derma atau stipendium kepada Pemberi Kaba setelah menerima berkat KABA. Derma atau stipendium itu sesuai kerelaan penerima KABA.
Saya biasanya setiap kali pulang Libur waktu masih Pelajar selalu meminta KABA dari para MALU dan Orang Tua dan anggota Keluarga Yang Senior dan memiliki kewibawaan dalam kehidupan bersama SUKU. Saya merasakan dampak ketenangan dan mendapat dukungan yang luarbiasa dari keluarga Pemberi KABA dalam menuntut Ilmu disamping dukungan saya dengan belajar yang tekun dan disiplin. ****
Saya hendak menerima berkat dalam KABA ini pada setiap adat Kenduri dalam suku Monewalu. Saya juga minta berkat atau KABA dari para suku MALU sebagai asal-usul suku SAYA pada saat saya akan mengikuti ujian atau saya hendak meninggalkan tanah suku Bunak pergi ke tempat yang jauh. Saya minta KABA pada para suku MALU dengan urutan acara yang KHAS.
Saya meminta seorang SUKU MALU yang sudah senior. Suku MALU ini menyiapkan SIRI, PINANG, KAPUR yang disimpan di dalam wadah yaitu TAKA GIRAL ATAU OPA. Lantas Pemberi KABA mendoakan MOLO (Siri) PU (Pinang) dan HAU ( KAPUR) yang ada dalam OPA itu. Waktu doa, Pendoa meminta berkat HOT ESEN (Wujud Tertinggi Suku Bunak) melalui POR GOMO (Pemimpin Suku Yang Masih Hidup Maupun yang sudah Meninggal), dan melalui para leluhur. Lewat doa itu, HOT ESSEN hadir dalam simbol siri, pinang dan kapur itu dan kemudian Siri, Pinang dan Kapur itu dimakan oleh pemberi KABA. Sesudah itu MALU memberi Kaba di dahi dengan membuat tanda salib di dahi dan meniup kepala peminta KABA, dan juga meniup kedua tangan peminta KABA.
Biasanya penerima KABA menyampaikan terimakasih kepada Pemberi KABA dan memberi derma atau stipendium kepada Pemberi Kaba setelah menerima berkat KABA. Derma atau stipendium itu sesuai kerelaan penerima KABA.
Saya biasanya setiap kali pulang Libur waktu masih Pelajar selalu meminta KABA dari para MALU dan Orang Tua dan anggota Keluarga Yang Senior dan memiliki kewibawaan dalam kehidupan bersama SUKU. Saya merasakan dampak ketenangan dan mendapat dukungan yang luarbiasa dari keluarga Pemberi KABA dalam menuntut Ilmu disamping dukungan saya dengan belajar yang tekun dan disiplin. ****
PASTOR PUNYA ISTERI ATAU KARYA TULIS
Hari ini Selasa 25 November 2008 Komunitas SVD mengadakan pertemuan komunitas. Ada banyak hal yang akan kami bicarakan. Pertama saya membagi pengalaman iman akan centenial AJ JF. Sharing berarti membagi apa yang saya alami. Centenial berarti seratus tahun meninggalnya santo Arnoldus Jansen dan Santo Yosef Freinademetz. Ada tiga hal yang menjadi kerangka pembicaraan saya yaitu KENANGAN HIDUP DAN KARYANYA, PERAYAAN YANG AKAN BERPUNCAK PADA 15 JANUARI 2008 dan HAL KETIGA YANG TERPENTING ADALAH RENEW = PEMBARUAN. Dalam pembicaraan kali ini, hanya tentang kenangan hidup dan KARYA kedua Santo AJ dan JF, dan RENEW.
I. KARYA ABADI
1.1. Santo ARNOLDUS JANSSEN ( AJ )
Arnoldus Jansen aktif dalam Kerasulan DOa. Dari doa ini lahir banyak inspirasi. Doa memberi dia daya yang luarbiasa. Doa dapat mengubah dirinya. Doa menguabh pikirannya. Perubahan yang dia kandung dan dia lahirkan itu meliputi tiga karya monumental untuk mewujudkan mimpinya Meewartakan KERAJAAN ALLAH kepada segala bangsa yang belum mengenal Allah atau kafir. Tiga karya besar itu meliputi mendirikan SVD, SSpS dan SSpS AP.
1.1.1. SVD
SVD dia dirikan pada usia imamatnya yang keempat belas. Usia imamat 14 tahun, dia mulai mendirikan SVD. Waktu itu AJ berusia 40 tahun. Usia yang penuh dengan mimpi. Usia yang penuh dengan menggantungkan cita-cita setinggi langit. AJ menghargai diri dengan menggantikan cita-cita setinggi langit dan tentu dibalik citanya itu bisa ditebak, AJ tidak mau menggantungkan cita-cita serendah atau tidak mempunyai cita yang memandu diri pada tidak menghargai diri sendiri. Mimpi itu dia konkretkan dengan mendirikan SVD. Anggota SVD dipersiapakan dan dikirim ke seluruh dunia mewartakan INJIL kepada bangsa-bangsa kafir. Visi AJ Kerajaan Allah bertahta di atas bumi ini terlaksana dalam SVD dan para anggotanya yang menjadi misionaris di segala bangsa.
1.1.2. SSpS
Arnoldus tetap memounyai mimpi. Mimpi mendirikan SSpS. Pada waktu mendirikan SSpS ini AJ berusia 54 tahun. Dia berusia imamat 28 tahun. Dia mendirikan SSpS, 14 tahun kemudian setelah mendirikan SVD. Selama 14 tahun AJ menyusun strategi untuk mendirikan SSpS.
