Kotbah Tahun Baru 2021 Hari Raya Santa Maria Bunda Allah

Mengapa Maria dan Yusuf Pilih Melahirkan Yesus Sungguh Allah dan Sungguh manusia di Gua miskin  Bethlehem?


*P.Benediktus Bere Mali, SVD"


Homili 1 Januari 2021

Lukas 2:16-21

Gal 4:4-7

Bil 6:22-27






Introduksi 


Mengawali Perayaan Ekaristi Kudus ini, pertama-tama saya  mengucapkan  Selamat Tahun Baru untuk Kita semua. Semoga Tuhan selalu menyertai Kita semua dalam mamasuki Tahun Baru 2021 yang masih penuh dengan lembaran putih yang masih  kosong bagi Kita untuk menulis dengan semua hal yang memberi harapan bagi dunia terutama bagi orang kecil dan miskin yang terasing dari lingkungan Sosial masyarakatnya. Kita juga bersyukur atas penyertaan Tuhan di  Tahun 2020 yang lalu. Semua suka duka,  gagal dan sukses di Tahun yang lalu menjadi sebuah pengalaman yang indah dan berarti bagi Kita dalam menjalani Tahun Baru 2021 yang sedang dimulai pada Hari ini. 


Bapa ibu Saudara dan Saudari yang terkasih. Pada Tahun Baru Ini Gereja Katolik seluruh Dunia merayakan Hari Raya Maria Bunda Allah. Pada Hari ini juga Kita mulai memasuki Hari Perdamaian Dunia, dalam Suasana dan kondisi  Masa Oktaf Natal dalam Kalender Liturgi Gereja Katolik Roma.


Pertanyaan-pertanyaan  yang muncul di dalam permenungan Kita ini adalah:  Mengapa Maria  disebut Bunda Allah dan mengapa Perayaan Ini dirayakan pada Tahun Baru 1 January? 


Jawabannya demikian: 


Pertama, Bahwa Kita merayakan Hari Raya Maria Bunda Allah karena iman Kita kepada Yesus adalah sungguh Allah dan Sungguh manusia dapat diteguhkan kembali secara tegas. Iman Kita kepada Yesus yang 100 persen Allah dan 100 persen manusia. Yesus adalah sungguh Allah dan Sungguh Manusia dikandung dan dilahirkan oleh Maria BundaNya. Rahim Ibu Maria mengandung dan melahirkan Yesus sungguh Allah dan Sungguh Manusia inilah, maka Konsili Efesus menetapkan Maria Ibu Yesus sebagai Santa Maria Bunda Allah. 


Konsili Efesus ini terlaksana sebagai Reaksi terhadap aliran sesat nestorianisme yang menyebut Yesus bukan sungguh Allah dan Sungguh Manusia. Yesus tidak 100 persen Allah 100 persen manusia yang dikandung oleh Maria. Nestorianisme meragukan Yesus Sungguh Allah-Sungguh manusia. Dengan demikian kaum Nestorianisme juga meragukan tentang Maria Bunda Allah.


Kedua, Hari Raya Maria Bunda Allah ini dirayakan pada tanggal 1 January dalam Masa Oktaf Natal. Kita tahu bahwa Natal adalah  kelahiran Yesus Sang juru Damai bagi Dunia. Yesus adalah Pangeran Damai.  Sang Pangeran Damai ini dikandung dan dilahirkan dari Rahim Bunda Maria sebagai sang Ratu Damai. Tahun Baru adalah Tahun harapan dan Tahun Sukacita. Tahun Baru 1 Januari adalah dimulainya Hari Perdamaian seDunia. Karena ada hubungan yang sangat erat antara Maria Bunda Allah, Bunda Ratu Damai, Natal adalah kelahiran Yesus Sang Pangeran Damai, Tahun Baru adalah Tahun Harapan dan Perdamaian maka hal itu menjadi dasar yang kokoh  bagi  Paus Paulus VI memasukan Perayaan  Maria Bunda Allah pada Masa Oktaf Natal dan Hari Perdamaian Dunia didalam Kalender Liturgi di Kota Roma yang jatuh pada tanggal 1 January setiap tahun. Maria Bunda Allah yang mengandung Yesus sungguh Allah sungguh Manusia. Maria adalah Ratu Damai yang mengandung dan melahirkan   Yesus sebagai Pangeran Damai. Dalam Masa Oktaf Natal, Kita merayakan kelahiran sang Pendamai bagi dunia. Tahun Baru adalah Tahun Damai dan harapan dan Sukacita bagi semua orang.


 Satu makna yang dapat kita ambil dari Perayaan Maria Bunda Allah ini adalah bahwa keselamatan Allah Maha Rahim bagi manusia bermula dari Rahim seorang Ibu Maria Bunda Allah. 


Maria Bunda Allah adalah Bunda Iman Kita dan Bunda Gereja. Bunda Maria Ratu Damai ini mengandung dan melahirkan Yesus Pangeran Perdamaian bagi semua bangsa, secara Istimewa bagi orang kecil dan miskin yang diasingkan dari kehidupan bersama.


Homili 


Ada 4 Perayaan besar yang dirayakan pada Hari ini dan keempat bagian Perayaan ini saling bergandengan satu sama lain. Gandengan itu di dalam satu kata DAMAI.


Keempat Perayaan itu adalah    Hari Raya Maria Bunda Allah, Hari Raya Oktaf Natal, Hari Raya Perdamaian Dunia dan Hari Raya Harapan Tahun Baru 2021. 


Hari Raya Maria Bunda Allah ada dan dirayakan untuk meneguhkan iman Kita kepada Yesus. Bahwa Konsili Efesus menetapkan Maria sebagai Bunda Allah karena Maria mengandung dan melahirkan Yesus sungguh Allah sungguh Manusia. Konsili Efesus ini meneguhkan iman Kita kepada Yesus 100 persen Allah- 100 persen manusia. Dengan demikian penghormatan Kita kepada Maria sebagai Bunda Allah ditegaskan kembali dalam dogma Teotokos, Maria Bunda Allah. Dengan demikian dogma Teotokos dapat menggugurkan paham Nestorianisme  yang mengatakan bahwa Yesus bukan 100 persen Allah - 100 persen manusia. Dengan demikian Maria pun bukan sebagai Bunda Allah. 


Hari Raya Maria Bunda Allah ini dirayakan pada Masa Oktaf Natal. Natal adalah kelahiran Yesus Sang Pangeran Perdamaian Dunia.   Maka IbuNya disebut Maria Ratu Perdamaian segala bangsa. Perayaan ini juga jatuh pada tanggal satu Januari yang ditentukan sebagai Awal Hari Perdamaian seDunia. Tahun Baru sendiri adalah Tahun Harapan akan Damai dan Sukacita manusia. Hubungan erat keempat perayaan besar itu, menjadi alasan mendasar bagi Paus Paulus VI memasukan Hari Raya Bunda Maria sebagai Bunda Allah dalam Kalender Liturgi yang jatuh pada tanggal 1 Januari setiap tahun. 


Dari keempat perayaan tersebut yang Kita rayakan pada Hari ini, yang menjadi fokus dalam permenungan Kita adalah kata Damai, Sukacita. Maria Ratu Damai mengandung Yesus Pangeran Damai dan Hari ini adalah Tahun Baru, Hari Perdamaian Dunia dimulai. 


Yang menjadi pertanyaan permenungan Kita adalah sasaran  perdamaian itu ditujukan kepada siapa, bila dikaitkan dengan Bacaan-bacaan Suci pada Hari Raya Maria Bunda Allah pada Tahun Baru Ini? 



Maria Bunda Allah mengandung Yesus sungguh Allah sungguh Manusia dan dilahirkan di sebuah tempat yang sederhana, terasing, tidak biasa, di kandang yang hina di Bethlehem. Tempat ini asing bagi masyarakat umum yang berkecukupan, tetapi tempat ini sangat akrab bagi orang-orang kecil, sederhana, terasing dari kehidupan masyarakat umum yang berkecukupan, yaitu para gembala. 


Maria Bunda Allah memiliki tempat miskin ini sebagai tempat kelahiran Yesus Pangeran Damai dan Sukacita bagi Dunia dan hal itu dimulai dari pinggiran Betlehem. 


