Tiada Kurang Gizi dalam Keluarga "Surya Wacana" Malang


Setiap manusia lahir dari rahim ibu. Demikian juga anak-anak dari orang tua Surya Wacana. Di usia perkawinan perak kedua orang tua Surya Wacana , Bapa dan Mama Surya Wacana pada tahun yang kedua puluh lima ini, tetap produktif dalam perkawinannya. Sejak mengandung anak sulung yang dilahirkan di Pulau Dewata Bali, orang tua Surya Wacana tetap mengandung dan melahirkan putera-puteranya. Keluarga orang tua Surya Wacana ini unik.


Keunikannya adalah sejak awal perkawinan dan mengandung serta melahirkan anak-anaknya semuanya adalah anak laki-laki. Tidak ada anak perempuan. Sudah dipikir matang dan memperaktekan KBA-nya Pater Paul Klein dalam kehidupan perkawinan, sehingga sejak awal orang tua Surya Wacana selalu mengandung dan melahirkan anak laki-laki. Kedua orang tua Surya Wacana telah tahu persis masa-masa relasi intim mereka untuk selalu mengandung dan melahirkan anak laki-laki.


Dari sekitar ratusan anak yang dikandung orang tua surya wacana itu tempat kelahirannya berbeda-beda. Anak sulung dikandung dan dilahirkan di Pulau Dewata Bali. Lalu menyusul anak-anaknya yang lahir di tempat yang beraneka. Ada yang lahir di Jogjakarta. Ada yang lahir di Jakarta. Ada yang lahir di Palembang. Ada yang lahir di Malaysia. Ada yang lahir di Nias. Ada yang lahir di Sumatera. Ada yang lahir di Aceh. Ada yang lahir di Ambon. Ada yang lahir di Atambua. Ada yang lahir di Solo. Ada yang lahir di Pulau Cendana. Ada yang lahir di pulau seribu sungai. Ada yang lahir di Flores. Ada yang lahir di Sumba. Ada yang lahir di Sumbawa. Ada yang lahir di Papua.


Tempat kelahiran anak-anak yang berbeda-beda itu menunjukkan bahwa orang tua Surya Wacana memiliki satu orientasi agar anak-anaknya dibentuk dengan rasa aneka budaya tempat mereka dilahirkan dalam satu keluarga Surya Wacana. Orang tua Surya Wacana memiliki pandangan jauh kedepan agar anak-anaknya menjadi manusia yang memiliki satu hati Surya Wacana dalam menampilkan diri dengan keunikannya yang khas berbeda satu anak dengan yang lainnya. Orang tua Surya Wacana memiliki satu hati yang bersumber pada Hati Yesus yang diturunkan kepada anak-anaknya yang dikandung dan dilahirkan dalam aneka wajah dan budaya sebagai pakaian keunikan yang mereka kenakan. Kesamaan anak-anak orang tua Surya Wacana dalam satu hati Yesus sebagai intisari iman mereka dalam penghormatan terhadap kenekaan pakaian budaya yang anak-anaknya pakai sebagai suatu keindahan yang memberi sejuta inspirasi bagi dunia.


Saya merasakan saat ini bahwa orang tua Surya Wacana yang mengandung dan melahirkan saya serta memberi makan minum yang bergizi yaitu ilmu dan iman secara seimbang yang mengantar saya kepada pola pemahaman akan formasi saya pada taraf ilmu dan iman yang menuntun saya kepada pembentukan diri oleh Satu Hati Aneka Wajah dalam dunia zaman saya. Pola pemahaman ini menjadi pola perilaku saya dalam hidup saya. Orientasi kedua orang tua saya Surya Wacana itu sungguh saya alami dan itu yang saya ceriterakan kepada kakak-kakakku dan adik-adikku sebapa dan semama Surya Wacana di hari bahagianya pada pesta perak perkawinan Bapa dan Mama Surya Wacana ini.


Saya dibekali dengan makanan yang bergizi itu dan kini saya menjadi insan yang mandiri dalam bekerja. Walau pendapatanku dalam bekerja tidak seberapa tetapi saya mesti bersyukur kepada ibu dan bapaku Surya Wacana. Saya mau memberi yang terbaik kepada kedua orang tua Surya Wacana di hari ulang tahun perak pernikahannya ini, yaitu saya mau menjadi anaknya yang bekerja dengan hati dalam setiap pekerjaan dan pelayanan saya. Saya sungguh menjadi anak yang sadar akan asal saya dari Terang Kasih Sejati Surya Wacana sebagai orang tua saya yang telah mengandung dan melahirkan saya. Maka saya mau memancarkan Terang Kasih Yang Sejati yang menjadi karakter orang tua Surya Wacana kepada seluruh dunia tempat saya diutus dan saya melayani semua manusia. Terang Kasih Sejati itu adalah Yesus Sendiri yang senantiasa menguatkan saya.


Saya sungguh dikuatkan oleh kakak-kakakku dan adik-adikku yang sebapa dan semama Surya Wacana, yang pergi ke berbagai pelosok dunia menjadi pewarta Sang Terang Sejati Yesus Kristus yang dibentuk mulai dalam kehidupan iman keluarga Surya Wacana didukung dengan pendidikan filsafat untuk membahasakan Kristus dalam bahasa manusia tempat para putera Surya Wacana bermisi. Tentu ceritera kakak-kakakku dan adik-adikku yang bekerja di tanah misi baik dalam negeri maupun di luar negeri pada perak Surya Wacana ini sangat memperkaya saya. ****

Beny Mali, SVD