Homili Hari
Raya Paskah Misa Pagi
Hari Raya
Paskah
Kis
10:34a.37-43
1Kor
5:6b-8
Yoh
20:1-9
“PINTU KUBUR SELALU TERBUKA”
*P. Benediktus Bere Mali, SVD*
Pintu Rumah Yang Terbuka menyatakan isyarat welcome
bagi setiap pengunjung yang hendak bertamu. Sebaliknya pintu rumah yang selalu
tertutup siang dan malam memuat isyarat ketertutupan rumah itu yang membuat
enggan banyak orang datang ke rumah itu. Pintu rumah yang selalu tertutup atau
terbuka mengungkapkan identitas pemilik rumah tersebut. Pintu rumah yang selalu tertutup siang dan
malam, mencerminkan pemilik rumah yang menutup diri terhadap sesama. Sebaliknya
pintu yang selalu terbuka mencerminkan pemilik rumah itu selalu membuka diri
terhadap sesama sekitar.
Injil hari ini berbicara tentang Kebangkitan Tuhan
yang diawali dengan Pintu Kubur Terbuka karena Pintunya yang terbuat dari Batu
telah diambil orang. Batu penghalang
diambil orang. Yesus tidak ada di dalam Kubur. Yesus diambil orang. Identitas
orang yang mengambil batu dan Yesus itu tidak diketahui. Saya merenungkan bahwa
Tuhan yang mengambil batu itu. Kubur terbuka. Yesus bangkit. Yesus “diambil”
dalam arti Yesus berjalan meninggalkan Rumah Kubur beralih menuju Rumah Bapa di
Surga. BapaNya mengambil Yesus PuteraNya
dari kubur menuju istana Surga RumahNya yang Sejati. Yesus telah bangkit dan
menuju Surga.
Apa dasar bahwa Yesus kembali ke Rumah Bapa di
Surga? Dalam Yohanes 13, Yesus sendiri menyatakan diri kepada para murid pada
malam perjamuan terakhir : “Aku datang dari Allah dan akan beralih dari dunia ini kembali kepada Bapa.”
Injil Yohanes 14 menyatakan bahwa Yesus ke Rumah Bapa untuk menyiapkan tempat
bagi orang percaya kepadaNya. Injil hari
ini secara tegas mengatakan bahwa “ Yesus Harus Bangkit dari Antara Orang Mati.”
Yesus keluar dari Rumah Kuburan itu beralih menuju
Rumah BapaNya melalui pintu kuburan, tanpa menutupinya kembali secara rapi. Yesus
pergi, Pintu Kubur tetap terbuka. Yesus Bangkit, Kubur Selalu Terbuka. Mengapa Pintu Kuburan itu tetap terbuka? Pintu Kuburan itu selalu terbuka bagi semua
orang. Setiap orang pasti suatu saat akan bertamu di dalam Rumah Kuburan
itu. Pintu kuburan selalu terbuka juga
menunjukan orang yang meninggal pasti bangkit bersama Kristus. Pintu Kubur
terbuka artinya terbuka bagi setiap orang masuk dan tinggal di dalamnya melalui
kematian dan pemakaman, dan pada hari ketiga dibangkitkan bersama Tuhan Yesus.
Kebangkitan untuk berjalan beralih dari Rumah Kuburan menuju Rumah Surga. Pintu
kubur terbuka maka terbukalah pintu Surga.
Kita dapat merefleksikan bahwa Pintu Batu Itu dan
Tuhan Yesus telah diambil orang dan disimpan di dalam rumah hati kita
masing-masing. Kita dapat mengidentikan
diri kita dengan Batu dan Tuhan Yesus. Ketika kita menjadi batu, kita boleh jadi
menjadi batu loncatan atau bisa jadi menjadi batu sandungan. Semestinya kita
bukan menjadi batu sandungan bagi sesama melainkan menjadi batu loncatan bagi
semua orang semakin mendekatkan diri dengan Tuhan Yesus. Itu menunjukkan bahwa
Tuhan Yesus yang sudah diambil orang dan ditempatkan di dalam diri kita,
benar-benar ada dan hadir di dalam seluruh diri kita, pikiran, kata, dan laku
kita yang menyelamatkan semua orang lintas batas. Sebaliknya ketika kita menjadi
batu sandanguna bagi orang lain untuk datang dan tinggal dalam Kebangkitan Tuhan
Yesus berarti kita belum bangkit bersamaNya. Kita masih dikuburkan oleh kuasa dosa.
Kita harus Bangkit beralih meninggalkan kebiasaan menjadi batu sandungan menuju
habitus diri kita sebagai batu loncatan bagi orang lain untuk memperkokoh iman kepada
Tuhan Yang Telah Bangkit. Kesaksian Kita menjadi media yang Tuhan gunakan untuk
membangkitkan iman orang lain kepada Kebangkitan Tuhan Yesus. Selamat Paskah.