Para gembala adalah orang yang sederhana menerima Yesus dan Maria serta Yusuf yang memilih kemiskinan sebagai Awal kelahiran dan kehidupan  Yesus Pangeran Perdamaian. Ada begitu banyak orang melihat dan mendengar tentang kelahiran Yesus tetapi hanya para gembala sederhana yang menanggapinya secara Positif. Mereka mendengar tentang kelahiran Yesus Pangeran Perdamaian dan bergegas bertemu muka dengan Yesus di palungan dan memuji dan memuliakan  Dia dengan penuh Sukacita dan kemudian pergi menyebarkan berita kelahiran Yesus dengan Damai dan penuh Sukacita. 


Damai Sukacita Yesus itu masuk berdiam di dalam budi dan hati para gembala. Para gembala yang diasingkan dalam masyarakat umum saat itu, dan dianggap orang sederhana, yang tidak diperhatikan,  kini semua itu disembuhkan oleh Yesus Pangeran Perdamaian bagi Dunia secara khusus bagi orang kecil dan orang-orang miskin. Pilihan Maria Yusuf pada kandang Betlehem sebagai tempat Yesus lahir adalah sebuah keberpihakan kepada orang miskin dan sederhana untuk mengangkat harkat dan martabat mereka sebagai secitra Allah. Allah turun mengalami kemiskinan  dan hidup di dalam kemiskinan dan mengangkat para miskin papa sebagai anak-anak Allah. Sehingga mereka bukan lagi hamba tetapi telah menjadi anak-anak Allah. Tanda para gembala menjadi anak-anak Allah adalah mereka menerima Yesus di kandang Betlehem,  memuji dan memuliakanNya dan pergi dengan penuh Sukacita mewartakan Berita kelahiran Yesus Pangeran Perdamaian yang lahir dari Rahim Maria Ratu Damai, kepada Sesama di sekitar. Mereka bukan lagi hamba. Tetapi mereka adalah anak-anak Allah. 


Kita belajar dari Para gembala. Bahwa di antara begitu banyak orang yang mendengar tentang kelahiran Yesus pembawa Damai sejati, hanya para gembala yang memberi respons Positif. Mereka menerima dan Percaya kepada Yesus dan pergi menjadi missionaries pertama tentang Yesus kepada Dunia. Sedangkan yang lain setelah mendengar tentang kelahiran Yesus sebatas kagum dan berbicara tanpa menjadi misionaris tentang kelahiran Yesus Pangeran Perdamaian. Para gembala secara manusiawi memiliki inisiatif yang Tinggi terhadap Natal kelahiran Yesus sumber Sukacita sejati. Mereka menerima, Percaya dan mewartakan Yesus kepada Dunia dengan kepolosan dan kejujuran serta penuh Sukacita. Bagi Kita dan bagi para gembala Yesus adalah pembawa Damai Sukacita bagi semua. Kita terima suka cita natal.  Kita juga pergi membagi Sukacita natal itu kepada Dunia. Selamat Tahun Baru. Tuhan memberkati.***



Coretan asli dari tanganku di era online 



























Renungan Akhir Tahun 31 Desember 2020

Selama Tahun 2020: Hidup Kita ProKristus atau AntiKristus



* P. Benediktus Bere Mali,SVD*


Renungan Misa Oktaf Natal

31 Desember 2020

1 Yohanes 2:18-21

Yohanes 1:1-18 


Ada begitu banyak tawaran pilihan untuk memperoleh kasih dan kebenaran serta kehidupan.   Tetapi terpenting  Bagi Kita sebagai orang Katolik bahwa  di antara sekian banyak jalan menuju kasih-kebenaran dan kehidupan itu hanya ada satu jalan menuju kebenaran dan kehidupan yaitu hanya melalui Yesus Kristus. 


Pada Hari terakhir tahun 2020 ini Kita merenungkan prolog Injil Yohanes 1:1-18. Permenungan Prolog Injil Yohanes ini  di dalam konteks Tujuan Penulisan Injil Yohanes seperti terdapat di dalam Yohanes 20: 30-31. Bahwa Injil Yohanes ditulis dengan Tujuan,  Agar orang menerima Yesus, agar orang yang menerima Yesus itu Percaya kepada Yesus, agar orang menerima dan Percaya kepada Yesus  itu menerima hidup melalui Yesus sebagai Satu-satunya Jalan kebenaran dan kehidupan (Yoh 14:6). Itu berarti tidak ada pilihan lain untuk mengalami kehidupan yang kekal. Hanya di dalam Yesus. 


Lalu  bagaimana dengan mereka yang antikristus seperti dalam Bacaan pertama? Dalam Prolog Injil Yohanes antikristus dikenal dengan orang yang masih tinggal di dalam kegelapan. Agar mereka mengenal Yesus adalah Terang kehidupan abadi bagi banyak orang, maka Perlu ada orang yang mewartakan atau memberikan Kesaksian tentang Yesus Sang Terang  sejati itu. Yohanes memberikan Kesaksian tentang Terang itu. Sebuah Kesaksian yang tanpa paksaan tetapi memberi kebebasan untuk menerima Terang Kristus, percaya kepada Kristus  dan menerima hidup dalam Yesus sebagai satu-satunya jalan menuju kehidupan yang kekal. 


Merenungkan Prolog Injil Yohanes berarti Kita sebagai SVD merenungkan serikat Sabda Allah sendiri secara utuh yaitu Sabda Allah, Sabda Roh Kudus, Sabda Yesus sendiri. Artinya merenungkan Sabda Allah berarti merenungkan Sabda Allah Tritunggal Maha Kudus.


Kita sepanjang Tahun 2020 ini telah berjalan bersama sang Sabda yaitu Sabda Putera, Sabda Roh Kudus dan Sabda Allah yang Kita rayakan di dalam Ekaristi setiap Hari dalam Tahun 2020 sampai Hari terakhir Hari ini 31 Desember 2020. 


Bagi Kita tidak ada pilihan lain. Kita memiliki nama Identitas SVD untuk selalu setia berjalan bersama Sang Sabda. Karena Sabda adalah Terang kehidupan  bagi Kita dan bagi orang yang Percaya kepadaNya. Berjalan Bersama Sang Sabda berarti Kita memberi Kesaksian kepada Dunia agar mereka yang masih berjalan bersama yang lain kembali bergabung dengan Kita berjalan bersama Sang Sabda Allah, Putera dan Roh Kudus dimana dan kapan saja Kita berada. Dan dalam berjalan bersama Sang Sabda itu Kita selalu berbicara dengan Sabda lewat Rajin Membaca Kitab Suci dan berusaha mengerti Kitab Suci dan mengahayatinya secara mendalam di dalam kehidupan Kita.***






NABI HANA: PRIBADI YANG "MATANG" LAHIR & BATHIN




* P, Benedict Bere Mali, SVD * 


Christmas Octave Mass Devotional 

Wednesday, 30 December 2020

Bible Reading for the Liturgical Year B

Luke 2: 36- 40




Among the many views about the cloaked people, there is one view that often appears and is heard in our ears that the robed people are perfect people so that God called and chosen to work from and in the Church or Temple of God.


The general view that cloaked people are Perfect beings is sometimes consciously or unconsciously accepted by some people who call themselves part of the group of cloaked people. 


Whether they realize it or not, they often find it difficult to accept corrections and evaluations as well as constructive criticism of the mistakes and shortcomings that have surfaced in the public eye. 


Dengan demikian antara  kematangan personal dan Sosial, serta kematangan spiritual sulit didamaikan. Antara kematangan lahir dan bathin masih ada gap atau jurang pemisah yang cukup lebar. 


Bacaan Injil Hari ini menampilkan Hana seorang Nabi Perempuan. Tentu di pikiran Kita, sebagai Nabi, dia tidak memiliki persoalan yang menjadi pergulatan hidupnya. Tetapi kalau kita mengenal Hana secara lebih dekat maka sebetulnya Hana memiliki persoalan yang menjadi pergulatan yang cukup serius di dalam hidupnya. Pertama, Ia adalah keturunan Suku Asyer yang pernah melawan Yahweh sehingga mereka jatuh dan dibuang ke Asyur. Orang Israel yang setia pada Yahweh memiliki prasangka Negatif pada Suku Asyer ini. Hal ini pasti secara Sosial menjadi sebuah pergulatan yang hebat dalam Diri Hana. Kedua, Hana adalah janda miskin. Mengapa dikatakan Hana itu miskin. Dalam Agama Yahudi ada tiga syarat kesalehan yang harus dimiliki oleh seseorang yaitu Berdoa, berpuasa, dan bersedekah bagi sesama. Tetapi dalam Injil tidak disebutkan bahwa Hana bersedekah. 


