"Gambar siapa?": Uang Gambar Kaisar tetapi kita Gambar Allah (Kej 1:27)

 

*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Di sebuah Kapela dipasang Gambar Presiden dan wakil presiden dan Salib Kristus Yesus. Pemimpin Dunia melayani masyarakatnya dengan hati tulus agar rakyatnya maju, makmur dan Sejahtera. Gambar Salib Yesus adalah Simbol pelayanan Yesus dengan menyerahkan nyawa-Nya di Salib untuk menyelamatkan umat-Nya.  Negara kita memberi tempat di Kapela bagi pemimpin manusiawi dan pemimpin Ilahi. Dalam pandangan Katolik pemimpin Ilahi menjadi model bagi pemimpin manusiawi bukan sebaliknya.

Tetapi di Yahudi ada jarak antara Gambar Kaisar dengan Gambar Allah (Kej 1:27). Orang Yahudi marah Karena Gambar Kaisar diletakan di dalam Bait Allah Yerusalem. Tidak ada tempat bagi Gambar Kaisar di dalam Bait Allah karena Kaisar Romawi adalah orang asing, orang tidak beragama Yahudi. Ketika Umat bayar pajak Bait Allah Yerusalem dengan mata uang Yahudi maka orang Farisi dan Herodian datang untuk mencobai Yesus. Mereka bertanya Apakah boleh bayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Yesus meminta mata uang pada mereka dan mereka menunjukan mata uang koin kepada Yesus. Lalu Yesus melihat Gambar Kaisar di mata uang Itu. Lalu Yesus bertanya kepada mereka, Gambar dan tulisan siapakah ini? Mereka menjawab, Gambar dan tulisan Kaisar. Lalu Yesus bersabda kepada mereka "Berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi hak Kaisar, dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah!"

Orang Yahudi dijajah oleh Penjajah Romawi. Mata uang Kaisar untuk bayar pajak kepada Kaisar. Mata uang Yahudi untuk bayar pajak Bait Allah Yerusalem. Mata uang Kaisar adalah mata uang penjajah, asing, tidak beragama Yahudi. Mata uang Yahudi adalah mata uang orang beragama Yahudi. Tidak ada tempat bagi Kaisar di dalam wilayah Bait Allah Yerusalem.

Kita perlu membedakan secara tegas pada hal-hal prinsipil. Urusan Agama dan iman adalah urusan rohani dan ilahi. Urusan duniawi adalah urusan manusiawi. Urusan penjajah yang tidak beragama adalah urusan duniawi. Urusan Bait Allah Yerusalem adalah urusan Ilahi. Kita tidak dapat mencampuradukan keduanya karena jalurnya berbeda dan aturan belum ada untuk gabungkan keduanya secara sistematis agar terasa serasi dan harmonis, tidak terjadi gesekan bahkan keos.***




Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa IX


Selasa, 1 Juni 2021


PW S. Yustinus, Martir


Ujud Evangelisasi - Keindahan Perkawinan.

Marilah kita berdoa bagi kaum muda yang sedang mempersiapkan perkawinan dengan dukungan komunitas Kristiani: semoga mereka bertumbuh dalam cinta, dengan kemurahan hati, kesetiaan dan kesabaran.


Ujud Gereja Indonesia - Pegiat dan pengguna media sosial.

Semoga semua pegiat dan pengguna media sosial dikaruniai keutamaan untuk dapat terus berkreasi menebarkan hal-hal positif dan terhindar dari hal-hal yang merugikan diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat.


Bacaan Pertama

Tb 2:10-23


"Semakin aku diolesnya dengan obat, semakin buta mataku,

karena bintik-bintik putih itu."


Pembacaan dari Kitab Tobit:


Pada malam sesudah menguburkan jenazah,

Aku, Tobit, membasuh diri.

Lalu aku pergi ke pelataran rumah

dan tidur dekat pagar temboknya.

Mukaku tidak tertudung karena udara panas.


Aku tidak tahu bahwa ada burung pipit di tembok

tepat di atas diriku.

Maka jatuhlah tahi hangat ke dalam mataku,

lalu muncullah bintik-bintik putih.

Aku pun lalu pergi kepada tabib untuk berobat.

Tetapi semakin aku diolesnya dengan obat,

semakin buta mataku karena bintik-bintik putih itu,

sampai buta sama sekali.

Empat tahun lamanya aku tidak dapat melihat.

Semua saudaraku merasa sedih karena aku.

Dua tahun lamanya aku dipelihara oleh Ahikar

sampai ia pindah ke kota Elumais.


Di masa itu isteriku Hana mulai memborong pekerjaan wanita.

Pekerjaan itu pun diantarkannya kepada para pemesan

dan ia diberi upahnya.

Pada suatu hari, yaitu tanggal tujuh bulan Dustrus,

diselesaikannya sepotong kain,

lalu diantarkannya kepada pemesan.

Seluruh upahnya dibayar,

dan ditambah juga seekor anak kambing jantan untuk dimakan.

Tetapi setibanya di rumahku anak kambing itu mengembik.

Maka aku memanggil isteriku dan bertanya,

"Dari mana anak kambing itu? Apa itu bukan curian?

Kembalikanlah kepada pemiliknya!

Sebab kita tidak boleh makan barang curian!"


Sahut isteriku,

"Kambing itu diberikan kepadaku sebagai tambahan upah."

Tetapi aku tidak percaya kepada isteriku.

Maka kusuruh dia

mengembalikan anak kambing itu kepada pemiliknya.

Karena perkara itu, aku sangat malu karena isteriku.

Tetapi dia membantah, katanya, "Apa gunanya kebajikanmu?

Apa faedahnya semua amalmu itu?

Lihat saja apa gunanya bagimu!"


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 112:1-2.7bc-8.9,R:7c


Refren: Hati orang jujur teguh,

penuh kepercayaan kepada Tuhan.


*Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan,

yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.

Anak cucunya akan perkasa di bumi;

keturunan orang benar akan diberkati.


*Ia tidak takut kepada kabar buruk,

hatinya tabah, penuh kepercayaan kepada Tuhan.

Hatinya teguh, ia tidak takut.

Sehingga ia mengalahkan para lawannya.