1.1.3. SSpSAP
Konggregasi ini didirikan pada usianya 61 tahun, usia imamatnya 36 tahun dan waktu itu dia mendirikan konggregasi pendoa ini 7 tahun setelah mendirikan SSpS. Dia menyusun mimpinya dan menyusun strategi untuk mencapai mimpinya itu selama 7 tahun setelah mendirikan SSpS.
Demimikian karya-karya monumental abadi dari Santo Arnoldus Janssen (AJ). Santo yang satu ini telah mengisi USia imamat dan panggilannya dengan karya-karyanya yang berguna bagi diri, bagi manusia, bagi bangsa dunia dan Gereja Sejagat.
1.2. Santo Josef Freinademetz (JF)
1.2.1. Dari Imam Projo Menjadi SVD
JF ini menjadi imam projo selama 3 tahun. Tahun keempat dia masuk SVD dan dipersiapkan di Steyl kemudian pada tahun kelima imamatnya dia menjadi misionaris di CHINA tanpa sekalipun cuti ke kampunghalamannya. Dia menjadi misionaris di China selama 19 tahun, belajar bahasa China, budaya china sampai dia mati dan dia katakan bahwa sampai di Surga pun saya mau tetap menjadi orang China.
1.2.2. Misi Kontekstual
JF bermisi bukan membawa Kristus yang sudah diformat oleh budaya Eropa. JF bersama orang China berjalan bersama mengikuti Jejak Allah yang berjalan di China. Dia bersama umat berjalan di atas Jalan Tuhan mengikuti Tuhan yang diimani.
II. RENEW
2.1. AJ dan JF hidup hanya sekali. Mereka telah membuat hidupnya bermakna dengan melakukan hal-hal yang luar biasa yang berguna bagi dirnya, gereja dan kita semuanya. Gunanya itu kita rasakan dan alami saat ini menjadi anggota SVD yang sedang berjalan bersama mengikuti Jejak Allah. Kita kerja Sama berjalan bersama menuju cita yang terpusat pada KERAJAAN ALLAH. Kita juga hanya hidp sekali. Kita belajar dari AJ dan JF yang telah mengisi usia imamat dan panggilannya dengan karya-karya monumental bagi pembaruan dunia dalam Allah. Kita melakukan satu karya kecil-kecilan saja. Saya bermimpi mengabadikan nama saya dengan Hasil Karya perdana adalah buku KEMBALI KE AKAR. Pastor tidak punya isteri. Pastor tidak punya anak. Pastor dapat dikenang hanya lewat KARYA TULISNYA SAJA. Makna hidupku ada dalam KARYA KU " KEMBALI KE AKAR".... Dalam rentang waktu hidup yang begitu singkat AJ dan JF mengisi usia imamat dengan baik sebagai satu ungkapan syukur sekaligus penghargaan terhadap hiup yang diberi ALLAH DAN MILIK ALLAH. Allah beri modal hidup maka AJ dan JF telah melipatgandakannya. KITA, SAYA, ANDA.... ?
2.2. Beberapa bulan yang lalu, tepat Hari Sabtu 8 November 2008 Malam sesudah ibadat malam, Komunitas SOVERDI SURABAYA menonton bersama pada layar lebar di Pendopo WAS FILM " THE MISSION". Ada pesan terakhir yang sangat menarik saya setelah menonton FILM itu adalah Misionaris perintis telah tiada. generasa penerus tetap ada. Misi ada dalam tangan generasi muda, generasi penerus. Dalam konteks Centenial, kita melihat AJ dan JF telah tiada, tetapi karya-karya monumental tetap ada dan tetap hidup. Mereka meninggalkan tongkat misi kepada kita dan kita lah kini melanjutkan dan membawa tongkat misi Kerajaan Allah kepada segala Suku Bangsa di dunia.
2.3. Misionaris Perintis Telah Mati. Misi Tetap hidup. Inti pesan FILM " THE MISSION". Dalam konteks centenial, Para pendiri dan perintis SVD, SSpS, SSpSAP telah tiada, generasi pengganti bertumbuh dan terus bertambah. Misi Allah adalah misi AJ dan JF dan misi kita dan misi generasi penerus.
2.4. AJ dan JF telah bekerjasama dalam mewartakan Kerajaan Allah kepada segala bangsa Kafir. AJ adalah pemikir. JF adalah petugas pastoral. Perbedaan kemampuan dan talenta membuat mereka saling melengkapi dalam mencapai visi yang satu dan sama yaitu KERAAJAAN ALLAH BERTAHKTA DI ATAS BUMI INI.
***********S E M O G A *****
I. KARYA ABADI
1.1. Santo ARNOLDUS JANSSEN ( AJ )
Arnoldus Jansen aktif dalam Kerasulan DOa. Dari doa ini lahir banyak inspirasi. Doa memberi dia daya yang luarbiasa. Doa dapat mengubah dirinya. Doa menguabh pikirannya. Perubahan yang dia kandung dan dia lahirkan itu meliputi tiga karya monumental untuk mewujudkan mimpinya Meewartakan KERAJAAN ALLAH kepada segala bangsa yang belum mengenal Allah atau kafir. Tiga karya besar itu meliputi mendirikan SVD, SSpS dan SSpS AP.