Apakah kedua persoalan itu meghalangi Hana untuk menjadi seorang Nabi bagi Sang Mesias yang membawa kelepasan bagi umat manusia yang terbelenggu oleh dosa? 


Tampaknya kedua pergulatan itu tidak dapat membatalkan karya keselamatan yang harus dialami secara Fisik dalam Diri Yesus Sang Mesias di dalam Bait Allah. Itu dari sisi Allah. Tetapi dari sisi manusiawi Hana, sesungguhya ia telah berdamai dengan persoalan dan pergulatan personal dan Sosial. Ia telah Damai dengan Diri dan Sesama. Ia telah selesaikan kedua persoalan tersebut. Dan Karena itu ia boleh dikatakan  pribadi yang cukup matang  secara personal dan Sosial dan dapat  fokus sebagai seorang Nabi yang mengalami Yesus Sang Mesias yang membawa kelepasan bagi dosa umat manusia. Ia mewartakan Yesus Sang Pembebas manusia dari belenggu dosa dengan kata dan perbuatan. Ia mewartakan Sang Mesias yang membawa kelepasan bagi manusia lewat usahanya  mengalami kelepasan secara lahir, personal dan Sosial dalam dirinya sebagai seorang Nabi Allah. 


Dari Nabi Hana Kita belajar. Kita sebagai Nabi tentang Natal Yesus Sang Mesias pada zaman ini. Seperti Hana, Kita Perlu wartakan Natal Yesus Sang Mesias dengan kata dan Teladan hidup berupa Berdoa, berpuasa dan bersedekah bagi sesama di Masa pandemik Covid-19 ini. Kita barangkali seperti Hana, tidak memiliki materi yang cukup untuk bersedekah secara materil tetapi Kita bersedekah lewat doa dan Ekaristi sebagai tanda nyata kelepasan bagi umat manusia. ****

Yesus adalah Cahaya Para Bangsa

Foto: versi bawakan dalam misa Oktaf Natal 29/12/2020


* Benedict Bere Mali, SVD *


Christmas Octave Daily Mass Devotional December 29, 2020 Liturgical Year B

1 John 2: 3-11 Light vs. dark (love vs. hate)

Luke 2: 22-35




When Jesus was presented at the temple, Simeon prophesied that Jesus would be a LIGHT for the nations. But not everyone acknowledges Him. There are people who don't want to come to LIGHT. The first reading of the day confirms that when we love one another God lives with us and we are in LIGHT. But if we hate each other, then we stay in darkness. 


Here we are made aware that Jesus is a light for the nations not in an external sense but in an inward sense. 


Lantas secara bathiniah,  apakah Kita tinggal di dalam Terang, saling mencintai dan dengan mudahnya saling memaafkan jika di antara Kita ada yang saling menyakiti baik melalui kata, Bahasa tubuh dan Aksi lainnya?  memyangkut Soal bathiniah, orang yang paling tahu  adalah  Diri Anda sendiri.  Anda yang paling tahu soalnya apa dan bagaimana solusinya. Kalau soalnya benci Sesama maka solusinya mencintai Sesama.  ***

Kegelapan Raja Herodes vs Terang Bayi Yesus

*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Renungan Misa Harian

Senin 28 Desember 2020

Mat 2:13-18


Bacaan-Bacaan suci Hari ini tentang Terang dan gelap. Dalam pandangan Katolik Terang dan gelap dibedakan secara tajam tidak ada yang namanya abu-abu seperti di dalam Dunia politik. Terang adalah Allah. Allah adalah Terang. Anti Allah adalah gelap atau kegelapan. Seorang yang setia pada Allah adalah orang yang berjalan di dalam Terang sedangkan orang yang melawan Allah adalah orang yang berjalan atau hidup dikuasai oleh kegelapan. 


Herodes adalah orang yang tampil tidak jujur di hadapan Orang Majus yang berjalan dalam arahan bintang Terang Allah sendiri dan Terang itu telah menjadi nyata dalam Diri Bayi Yesus Sang Mesias di Kandang Bethlehem. Setelah para Majus itu kembali ke daerahnya atas panduan Terang Allah, ketidakjujuran Herodes itu dibalik bahwa Para Majus itulah yang telah memperdayakan dirinya atau menipu dirinya  karena setelah mereka berjumpa dengan Yesus Sang Mesias Rohani itu, mereka tidak menyampaikannya kepada Herodes tentang tempat tinggal Bayi Yesus Sang Mesias Rohani. Bagi Herodes, ia diperdayakan oleh orang orang Majus itu. Tetapi bagi Allah Maha Tahu, Herodeslah yang justru tidak jujur pada Orang Majus itu. Herodes sungguh sangat licik memproyeksikan tidak jujur nuraninya kepada para Majus yang betul-betul memiliki Hati nurani yang jujur di hadapan Allah sumber Terang sejati. 


Allah yang Maha Tahu, lewat mimpi dapat berbicara kepada Yusuf orang tua Yesus.  Bahwa Herodes akan mencari Yesus  bukan untuk diakui dan disembah seperti para Majus dari Timur tetapi Herodes akan segera mencari dan membunuh Yesus. Lewat mimpi Yusuf, Allah memandu Yusuf agar ia bersama Yesus dan Maria mengungsi ke Mesir, sampai Herodes meninggal.


Yusuf, Maria dan Yesus diselamatkan karena berjalan di dalam Terang Allah sendiri. Tetapi Herodes dikuasai ketidakjujuran, kemarahan dan takut pada seorang Bayi Yesus Sang Mesias Yang lahir yang akan menjadi Mesias Rohani bukan Mesias Duniawi. Herodes melihat Mesias dalam arti duniawi. Padahal kemesiasan Yesus sebenarnya dalam arti    Rohani. Kesalahpahaman Herodes ini membawa akibat  yang fatal. Ia sebetulnya tidak mempunyai sahabat untuk berdiskusi tentang Mesias duniawi dan Mesias Rohani sebelum ia bertindak.  


Pengetahuanya yang keliru mengarahkan  Sikap atau Kemauannya yang keliru juga,  yang pada akhirnya dapat membawa Aksi yang fatal yaitu ia secara bengis membunuh semua  Bayi Bayi jujur polos berusia dibawah 2 Tahun.  Ambisi akan kuasa, takut kehilangan kuasa, dan hanya untuk memertahankan kuasa, Herodes menghalalkan segala cara demi dirinya dan dinastinya. 


Kita merenungkan Terang dan kegelapan dalam konteks pandemic corona virus 19 ini. Terang bagi Kita dalam konteks ini adalah ketika Kita berjalan dalam tanggungjawab moral Kita untuk menyelamatkan Diri dan anggota komunitas agar Kita bersama selamat, Dengan Taat mengikuti protokol kesehatan untuk kebaikan Kita bersama di dalam komunitas Rumah Kita bersama.***

Keluarga Kudus Yesus Maria dan Yosef dari Nazaret Menjadi Model Bagi Keluarga-keluarga Katolik


*P. Benediktus Bere Mali, SVD*

 

 

Renungan Harian Misa Hari Minggu

Pesta Keluarga Kudus 27 Desember 2020

Lukas 2:22-40

 

 

Ada sekian banyak keluarga yang kita kenal dan di antara sekian banyak keluarga yang kita kenal hanya ada satu keluarga kudus dari Nazaret yang menjadi model bagi keluarga-keluarga lainnya. Mengapa? Karena keluarga dari Nazaret memiliki dua hal ini secara utuh yaitu taat aturan Allah  yang tertulis di dalam aturan Tradisi Yahudi. Keluarga Kudus dari Nazaret mengungkapkan ketaatannya pada aturan tradisi dengan mempersembahkan bayi di Bait Allah untuk dikuduskan bagi Allah. Dalam Hukum Taurat tercatat bahwa setiap Anak Sulung harus dikuduskan bagi Allah. 

 

Pada waktu Yesus dipersembahkan di Bait Allah, Simeon seorang saleh di Bait Allah menyambut Sang Bayi Yesus dan pada saat itu Simeon merasa sangat bersukacita karena harapannya untuk melihat Mesias telah terpenuhi di dalam diri sang bayi Yesus. Simeon bersukacita yang sangat luarbiasa dalam perjumpaan dengan Mesias, Yesus sendiri. 