*Ia murah hati, orang miskin diberinya derma;

kebajikannya tetap untuk selama-lamanya,

tanduknya meninggi dalam kemuliaan.


Bait Pengantar Injil

Ef 1:17-18


Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus

menerangi mata budi kita

agar kita mengenal harapan panggilan kita.


Bacaan Injil

Mrk 12:13-17


"Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar,

dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Pada waktu itu

beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh menghadap Yesus,

untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan.

Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya,

"Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur.

Engkau tidak takut kepada siapa pun,

sebab Engkau tidak mencari muka,

tetapi dengan jujur mengajar jalan Allah.

Nah, bolehkah kita membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?


Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka,

lalu berkata kepada mereka, "Mengapa kamu mencobai Aku?

Tunjukkanlah suatu dinar untuk Kulihat!"

Mereka menunjukkan sekeping dinar.

Lalu Yesus bertanya, "Gambar dan tulisan siapakah ini?"

Jawab mereka, "Gambar dan tulisan Kaisar."


Maka kata Yesus kepada mereka,

"Berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi hak Kaisar,

dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah!"

Mereka sangat heran mendengar Dia.


Demikianlah sabda Tuhan.

Maria yang junior mengunjungi Elisabet yang senior: "Pengalaman adalah guru yang paling bijaksana"

 

*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


 "Pengalaman adalah guru yang bijaksana." Orang yang lahir duluan lebih banyak pengalaman dalam waktu usia hidupnya. Orang lebih banyak berjalan keliling Dunia lebih banyak melihat dan mengalami pengalaman yang lebih beranekaragam daripada orang yang hanya tinggal di suatu tempat. Orang yang lebih banyak membaca buku akan memiliki pengetahuan yang lebih luas daripada orang yang sedikit membaca buku. Orang yang merasa junior bersikap rendah hati membuka diri untuk belajar dari orang yang senior dalam pengalaman. 

Maria junior dalam berkeluarga. Elisabet senior dalam berkeluarga. Maria mengandung Yesus dari Roh Kudus. Elisabet mengandung dari Roh Kudus. Maria yang junior, rendah hati pergi mengunjungi Elisabet yang senior. Maria tinggal di Rumah Elisabeth selama 3 bulan lamanya. Maria belajar dari Elisabeth yang senior dalam hidup berkeluarga.

Maria dan Elisabet sharing pengalaman sebagai Ibu yang sedang sama-sama mengandung dari Roh Kudus. Hal ini persoalan iman. Sharing pengalaman iman Maria dan Elisabet sangat meneguhkan iman kepada Allah. Elisabet sudah lanjut usia dan mengandung dari Roh Kudus. Maria yang sangat muda sedang mengandung dari Roh Kudus. Sharing pengalaman iman dapat mengokohkan iman kepada Roh Kudus, Yesus Putera Allah dan Bapa yang mengutus Roh Kudus.

Sharing pengalaman ini secara psikologis Elisabet yang senior semakin percaya diri karena seorang Ibu dalam keluarga yang memiliki Anak yang sedang dikandung. Memiliki Anak dalam keluarga adalah secara psikologis sangat meningkatkan rasa percaya diri. Demikian juga Maria yang mengandung dari Roh Kudus dan Allah memilih Yosef sebagai ayah pelihara Yesus yang sedang dikandung Maria. Sharing iman Maria dengan Elisabet berdampak psikologis bagi Maria semakin meningkatkan rasa percaya diri Maria. Sharing pengalaman iman dan psikologis Maria dan Elisabet juga berdampak sosial. Maria dan Elisabet hidup bersama selama 3 bulan ini secara sosial sangat menguatkan, meneguhkan dalam menjalani kehidupan berkeluarga. 

Sharing pengalaman ini terjadi karena adanya saling percaya antara Maria dengan Elisabet. Ketulusan dalam sharing pengalaman antara Maria dengan Elisabet ini untuk saling menyelamatkan. Dasarnya adalah Yohanes yang sedang dikandung Elisabet dari Roh Kudus dan Yesus yang dikandung Maria dari Roh Kudus adalah untuk Penyelamatan. 

Kita dibaptis, dan pada saat dibaptis diri kita menerima Roh Kudus. Kita mengandung Roh Kudus. Tubuh kita adalah Bait Allah Roh Kudus yang menyelamatkan diri, sesama dan alam. ***


Liturgia Verbi (B-I)

Pesta S.P. Maria Mengunjungi Elisabet


Senin, 31 Mei 2021


Bacaan Pertama

Zef 3:14-18a


"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengah kamu."


Pembacaan dari Nubuat Zefanya:


Bersorak-sorailah, hai puteri Sion,

bergembiralah hai Israel!

Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati,

hai puteri Yerusalem!

Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu,

Ia telah menebas binasa musuhmu.

Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu;

Engkau tidak akan takut lagi kepada malapetaka.


Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem,

"Janganlah takut, hai Sion!

Janganlah tanganmu menjadi lunglai!

Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu

sebagai pahlawan yang memberi kemenangan.

Ia bersukaria karena engkau,

Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya,

dan Ia bersorak gembira karena engkau

seperti pada hari pertemuan raya."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Yes 12:2-3.4bcd.5-6,R:6b


Refren: Agunglah di tengah-tengahmu: Yang Kudus, Allah Israel.


*Sungguh, Allah itu keselamatanku;

aku percaya dengan tidak gementar;

sebab Tuhan Allah itu kekuatanku dan mazmurku,

Ia telah menjadi keselamatanku.


*Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan

dari mata air keselamatan.


*Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya,

beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa,

masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!


*Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya;

baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi!

Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion,

sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!


Bait Pengantar Injil

Luk 1:45


Berbahagialah dia yang telah percaya,

sebab firman Tuhan yang telah dikatakan kepadanya

akan terlaksana.


Bacaan Injil

Luk 1:39-56


"Siapakah aku ini

sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?"


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:


Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel,

bergegaslah Maria ke pegunungan

menuju sebuah kota di wilayah Yehuda.

Ia masuk ke rumah Zakharia

dan memberi salam kepada Elisabet.


