*P.Benediktus Bere Mali, SVD*
Beban hidup itu bisa lahiriah dan barhiniah yang sulit bahkan tidak dapat diselesaikan dengan usaha manusiawi kecuali dengan campur tangan ilahiah yang menguatkan manusia yang sedang menghadapi dan sedang mengalami beban hidupnya secara lahiriah dan bathiniah. Salah satu beban lahiriah dan bathiniah yang membuat manusia terjepit tak mampu keluar dari beban itu adalah menjadi budak kerja rodi yang harus taat bagi penjajah yang sedang memperbudak tak berperikemanusiaan. Taat Firaun dalam Kerja Rodi menderita dan tidak taat juga lebih menderita bahkan nyawa jadi taruhannya. Pada saat seperti ini untuk keluar dari beban lahiriah dan barhianiah ini adalah harus menaruh harapan penuh pada campur tangan ilahiah dalam usaha insaniah segelintir orang dari golongan budak. Berkat iman para budak dan tokoh-rokoh pembebas yang kokoh kepada Sang ilahiah para budak melalui mukjizat Sang Ilahiah dapat dibebaskan dari dunia perbudakan yang tidak berperikemanusiaan.
Musa dan tua-tua bangsa Israel bersama bangsa Israel sedang berada di perbudakan Mesir. Mereka adalah pekerja rodi bagi Firaun Raja Mesir. Perbudakan yang sudah tidak berperikemanusiaan dan Penderitaan Bangsa Israel di mata Tuhan Sudah pada titik puncak dimana manusia tidak dapat keluar lagi dari beban tekanan perbudakan baik secara lahiriah maupun bathiniah. Di mata manusia dan Tuhan bangsa Israel Sudah berada pada titik batas kesabaran menanggung penderitaan dan siksaan hebat antara titik akhir yang menentukan hidup dan mati. Tuhan pada saat itulah membuat mukjizat mukjizat dimata bangsa Israel dan Orang Mesir dalam menyelamatkan Bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah.
Mukjizat Allah terjadi pada titik-titik dimana manusia dengan cara apapun tidak dapat keluar dari beban lahiriah dan bathiniah, hanya dengan campur tangan Mukjizat Allah manusia diselamatkan. Musa dan para tua tua bangsa Israel bersama bangsa Israel memperoleh kekuatan iman kepada Yahweh yang menuntun mereka keluar dari Mesir dengan tanda dan mukjizat yang berulang-ulang membendung serangan Mesir sehingga Israel lolos dari serangan Mesir menuju Tanah Terjanji Allah bagi bangsa Israel. Rencana Allah dalam menyelamatkan Umat pilihanNya tidak dapat dibatalkan oleh rancangan manusia.
Kita belajar dari pengalaman beban lahiriah dan bathiniah bangsa Israel bahwa pada titik dimana usaha manusia apapun sudah mentok untuk keluar dari beban lahir dan barhin, justru disitulah tumbuh iman manusia kepada Allah secara kokoh. Allah adalah Kasih kepada manusia ciptaanNya. Allah terlibat menyelamatkan manusia dari segala beban hidupnya. Tetapi Allah tidak memanjakan manusia. Allah mendidik manusia dalam penderitaan. Hanya manusia manja yang begitu mudah lari kepada Tuhan mencari jalan pintas tanpa usaha untuk selesaikan beban lahir dan bathin yang Masih dapat diselesaikannya. Allah tidak memanjakan kita. ***
Liturgia Verbi (B-I)
Hari Biasa, Pekan Biasa XV
Kamis, 15 Juli 2021
PW S. Bonaventura, Uskup dan Pujangga Gereja
Bacaan Pertama
Kel 3:13-20
"'Sang Aku' telah mengutus aku kepadamu."
Pembacaan dari Kitab Keluaran:
Waktu Musa mendengar sabda Tuhan
dari tengah semak duri bernyala,
berkatalah ia kepada Allah,
"Apabila aku menemui orang Israel, dan berkata kepada mereka,
'Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu'
dan mereka berkata, 'Siapakah nama-Nya?'
apa yang harus kukatakan kepada mereka?"
Sabda Tuhan kepada Musa, "Aku adalah 'Sang Aku'."
Lalu dilanjutkan, "Katakanlah begini kepada orang Israel,
'Sang Aku' telah mengutus aku kepadamu."
Sabda Allah pula kepada Musa,
"Katakanlah ini kepada orang Israel,
'Tuhan, Allah nenek moyangmu,
Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub,
telah mengutus aku kepadamu,'
itulah nama-Ku untuk selamanya
dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.
Pergilah, kumpulkanlah para tua-tua Israel
dan katakanlah kepada mereka,
'Tuhan, Allah nenek moyangmu,
Allah Abraham, Ishak dan Yakub,
telah menampakkan diri kepadaku, serta bersabda,
Aku sudah mengindahkan kalian,
dan juga apa yang dilakukan di Mesir terhadapmu.
Maka Aku telah bersabda,
Aku akan menuntun kalian keluar dari kesengsaraan di Mesir
menuju negeri orang Kanaan,
orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus,
ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
Setelah mereka mendengarkan perkataanmu,
maka engkau bersama para tua-tua Israel
harus menghadap raja Mesir.
Kalian harus berkata kepadanya,
'Tuhan, Allah orang Ibrani, telah menemui kami.
Oleh sebab itu izinkanlah kiranya
kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya
untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan, Allah kami.'
Tetapi Aku tahu,
bahwa raja Mesir tidak akan membiarkan kalian pergi,
kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat.
Maka Aku akan mengacungkan tangan-Ku
dan memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib,
yang akan Kulakukan di tengah-tengahnya.
sesudah itu raja Mesir akan membiarkan kalian pergi."
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 105:1.5.8-9.24-25.26-27,R:8a
Refren: Tuhan selamanya ingat akan perjanjian-Nya.
*Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya,
maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa.
Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya,
percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
*Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya,
akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan,
akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham,
dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.
*Tuhan membuat umat-Nya sangat subur,
dan menjadikannya lebih kuat daripada lawan-lawannya.
Diubah-Nya hati mereka untuk membenci umat-Nya,
untuk memperdayakan hamba-hamba-Nya.
*Maka Tuhan mengutus Musa, hamba-Nya,
dan Harun yang telah dipilih-Nya;
mereka mengerjakan tanda-tanda-Nya di tengah para lawan,
dan mujizat-mujizat di tanah Ham.
Bait Pengantar Injil
Mat 11:28
Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat.
Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.
Bacaan Injil
Mat 11:28-30
"Aku ini lemah lembut dan rendah hati."
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Sekali peristiwa bersabdalah Yesus,
"Datanglah kepada-Ku,
kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat.
Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku,
sebab Aku lemah lembut dan rendah hati.
Maka hatimu akan mendapat ketenangan.
Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku."
Demikianlah sabda Tuhan.