 

Kedua, ada saksi Simeon dan Hana bahwa Kanak Yesus adalah Mesias yang diurapi.  Tetapi Mesias yang bagaimana? Sang Mesias dalam Kanak Yesus adalah Dia yang akan membawa ketegasan yaitu secara tegas dalam membedakan antara yang hitam dan yang putih, yang baik dengan yang jahat, yang kudus dan yang dosa. Sang Mesias dalam Kanak Yesus ini akan mengutamakan yang baik, benar, adil, jujur dan tidak akan kompromi dengan siapapun untuk bersikap abu-abu terhadap yang tidak benar, tidak adil, dan tidak jujur dalam kehidupan bersama. Budi, sikap, dan aksi Sang Bayi yang adalah Mesias selalu dalam garis benar-adil-baik-jujur kapan dan dimana pun keberadaanNya. Kehadiran Yesus Sang Mesias ini adalah jiwa keluarga Kudus Nazaret. Maria mengandung dan melahirkan Yesus Sang Mesias berdasarkan kehendak Allah yang disampaikan oleh Malaikat Gabriel. Yosef menjadi ayah Kanak Yesus berdasarkan petunjuk Allah dalam mimpinya. Keluagra Kudus Nazaret terbentuk atas kehendak Allah, atas pengetahuan dan Sikap/kemauan Allan yang secara aksinyataNya terwujud di dalam diri Yesus, Maria dan Yosef dengan satu tujuan Agung dan mulia yaitu untuk menyelamatkan umat manusia di dunia. Demi keselamatan bersama, Allah bekerjasama dngan manusia dengan segala kelebihan dan kekurangan manusia seperti yang tertera di dalam silsilah Tuhan Yesus yang berpuncak di dalam diri Maria dan Yosef orang tua Yesus. Keluarga Kudus dari Nazaret tidak ingat diri tetapi menjadi keluarga yang ada untuk keselamatan bersama banyak orang.

 

Kita menemukan banyak keluarga muda dan keluarga yang sudah cukup senior. Pada umumnya setiap keluarga memiliki keluarga-keluarga yang menjadi model hidup keluarganya. Misalnya, sebuah keluarga muda yang membutuhkan keluarga model dalam menjalani panggilan kehidupan berkeluarganya. Hal ini biasanya tampak jelas dalam orang tua saksi perkawinan. Keluarga yang terpilih menjadi saksi pernikahan adalah sebuah keluarga model. Apa artinya menjadi keluarga model di sini? Ada tiga hal penting sebuah keluarga yang terpilih menjadi orang tua saksi pernikahan adalah pertama, beriman dan salah satu sifat iman adalah kasih. Iman akan Allah adalah kasih yang inclusive bukan eksklusive. Artinya apa? Iman akan Kasih Allah kepada semua orang tanpa kecuali. Kedua, karena mengimani Allah adalah kasih maka buahnya adalah solider yaitu adanya solidaritas kepada sesasama. Tiga, hal yang paling konkrit dari orang solider adalah orang berbela rasa dengan sesamanya. Berbela rasa secara nyata lewat menolong sesama yang membutuhkan pertolongan untuk hidup yang lebih baik. 

 

Tiga hal ini ada dalam keluarga model dari nazaret. Iman akan Allah adalah Kasih terwujud dalam diri Yeses Putera Tunggal Allah yang menjadi manusia di dalam keluarga Kudus dari Nazaret. Kasih Allah kepada kita dalam inkarnasi adalah sebuah wujudnyata solidaritas Allah dengan kita umat manusia. Solidaritas Allah itu tampak di dalam belarasa Allah dengan kita umat manusia. Allah menyelamatkan kita. Allah menolong kita. Allah memberikan PuteraNya yang tunggal kepada kita untuk menebus dosa-dosa kita. 

 

Meskipun demikian keluarga Kudus dari Nazaret tidak lepas dari berbagai pergulatan hidup baik secara psikologis, sosial, biologis/fisik, dan spiritual sejak awal proses kedatangan Kanak Yesus. Maria bergulat secara spiritual bahwa Malaikat Gabriel menyampaikan berita bahwa bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus bukan dari seorang laki-laki. Ini menjadi sebuah pergulatan spiritual Maria yang sangat kompleks. Maria secara fisik/biologis tidak tidur dengan seorang laki-laki tetapi atas kehendak Allah Roh Kudus, ia mengandung dan melahirkan Yesus Sang Mesias penyelamat dunia. Ini sebuah persitiwa sulit yang sangat kompleks secara biologis yang dialami Maria. Ada kecemasan besar Maria yang hamil dari Roh Kudus bukan dari seorang laki-laki, tentu ada rasa cemas, siapa sebetulnya ayah biologis Yesus dan bagaimana administrasi sipil atas kelahiran Kanak Yesus. Pergulatan psikologis Maria ini tentu sangat kompleks juga. Secara sosial, orang-orang sekitar pasti ada yang mendukung tetapi ada yang tidak mendukung bahkan menjadi buah bibir di dalam masyarakat karena hamil dengan suaminya yang belum pasti. Maria sebagai seorang Ibu dalam keluarga Kudus Nazaret yang dibangun dan dibentuk atas dominasi kehendak Allah bukan atas kehendak manusia, secara manusiawi pasti sangat bergulat dengan diri secara psikologis, sosial, biologis, dan spiritual. 

 

Pergulatan-pergulatan yang dialami itu ternyata dari hari ke hari atau tahap demi tahap, dikurangi lewat pengakuan sosial mulai dari awal Malaikat Gabriel, kemudian Elisabet sanaknya yang menyebutnya sebagai Ibu Tuhan saat Maria mengunjungi dan memberi salam kepada Elisabet dan tinggal bersamanya selama kurang lebih tiga bulan. Saat kelahiran di kandang Betlehem, para gembala bersama bala Malaikat menyambut Yesus dengan sebuah kesukaan besar yang tidak dapat dihalangi oleh hambatan dan tantangan serta gangguan apapun bentuk dan modelnya. Hari ini Maria dan Yosef serta Yesus yang dipersembahkan Bait Allah untuk dikuduskan bagi Allah sesuai hukum Taurat, Simeon dan Hana mengakui bahwa Kanak Yesus si Sulung yang dipersembahkan di Bait Allah ini adalah Mesias, Yang Diurapi. Maka lengkaplah bahwa semua pergulatan Maria dan Yusuf ini tersembuhkan oleh pengakuan dari pihak Allah dalam diri Malaikat Gabriel dan bala Malaikat dari Surga dan Pengakuan Manusia lewat sensus penduduk sipil dengan ikut sensus sesuai perintah Kaisar Agustus,  dan Taat Aturan Taurat bahwa setiap anak sulung, orang tuanya persembahkan di Bait Allah untuk dikuduskan bagi Allah. 

 

Keluarga Kudus Nazaret adalah keluarga Taat Setia Allah dan Taat Aturan Negara aturan Sipil, pantas dan layak menjadi model bagi keluarga-keluarga lainnya.***

 

            

Martir: orang yang mati Karena komitmen beriman pada Allah Tritunggal Maha Kudus


* P. Benediktus Bere Mali, SVD*


Renungan Misa Harian Oktaf Natal

Sabtu 26 Desember 2020

Tahun Liturgi B

Kis 6:8-10; 7:54-59

Mat 10: 17-22



Martir pertama dalam Gereja Katolik  adalah Stefanus. Ia menjadi martir pada tahun 34. Kita tahu bahwa Tuhan Yesus wafat pada usianya yang ke-33. Itu berarti Stefanus menjadi martir saat setelah satu Tahun Tuhan Yesus wafat. 


Bacaan pertama, Kisah Para Rasul menampilkan Stefanus seorang diakon yang memiliki tugas utama melayani jemaat. Stefanus adalah seorang yang dipilih menjadi anggota Kelompok dua belas Rasul Yesus. Sebagai Rasul Stefanus melayani jemaat secara  sangat Istimewa. Keistimewaan itu tampak di dalam diri Stefanus yang melayani umat dengan mengadakan mujizat dan tanda-tanda. Tentu banyak Umat Agama Yahudi merasa tersentuh oleh pelayanan Stefanus dan menjadi percaya dan menjadi pengikut Kristus. Pasti banyak pengikut atau pengagum Stefanus.

Struktur Yesus dan para Rasul berada di Luar struktur resmi keagamaan pada zaman itu yaitu struktur resmi dan Tradisi Agama Yahudi yang berlaku pada saat itu. Pengagum dan pengikut Stefanus semakin Hari semakin banyak jumlahnya berkat Ia melayani dengan aneka mujizat dan tanda-tanda. Ada banyak yang suka dan tertarik pada mujizat dan tanda Stefanus dalam melayani umat. Tetapi ada juga yang menolak dan merasa terancam dengan mujizat dan tanda-tanda yang tampak dalam pelayanan. Orang yang menolak Stefanus adalah orang Yahudi yang beragama Yahudi dengan dogma Agama yang sangat ketat bahwa Orang Taat pada Yahweh sebagai satu-satunya Allah yang mahabesar. Di luar dogma itu adalah sesat. Mujizat Stefanus terjadi dalam nama Yesus anak Tukang kayu  yang sangat sederhana.