Ketika Elisabet mendengar salam Maria,

melonjaklah anak yang di dalam rahimnya

dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus,

lalu berseru dengan suara nyaring,

"Diberkatilah engkau di antara semua wanita,

dan diberkatilah buah rahimmu.

Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?

Sebab sesungguhnya,

ketika salammu sampai kepada telingaku,

anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.

Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya,

sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana."


Lalu kata Maria,

"Jiwaku memuliakan Tuhan,

dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,

sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.

Sesungguhnya,

mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,

karena Yang Mahakuasa

telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku,

dan nama-Nya adalah kudus.

Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.

Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya

dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;

Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya,

dan meninggikan orang-orang yang rendah;

Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar,

dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;

Ia menolong Israel, hamba-Nya,

karena Ia mengingat rahmat-Nya,

seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita,

kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."


Kira-kira tiga bulan lamanya

Maria tinggal bersama dengan Elisabet,

lalu pulang kembali ke rumahnya.


Demikianlah sabda Tuhan.

Tritunggal Maha Kudus: "Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Allah yang kini ada, yang dulu ada dan yang akan tetap ada (Why 1:8)"

 

*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Pertanyaan Ujian Komprehensif sebelum ditahbiskan imam, yang selalu muncul dalam benak Saya sampai saat menurunkan renungan pada Hari Raya Tritunggal Maha Kudus ini adalah seorang dosen mengajukan Pertanyaan demikian: Anda adalah seorang  Diakon Serikat Sabda Allah yang akan ditahbiskan menjadi imam, Apakah menurut Anda setelah belajar Filsafaf dan Teologi selama di Sekolah Tinggi Filsafaf Teologi, Roh Kudus Itu sama atau beda dengan Putera dan Bapa di Surga? Saya menjawab Pertanyaan dosen penguji dengan lantang berkata, Bapa Putera Roh Kudus Itu Sama. Lalu Saya menjelaskan Lebih lanjut bahwa Allah Bapa di Surga memiliki Rencana Agung menyelamatkan umat-Nya di Dunia. Rencana Itu dilaksanakan oleh Tuhan Yesus yang diutus-Nya. Yesus lahir dari Roh Kudus melalui rahim Santa Perawan Manusia. Yesus memiliki ayah Santo Yosef yang menyertai Yesus sejak awal dikandung oleh Maria dari Roh Kudus. Setelah memasuki usia 30 Tahun adalah usia yang matang dan dewasa secara biologis, psikologis, sosiologis, spiritual dan memiliki kebijaksanaan yang baik, Yesus dibaptis Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan, sebagai awal karya Yesus di Dunia untuk menyelamatkan Umat manusia. Pada waktu Pembaptisan Langit terkoyak dan terdengarlah Suara Bapa dari dalam Surga tentang Yesus adalah Putera-Nya yang harus didengarkan karena Yesus adalah Jalan dari Surga ke Bumi dan jalan dari Dunia ke Surga. Langit terkoyak adalah Simbol pintu Surga telah terbuka. Yesus adalah Pintu menuju Surga bagi orang yang beriman dan percaya kepada-Nya.

Yesus berkarya Selama 3 tahun dari usia 30 sampai 33 Tahun. Di mata orang Yahudi seorang pewarta dalam Bait Allah harus memiliki kematangan Komprehensif oleh karenanya Yesus dibaptis pada Usia 30 Tahun dan mulai bersaksi dalam kata dan aksi di depan publik untuk menyelamatkan Umat manusia di Dunia.  Puncak karya keselamatan -Nya berpuncak pada derita di Salib, wafat di atas Kayu Salib, dimakamkan dan bangkit dari alam maut pada hari yang ketiga. 


Setelah kebangkitan, Tuhan Yesus Menampakan diri-Nya kepada para murid-Nya secara berulang kali. Tujuan penampakan Tuhan Yesus berulang kali kepada para murid adalah untuk meneguhkan dan mengokohkan iman para murid dan terutama dengan pengalaman iman akan Tuhan Yesus yang bangkit, mereka memiliki iman kokoh untuk diutus menjadi saksi Injil ke seluruh dunia dalam kata dan aksi.

Setelah 40 hari Yesus bangkit, Yesus naik ke Surga duduk di sebelah Kanan Allah Bapa di Surga tanda telah selesai karya Historis-Nya menyelamatkan Dunia. Hari ke-50 setelah kebangkitan, Allah Bapa dalam Nama Tuhan Yesus, Putera-Nya mengutus Roh Kudus ke atas para Rasul. Para Rasul yang dipenuhi Roh Kudus memiliki keberanian dalam kasih dan pergi ke segala sudut dunia mewartakan Injil kepada segala makhluk dan mereka yang percaya dibaptis dan lahir anggota Gereja sehingga semakin hari semakin bertambah jumlah Umat manusia yang mengikuti Tuhan Yesus dalam bimbingan Roh Kudus.

Kita dibaptis dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Kita menerima Roh Kudus saat dibaptis. Menerima Roh Kudus Sama dengan menerima Putera sama dengan menerima Bapa. Kita menerima Tritunggal Maha Kudus dalam Sakramen Pembaptisan.  Bacaan Pertama menegaskan  "Hanya Tuhanlah Allah di langit dan di bumi, tidak ada yang lain!"  Bacaan kedua menegaskan bahwa "Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah; oleh Roh itu kita berseru, 'Aba, ya Bapa!"  Bacaan Injil menegaskan bahwa baptislah orang yang percaya dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, Amin. 

Kita menerima Allah Tritunggal Maha Kudus untuk menghadirkan Allah Tritunggal Maha Kudus dalam peran kita sebagai imam untuk menguduskan  dan dikuduskan dalam Tritunggal Maha Kudus, sebagai Gembala untuk memimpin dan dipimpin dalam Tritunggal Maha Kudus, dan sebagai Nabi untuk menjadi saksi kebenaran, kejujuran, keadilan, kebaikan dalam Tritunggal Maha Kudus di depan publik lintas batas dengan penuh sukacita.***



Liturgia Verbi (B-I)

HR Tritunggal Mahakudus


Minggu, 30 Mei 2021


Bacaan Pertama

Ul 4:32-34.39-40


"Hanya Tuhanlah Allah di langit dan di bumi,

tidak ada yang lain!"