1.1.1. SVD
SVD dia dirikan pada usia imamatnya yang keempat belas. Usia imamat 14 tahun, dia mulai mendirikan SVD. Waktu itu AJ berusia 40 tahun. Usia yang penuh dengan mimpi. Usia yang penuh dengan menggantungkan cita-cita setinggi langit. AJ menghargai diri dengan menggantikan cita-cita setinggi langit dan tentu dibalik citanya itu bisa ditebak, AJ tidak mau menggantungkan cita-cita serendah atau tidak mempunyai cita yang memandu diri pada tidak menghargai diri sendiri. Mimpi itu dia konkretkan dengan mendirikan SVD. Anggota SVD dipersiapakan dan dikirim ke seluruh dunia mewartakan INJIL kepada bangsa-bangsa kafir. Visi AJ Kerajaan Allah bertahta di atas bumi ini terlaksana dalam SVD dan para anggotanya yang menjadi misionaris di segala bangsa.
1.1.2. SSpS
Arnoldus tetap memounyai mimpi. Mimpi mendirikan SSpS. Pada waktu mendirikan SSpS ini AJ berusia 54 tahun. Dia berusia imamat 28 tahun. Dia mendirikan SSpS, 14 tahun kemudian setelah mendirikan SVD. Selama 14 tahun AJ menyusun strategi untuk mendirikan SSpS.
1.1.3. SSpSAP
Konggregasi ini didirikan pada usianya 61 tahun, usia imamatnya 36 tahun dan waktu itu dia mendirikan konggregasi pendoa ini 7 tahun setelah mendirikan SSpS. Dia menyusun mimpinya dan menyusun strategi untuk mencapai mimpinya itu selama 7 tahun setelah mendirikan SSpS.
Demimikian karya-karya monumental abadi dari Santo Arnoldus Janssen (AJ). Santo yang satu ini telah mengisi USia imamat dan panggilannya dengan karya-karyanya yang berguna bagi diri, bagi manusia, bagi bangsa dunia dan Gereja Sejagat.
1.2. Santo Josef Freinademetz (JF)
1.2.1. Dari Imam Projo Menjadi SVD
JF ini menjadi imam projo selama 3 tahun. Tahun keempat dia masuk SVD dan dipersiapkan di Steyl kemudian pada tahun kelima imamatnya dia menjadi misionaris di CHINA tanpa sekalipun cuti ke kampunghalamannya. Dia menjadi misionaris di China selama 19 tahun, belajar bahasa China, budaya china sampai dia mati dan dia katakan bahwa sampai di Surga pun saya mau tetap menjadi orang China.
1.2.2. Misi Kontekstual
JF bermisi bukan membawa Kristus yang sudah diformat oleh budaya Eropa. JF bersama orang China berjalan bersama mengikuti Jejak Allah yang berjalan di China. Dia bersama umat berjalan di atas Jalan Tuhan mengikuti Tuhan yang diimani.
II. RENEW
2.1. AJ dan JF hidup hanya sekali. Mereka telah membuat hidupnya bermakna dengan melakukan hal-hal yang luar biasa yang berguna bagi dirnya, gereja dan kita semuanya. Gunanya itu kita rasakan dan alami saat ini menjadi anggota SVD yang sedang berjalan bersama mengikuti Jejak Allah. Kita kerja Sama berjalan bersama menuju cita yang terpusat pada KERAJAAN ALLAH. Kita juga hanya hidp sekali. Kita belajar dari AJ dan JF yang telah mengisi usia imamat dan panggilannya dengan karya-karya monumental bagi pembaruan dunia dalam Allah. Kita melakukan satu karya kecil-kecilan saja. Saya bermimpi mengabadikan nama saya dengan Hasil Karya perdana adalah buku KEMBALI KE AKAR. Pastor tidak punya isteri. Pastor tidak punya anak. Pastor dapat dikenang hanya lewat KARYA TULISNYA SAJA. Makna hidupku ada dalam KARYA KU " KEMBALI KE AKAR".... Dalam rentang waktu hidup yang begitu singkat AJ dan JF mengisi usia imamat dengan baik sebagai satu ungkapan syukur sekaligus penghargaan terhadap hiup yang diberi ALLAH DAN MILIK ALLAH. Allah beri modal hidup maka AJ dan JF telah melipatgandakannya. KITA, SAYA, ANDA.... ?
2.2. Beberapa bulan yang lalu, tepat Hari Sabtu 8 November 2008 Malam sesudah ibadat malam, Komunitas SOVERDI SURABAYA menonton bersama pada layar lebar di Pendopo WAS FILM " THE MISSION". Ada pesan terakhir yang sangat menarik saya setelah menonton FILM itu adalah Misionaris perintis telah tiada. generasa penerus tetap ada. Misi ada dalam tangan generasi muda, generasi penerus. Dalam konteks Centenial, kita melihat AJ dan JF telah tiada, tetapi karya-karya monumental tetap ada dan tetap hidup. Mereka meninggalkan tongkat misi kepada kita dan kita lah kini melanjutkan dan membawa tongkat misi Kerajaan Allah kepada segala Suku Bangsa di dunia.
2.3. Misionaris Perintis Telah Mati. Misi Tetap hidup. Inti pesan FILM " THE MISSION". Dalam konteks centenial, Para pendiri dan perintis SVD, SSpS, SSpSAP telah tiada, generasi pengganti bertumbuh dan terus bertambah. Misi Allah adalah misi AJ dan JF dan misi kita dan misi generasi penerus.
2.4. AJ dan JF telah bekerjasama dalam mewartakan Kerajaan Allah kepada segala bangsa Kafir. AJ adalah pemikir. JF adalah petugas pastoral. Perbedaan kemampuan dan talenta membuat mereka saling melengkapi dalam mencapai visi yang satu dan sama yaitu KERAAJAAN ALLAH BERTAHKTA DI ATAS BUMI INI.
