Misa Requiem bagi
Bapak Simon Gunawan Tirtapraja di Lingkungan Simon IV wilayah Simon Paroki Roh
Kudus Rungkut Keuskupan Surabaya. Pastor Paroki Roh Kudus adalah Rm. Stefanus
IKAS SVD. Ketua Wilayah Simon adalah Bapak
Antonius Sulianto. Ketua Lingkungan Simon IV adalah Ibu Maria Fransiska
Sulianto. Pemimpin Ekaristi adalah Rm. Benediktus Bere Mali, SVD. Video ini
berisi Homili Rm. Benediktus Bere Mali SVD dalam misa Requiem atas RIP. Bapak Simon Gunawan Tirtapraja di Rumahnya di Wilayah Simon
Lingkungan Simon IV, Paroki Roh Kudus Rungkut, Keuskupan Surabaya. Homili
berdasarkan Bacaan Kitab Wahyu 20 : 11- 15 dan Injil Yohanes 14 : 1 -6.
“WARGA
DUNIA DAN WARGA SURGA”
Homili
Misa Requiem
RIP.
Bapak Simon Gunawan Tirtopraja
Rabu
Malam 17 April 2013 di Wliayah Simon 4
Paroki
Roh Kudus – Surabaya
Why
20 : 11 – 15
Yoh
14 : 1 – 6
*P.
Benediktus Bere Mali SVD*
Kita
semua adalah warga negara Indonesia. Kita adalah umat Paroki Roh Kudus. Apa
buktinya kita adalah umat Katolik Paroki Gereja Roh Kudus Rungkut? Apa buktinya
kita adalah warga Negara Indonesia? Apa tanda legal bahwa kita ini adalah orang
Katolik dan Warga Negara Indonesia? Tanda legal kita sebagai warga negara
Indonesia adalah memiliki Kartu Tanda Penduduk Warga Negara Indonesia. Kita adalah warga Gereja Katolik
secara legal adalah nama kita tercatat di dalam buku Baptis Paroki Roh Kudus
dan memiliki Surat Baptis yang dikeluarkan Gereja Roh Kudus. Ketika kita
memiliki Kartu Tanda Penduduk Warga Negara Indonesia, kita pergi kemana saja di
wilayah Kesatuan Negara Republik Indonesia tanpa menghadapi aneka kesulitan
karena identitas kita jelas, tidak diragukan. Ketika nama kita tercatat di
dalam Buku Permandian Paroki dan Memiliki Surat Baptis Paroki, kita tidak
mengalami kesulitan untuk mengurus berbagai hal yang berhubungan dengan Gereja
Roh Kudus karena identitas kita tidak diragukan lagi. Demikianlah persyaratan
kita sebagai orang Katolik dan Warga Negara Republik Indonesia.
Perjalanan
kita menuju Surga pun membutuhkan identitas yang jelas dan pasti tidak
meragukan.Bacaan pertama Wahyu 20 : 11 - 15 menampilkan syarat kita kelak menjadi warga Surga.
Persyaratan itu adalah nama harus tercatat di dalam Kitab Kehidupan. Mazmur 69
: 29 berkata orang benar namanya tercatat di dalam Kitab Kehidupan. Sebaliknya
nama orang jahat tidak tercatat atau terhapus dari Kitab Kehidupan. Ktab Keluaran
32 : 32 - 33 berkata bahwa nama orang berdosa terhapus dari dalam Kitab
Kehidupan. Orang yang setia pada Yahwe namanya tercatat rapi di dalam Kitab
Kehidupan.
Dasar
Biblis tersebut menyampaikan pesan pasti bagi kita di dalam perjalanan hidup di
dunia ini menuju kebahagiaan abadi di Surga. Kita masih diberikan peluang untuk
hidup di dunia ini. Selama hidup di dunia ini kita senantiasa berlomba-lomba melakukan
yang baik dan benar yang didasarkan Sabda Yesus yang menyelamatkan semua orang
lintas batas. Mengapa Yesus? Karena Yesus adalah jalan kebenaran dan kehidupan.
Hanya melalui Yesus semua orang yang beriman kepadaNya tiba di dalam rumah Bapa
( Yohanes 14 : 6). Hanya di dalam nama Yesus ada keselamatan (Kis 4 : 12).
Kepastian-kepastian biblis yang menegaskan bahwa Yesus adalah jalan kepada
kehidupan kekal ini memimpin kita
berjalan di atas jalan - jalan keselamatan dan kebenaran serta kebaikan
universal lintas kultur, yang dirancang Tuhan Yesus selama perjalanan kita di
atas bumi ini. JalanNya menyelamatkan. Jalan dosa setan atau iblis
menghancurkan. Dengan kata lain dasar kitab Suci ini memperkokoh iman kita
bertumbuh dan berkembang.
Kita
beriman kepada Tuhan Yesus sang penyelamat kita agar kita menerima
keselamatanNya sebagai benteng dan perisai bagi kita. Kita berdoa untuk
keselamatan diri. Tetapi kita juga berdoa untuk keselamatan banyak orang lain
yang ada di sekitar kita. Dengan kata lain doa kita memiliki aspek personal dan
aspek sosial. Atau dengan kata lain Iman kita menuntun kita berjalan di atas
jalan kesalehan pribadi dan kesalehan sosial. Kita beriman dan berdoa
untuk membersihkan diri dari segala noda
lumpur dosa kita. Kita juga berdoa dan beriman kepada Kristus yang telah
bangkit untuk membersihkan noda lumpur dosa sesama di sekitar kita. Tujuannya
adalah kebersihan diri dan kebersihan sosial dalam arti fisik dan spiritual
berjalan secara merata dan seimbang.
Aspek
sosial iman sesorang yang menyelamatkan sesama ditampilkan dalam Yoh 11 : 25 -
27. Iman Marta kepada Yesus adalah Mesias, membangkitkan Lazarus yang telah
meninggal. Dasar aspek sosial iman pribadi Marta yang menyelamatkan Lazarus
yang telah meninggal, menjadi dasar bagi kita pada malam hari ini berdoa bagi
keselamatan kekal Bapak Simon Gunawan Tirtapraja yang dipanggil oleh Tuhan dari
antara kita yang masih hidup di dunia ini.
Mendokan
sesama adalah bukti cinta dan perhatian kita kepada sesama. Secara psiokologis,
kita diperhatikan dan dipedulikan serta dihargai oleh sesama membangkitkan
kebahagiaan sendiri di dalam diri dan hati kita. Kita secara spritual membutuhkan dukungan doa-doa
dari sesama kita. Kita bersyukur kepada Tuhan yang mengutus utusanNya yang menjadi nyata di dalam diri sesama yang
menjadi donatur spiritual di samping dukungan material lainnya. Perasaan
psikologis dan spiritual dari orang yang mengalami perhatian sesama, sungguh
membangkitkan rasa percaya diri dan bahagia karena sesama sekitar secara tulus memberikan
cinta, perhatian bagi kita. Senyum dan gembira bahagia pun lahir dari dalam
ketulusan Hati Bapak Simon Gunawan Tirtapraja manakala kita semua secara tulus
dalam iman memberikan sentuhan spiritual yang menyelamatkannya yang diungkapkan
di dalam doa-doa kita, yang puncaknya adalah EKaristi Kudus. Kita senantiasa
berdoa bagi Bapak Simon karena doa-doa kita menyelamatkan Bapak Simon.