Pembacaan dari Kitab Ulangan:


Dalam perjalanan di padang gurun

Musa berkata kepada bangsa Israel,

"Cobalah tanyakan dari ujung langit ke ujung langit,

tentang zaman dahulu, sebelum engkau ada,

sejak saat Allah menciptakan manusia di atas bumi,

apakah pernah terjadi sesuatu yang demikian besar,

atau apakah pernah terdengar sesuatu seperti ini?

Pernahkah suatu bangsa mendengar suara Allah,

yang bersabda dari tengah-tengah api,

seperti yang kaudengar dan engkau tetap hidup?

Atau pernahkah suatu allah mencoba datang

untuk mengambil baginya suatu bangsa

dari tengah-tengah bangsa yang lain,

dengan cobaan,

dengan tanda-tanda serta mujizat-mujizat dan peperangan,

dengan tangan yang kuat dan lengan yang perkasa,

dan dengan kedahsyatan yang besar,

seperti yang dilakukan Tuhan, Allahmu, bagimu di Mesir,

di depan matamu?


Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah,

bahwa Tuhanlah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah,

tidak ada yang lain.

Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya

yang kusampaikan kepadamu pada hari ini,

supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu

di kemudian hari.

Maka engkau akan hidup lama

di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu

untuk selamanya."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 33:4-5.6.9.18-19.20.22,R:12b


Refren: Berbahagialah bangsa

yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.


*Firman Tuhan itu benar,

segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.

Ia senang pada keadilan dan hukum;

bumi penuh dengan kasih setia-Nya.


*Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan,

oleh nafas dari mulut-Nya diciptakan segala tentaranya.

Dia berfirman, maka semuanya jadi;

Dia memberi perintah, maka semuanya ada.


*Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa,

kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya;

Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut

dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.


*Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan.

Dialah penolong dan perisai kita!

Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami,

seperti kami berharap kepada-Mu.


Bacaan Kedua

Rom 8:14-17


"Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah;

oleh Roh itu kita berseru, 'Aba, ya Bapa!'"


Pembacaan dari Surat Rasul Paulus

kepada Jemaat di Roma:


Saudara-saudara terkasih,

semua orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

Sebab kamu menerima bukan roh perbudakan

yang membuat kamu menjadi takut lagi,

melainkan Roh yang menjadikan kamu anak Allah.

Oleh Roh itu kita berseru, 'Aba, ya Bapa!'

Roh itu memberi kesaksian bersama-sama roh kita,

bahwa kita ini anak Allah.

Dan kalau kita ini anak, berarti kita juga ahli-waris,

yakni ahli-waris Allah sama seperti Kristus.

Artinya, jika kita menderita bersama dengan Dia,

kita juga akan dipermuliakan bersama dengan Dia.


Demikianlah sabda Tuhan.


Bait Pengantar Injil

Why 1:8


Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,

Allah yang kini ada, yang dulu ada dan yang akan tetap ada.


Bacaan Injil

Mat 28:16-20


"Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati,

kesebelas murid berangkat ke Galilea,

ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.

Ketika melihat Dia, mereka menyembah-Nya,

tetapi beberapa orang ragu-ragu.


Yesus mendekati mereka dan berkata,

"Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi.

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku,

dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu

yang telah Kuperintahkan kepadamu.

Dan ketahuilah,

Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."


Demikianlah sabda Tuhan.

"Jaga keseimbangan urusan manusiawi dengan urusan ilahi"



*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


 Menjaga keseimbangan antara urusan ilahi dengan manusiawi bagi orang beriman adalah Satu hal yang sangat penting. Secara tajam bagi orang beriman urusan yang ilahi menentukan urusan yang manusiawi bukan sebaliknya yang manusiawi yang menentukan yang ilahi. Bacaan Injil hari ini menegaskan bahwa Yang Ilahi yang menentukan yang manusiawi.


Yesus berasal dari Yang Ilahi yang mengutamakan kejujuran dalam karya-Nya mengurus urusan manusiawi agar manusia berjalan menuju yang ilahi dalam jalan kejujuran yang menyelamatkan. Yesus marah pada penjual dan pembeli di halaman Bait Allah Yerusalem yang menggunakan segala cara untuk mencari keuntungan diri dan penjajah Romawi.  Yesus melihat urusan manusiawi yang demikian menghalangi nilai-nilai kejujuran penjual dan pembeli. Maka Yesus sebagai Nabi menghadirkan Peran kenabian bahwa yang salah adalah salah dan yang benar adalah benar dalam kacamata yang Ilahi yaitu diri-Nya sendiri. Ketidakjujuran penjual dan pembeli  menghalangi mereka untuk menuju yang ilahi di Surga. Kejujuranlah yang membuka pintu lebar bagi orang untuk mengalami dan hidup di dalam kebahagiaan yang ilahi yang telah dimulai di Dunia dan kelak dialami di dalam Surga.

Kita sebagai orang beriman menerima Sakramen Baptis dengan Peran sebagai imam, Nabi dan Gembala. Sebagai imam kita dikuduskan dan menguduskan. Sebagai Gembala kita memimpin diri dan Sesama berjalan bersama Sang Sabda Allah. Sebagai Nabi kita beraksi tentang kebenaran dan kejujuran dalam berpikir, berbicara dan bertindak. Tuhan memberkati Kita semua.***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa VIII


Sabtu, 29 Mei 2021


PF S. Paulus VI, Paus


Bacaan Pertama

Sir 51:12-20


"Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan."


Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh:


Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan,

dan memuji nama Tuhan.

Pada masa mudaku, sebelum mengadakan perjalanan,

kebijaksanaan telah kucari dengan sungguh dalam sembahyangku.

Kebijaksanaan itu telah kumohon di depan Bait Allah,

dan akan kukejar sampai akhir hidup.


Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan,

karena bunganya yang bagaikan buah anggur masak.

Kakiku melangkah di jalan yang lurus,

dan sejak masa mudaku telah kuikuti jejaknya.


Hanya sedikit saja kupasang telingaku, lalu mendapatinya,

dan memperoleh banyak pengajaran bagi diriku.

Aku maju di dalamnya,

dan kuhormati orang yang memberikan kebijaksanaan kepadaku.