Semua yang dilakukan Stefanus adalah sesat dan Karena itu orang -orang Yahudi beragama Yahudi khususnya Mahkamah Agama mempersoalkan cara pelayanan Stefanus yang diteguhkan mujizat dan tanda dalam nama Yesus.  


Mahkamah Agama Yahudi sangat tertusuk hatinya melihat cara Stefanus melayani. Mereka menggertakan Gigi melihat Stefanus yang bersoal jawab dengan mereka. Pada saat itu Stefanus melihat ke atas dan melihat “ Anak manusia berdiri di sebelah Kanan Allah.” Reaksi orang Yahudi semakin lama semakin meningkat tensi marahnya dari gertakan Gigi menjadi teriakan – teriakan anti Stefanus yang mewartakan Yesus dalam mujizat dan tanda. Tidak hanya teriak tetapi tensi marahnya  mengarahkan orang Yahudi menyerbuh dan menyeret Stefanus keluar Kota lalu melemparinya dengan Batu. Sementara ia dilempari, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.”


Stefanus mewartakan Yesus dalam mujizat dan tanda. Kata-katanya diteguhkan dalam mujizat yang terjadi dalam nama Yesus Putera Allah, Roh Kudus dan Allah Bapa. 


Stefanus berbuat baik di luar struktur Agama Yahudi yang sudah baku dan berlaku bagi penganut Agama Yahudi. Mahkamah Agama Yahudi bukan mendukungnya tetapi melihatnya sebagai sesat Karena gerakan iman Stwfanus merevolusi tradisi Agama Yahudi dan dengan demikian Anggota Agama Yahudi akan kehilangan penganut atau pengikut Agama Yahudi. Bagi Stefanus, berbuat baik di luar sistem Agama  Yahudi adalah normal tetapi bagi Mahkamah Agama Yahudi hal yang dilakukan Stefanus adalah abnormal karena tidak berpihak pada mereka. Demi berbuat baik di dalam nama Yesus di luar sistem Agama Yahudi, Stefanus tidak mundur satu langkah pun dan bahkan Stefanus tidak lari dari aniaya dirinya hingga meninggal sebagai martir.

Komitmen beriman Stefanus yang tetap mewartakan Kristus yang diteguhkan dalam tanda san mujizat inilah membentuk Stefanus mati sebagai martir, orang yang mati Karena iman kepada Kristus Yesus. Anti Stefanus adalah anti Kristus yang diwartakan Stefanus. Mereka yang anti berasal dari sebagian orang Yahudi yang beragama Yahudi, merasa terancam dengan kehadiran Kesaksian Stefanus tentang Tuhan Yesus Kristus.***

Natal adalah Kerjasama Allah & Manusia Untuk Revolusi Mental Semua Orang


*P. Benediktus Bere Mali, SVD*


Renungan Misa Siang Hari Raya Natal

Jumat 25 Desember 2020

Tahun Liturgi B


 


Sehebat-hebatnya seorang manusia perlu sadari bahwa seseorang hebat atau menjadi hebat Karena adanya Kerjasama dengan orang lain atau peran aktif orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung yang membuat seseorang hebat atau unggul dalam hidup bersama. Kehebatan dan kemajuan sebuah bangsa ataupun negara dapat secara cepat dicapai hanya kalau melibatkan begitu banyak pihak dalam kerja nyata untuk mencapai target terukur kemajuan bersama itu   sendiri. Misalnya Indonesia Maju dapat tercapai secara lebih cepat bila dua kekuatan  professional yang hebat pro-oposisi dan pro-pemerintah bekerjasama dengan baik untuk mencapai target kemajuan Indonesia dengan manajemen yang baik dan professional. Contoh masuknya oposisi masuk dalam lingkaran kabinet pemerintahan Presiden Jokowi, adalah sebuah Kerjasama yang Positif bagi pembangunan dan kemajuan hebat Indonesia Kita. Kerja sama partai oposisi dan partai pendukung pemerintahan Presiden Jokowi seperti tampak Pak Prabowo dan Pak Sandy  Masuk dalam kabinet adalah sebuah Contoh real bahwa sebuah tanda Positif untuk mempercepat proses pembangunan multi-bidang menuju Indonesia Hebat dan Maju. 



Kerja sama adalah Natal, kelahiran Sang Imanuel Allah menyertai Dunia kita. Kerja sama dalam Bacaan pertama tampak jelas. Bahwa Allah bekerja sama dengan para Nabi yang bernubuat tentang Kedatangan(kelahiran Yesus)  dengan satu Tujuan untuk menyelamatkan dunia Kita Umat manusia. Dalam Perjanjian Lama jelas bahwa Allah melalui mulut para Nabi mewartakan keselamatan Dunia kita manusia. Tetapi dalam Perjanjian Baru Allah berbicara kepada manusia melalui Putera TungggalNya sendiri sebagaimana ada di dalam Bacaan kedua. Keselamatan itu tidak hanya dari sudut pandang Allah sendiri tetapi dari sudut pandang manusia juga. Untuk menyatupadukan keduanya PuteraNya sendiri datang ke Dunia Sebagai Allah Sekaligus Manusia. Sebagai Allah Yesus memiliki status yang paling Tinggi. Tetapi status itu bukan stabil, tetapi sangat dinamis yaitu Allah meninggalkan status yang Tinggi dan menjadi manusia yang memiliki status Sosial yang sangat berbeda atau lebih rendah untuk menyelamatkan Dunia kita manusia Umat Kesayangan Tuhan. Kerjasama, kerja team adalah point penting untuk kemajuan Indonesia. Kerja sama itu sangat penting untuk bangun Diri dan Sesama serta dunia.


Kerjasama antara Maria dan Malaikat Gabriel dan Santo Yosef, maka terjadilah inkarnasi revolusi iman dari Allah yang transenden menjadi imanen. Kerja sama langsung dan tidak langsung melalui para Nabi, Yohanes dan secara langsung dengan Maria sehingga revolusi iman dan mental terlaksana di dalam Diri Maria Ibu Sang Imanuel. 


Revolusi itu terjadi lewat kerjasama. Revolusi yang menghancurkan apa yang baik yang sudah ada pun pasti ada kerjasama. Artinya kerjasama dalam arti Negatif. Dalam arti Positif kerja sama untuk menyempurnakan yang belum Sempurna sehingga menjadi lebih baik untuk kebaikan bersama Kita. 


Kerjasama itu Perlu. Natal itu kerjasama. Kelahiran Baru itulah natal berarti bagi Kita. Kerjasama dari Hati tulus Kita seperti Maria. Kerjasama dalam komisi komisi yang membangun kehidupan organisasi. Kerjasama antara anggota komunitas. Kerja sama itu adalah Natal. Natal itu terjadi dalam kerja sama. Manusia Baru itu kerjasama. Kerjasama itu membuat Kita majubersama bangun Diri keluarga komunitas dan Dunia.  Amin.***



BACAAN I (Yes 52:7-10) (umat duduk)


       

"Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umatnya."

   

L. Bacaan dari Kitab Yesaya:

    

O betapa indah kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan bentara yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik; yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion, "Allahmu meraja!" Dengarlah suara orang-orang yang mengawal engkau: Mereka bersorak-sorai serempak. Sebab dengan mata kepala sendiri mereka melihat bagaimana Tuhan kembali ke Sion. Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umat-Nya. Ia telah menebus Yerusalem. Tuhan telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.

Demikianlah sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.





BACAAN II (Ibr 1:1-6) (umat duduk)

  

 "Allah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya."

  

 L. Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani:

 

Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulangkali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah berhasil mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan" Atau pun: "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku". Lagipula, ketika mengantar Anak-Nya yang sulung ke dunia, Allah berkata, "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."

  

Demikianlah sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah



BACAAN INJIL (Yoh 1:1-18) -umat berdiri-


"Firman telah menjadi manusia."