***********S E M O G A *****
MOLO PU, BATAKA, LILIN ZAL
PADA WAKTU AKAN KE TEMPAT YANG JAUH UNTUK TINGGAL LAMA DI TEMPAT YANG JAUH, ADA BERBAGAI ADAT YANG DIBUAT. PERTAMA DALAM RUMAH ORANG TUA BAPA DAN MAMA MENDOAKAN SEORANG ANAK YANG AKAN PERGI. KEDUA ORANG TUA MENGUCAPKAN DOA KEPADA WUJUD TERTINGGI DENGAN PERANTARAAN POR GOMO DAN MUGEN MALU GOL DAN AIGOL AGAR MEMBERKATI ANAKNYA YANG AKAN PERGI KE TEMPAT YANG BARU. SESUDAH DOA, ORANG TUA MAKAN SIRI PINANG YANG DIDOAKAN DAN MENIUP KEPALA ANAKNYA TEPAT DI UBUN-UBUN DAN MENIUP KEDUA UJUNG TANGANNYA. SESUDAH ITU ORANG MENYERAHKAN SIRIH PINANG DAN PERAK ATAU EMAS YANG PALING BERHARGA KEPADA ANAKNYA UNTUK DIBAWA KE TEMPAT YANG BARU.
KEMUDIAN ADA ADAT JUGA KUBURAN NENEK MOYANG. DI SANA ADA DOA MOHON BERKAT PARA LELUHUR. LILIN YANG DI BAKAR ITU SALAH SATUNYA DIBAKAR DARI SEMUA KUBURAN ANGGOTA SUKU MALUGOL MAPUN AIBAA GOL. LILIN ITU DIBAKAR DI SEMUA KUBURAN LELHUR MALOGOL DAN AIBAA GOL DARI KELUARGA BAPA MAUPUN KELUARGA MAMA KANDUNG. SATU LILIN ITU TIDAK HABIS DIBAKAR. DI SETIAP KUBURAN KURANG LEBIH 2-3 MENIT SAMBIL DOA MOHON BERKAT DAN RAHMAT DARI WUJUD TERTINGGI SUKU BUNAK DENGAN PERANTARAAN PARA LELUHUR. LILIN ITU KEMUDIA DI BAWA KE TEMPAT YANG BARU. DAN LILIN ITU DISIMPAN DALAM RUMAH BARU DI TEMPAT YANG BARU ITU. LILIN ITU DISIMPAN DAN MENJADI TANDA ATAU SIMBOL KEHADIRAN PARA LELUHUR YANG SELALU HADIR DAN MEMBERI RASA NYAMAN KEPADA KELUARGA DAN DIRINYA SENDIRI YANG TELAH MENGINGGALKAN IBU PERTIWI, TANAH TUMPAH DARAH SUKU BUNAK.
lILIN ITU AKAN DIBAKAR KETIKA SAKIT ATAU HENDAK MENGHADAPI SUATU UJIANTERTENTU, DAN BERDOA MEMOHON BERKAT DAN RAHMAT ATAS SEGALA PERJUANGANNYA SEHINNGA DIHARAPKAN MENDAPAT SEBUAH HASIL YANG BAIK DALAM SELURUH UJIAN TERSEBUT. WAKTU SAKIT, LILINITU DIBAKAR SAMBIL MOHON BERKAT DAN RAHMAT DARI WUJUD TERTINGGI SUKU BUNAK YAITU "HOT ESSEN" LEWAT PARA LELUHUR, MALUGOL DAN AIGOL DARI PIHAK KELUARGA AYAH DAN MAMA.
LILIN, MOLO PU, DAN BATAKA PERAK ATAU EMAS ITU JUGA DISIMPAN DI ATAS MEJA DALAM DOA DAN BAKAR LILIN TERSEBUT BAIK UNTUK SEBUAH UJIAN ATAN PERTANDINGAN ATAUPUN KARENA SAKIT. SEMUANYA ITU SIMBOL KEHADIRAN WUJUD TERTINGGI YANG MENYALURKAN BERKAT DAN RAHMATNYA MELALU PARA LELUHUR.
PENGALAMAN INI NYATA. SAYA SENDIRI SEJAK KECIL SUDAH DIRAHKAN HIDUP DAN BERKEMBANG DALAM BUDAYA SEPERTI INI. SAYA MEMBAGI PENGALAMAN INI SESUAI APA YANG SAYA ALAMI***
KEMUDIAN ADA ADAT JUGA KUBURAN NENEK MOYANG. DI SANA ADA DOA MOHON BERKAT PARA LELUHUR. LILIN YANG DI BAKAR ITU SALAH SATUNYA DIBAKAR DARI SEMUA KUBURAN ANGGOTA SUKU MALUGOL MAPUN AIBAA GOL. LILIN ITU DIBAKAR DI SEMUA KUBURAN LELHUR MALOGOL DAN AIBAA GOL DARI KELUARGA BAPA MAUPUN KELUARGA MAMA KANDUNG. SATU LILIN ITU TIDAK HABIS DIBAKAR. DI SETIAP KUBURAN KURANG LEBIH 2-3 MENIT SAMBIL DOA MOHON BERKAT DAN RAHMAT DARI WUJUD TERTINGGI SUKU BUNAK DENGAN PERANTARAAN PARA LELUHUR. LILIN ITU KEMUDIA DI BAWA KE TEMPAT YANG BARU. DAN LILIN ITU DISIMPAN DALAM RUMAH BARU DI TEMPAT YANG BARU ITU. LILIN ITU DISIMPAN DAN MENJADI TANDA ATAU SIMBOL KEHADIRAN PARA LELUHUR YANG SELALU HADIR DAN MEMBERI RASA NYAMAN KEPADA KELUARGA DAN DIRINYA SENDIRI YANG TELAH MENGINGGALKAN IBU PERTIWI, TANAH TUMPAH DARAH SUKU BUNAK.