Oleh karena aku berniat mengamalkannya,

maka dengan rajin kucari yang baik,

dan aku tidak dikecewakan.


Hatiku memperjuangkan kebijaksanaan,

dan dengan teliti kulaksanakan hukum Taurat.

Tanganku telah kuangkat ke surga,

dan aku menyesal karena belum cukup tahu akan kebijaksanaan.

Hatiku telah kuarahkan kepada kebijaksanaan,

dan dalam kemurnian hati aku menemukannya.


Demikianlah Sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 19:8.9.10.11,R:9a


Refren: Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati.


*Taurat Tuhan itu sempurna,

menyegarkan jiwa;

peraturan Tuhan teguh,

memberikan hikmat kepada orang bersahaja.


*Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati;

perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.


*Takut akan Tuhan itu suci,

tetap untuk selamanya;

hukum-hukum Tuhan itu benar,

adil selalu.


*Lebih indah daripada emas,

bahkan daripada emas tua;

dan lebih manis daripada madu,

bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.


Bait Pengantar Injil

Kol 3:16a.17c


Semoga sabda Kristus tinggal dalam diri kalian

secara melimpah.

Bersyukurlah dengan perantaraan Kristus

kepada Allah Bapa kita.


Bacaan Injil

Mrk 11:27-33


"Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?"


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Beberapa waktu sesudah mengusir para pedagang

dari halaman bait Allah,

Yesus dan murid-murid-Nya tiba kembali di Yerusalem.

Ketika Yesus sedang berjalan-jalan di halaman Bait Allah,

datanglah kepada-Nya imam-imam kepala,

ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua.

Mereka bertanya kepada Yesus,

"Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?

Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu,

sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?"


Yesus menjawab mereka,

"Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepada kalian.

Jawablah Aku,

dan Aku akan mengatakan,

dengan kuasa mana Kulakukan hal-hal itu.

Pembaptisan Yohanes itu dari surga atau dari manusia?

Jawablah!"


Mereka memperbincangkannya seraya berkata,

"Jikalau kita katakan 'Dari Allah,'

Ia akan berkata,

'Kalau begitu, mengapakah kalian tidak percaya kepada-Nya?'

Tetapi masakan kita katakan 'Dari manusia'."

Sebab mereka takut kepada orang banyak,

karena semua orang menganggap

bahwa Yohanes betul-betul seorang nabi.

Maka mereka menjawab kepada Yesus, "Kami tidak tahu."


Maka kata Yesus kepada mereka,

"Jika demikian, Aku pun takkan mengatakan kepada kalian,

dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu."


Demikianlah sabda Tuhan.

"Jika kalian tidak mengampuni, maka Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu."


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Doa, iman, percaya, pengampuan adalah empat hal utama yang semestinya dimiliki pengikut Yesus yang menjadi murid-Nya. Yesus menegaskan bahwa jika muridNya percaya dan beriman penuh kepadaNya dan mengampuni sesama maka doanya dikabulkanNya. Seorang murid yang mengampuni sesamanya dengan tulus ikhlas maka Bapa di Surga juga mengampuninya.  Yesus bersabda para murid-Nya:  "Jika kalian tidak mengampuni, maka Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu." ***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa VIII


Jumat, 28 Mei 2021


Bacaan Pertama

Sir 44:1.9-12


"Leluhur kita penuh belas kasihan,

dan nama mereka dikenang sepanjang masa."


Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh:


Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita,

menurut urut-urutannya.

Di antara mereka ada yang tidak diingat lagi,

yang lenyap seolah-olah tidak pernah ada.

Mereka itu seolah-olah tidak pernah dilahirkan,

dan demikianpun nasib anak-anak mereka sesudahnya.

Tetapi yang lain adalah orang kesayangan,

yang kebajikannya tidak sampai terlupa.


Semuanya tetap tinggal pada keturunannya

sebagai warisan baik yang berasal dari mereka.

Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian,

dan anak-anak merekapun demikian pula keadaannya.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b,R:4a


Refren: Tuhan berkenan kepada umat-Nya.


*Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yagn baru!

Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh!

Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya,

biarlah Sion bersorak-sorak atas raja mereka!


*Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian,

biarlah mereka bermazmur kepada-Nya

dengan rebana dan kecapi!

Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya,

Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.


*Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan,

biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur!

Biarlah pujian pengagungan Allah

ada dalam kerongkongan mereka;

itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.


Bait Pengantar Injil

Yoh 15:16


Aku telah memilih kalian dari dunia,

agar kalian pergi dan menghasilkan buah,

dan buahmu itu  tetap.


Bacaan Injil

Mrk 11:11-26


"Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.

Percayalah kepada Allah!"


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Pada waktu Yesus tiba di Yerusalem,

Ia masuk ke Bait Allah,  dan meninjau semuanya.

Tetapi karena hari sudah hampir malam,

Ia keluar ke Betania bersama kedua belas murid-Nya.


Keesokan harinya,

sesudah mereka itu meninggalkan Betania,

Yesus merasa lapar.

Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun.

Ia mendekatinya untuk melihat

kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu.

Tetapi waktu tiba di situ Ia tidak mendapat apa-apa

selain daun-daun saja,

sebab memang bukan musim buah ara.

Maka kata Yesus kepada pohon itu,

"Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!"

Ucapan itu terdengar pula oleh para murid.


Maka Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerusalem.

Sesudah masuk ke Bait Allah,

mulailah Yesus mengusir orang-orang

yang berjual beli di halaman Bait Allah.

Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,

dan Ia tidak mengijinkan orang

membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah.

Lalu Ia mengajar mereka,

"Bukankah ada tertulis:

Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa?

Tetapi kalian ini telah menjadikannya sarang penyamun!"


Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar

tentang peristiwa itu.

Maka mereka berusaha untuk membinasakan Yesus.

Tetapi mereka takut kepada-Nya,

sebab mereka melihat orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.

Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota.


Pagi-pagi Yesus dan murid-murid-Nya lewat,

dan melihat bahwa pohon ara itu sudah kering

sampai ke akar-akarnya.

Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi,

lalu berkata kepada Yesus,

"Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering."


Yesus menjawab mereka, "Percayalah kepada Allah!