I. Tuhan bersamamu

U. Dan bersama rohmu

I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes

U. Dimuliakanlah Tuhan.

I. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

I: Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya

U: Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Raja Damai Datang dalam Kesederhanaan dan Taat pada aturan

 TEKS MISA PERAYAAN EKARISTI MALAM NATAL 

(MISA MALAM)

Kamis, 24 Desember 2020

* P. Benediktus Bere Mali, SVD*


Renungan Misa Malam Natal 

Kamis 24 Desember 2020

Tahun Liturgi B

BACAAN I (Yes 9:1-6) tentang Raja Damai datang ke Dunia 

BACAAN II (Tit 2:11-14) tentang Yesus Kristus Raja Kasih Dunia 

BACAAN INJIL (Luk 2:1-14) Raja Damai datang dalam Kesederhanaan dan Taat pada aturan.

Di dalam sejarah Dunia ada begitu banyak raja atau pemimpin atau tokoh pendamai yang Kita kenal. Tetapi di antara sekian banyak tokoh atau Raja Damai itu hanya satu Raja Damai yang paling hebat dalam iman Kita sebagai orang Katolik yaitu Raja Damai Yesus Kristus yang datang, lahir, ke dunia di dalam sebuah Kesederhanaan tetapi untuk Tujuan yang mulia yaitu untuk menyelamatkan dunia. 

Raja Damai dalam Perjanjian Lama adalah tokoh yang memiliki status Tinggi dalam kehidupan Sosial. Konsep Raja Damai seperti itu yang dinanti-nantikan kedatanganNya. Dalam Bacaan Pertama Raja Damai seperti itulah yang dinanti-nantikan. Tetapi dalam Perjanjian Baru, Raja Damai yang dipersiapkan kedatanganNya oleh para Nabi itu terpenuhi di dalam Diri Yesus Kristus. Dalam Bacaan kedua, disebut sebagai Raja Kasih. Yesus kasih/beri segala sesuatu untuk selamatkan manusia dan alam semesta. Dalam Bacaan Injil Raja Kasih itu datang dan lahir dalam Kesederhanaan dan ketaatan pada aturan. Ia taat pada sensus penduduk dan itu secara sipil menempati posisi keluarga yang jelas dan diakui oleh aturan Kaisar Agustus. Identitas sipil tidak dapat diragukan lagi. Pada saat sensus itulah Yesus lahir di tempat yang sederhana di kandang Bethlehem. Disambut oleh para gembala atas penampakan Malaikat dan arahan Malaikat.  Para gembala sederhana dan para Malaikat Agung menyertai Sang Imanuel Allah Beserta Kita. 

Allah menyertai Kita dan Kita menyertai Allah dalam segala waktu dan tempat Karena waktu dan tempat adalah kasih Allah. Kasih Kota pada Allah adalah Kita menyertai Allah yang telah lebih dahulu dan selalu menyertai Kita. 

Jadilah Imanuel dalam budi kata dan Aksi Kita setiap waktu dan di setiap tempat. Selamat Natal. Imanuel Allah Beserta Kita.


Yesus boleh lahir di kandang natal berulang-ulang tetapi kalau Yesus tidak pernah lahir di dalam Hati Kita maka natal tidak berarti bagi Kita sama sekali. Paus Fransiskus mengatakan bahwa Pohon Natal adalah Kita sendiri. Dekorasi natal adalah Kita sendiri. Kandang natal adalah Kita sendiri. Yesus lahir dalam Hati Kita dan itu terungkap dalam Aksi nyata setiap Hari setiap saat di segala tempat. Itulah arti natal yang sesungguhya bagi Kita. Imanuel Allah menyertai Kita dan Kita menyertai Allah. Kita menyertai Sesama untuk menyelamatkan Sesama. Natal adalah Anda.  ***


PERAYAAN EKARISTI 

     

RITUS PEMBUKA

MAKLUMAT KELAHIRAN YESUS 

NYANYIAN  

MALAM KUDUS (PS 452; MB 343)

LAGU PEMBUKA (PS 464)


TANDA SALIB DAN SALAM

I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus

U. Amin

I. Kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Putra-Nya Yesus Kristus, bersamamu

U. Dan bersama rohmu.

  

PENGANTAR

SERUAN TOBAT (PS 342)   

I. Saudara-saudari, marilah mengakui bahwa kita telah berdosa supaya layak merayakan peristiwa penyelamatan ini.


I+U. Saya mengaku kepada Allah yang mahakuasa dan kepada Saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada Saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita.


I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal.

U. Amin.

   

TUHAN KASIHANILAH KAMI 


MADAH KEMULIAAN (PS 343 Misa De Angelis) 

 

DOA PEMBUKA

I. Marilah kita berdoa:

(hening sejenak)

I. Allah dan Bapa kami, Engkau menjadikan malam yang amat kudus ini bermandikan sinar Terang sejati. Semoga kami, yang sudah mengakui misteri Terang itu di dunia, kelak layak menikmati sukacita-Nya di surga. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

U. Amin.

LITURGI SABDA


BACAAN I (Yes 9:1-6)

“Seorang Putra telah diberikan kepada kita.”

L. Bacaan dari Kitab Yesaya:

  

Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar, terang telah bersinar atas mereka yang diam di negeri kekelaman. Engkau, ya Tuhan, telah banyak menimbulkan sorak-sorai dan sukacita yang besar. Mereka telah bersukacita di hadapan-Mu seperti orang bersukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorai di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekan bangsa itu dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Median. Setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir bagi kita, seorang putra telah diberikan kepada kita. Lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan orang menyebut dia: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besarlah kekuasaannya dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas tahta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan me-ngokohkan kerajaannya itu dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini.

Demikianlah sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.


MAZMUR TANGGAPAN (PS 806)

Refren:

Hendaklah langit bersukacita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, karna Ia sudah datang.

Mazmur:

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan

menyanyilah bagi Tuhan hai seluruh bumi!

Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.

2. Kabarkanlah dari hari ke hari

keselamatan yang datang dari pada-Nya.

Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa,

kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa.

3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai

Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atas-Nya,

biar gemuruhlah laut serta segala isinya!

dan segala pohon di hutan bersorak- sorai.

4. Biarlah bersukaria di hadapan Tuhan,

sebab Ia datang untuk menghakimi bumi.

Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan,

dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.


BACAAN II (Tit 2:11-14)

“Kasih karunia Allah sudah nyata bagi semua orang.”

L. Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus:

Saudaraku terkasih, sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah, di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan pe-nyataan kemuliaan Allah yang mahabesar dan Penyelamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.

   

Demikianlah sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah

  

BAIT PENGANTAR INJIL (PS 953)

Alleluya, Alleluya

Kemuliaan bagi Allah ditempat yang mahatinggi, Dan damai sejahtera dibumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya.


BACAAN INJIL (Luk 2:1-14)

“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat.”

I. Tuhan bersamamu

U. Dan bersama rohmu.

I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas

U. Dimuliakanlah Tuhan.

I. Sekali peristiwa Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftar semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi walinegeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing ke kota asalnya. Demikian juga Yusuf. Ia pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, - karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud - supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tuna-ngannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka berada di Betlehem, tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung. Lalu dibungkusnya anak itu dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka, sehingga mereka sangat ketakutan. Maka kata malaikat itu kepada mereka, “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” Dan tiba-tiba tampaklah bersama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara surga yang memuji Allah, katanya, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi, dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya.”

    

HOMILI   

AKU PERCAYA 

       

DOA UMAT

I. Seorang Putra telah lahir bagi kita, Emanuel, Tuhan-beserta-kita nama-Nya. Dialah tanda tetap bahwa Allah menyayangi kita. Maka marilah kita panjatkan doa kepada-Nya dengan perantaraan Yesus Putra-Nya, yang terbaring di palungan:

        

L. Bagi Gereja kita: Semoga Allah Bapa mendampingi kita agar iman akan perutusan Yesus tetap mendorong Gereja untuk selalu memperbarui diri, umat dan masyarakat seturut kehendak-Nya. 


L. Bagi perdamaian di antara umat manusia: Semoga Allah Bapa menerangi kita agar makna nyanyian para malaikat terwujud benar, dan tercapailah perdamaian, bukan perang, kebahagiaan bukan penderitaan: kegembiraan bukan kesedihan, bagi seluruh umat manusia. Marilah kita mohon.

U. Dengarkanlah umat-Mu.


L. Bagi para tawanan dan pengungsi: Semoga Allah Bapa mendampingi mereka yang menjadi korban perang atau pertentangan segera dapat menikmati kembali ketenangan serta kedamaian. Marilah kita mohon, ….