lILIN ITU AKAN DIBAKAR KETIKA SAKIT ATAU HENDAK MENGHADAPI SUATU UJIANTERTENTU, DAN BERDOA MEMOHON BERKAT DAN RAHMAT ATAS SEGALA PERJUANGANNYA SEHINNGA DIHARAPKAN MENDAPAT SEBUAH HASIL YANG BAIK DALAM SELURUH UJIAN TERSEBUT. WAKTU SAKIT, LILINITU DIBAKAR SAMBIL MOHON BERKAT DAN RAHMAT DARI WUJUD TERTINGGI SUKU BUNAK YAITU "HOT ESSEN" LEWAT PARA LELUHUR, MALUGOL DAN AIGOL DARI PIHAK KELUARGA AYAH DAN MAMA.
LILIN, MOLO PU, DAN BATAKA PERAK ATAU EMAS ITU JUGA DISIMPAN DI ATAS MEJA DALAM DOA DAN BAKAR LILIN TERSEBUT BAIK UNTUK SEBUAH UJIAN ATAN PERTANDINGAN ATAUPUN KARENA SAKIT. SEMUANYA ITU SIMBOL KEHADIRAN WUJUD TERTINGGI YANG MENYALURKAN BERKAT DAN RAHMATNYA MELALU PARA LELUHUR.
PENGALAMAN INI NYATA. SAYA SENDIRI SEJAK KECIL SUDAH DIRAHKAN HIDUP DAN BERKEMBANG DALAM BUDAYA SEPERTI INI. SAYA MEMBAGI PENGALAMAN INI SESUAI APA YANG SAYA ALAMI***
MUK JAL
Waktu saya hendak meninggalkan tanah tempat kelahiranku, menuju tanah Jawa tempat tinggal yang baru untuk melanjutkan pendidikan saya sebagai Novis di Novisiat Roh Kudus Batu Malang, saat tanggal 5 Agustus 1995, saat keluar dari rumah kelahiranku Malate-Telolo-Asueman, bapaku tercinta Gabriel Mali, berdoa dan kemudian dalam mantra-mantra dan mengambil tanah di depan pintu rumahku tempat kelahiranku, dan tanah itu diseimpan atau dibungkus dengan sebuah plastik dan saya membawa tanah itu ke Jawa.
Saya sebelum berangkat merasa sulit sekali meninggalkan keluarga, kakak, adik, mama, nenek, kakek. Sementara keluargaku sangat mendukung saya melanjutkan perjalanan panggilan saya sebagai SVD. Keluarga sangat mengharapkan agar cita-cita saya ini tidak terputus di tengah jalan. Saya takut lari pulang dalamperjalanan ke Jawa dan orang tua juga kawatir dalam perjalanan atau tiba di Novisiat Batu - Malang lari pulang ke Rumah karena sulit adaptasi, karena ditolak, atau karena tidak cocok dengan kondisi, dan sebagainya yang dapat mempercepat saya pulang ke Kampung halaman tanah kelahiran saya di Malate- Telolo - Purlolo - Asueman - Maumutin - Desa Aitoun - Kecamatan RAIHAT dan KABUPATEN DATI II BELU - NTT - INDONESIA.
Kekawatiran itu selalau disharingkan dengan orang tua saya khususnya dengan Bapa Saya dan kakak saya sebelum saya ke Jawa. Hari-hari terakhir menjelang keberangkatan saya, ketakutan dankekawatiran untuk tidak berangkat semakin terasa. Maka Bapa Saya Gabriel Mali juga sangat serius memikirkan hal ini. Bapa saya orang yang tahu adat dan budaya suku Bunak. Menghadapi kenyataan seperti ini Bapa Saya akan melakukan sesuatu bagi saya untuk mengatasi kekawatiran itu. Tepat saya berangkat, keluar di rumah kelahitranku, Bapa Gabriel berdoa dan membuat tanda salib di atas tanan lantas mengambil tanah itu lalu memasukkan dalam sebuah pembunbungkus plastik dan saya memasukkannya ke dalam dompet saya dan meneruskan perjalanan saya ke Jawa pada waktu itu.
Waktu itu saya merasakan kekuatan tersendiri dengan membawa tanah yang diberikan oleh Bapa Saya ini. Sampai di Jawa, saya merasakan kekuatan itu. Saya begitu cepat menyesuaikan diri dengan keadaan dan situasi di Jawa khususnya di Novisiat Batu - Malang. Saya mengalamai satu cinta yang mendalam akan panggilan saya.
Lalu, saya menulis surat kepada Bapa Saya membagi pengalaman itu kepada Bapa dan kakak saya. Bapa saya membalas surat saya demikian : Waktu dulu kakek nenek selalu mengadakan adat itu kakalu seseorang hendak bepergian ke tempat yang jauh. Dikatakan bahwa di atas tanah kelahiran inilah kita dilahirkan dan di atas tanah kelahiranitulah darah pertama tumpah dari rahim ibu, dan ikatan tubuh yang lahir dengan tanah di dalam rumah sungguh kuat sekali. Maka kerinduan untuk selalu kembali kerumah keluarga begitu kuat.