Aku berkata kepadamu:

Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung itu,

'Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut,'

maka hal itu akan terjadi, asal ia tidak bimbang hati,

tetapi percaya bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi.

Karena itu Aku berkata kepadamu,

apa saja yang kalian minta dan kalian doakan,

akan diberikan kepadamu,

asal kalian percaya bahwa kalian akan menerimanya.


Dan jika kalian berdiri untuk berdoa,

ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang,

supaya juga Bapamu yang di surga

mengampuni kesalahan-kesalahanmu.

Tetapi jika kalian tidak mengampuni,

maka Bapamu yang di surga

juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu."


Demikianlah Injil Tuhan.

Mengapa Bartimeus si pengemis buta itu melepaskan jubahnya saat datang kepada Yesus minta kesembuhan (Mark.10:50)?

 


Renungan Misa Harian

Kamis, 27 Mei 2021


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Seorang pengemis tidak mempunyai apa-apa dalam hidupnya. Tetapi sangat menarik pandangan kita tentang seorang pengemis namanya Bartimeus dalam Bacaan Injil hari ini. Bartimeus adalah seorang pengemis buta yang hanya memiliki pakaian di badan tetapi saat datang kepada Yesus untuk disembuhkan, ia tanggalkan jubahnya. Pertanyaan bagi kita adalah: Apa hubungan antara menanggalkan Jubah dan datang kepada Yesus untuk buta matanya disembuhkan? 


Bartimeus artinya orang yang tidak bersih dalam bahasa Ibrani secara literer. Bartimeus adalah seorang yang buta dan pengemis pasti jubahnya kotor motor.  Ketika ia datang kepada Yesus memohon disembuhkan dari sakit buta matanya, ia menanggalkan jubahnya.  Ia tidak terikat pada jubahnya. Ia tidak malu datang dalam keadaan tidak berjubah. Ia melepaskan semua keterikatan pada materi khususnya pakaiannya atau jubahnya. Ia datang dengan kekosongan, tidak terikat pada apapun. 

Tetap Ia hanya memiliki satu-satunya harta rohani yaitu iman yang kokoh kepada Tuhan Yesus. Ia tidak minta pada Yesus  harta kekayaan. Tetapi Ia meminta  pada Yesus agar mata butanya dapat disembuhkan Tuhan Yesus. 

Tuhan Yesus menyembuhkannya karena imannya kepada Tuhan Yesus. Yesus bersabda kepadaNya, "Iman-mu telah menyembuhkan Engkau" dan seketika itu juga matanya sembuh dan ia bersukacita yang hebat dalam dirinya. Ia bersyukur kepada Tuhan Yesus dan mengikuti Tuhan Yesus yang berjalan ke segala tempat sebagai misionaris baik di daerah-daerah Yeriko tempat  Bartimeus disembuhkan maupun berjalan bersama Yesus ke daerah misi yang lain.


Bartimeus tentu sudah dikenal sebagai orang buta dan kini sudah sembuh, karena Tuhan Yesus menyembuhkannya berkat berimannya kepada Yesus. Dengan Kehadiran Bartimeus dalam karya misi Yesus, pewartaan Yesus dilengkapi oleh Bartimeus yang memberi sharing pengalaman disembuhkan Tuhan Yesus kepada orang-orang yang dilayani Yesus. Kesaksian Bartimeus yang disembuhkan Tuhan Yesus berkat imannya kepada Yesus pasti menjadi daya magnet spiritual yang luarbiasa bagi pengikut dan pendengar Warta Yesus untuk beriman secara kokoh kepada Yesus seperti Bartimeus yang dulu buta tetapi kini sembuh oleh karena iman kepada Tuhan Yesus.

Warta dan kesaksian hidup adalah dua Hal yang saling membutuhkan dan saling melengkapi secara khusus dalam diri seorang pewarta Injil kepada sesama. Kita bisa pandai merangkai kata dalam pewartaan kita tetapi akan lebih sempurna kalau dilengkapi dengan teladan hidup Kita di depan mata publik. Orang bilang teladan kerja nyata lebih berkuasa daripada hanya sekedar merangkai indahnya kata-kata semata. 

Yesus mewartakan Khabar Gembira keselamatan kepada dunia dalam karya nyata Tuhan Yesus menyelamatkan Dunia dengan pelayanan kepada kita manusia sampai berpuncak pada derita dan wafat di Salib di Golgota, dimakamkan dan pada Hari ketiga dibangkitkan oleh Roh Kudus (Rm.8:11) sebagai puncak karya Tuhan Yesus menyelamatkan kita dari dosa dan menang atas maut.  ***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa VIII


Kamis, 27 Mei 2021


PF S. Agustinus dari Canterbury, Uskup


Bacaan Pertama

Sir 42:15-25


"Ciptaan Tuhan penuh dengan kemuliaan-Nya."


Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh:


Karya Tuhan hendak kukenangkan,

dan apa yang telah kulihat hendak kukisahkan.

Segala karya Tuhan dijadikan dengan sabda-Nya.

Matahari bercahaya memandang segala sesuatu,

dan ciptaan Tuhan penuh dengan kemuliaan-Nya.

Kepada orang-orang-Nya yang kudus

Tuhan tidak memberikan kemampuan

untuk menceritakan segala karya-Nya yang mengagumkan itu.

Sebab Tuhan alam semesta telah menetapkan

supaya jagat raya didukung dengan kemuliaan-Nya.


Lubuk lautan dan hati diselami oleh-Nya,

dan segala rencana hati diketahui-Nya.

Sebab Yang Mahatinggi mengenal segala sesuatu

yang dapat dikenal dan menilik tanda-tanda zaman.


Yang sudah-sudah diberitahukan-Nya,

dan juga apa yang datang dimaklumkan oleh-Nya;

dan bekas dari apa yang tersembunyi pun disingkapkan-Nya.

Tidak ada pikiran satu pun yang terluput dari Tuhan,

dan perkataan mana pun tak tersembunyi bagi-Nya.

Ciptaan besar dari kebijaksanaan-Nya diatur rapih oleh-Nya,

sebab dari kekal sampai kekal Ia ada.