U. Dengarkanlah umat-Mu.

      

L. Bagi para penganggur, gelandangan, pengungsi dan tawanan: Semoga mereka dapat menemukan pada diri kita segala sesuatu yang mereka perlukan, tangan-tangan yang mau menolong dan terutama hati yang penuh cinta kasih. Marilah kita mohon.

U. Dengarkanlah umat-Mu.


L. Bagi diri kita: Semoga Allah Bapa mendampingi kita agar dalam suasana perayaan Natal ini kita tak melupakan mereka yang terpencil dan menderita. Marilah kita mohon.

U. Dengarkanlah umat-Mu.

          

I. Allah Bapa, maha pengasih dan penyayang, kami mohon, pandanglah kami dengan kasih sayang-Mu, agar kami semakin sadar bahwa Engkau beserta kami dan kami beserta Engkau, bahwa Engkau Allah kami dan kami umat-Mu, bahwa Engkau Bapa kami dan kami putra dan putri-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami.

U. Amin.

  

LITURGI EKARISTI


A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN

LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN 

             

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa.

U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.

I. Ya Allah, berkenanlah menerima persembahan yang kami unjukkan pada hari raya ini. Semoga oleh pertukaran yang amat suci ini kami menjadi serupa dengan Kristus, dan dalam Dia kami bersatu dengan Dikau. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.  

U. Amin.

B. DOA SYUKUR AGUNG

PREFASI NATAL I 

I. Tuhan bersamamu

U. Dan bersama rohmu.

I. Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan

U. Sudah kami arahkan.

I. Marilah bersyukur kepada Tuhan Allah kita.

U. Sudah layak dan sepantasnya.

I. Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa, bahwa di mana pun juga kami senantiasa bersyukur kepada-Mu. Sebab ketika Sabda-Mu menjadi manusia Engkau memancarkan di hadapan kami keagungan-Mu yang tak terperikan. Engkau, Allah yang tak kelihatan, kin dapat kami kenal dalam diri Putra-Mu, Juru Selamat kami. Kabut yang menyelimuti hati dan budi ditembus sinar surgawi. Maka terbukalah cakrawala baru sehingga kini kami dapat mendambakan kasih karunia dan penyelamatan-Mu yang tadinya tak terbayangkan. Dari sebab itu, kami mengumandangkan kidung kemuliaan bagi-Mu bersama para malaikat dan seluruh laskar surgawi yang tak henti-hentinya bernyanyi:

   

KUDUS (PS 387)        

Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah segala kuasa. Surga dan bumi, penuh kemuliaan-Mu. Terpujilah Engkau di surga. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan, dalam nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga.

  

DOA SYUKUR AGUNG I

      

I. Ya Bapa yang mahamurah, dengan rendah hati kami mohon demi Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami: Sudilah menerima dan memberkati (+) pemberian ini, persembahan ini, kurban kudus yang tak bernoda ini. Kami mempersembahkan kepada-Mu pertama-tama untuk Gereja-Mu yang kudus dan katolik. Semoga Engkau memberikan kepadanya damai, perlindungan, persatuan, dan bimbingan di seluruh dunia bersama hamba-Mu Paus kami... dan Uskup kami ... serta semua orang yang menjaga dan menumbuhkan iman katolik, sebagaimana kami terima dari para rasul.

  

I. Ingatlah, ya Tuhan, akan hamba-hamba-Mu... yang meminta doa kami; dan semua orang yang berhimpun di sini, yang iman dan baktinya Engkau kenal dan Engkau maklumi; bagi mereka, kurban ini kami persembahkan kepada-Mu. Ingatlah juga akan mereka yang mempersembahkan kepada-Mu kurban pujian ini bagi dirinya sendiri dan bagi kaum kerabatnya untuk penebusan jiwa mereka, untuk keselamatan dan kesejahteraan yang mereka harapkan dari-Mu, ya Allah yang benar, hidup dan kekal.

  

Communicantes

 

Dalam persatuan dengan seluruh Gereja, kami merayakan malam yang amat suci ini, saat Penyelamat dunia dilahirkan oleh Santa Perawan Maria; juga, kami mengenang dan menghormati: terutama Santa Maria, tetap perawan mulia, Bunda Yesus Kristus, Tuhan dan Allah kami,

   

Santo Yusuf, suaminya, serta para rasul dan para martir-Mu yang bahagia, Petrus dan Paulus, Andreas (Yakobus dan Yohanes, Tomas, Yakobus dan Filipus, Bartolomeus dan Matius, Simon dan Tadeus: Linus, Kletus, Klemens dan Sikstus, Kornelius dan Siprianus, Laurensius dan Krisogonus, Yohanes dan Paulus, Kosmas dan Damianus) dan semua orang kudus-Mu. Atas jasa dan doa mereka, lindungilah dan tolonglah kami dalam segala hal. Demi Kristus, Tuhan kami.

U.Amin.

 

I. Maka kami mohon, ya Tuhan, sudilah menerima persembahan kami, hamba-hamba-Mu, dan persembahan seluruh keluarga-Mu ini: bimbinglah jalan hidup kami dalam damai-Mu, luputkanlah kami dari hukuman kekal dan terimalah kami dalam kawanan para pilihan-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami.   

U. Amin. 

       

 I. Ya Allah, kami mohon, sudilah memberkati dan menerima persembahan kami ini sebagai persembahan yang sempurna, yang benar, dan yang berkenan pada-Mu, agar bagi kami menjadi Tubuh dan Darah Putra-Mu terkasih, Tuhan kami, Yesus Kristus.


Putra Altar membunyikan lonceng/gong.

I. Pada hari sebelum menderita Ia mengambil roti dengan tangan-Nya yang kudus dan mulia, dan sambil menengadah kepada-Mu, Allah Bapa-Nya yang mahakuasa, Ia mengucap syukur dan memuji Dikau, memecah-mecahkan roti itu, dan memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata:


Terimalah dan makanlah: 

Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu.  


Demikian pula, sesudah perjamuan, Ia mengambil piala yang luhur dengan tangan-Nya yang kudus dan mulia. Sekali lagi Ia mengucap syukur dan memuji Dikau lalu memberikan piala itu kepada murid-murid-Nya seraya berkata:

   

Terimalah dan minumlah: Inilah piala Darah-Ku, darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi banyak orang demi pengampunan dosa. Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku.

          

AKLAMASI ANAMNESIS  


I. Oleh karena itu, ya Bapa, kami, hamba-Mu, dan juga umat-Mu yang kudus mengenangkan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami: penderitaan-Nya yang menyelamatkan, kebangkitan-Nya dari alam maut, dan juga kenaikan-Nya yang mulia ke surga. 

       

Dari anugerah-anugerah yang telah Engkau berikan kepada kami, ya Allah, yang mahamulia, kami mempersembahkan kepada-Mu, kurban yang murni, kurban yang suci, kurban yang tak bernoda, roti suci kehidupan abadi dan piala keselamatan kekal.


Sudilah memandang persembahan ini dengan hati yang rela dan wajah berseri; dan sudilah menerimanya seperti Engkau berkenan menerima persembahan hamba-Mu Habel dan kurban leluhur kami Abraham dan seperti Engkau berkenan menerima kurban suci dan tak bernoda yang dipersembahkan kepada-Mu oleh Melkisedek, Imam Agung-Mu.


I. Kami mohon kepada-Mu, ya Allah yang mahakuasa: utuslah malaikat-Mu yang kudus mengantar persembahan ini ke altar-Mu yang luhur, ke hadapan keagungan ilahi-Mu, agar kami semua yang mengambil bagian dalam perjamuan ini, dengan menyambut Tubuh dan Darah Putra-Mu, dipenuhi dengan segala berkat dan rahmat surgawi. Demi Kristus, Tuhan kami.

U.Amin.

  

I. Ingatlah juga, ya Tuhan, akan hamba-hamba-Mu..... dan ..... yang telah mendahului kami dengan meterai iman dan beristirahat dalam damai. 

  

I. Kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, perkenankanlah mereka dan semua orang yang telah beristirahat dalam Kristus mendapatkan kebahagiaan, terang dan damai. Demi Kristus, Tuhan kami. 

U. Amin. 


I. Perkenankanlah juga kami, hamba-hamba-Mu yang berdosa ini, yang berharap atas kerahiman-Mu yang melimpah, mengambil bagian dalam persekutuan dengan para rasul dan para martir-Mu yang kudus: dengan Yohanes Pembaptis, Stefanus, Matias dan Barnabas, (Ignasius dan Aleksander, Marselinus dan Petrus, Felisitas dan Perpertua, Agata, dan Lusia, Agnes, Sesilia, dan Anastasia) dan semua orang kudus-Mu: perkenankanlah kami menikmati kebahagiaan bersama mereka, bukan karena jasa-jasa kami, melainkan kelimpahan pengampunan-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami.


