JUJUR VS BOHONG
1Yoh 2:22-28; Yoh 1:19-28
Rabu, 02 Januari 2013
Pastoran St. Yosef Kuala Kencana
Freeport – Timika – Papua -
Indonesia
P. Benediktus Bere Mali,
SVD
Apa perbedaan antara orang yang jujur dan orang yang berbohong di dalam hidup bersama dalam Gereja dan masyarakat? Perbedaannya sangat tajam di dalam kehidupan bermasyarakat dan bergereja. Orang yang hidup berbohong selalu mendapat lahan relasi dan komunikasi yang sangat sempit. Sebaliknya orang yang jujur dalam hidup dan bekerja di dalam komunitas dan masyarakat senantiasa mengalami relasi komunikasi yang meluas dan sangat disegani dan dihormati banyak orang lintas batas.
Bacaan pertama bicara tentang anti kristus yang tampil dalam wajah
orang yang bohong dalam hidup dan karyanya. Bacaan Injil tampil dengan wajah
Yohanes yang jujur dalam hidup berkomunikasi dengan manusia dalam kehidupan
bersama. Kejujuran dalam pola pikir, kata dan perilaku adalah intisari orang
yang pro Kristus. Kebohongan dalam segala segi kehidupan adalah anti Kristus
yang maha dahsyat.
Kita adalah orang yang beriman kepada Kristus sumber kejujuran yang
sejati. Yohanes telah jujur berbicara tentang Yesus sang kejujuran yang
sempurna. Kita sebagai orang Katolik sejujurnya mengandung dan melahirkan sang
kejujuran sejati di dalam pikiran, perkataan dan perbuatan kita dalam kehidupan
komunikasi dan relasi dalam Gereja dan Masyarakat. Inilah keunggulan kita dalam
memberikan kesaksian hidup bagi dunia.
Ada seorang pastor paroki di NTT yang memanajemen keuangan Paroki secara
jujur dan transparan, yang dijalani dengan sepengetahuan umat, dewan paroki,
lalu dipraktekkan. Kunci brankas dipegang bendahara paroki dan brankas disimpan
di kamar pastor paroki. Dampak positif yang langsung dialami umat paroki adalah
kolekte selalu meningkat karena saling percaya satu sama lain di antara umat,
dengan pemimpinnya, sebagai ungkapan kepercayaan kepada Tuhan Yesus sang
kejujuran yang sejati. Lalu kenapa KKN terjadi di tanah air Indonesia?