Tidak ada sesuatu pun yang dapat ditambahkan

atau diambil daripada-Nya.

Dan Ia tidak membutuhkan seorang pun sebagai penasehat.


Betapa eloklah segala ciptaan Tuhan,

tetapi hanya sebagai bunga api sajalah apa yang nampak.

Semuanya hidup

dan tetap tinggal untuk selamanya guna setiap keperluan,

dan semuanya patuh kepada-Nya.


Segala-galanya berpasangan,

yang satu berhadapan dengan yang lain,

dan tidak ada sesuatu pun yang diciptakan-Nya kurang lengkap.

Yang satu menguatkan kebaikan dari yang lain,

dan siapa gerangan pernah puas memandang kemuliaan Tuhan?


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 33:2-3.4-5.6-7.8-9,R:6a


Refren: Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan.


*Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi,

bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!

Nyanyikanlah bagi-Nya lagu baru;

petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai!


*Sebab firman Tuhan itu benar,

segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.

Ia senang pada keadilan dan hukum;

bumi penuh dengan kasih setia-Nya.


*Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan,

oleh nafas dari mulut-Nya diciptakan segala tentara-Nya.

Ia mengumpulkan air laut seperti dalam kantung,

samudera raya ditaruh-Nya dalam bejana.


*Biarlah seluruh bumi takut kepada Tuhan,

biarlah segenap penduduk dunia gentar terhadap-Nya!

Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi;

Dia memberi perintah, maka semuanya ada.


Bait Pengantar Injil

Yoh 8:12


Akulah cahaya dunia.

Barangsiapa mengikuti Aku, hidup dalam cahaya abadi.


Bacaan Injil

Mrk 10:46-52


"Rabuni, semoga aku melihat."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerikho.

Ketika Yesus keluar lagi dari Yerikho,

bersama murid-murid-Nya,

dan orang banyak yang berbondong-bondong,

duduklah di pinggir jalan seorang pengemis yang buta,

bernama Bartimeus, anak Timeus.

Ketika didengarnya, bahwa yang lewat itu Yesus orang Nazaret,

mulailah ia berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"

Banyak orang menegurnya supaya ia diam.

Namun semakin keras ia berseru, "Anak Daud, kasihanilah aku!"


Maka Yesus berhenti dan berkata, "Panggillah dia!"

Mereka memanggil si buta itu dan berkata kepadanya,

"Kuatkan hatimu. Berdirilah, Ia memanggil engkau."

Orang buta itu lalu menanggalkan jubahnya.

Ia segera berdiri, dan pergi mendapatkan Yesus.

Yesus bertanya kepadanya,

"Apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu?"

Orang buta itu menjawab, "Rabuni, supaya aku dapat melihat."


Yesus lalu berkata kepadanya,

"Pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau."

Pada saat itu juga melihatlah ia!

Lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.


Demikianlah sabda Tuhan.

"Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kalian, hendaklah ia menjadi pelayanmu."


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Dunia membutuhkan pemimpin yang berkarakter. Seorang pemimpin memiliki 3 karakter menurut Kihajar Dewantara. Pertama: pemberi contoh dalam Hal yang positif dalam rasa, kata, aksi bagi bawahannya. Ia seperti seorang yang menampilkan kebapaan dan keibuan di dalam keluarga, komunitas dan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam bahasa Kihajar Dewantara,  Seorang pemimpin adalah "Ing Ngarsa Sung Tulada"  bagi bawahannya.


Kedua: seorang pemimpin memiliki spiritualitas Kehadiran di antara bawahan yang dipimpinnya, dalam suka dan duka, dalam keberhasilan dan Kegagalan, dalam kebahagiaan dan Penderitaan. KehadiranNya yang meneguhkan dan memberi semangat untuk hal-hal yang positif bagi bawahannya. Pemimpin yang selalu setia mengadakan blusukan melihat dan mengalami serta mendapat data konkret obyektif dari lingkungan bawahannya untuk kemajuan bawahan dan kemajuan bersama. Dalam bahasa Kihajar Dewantara, seorang pemimpin adalah "Ing Madya Mangun Karsa" bagi bawahannya untuk kebaikan dan kesejahteraan bersama.


Ketiga: Seorang pemimpin mendorong bawahannya atau memotivasi bawahannya untuk berpartisipasi dalam rasa, kata, aksi yang positif untuk kebaikan diri, dan organisasinya. Seorang pemimpin memiliki pengetahuan yang mantap untuk meyakinkan bawahan untuk mengikuti semua hal positif di dalam berbagai bidang kehidupan untuk kehidupan bersama. Seorang pemimpin menutupi pintu bagi penggunaan cara-cara destruktif yang mematikan karakter bawahan. Kebapaan dan keibuan seorang pemimpin selalu tampak dalam segala situasi dan tempat dan waktu untuk kebaikan bersama dan untuk  anggotanya yang menjadi bawahan atau lebih tepatnya menjadi anak-anaknya. Dalam bahasa Kihajar Dewantara seorang pemimpin adalah "Tut Wuri Handayani" bagi mereka yang dipimpinnya. 


Yesus adalah pemimpin yang memiliki tiga karakter tersebut bahkan melebihinya karena Yesus menjadi pemimpin tidak hanya berbicara indah dengan konsep-konsep yang mantap tetapi dengan menyerahkan diriNya kepada Umat manusia yang berpuncak pada penderitaan di Salib, kematian di Salib dan kebangkitanNya pada Hari ketiga sebagai kemenangan atas maut dan dosa. 

Teladan Yesus yang memimpin dengan mengorbankan diri, waktu, tenaga, harta, sampai mati inilah semestinya menjadi model kepemimpinan yang semestinya diikuti oleh Para MuridNya. 

Yakobus dan Yohanes minta posisi istimewa di Sisi Kanan dan Kiri di Istana di Surga. Lalu sepuluh murid yang lain yang Diam tidak minta apa-apa pada Yesus memarahi Yakobus dan Yohanes sehingga terjadilah sedikit kekacauan dalam perjalanan bersama  Yesus menuju Yerusalem. Yesus memberi solusi bahwa untuk menjadi pelayan, seorang pelayan semestinya rendah hati, tidak sombong, dan ada kemauan untuk berbicara, bekerja, mengorbankan tenaga, waktu, ide, ilmu, dan diri sendiri bahkan melayani untuk kebaikan bersama sampai mati.

