Maria Kunjung dan tinggal bersama Elisabet tiga bulan lamanya

 

*P.Benediktus Bere Mali,SVD*



Renungan Misa Harian 

Selasa 22 Desember 2020


Bacaan Injil

Luk 1:46-56  tentang Maria mengunjungi Elisabet dan tinggal bersama Elisabet Selama kurang lebih 3 bulan lamanya. 


 

Mengapa di antara sekian banyak Ibu hanya Elisabet yang dikunjungi Maria dan tinggal bersamanya Selama tiga bulan lamanya? 



Maria adalah junior sedangkan Elisabet adalah senior dalam usia biologis maupun dalam lamanya mengandung sang Bayi. Tetapi keduanya punya kesamaan bahwa Malaikat Gabriel diutus Allah menyampaikan rahmat  bahwa keduanya akan mengandung Bayi berdasarkan kehendak Allah bukan atas kehendak seorang suami atau laki-laki. 


Elisabet hamil enam bulan kemudian baru Maria mengandung Sang Imanuel. Hal ini disampaikan oleh Malaikat Gabriel kepada Maria. Itu berarti Maria mengunjungi Elisabet dan tinggal bersama sampai Elisabet melahirkan sang Bayi dari kandungannya. Maria tinggal bersama Elisabet Selama tiga bulan lamanya. Sebuah kunjungan dan tinggal bersama yang dijiwai oleh aktivitas doa dalam Kidung Maria dan sharing pengalaman hidup Elisabet dan Maria secara timbal balik  tentang persoalan kemanusiaan dan persoalan iman. Secara manusiawi Maria belajar dari Elisabet seniornya secara particular tentang hamil berdasarkan kehendak Allah Roh Kudus sebagaimana disampaikan oleh Malaikat Gabriel.  Sharing manusiawi dan shering iman ini sungguh sangat menguatkan satu sama lain sebagai Ibu yang sedang mengandung Yohanes dan Tuhan Yesus. Tinggal bersama yang diwarnai oleh sebuah peneguhan iman dan kemanusiaan sekaligus. Elisabet pasti sangat Sukacita Karena mandul fisiknya berakhir oleh Karena kehamilannya atas kehendak Tuhan. Semua pandangan manusia tentang kemandulan dikahiri oleh berkat Allah kepada Elisabet yang mengandung di lanjut usianya. 


Sebaliknya Maria yang masih murni mengandung berdasarkan kuasa Allah Roh Kudus, mendapat peneguhan yang sangat berarti dari Elisabet yang memujinya sebagai Ibu Tuhan. Pujian itu murni tulus keluar dari Hati iman Elisabet. Reaksi Maria pun penuh dengan  Sukacita dan terungkap jelas dalam Kidung Maria dalam bacaan Injil Hari ini. Kidung Syukur dan Pujian Kepada Allah yang memberinya berkat berlimpah dalam dirinya yang sedang mengandung Putera Allah. Kunjungan dan pertemuan Maria dan Elisabet ini saling membangkitkan harapan Masa depan yang cerah bukan saling mematikan. Kebersamaan ini dapat menyelesaikan aneka persoalan hidup dan semakin memperkokoh kekuatan iman. 


Maria sebagai Junior tinggal bersama  Elisabet sebagai senior dan belajar banyak hal dari senior demikian juga senior belajar banyak hal dari junior sehingga keduanya saling berbagi dan saling melengkapi satu sama lain. 


Inilah tanda kehadiran Allah dalam rahim biologis dan rahim kemunitas Sosial Psikologis dan spiritual. 


Mari kita tinggal dalam komunitas Allah Tritunggal Maha Kudus bukan hanya tiga bulan tetapi untuk abadi. Amin. ***



Sumber bacaan renungan misa harian selengkapnya sbb: 




“Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama Elisabet, 

lalu pulang ke rumahnya. “


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Khusus Adven


Selasa, 22 Desember 2020


Bacaan Pertama

1Sam 1:24-28


"Hana bersyukur atas kelahiran Samuel."


Pembacaan dari Kitab Pertama Samuel:


Sekali peristiwa, 

setelah Samuel disapih oleh ibunya, Hana, 

ia dihantar ke rumah Tuhan di Silo, 

dan bersama dia dibawalah 

seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, 

satu efa tepung dan sebuyung anggur. 

Waktu itu Samuel masih kecil betul. 

Setelah menyembelih lembu, 

mereka mengantarkan kanak-kanak itu kepada Eli. 

lalu Hana berkata kepada Eli, 

"Mohon bicara tuanku! 

Demi Tuanku hidup, 

akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini, dekat Tuanku untuk berdoa kepada Tuhan. 

Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, 

dan Tuhan telah memberikan kepadaku 

apa yang kuminta dari pada-Nya. 

Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; 

seumur hidupnya terserahlah anak ini kepada Tuhan." 

Lalu sujudlah mereka semua menyembah Tuhan.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

1Sam 2:1.4-5.6-7.8abcd,R:1a


Refren: Hatiku bersukaria karena Tuhan, penyelamatku.


*Hatiku bersukacita karena Tuhan, 

aku bermegah-megah karena Allahku.

Mulutku mencemoohkan musuhku,

aku bersukacita karena pertolongan-Mu.


*Busur para pahlawan telah patah, 

tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan.

Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah,

tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. 

Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, 

tetapi orang yang banyak anaknya menjadi layu.


*Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan, 

Ia berkuasa menurunkan ke alam maut

dan mengangkat dari sana.

Tuhan membuat miskin dan membuat kaya,

Ia merendahkan, dan meninggikan juga.


*Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, 

dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, 

untuk mendudukkan dia di antara para bangsawan, 

dan memberi dia kursi kehormatan.


Bait Pengantar Injil


Oh Tuhan, Raja segala bangsa dan batu penjuru Gereja, 

datanglah, dan selamatkanlah manusia yang Kau-bentuk dari tanah.


Bacaan Injil

Luk 1:46-56 


"Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:


Dalam kunjungannya kepada Elisabet, 

ketika dipuji bahagia, Maria memuliakan Allah dan berkata, 

"Jiwaku memuliakan Tuhan,

dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, 

sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. 

Sesungguhnya, mulai sekarang 

segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, 

karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, 

dan nama-Nya adalah kudus.

Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. 

Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, 

dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; 

Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, 

dan meninggikan orang-orang yang rendah; 

Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, 

dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; 

Ia menolong Israel, hamba-Nya, 

karena Ia mengingat rahmat-Nya, 

seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, 

kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." 


Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama Elisabet, 

lalu pulang ke rumahnya. 


Demikianlah sabda Tuhan.