Ini adalah ibu pertiwi. Ini adalah tumpah darah. Di atas tanah kelahiran yaitu dalam rumah ini, saya di lahirkan dan di sini darah saya ditumpahkan dari rahim ibuku. Saya lahir pada Hari Rabu, Jam 04 Sore WIT, tanggal 04 dan bulan ke - 04 (April)1973. Adat seperti ini selalu ada dan dibuat oleh mereka yang tahu adat dan selalu hidup dalam adat istiadat yang menyimpan aneka nilai yang sifatnya sangat universal.
Saya sebelum berangkat merasa sulit sekali meninggalkan keluarga, kakak, adik, mama, nenek, kakek. Sementara keluargaku sangat mendukung saya melanjutkan perjalanan panggilan saya sebagai SVD. Keluarga sangat mengharapkan agar cita-cita saya ini tidak terputus di tengah jalan. Saya takut lari pulang dalamperjalanan ke Jawa dan orang tua juga kawatir dalam perjalanan atau tiba di Novisiat Batu - Malang lari pulang ke Rumah karena sulit adaptasi, karena ditolak, atau karena tidak cocok dengan kondisi, dan sebagainya yang dapat mempercepat saya pulang ke Kampung halaman tanah kelahiran saya di Malate- Telolo - Purlolo - Asueman - Maumutin - Desa Aitoun - Kecamatan RAIHAT dan KABUPATEN DATI II BELU - NTT - INDONESIA.
Kekawatiran itu selalau disharingkan dengan orang tua saya khususnya dengan Bapa Saya dan kakak saya sebelum saya ke Jawa. Hari-hari terakhir menjelang keberangkatan saya, ketakutan dankekawatiran untuk tidak berangkat semakin terasa. Maka Bapa Saya Gabriel Mali juga sangat serius memikirkan hal ini. Bapa saya orang yang tahu adat dan budaya suku Bunak. Menghadapi kenyataan seperti ini Bapa Saya akan melakukan sesuatu bagi saya untuk mengatasi kekawatiran itu. Tepat saya berangkat, keluar di rumah kelahitranku, Bapa Gabriel berdoa dan membuat tanda salib di atas tanan lantas mengambil tanah itu lalu memasukkan dalam sebuah pembunbungkus plastik dan saya memasukkannya ke dalam dompet saya dan meneruskan perjalanan saya ke Jawa pada waktu itu.
Waktu itu saya merasakan kekuatan tersendiri dengan membawa tanah yang diberikan oleh Bapa Saya ini. Sampai di Jawa, saya merasakan kekuatan itu. Saya begitu cepat menyesuaikan diri dengan keadaan dan situasi di Jawa khususnya di Novisiat Batu - Malang. Saya mengalamai satu cinta yang mendalam akan panggilan saya.
Lalu, saya menulis surat kepada Bapa Saya membagi pengalaman itu kepada Bapa dan kakak saya. Bapa saya membalas surat saya demikian : Waktu dulu kakek nenek selalu mengadakan adat itu kakalu seseorang hendak bepergian ke tempat yang jauh. Dikatakan bahwa di atas tanah kelahiran inilah kita dilahirkan dan di atas tanah kelahiranitulah darah pertama tumpah dari rahim ibu, dan ikatan tubuh yang lahir dengan tanah di dalam rumah sungguh kuat sekali. Maka kerinduan untuk selalu kembali kerumah keluarga begitu kuat.
Ini adalah ibu pertiwi. Ini adalah tumpah darah. Di atas tanah kelahiran yaitu dalam rumah ini, saya di lahirkan dan di sini darah saya ditumpahkan dari rahim ibuku. Saya lahir pada Hari Rabu, Jam 04 Sore WIT, tanggal 04 dan bulan ke - 04 (April)1973. Adat seperti ini selalu ada dan dibuat oleh mereka yang tahu adat dan selalu hidup dalam adat istiadat yang menyimpan aneka nilai yang sifatnya sangat universal.
LEU-LEU PUTIH SEPERTI TEPUNG TERIGU
Saya waktu tahun 1990, duduk di Bangku Sekolah SMPN Nobelu Wedomu. Pada suatu hari sepulang sekolah di tengah jalan, teman saya Anis Meta memanjat Jambu Mente memetik sebuah jambu mente yang telah masak. Saya menunggu di bawah. Pada waktu Anis Meta memetik jambu mente yang berada di ujung dahan pohon itu dahan pohon itu tidak mampu menahan beban berat Anis Meta sehingga dahan itu patah dan Anis Meta pun jatuh dari atas pohon itu. Tangan kanan Anis Meta patah dan sakit mengerikan dirasakan oleh Anis Meta. Saya sangat ketakutan dihantui oleh berbagai tantangan yang akan saya alami dalam menghadapi orang tua dan kelaurga Anis Meta. Kebetulan waktu itu teman-teman sekolah yang lain juga melewati di tempat kejadian itu. Satu teman kebetulan orang tuanya cukup dikenal menjadi penyembuh orang-orang yang ada di Kampung saya. Teman ini dan kami langsung memikul Anis Meta ke orang tua GM itu dan di rumahnya Bapaknya yaitu AM memberi kesembuhan kepada ANIS META.
