TABIAT
MARIA DAN YUDAS ISKARIOT
Homili
Senin 25 Maret 2013
Yes
42 : 1 – 7
Mzm
27 : 1.2.3.13-14
Yoh 12 : 1 – 11
P.
BENEDIKTUS BERE MALI, SVD
Apa
perbedaan antara orang yang pelit dengan
orang yang dermawan? Perbedaannya sebetulnya terletak di dalam penjelasan
sebagai berikut. Orang yang pelit adalah pribadi yang senantiasa membuka tangan
menerima bantuan dari orang lain tetapi menutup aliran bantuannya kepada sesama
di sekitar. Sedangkan orang yang dermawan senantiasa membuka diri menerima
aliran rahmat dari orang lain kepada dirinya
dan mengalirkan aliran rahmat dari dirinya kepada orang lain yang ada di
sekitarnya. Orang yang dermawan selama hidupnya ketika ia mengalami kesulitan
di dalam hidupnya, orang-orang yang telah menerima bantuannya segera spontan
memberikan bantuan dan pertolongan kepadanya sedangkan orang yang pelit atau
kikir selama hidup bersama dalam kehidupan bersmasyarakat, ketika ia mengalami
kesulitan dalam hidupnya, banyak orang di sekitarnya enggan memberikan bantuan
kepadanya. Orang yang dermawan senantiasa mendapat banyak sahabat di dalam
hidupnya sedangkan orang yang pelit atau kikir sedikit sahabat di dalam
hidupnya.
Bacaan-bacaan
Suci hari ini berbicara tentang orang-orang yang dermawan terhadap sesama yang
lain di dalam hidupnya. Bacaan pertama berbicara tentang Hamba Yahwe yang
memberikan yang terbaik kepada semua orang yang percaya kepada Tuhan yang terpencar-pencar
di seluruh sudut dunia. Hamba Yahwe diutus Allah untuk mempersatukan mereka
semua dalam namaNya. Hamba Yahwe diutus Allah untuk mewartakan kehendak Allah kepada
mereka yang percaya kepadaNya yang terpencar-pencar di segala sudut dunia, agar
mereka menjadi terang bagi orang lain dengan memberikan contoh dan teladan hidup
yang baik dan benar di depan publik, sebagai kesaksian yang hidup tentang Allah
yang diimaninya.
Mazmur
tanggapan mengemukakan tentang doa orang yang senantiasa mengandalkan Tuhan di
dalam hidupnya baik dalam suka maupun duka. Doa orang yang demikian senantiasa
didengarkan Tuhan. Setan sumber kekuatan
gelap tidak akan menundukkannya dan tidak akan mengalahkannya. Seorang yang memberikan seluruh dirinya dan
kehendak serta hati dan pikirannya kepada Tuhan, yang disampaikan di dalam
doa, pasti menerima banyak berkat dan
penyertaan Tuhan.
Bacaan
Injil menampilkan pemberian Maria kepada Tuhan berasal dari sebuah pemberian
yang terbaik kepada Yesus yang sesaat lagi akan meninggal dunia. Maria seperti kebanyakan orang yang
lain, ketika seorang saudaranya atau
orang tuanya telah dokter fonis bahwa hidupnya hanya tinggal seminggu lagi, maka ia akan memberikan segala yang terbaik
kepadaNya. Sebaliknya Yudas Iskariot adalah orang yang sangat kikir, yang
hanya tahu banyak menuntut untuk menerima berkat dan rahmat dari Tuhan dan sesama
di sekitarnya, tanpa dia sendiri memberikan yang terbaik kepada Tuhan dan
sesamanya.
Kita telah mengenal
Tabiat Yudas Iskariot dan Tabiat Maria. Maria adalah orang yang memberikan yang
terbaik kepada Tuhan Yesus. Yudas Iskariot adalah orang yang kikir dan koruptor.
Kalau kita diminta memilih tabiat Maria atau Yudas Iskariot, sudah dapat dipastikan bahwa kita akan memilih sikap dermawan Maria. Pilihan itu bisa mengantar kita untuk
berkata dan bertindak yang dijiawai oleh sikap dermawan dimana pun dan kapan
kita berada.