I. Dengan pengantaraan Dia, Engkau senantiasa menciptakan menguduskan, menghidupkan, memberkati, dan menganugerahkan segala yang baik kepada kami.


I. Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa, - dalam persekutuan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa.

U.

   

C. KOMUNI 

BAPA KAMI (PS 404)

DOA DAMAI

I. Tuhan Yesus Kristus, Engkau bersabda kepada para rasul, "Damai Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu." Jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.

U. Amin. 

I. Damai Tuhan bersamamu

U. Dan bersama rohmu

       

ANAK DOMBA ALLAH (PS 408)


PERSIAPAN KOMUNI

I. Inilah Yesus Kristus, Raja Penyelamat yang dijanjikan Allah, dan kini berada di tengah-tengah kita. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.

U. Ya Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.

     

KOMUNI

PA. Yang diperkenankan menyambut Komuni Kudus adalah mereka yang sudah dibaptis dalam Gereja Katolik, atau yang sudah diterima sebagai anggota Gereja Katolik dan telah menerima Sakramen Komuni Pertama. Mohon menghormati ketenangan jalannya Misa Kudus, dengan tidak memberikan tepuk tangan kepada pelayan liturgi selama berlangsungnya misa hingga misa berakhir.


LAGU KOMUNI (PS 459) 

              

MADAH PUJIAN (PS 457)

GITA SURGA BERGEMA

       

DOA SESUDAH KOMUNI 

I. Marilah kita berdoa:

I. Tuhan, Allah kami, kami bersukacita merayakan kelahiran Sang Penebus. Semoga dengan cara hidup yang pantas, kami Kauperkenankan masuk ke dalam persekutuan dengan Dia, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa.

U. Amin.


RITUS PENUTUP 

BERKAT MERIAH

I. Tuhan bersamamu

U. Dan bersama rohmu

I. Tundukkanlah kepalamu untuk menerima berkat Tuhan.


I. Semoga Allah meneguhkan keyakinan iman, yang malam ini ditumbuhkan-Nya dalam hati Saudara.

U. Amin.

I. Semoga Allah Putra yang datang di tengah kita, mendampingi Saudara dalam mewartakan kabar gembira keselamatan dalam hidup Saudara.

U. Amin.

I. Semoga Allah Roh Kudus memberi semangat untuk tekun mengikuti bimbingan Kristus dan mengusahakan damai bahagia bagi Saudara.

U. Amin.

I. Dan semoga Saudara sekalian, diberkati oleh Allah yang mahakuasa, Bapa dan Putra dan Roh Kudus.

U. Amin.

I. Dengan ini Perayaan Kelahiran Tuhan Kita Yesus Kristus sudah selesai.

U. Syukur kepada Allah.


PENGUTUSAN

I. Marilah pergi! Kita diutus!

U. Amin.


PERARAKAN KELUAR (PS 477)


LAGU PENUTUP (MB 351)


Sang Surya Pagi akan Datang: Persiapan & Tujuan KedatanganNya


*P. Benediktus Bere Mali,SVD*


Renungan Misa Harian

Kamis 24 Desember 2020

Bacaan Injil

Luk 1:67-79




Kidung Zakharia dalam Injil Hari ini terdiri dari dua bagian   yaitu pertama tentang persiapan kedatangan Sang Surya pagi dari tempat yang Tinggi yaitu Tuhan Yesus sendiri. Persiapan ini sudah mulai di dalam Kitab Perjanjian Lama oleh para Nabi dan salah satunya adalah Oleh Nabi Natan di dalam Bacaan Pertama Hari ini. Dalam Perjanjian Baru, persiapan kedatangan Sang Surya Pagi itu oleh Yohanes anak Zakharia seperti terungkap dalam Kidung Zakharia dalam Injil Hari ini. 


Kedua, tujuan utama Kedatangan Sang Surya Pagi yaitu Tuhan Yesus adalah Tuhan akan datang untuk menyinari mereka yang diam di dalam kegelapan dan naungan maut untuk mengarahkan kaki Kita kepada jalan damai sejahtera. 


Dari dua hal pokok tersebut mengandung pesan ganda bagi Kita bahwa pertama, masa lalu dan Masa kini yang tanpa harapan akan direvolusi menjadi penuh harapan. Kedua, Revolusi Harapan itu akan terwujud di dalam Diri seorang tokoh sentral iman yaitu dalam Diri Tuhan Yesus Sendiri. Harapan itu ada dalam kalimat terakhir dari Kidung Zakharia dalam Injil Hari ini

"Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera."


Semoga Hati Yesus hidup di dalam Hati Semua Manusia & Hati Semua Manusia hidup di dalam Hati Tuhan Yesus Sumber Terang Sejati menerangi dan mengarahkan kaki semua Manusia kepada jalan damai sejahtera.***


 *Sumber Renungan Misa Harian, 24 Desember 2020* 



"Kerajaan Daud akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan Tuhan."


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Khusus Adven (Misa Pagi)


Kamis, 24 Desember 2020


Bacaan Pertama

2Sam 7:1-5.8b-12.16


"Kerajaan Daud akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan Tuhan."


Pembacaan dari Kitab Kedua Samuel:


Pada masa itu 

Raja Daud telah menetap di rumahnya, 

dan Tuhan telah mengaruniakan kepadanya keamanan 

terhadap semua musuh di sekeliling, 

Maka berkatalah Raja Daud kepada Nabi Natan, 

"Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, 

padahal tabut Allah diam di bawah tenda." 

Lalu berkatalah Natan kepada raja, 

"Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, 

sebab Tuhan menyertai engkau." 


Tetapi pada malam itu juga datanglah firman Tuhan kepada Natan, 

"Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: 

Beginilah firman Tuhan: 

Masakan engkau yang mendirikan rumah untuk Kudiami? 

Akulah yang mengambil engkau dari padang, 

ketika engkau menggiring kambing domba! 

Engkau Kuambil untuk Kujadikan raja atas umat-Ku Israel. 

Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani, 

dan telah melenyapkan semua musuh dari hadapanmu. 

Aku membuat besar namamu 

seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. 

Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, 

sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri 

dengan tidak lagi dikejutkan atau pun ditindas 

oleh orang-orang lalim seperti dahulu, 

sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. 

Aku mengaruniakan kepadamu keamanan 

terhadap semua musuhmu. 


Juga diberitahukan Tuhan kepadamu: 

Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu. 

Apabila umurmu sudah genap 

dan engkau telah mendapat perhentian bersama nenek moyangmu, 

maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, 

anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. 

Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya 

di hadapan-Ku, 

takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya." 


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 89:2-3.4-5.27.29,R:2a


Refren: Kasih setia-Mu, ya Tuhan, 

hendak kunyanyikan selama-lamanya.


*Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, 

hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun.

Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; 

kesetiaan-Mu tegak seperti langit. 


*Engkau berkata, 

"Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, 

Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: 

Aku hendak menegakkan anak cucumu Untuk selama-lamanya, 

dan membangun takhtamu turun-temurun." 


*Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, 

Allahku dan gunung batu keselamatanku." 

Untuk selama-lamanya 

Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, 

dan perjanjian-Ku denganya akan Kupegang teguh.


Bait Pengantar Injil


Oh Tuhan, Cahaya abadi dan Surya keadilan, 

datanglah, dan terangilah mereka yang duduk dalam kegelapan dan bayangan maut.


Bacaan Injil

Luk 1:67-79


"Allah mengunjungi kita laksana fajar cemerlang."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:


Zakharia, ayah Yohanes, penuh dengan Roh Kudus, 

lalu bernubuat, katanya, 

"Terpujilah Tuhan, Allah Israel, 

sebab Ia telah mengunjungi umat-Nya 

dan membawa kelepasan baginya, 

Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita 

di dalam keturunan Daud, hamba-Nya, 

seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala 

lewat mulut nabi-nabi-Nya yang kudus, 

untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita 

dan dari tangan semua orang yang membenci kita; 

untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita, 

dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, 

yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, 

bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, 

supaya kita, terlepas dari tangan musuh, 

dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, 

dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya

seumur hidup kita. 

Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; 

karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan 

untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, 

untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan 

yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, 

oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, 

dengan mana Ia akan mengunjungi kita: 

Surya pagi dari tempat yang tinggi, 

untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan naungan maut 

untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera."


Demikianlah sabda Tuhan.