Cara penyembuhan Tangan Patah itu ada KATA SAKTI yang mendahuluinya. Sebelumnya disipakan sirih-pinang dan beras di TAKA GIRAL lalu didoakan di atas TAKA GIRAL oleh BAPA AM. AM mengucapkan Kata SAKTI atas Taka Giral itu ata MOLO GUHU atas Beras itu dan kemudian memakan MOLO dan menucapkan mantra-mantara sambil memegang sebuah wadah terbuat dari Bambu dalam keadaan kosong. Setelah Mantra dan menghamburkan beras untuk mengundang kekeutan baik yang dapat menyembuhkan patas tulang dari SI Anis Meta. Wadah yang terbuat dari bambu itu disimpan di depan pemantra dan setelah doa mantra maka bukalah wadah itu dan telah terisi penuh dengan KALUK atau LEU-LEU. Setelah buka wadah itu ternyata LEU-LEU sudah penuh. Warna KALUK atau LEU-LEU itu berwarnaPUTIH Bersih seperti kapas. Tetapi ukurannya kecil sekali seperti setitik tepung .
Lantas saya sangat heran sekali ketika melihat bahwa wadah yang sebelum didoakan kosong kini sudah mulai berwarna putih seperti di Rumah adat kita masing-maing.Kita hanya mengharapkan urainnya yang berlipat ganda.
Proses penyembuhannya demikian : Makan sirih pinang dengan campuran Kaluk itu dan lalu dengan ampas makan dan minum melayani kebutuhan dan kesejahteraan manusia.
Yohane katakan bahwa kehadiran dalam rekreasilah yang mampu mengolahan
Cara penyembuhan Tangan Patah itu ada KATA SAKTI yang mendahuluinya. Sebelumnya disipakan sirih-pinang dan beras di TAKA GIRAL lalu didoakan di atas TAKA GIRAL oleh BAPA AM. AM mengucapkan Kata SAKTI atas Taka Giral itu ata MOLO GUHU atas Beras itu dan kemudian memakan MOLO dan menucapkan mantra-mantara sambil memegang sebuah wadah terbuat dari Bambu dalam keadaan kosong. Setelah Mantra dan menghamburkan beras untuk mengundang kekeutan baik yang dapat menyembuhkan patas tulang dari SI Anis Meta. Wadah yang terbuat dari bambu itu disimpan di depan pemantra dan setelah doa mantra maka bukalah wadah itu dan telah terisi penuh dengan KALUK atau LEU-LEU. Setelah buka wadah itu ternyata LEU-LEU sudah penuh. Warna KALUK atau LEU-LEU itu berwarnaPUTIH Bersih seperti kapas. Tetapi ukurannya kecil sekali seperti setitik tepung .
Lantas saya sangat heran sekali ketika melihat bahwa wadah yang sebelum didoakan kosong kini sudah mulai berwarna putih seperti di Rumah adat kita masing-maing.Kita hanya mengharapkan urainnya yang berlipat ganda.
Proses penyembuhannya demikian : Makan sirih pinang dengan campuran Kaluk itu dan lalu dengan ampas makan dan minum melayani kebutuhan dan kesejahteraan manusia.
Yohane katakan bahwa kehadiran dalam rekreasilah yang mampu mengolahan
PERSAUDARAAN MALU-AI DI ASUEMAN
Relasi Persaudaraan malu ini didapat dari PAK LINUS MALI pada malam ini Minggu 23 November 2008 pukul 20.00 - 21.30 WIB via telepone. Relasi Persaudaraan MALU- AI yang dimaksud beberapa suku di Bawah ini :
I : Lianaisn Joil Bul ( Guru Linus Mali)
1.1. Malu Bul
1.1.1.Mone Goinciet
1.2. Malu Biasa
1.2.1. Hukun
1.2.2. Hokiik
1.2.3. Dua Besi
1.2.4. Hasuamau
II. Lela Bere (Guru Domi Siri)
2.1. Malu Bul
2.1.1. Lianain Joil Bul
2.2. Malu Biasa
2.2.1. Leo Ril
2.2.2. Berek gatal
2.2.3. Lianain Pur Gewen
2.2.4. Mot Alan
2.2.5. Lianain Sutep ( Guru Alo Bere)
III. LIANAIN SUTEP
3.1. Malu Bul
3.1.1. Astalin Mot ( Pak Rius Mau)
3.2. Malu Biasa
3.2.1. Astalin Ai Huin
3.2.2. Astalin Pur Bul
3.2.3. Lela Bere
3.2.4. Hasuamau
3.2.5. Mane Ikun
IV. ASTALIN AI HUIN (AMA GABRIEL MALI)
4.1. Malu Bul
4.1.1. Lela Bere Bese
4.2. Malu Biasa
4.2.1. Dato Alin
4.2.2. Hokiik
4.2.3. Nikaran
4.2.4. LEB RATO
V. LEOKEMAK (MESAK BERE)
5.1. Malu Bul
5.1.1. Nikaran
5.2. Malu Biasa
5.2.1. Talos (di Makir)
5.2.2. Astalin Mot
5.2.3. Astalin Ai Huin
5.2.4. Astalin Pur Bul
5.2.5. Lianain Sutep
5.2.6. Mahakidan
5.2.7. Laimea
VI. LAIMEA ( EME BOKO )
6.1. Malu Bul
6.1.1.Astalin Mot
6.2. Malu Biasa
6.2.1. Astalin Aihuin
6.2.2. Astalin Pur Bul
6.2.3. Lusin
VII. ASTALIN MOT (Rius Mau)
7.1. Malu Bul
7.1.1. Lela Bere Watan (Pak Tinus Bere Mutik Gotil )
7.2. Malu Biasa
7.2.1. Loka Bere
7.2.2. Lakora
7.2.3. Sul Por
7.2.4. Mane Ikun
EN GUE BARE KOEN LOS
I : Lianaisn Joil Bul ( Guru Linus Mali)
1.1. Malu Bul
1.1.1.Mone Goinciet
1.2. Malu Biasa
1.2.1. Hukun
1.2.2. Hokiik
1.2.3. Dua Besi
1.2.4. Hasuamau
II. Lela Bere (Guru Domi Siri)
2.1. Malu Bul
2.1.1. Lianain Joil Bul
2.2. Malu Biasa
2.2.1. Leo Ril
2.2.2. Berek gatal
2.2.3. Lianain Pur Gewen
2.2.4. Mot Alan
2.2.5. Lianain Sutep ( Guru Alo Bere)
III. LIANAIN SUTEP
3.1. Malu Bul
3.1.1. Astalin Mot ( Pak Rius Mau)
3.2. Malu Biasa
3.2.1. Astalin Ai Huin
3.2.2. Astalin Pur Bul
3.2.3. Lela Bere
3.2.4. Hasuamau
3.2.5. Mane Ikun
IV. ASTALIN AI HUIN (AMA GABRIEL MALI)
4.1. Malu Bul
4.1.1. Lela Bere Bese
4.2. Malu Biasa
4.2.1. Dato Alin
4.2.2. Hokiik
4.2.3. Nikaran
4.2.4. LEB RATO
V. LEOKEMAK (MESAK BERE)
5.1. Malu Bul
5.1.1. Nikaran
5.2. Malu Biasa
5.2.1. Talos (di Makir)
5.2.2. Astalin Mot
5.2.3. Astalin Ai Huin
5.2.4. Astalin Pur Bul
5.2.5. Lianain Sutep
5.2.6. Mahakidan
5.2.7. Laimea
VI. LAIMEA ( EME BOKO )
6.1. Malu Bul
6.1.1.Astalin Mot
6.2. Malu Biasa
6.2.1. Astalin Aihuin
6.2.2. Astalin Pur Bul
6.2.3. Lusin
VII. ASTALIN MOT (Rius Mau)
7.1. Malu Bul
7.1.1. Lela Bere Watan (Pak Tinus Bere Mutik Gotil )
7.2. Malu Biasa
7.2.1. Loka Bere
7.2.2. Lakora
7.2.3. Sul Por
7.2.4. Mane Ikun
EN GUE BARE KOEN LOS
EN GUA AITOUN MIL NO
Tiga puluh suku di Aitoun yang ada ini dari Sumber BEI THOMAS omnya Pak Linus Mali. Pada hari ini Minggu 23 November saya mendapat berita informasi via Telepone dari 20.00 - 21.30 WIB dari Guru Linus Mali dan Ama Gabriel Mali. Tiga puluh suku yang ada ini berasal dari tiga kelompok besar yaitu Suku-suku yang berasal dari Kelompok Luta Rato Jo Pata, dari Oburu - Marobo dan dari Ro Iku Ro Bulan.
I. Suku yang Berasal dari Luta Rato Jo Pata
1.1. Lianain Joil Bul
1.2. Uma Meran Bin Saka
1.3. Lianain Pur Gewen
1.4. Lianain Sutep
1.5. Lianain Kaluk
1.6. Lianain Boit
1.7. Laimea
1.8. Mot Alan
1.9. Monewalu
1.10. Mone Sogo
1.11. Hen Lulik
II. Suku yang dari Oburu-Marobo
2.1. Lela Bere Watan
2.2. Lela Bere Bese
2.3. Lela Bere Kaluk
2.4. Lela Bere Pur Bul
2.5. Lela Bere Aisal Bul
2.6. Lela Bere Delo Bul
2.7. Astalin Mot
2.8. Astalin Ai Huin
2.9. Astalin Pur Bul
2.10. Ho Kiik Deu Masak
2.11. Ho Kiik Deu Gol
III. Suku-suku Dari Ro Ikun - Ro Bulan
3.1. Dato Alin
3.2. Hukun Deu Masak
3.3. Hukun Deu Gol
3.4. Magil
3.5. Dato Mil Ailae ( JHONY KOI)
3.6. Dato Mil Monegulo
3.7. Si Gup
3.8. Dato Mil Bulot
EN GUA AITOUN MIL NO
I. Suku yang Berasal dari Luta Rato Jo Pata
1.1. Lianain Joil Bul
1.2. Uma Meran Bin Saka
1.3. Lianain Pur Gewen
1.4. Lianain Sutep
1.5. Lianain Kaluk
1.6. Lianain Boit
1.7. Laimea
1.8. Mot Alan
1.9. Monewalu
1.10. Mone Sogo
1.11. Hen Lulik
II. Suku yang dari Oburu-Marobo
2.1. Lela Bere Watan
2.2. Lela Bere Bese
2.3. Lela Bere Kaluk
2.4. Lela Bere Pur Bul
2.5. Lela Bere Aisal Bul
2.6. Lela Bere Delo Bul
2.7. Astalin Mot
2.8. Astalin Ai Huin
2.9. Astalin Pur Bul
2.10. Ho Kiik Deu Masak
2.11. Ho Kiik Deu Gol
III. Suku-suku Dari Ro Ikun - Ro Bulan
3.1. Dato Alin
3.2. Hukun Deu Masak
3.3. Hukun Deu Gol
3.4. Magil
3.5. Dato Mil Ailae ( JHONY KOI)
3.6. Dato Mil Monegulo
3.7. Si Gup
3.8. Dato Mil Bulot
EN GUA AITOUN MIL NO
Langganan:
Postingan (Atom)