Yesus bersabda kepada para murid-Nya, Anak Manusia akan menderita di Salib di tangan Imam-imam Kepala dan Ahli-Ahli Taurat serta bangsa Romawi yang menjajah Israel, dan pada Hari ketiga dibangkitkan  dari antara orang mati. Inilah cara pemimpin yang melayani sampai mati untuk menyelamatkan seluruh Umat manusia. 


Kita menjadi pemimpin untuk diri, keluarga, komunitas dan masyarakat. Sebagai orang beriman pemimpin yang beriman memiliki karakter kepemimpinan Yesus sebagai yang paling ideal bagi kita. Melayani secara tulus ikhlas dalam sukacita sampai akhir untuk kebaikan bersama. Sebagai pemimpin kemanusiaan berkarakter Kepemimpin Kihajar Dewantara yang semestinya disempurnakan oleh karakter kepemimpinan Yesus untuk kemanusiaan universal.***

1. Apa karakter kepemimpinanku dalam hidup bersama?

2.Bagaimana aku asah karakter kepemimpinanku dalam iman dan kemanusiaan?








Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa VIII


Rabu, 26 Mei 2021


PW S. Filipus Neri, Imam


Bacaan Pertama

Sir 36:1.4-5a.10-17


"Semoga bangsa-bangsa mengakui bahwa tiada Allah selain Dikau."


Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh:


Kasihanilah kami, ya Penguasa, Allah semesta alam,

pandangilah kami,

dan curahkanlah kedahsyatan-Mu atas segala bangsa.


Hendaklah Engkau membaharui tanda dan mengulang mujizat,

agar para bangsa mengakui, sebagaimana kami telah mengakui,

bahwa tiada Allah kecuali Engkau, ya Tuhan.


Sudilah mengumpulkan segala suku Yakub

serta mengembalikan kepada mereka

tanah pusakanya seperti sediakala.

Kasihanilah umat yang disebut menurut nama-Mu, yaitu Israel,

yang telah Kausamakan dengan anak sulung.

Kasihanilah kota-Mu yang kudus, yaitu Yerusalem,

kota tempat istirahat-Mu.

Penuhilah Sion dengan pujian karena perbuatan-Mu yang perkasa,

dan penuhilah Bait-Mu dengan kemuliaan-Mu.


Berikanlah kesaksian tentang makhluk-makhluk-Mu

yang pada awal mula Kauciptakan,

dan penuhilah segala nubuat

yang telah dibawakan atas nama-Mu.

Berikanlah ganjaran kepada mereka yang menantikan Dikau,

dan buktikanlah kebenaran segala nabi-Mu.


Ya Tuhan, dengarkanlah doa hamba-hamba-Mu ini

sesuai dengan berkat Harun atas umat-Mu.

Semoga semua penghuni bumi ini mengakui,

bahwa Engkaulah Tuhan, Allah yang kekal.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 79:8.9.11.13,R:Sir 36:1b


Refren: Tunjukkanlah kepada kami, ya Tuhan,

cahaya belas kasih-Mu.


*Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang!

Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami,

sebab sudah sangat lemahlah kami.


*Demi kemuliaan nama-Mu,

tolonglah kami, ya Allah penyelamat!

Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami

oleh karena nama-Mu!


*Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan;

sesuai dengan kebesaran lengan-Mu,

biarkanlah hidup

orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh!


*Maka kami, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu,

akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya,

dan akan memberitakan puji-pujian bagi-Mu turun-temurun.


Bait Pengantar Injil

Mrk 10:45


Putera Manusia datang untuk melayani

dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.


Bacaan Injil

Mrk 10:32-45


"Sekarang kita pergi ke Yerusalem,

dan Anak Manusia akan diserahkan."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Sekali peristiwa

Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan

ke Yerusalem.

Yesus berjalan di depan.

Para murid merasa cemas,

dan orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang pun merasa takut.

Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya

dan Ia mulai mengatakan kepada mereka

apa yang akan terjadi atas diri-Nya.

Yesus berkata, "Sekarang kita pergi ke Yerusalem,

dan Anak Manusia akan diserahkan

kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat.

Mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati.

Mereka akan menyerahkan Dia

kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.

Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh,

dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit."


Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus,

mendekati Yesus.

Mereka berkata,

"Guru, kami harap

Engkau mengabulkan suatu permohonan kami."

Jawab Yesus, "Apakah yang kalian ingin Kuperbuat bagimu?"

Mereka menjawab,

"Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak,

seorang lagi di sebelah kanan, dan seorang di sebelah kiri-Mu."


Tetapi kata Yesus kepada mereka,

"Kamu tidak tahu apa yang kamu minta.

Sanggupkah kalian meminum piala yang harus Kuminum?

Dan dibaptis dengan pembaptisan yang harus Kuterima?"

Mereka menjawab, "Kami sanggup."


Yesus lalu berkata kepada mereka,

"Memang, kamu akan meminum piala yang harus Kuminum,

dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima.

Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau di kiri-Ku,

Aku tidak berhak memberikannya.

Itu akan diberikan kepada orang-orang

yang baginya telah disediakan."

Mendengar itu,

kesepuluh murid yang lain menjadi marah

kepada Yakobus dan Yohanes.

Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata,

"Kalian tahu, bahwa

orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa

memerintah rakyatnya dengan tangan besi,

dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.

Tetapi janganlah demikian di antara kalian!

Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kalian,

hendaklah ia menjadi pelayanmu.

Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kalian,

hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.

Sebab Anak Manusia pun datang

bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani

dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan

bagi banyak orang."


Demikianlah sabda Tuhan.

Tuhan tidak dapat disogok untuk Beli Rumah Bapa di Surga



*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Ada orang yang awal kehidupannya sangat menderita tetapi pada akhir hidupnya bahagia. Contoh dalam Injil, Lazarus di Dunia  susah dan derita tetapi di Surga hidup bahagia di pangkuan Bapa Abraham. Sedangkan orang yang kaya di dunia tidak melayani orang miskin papa, lapar, sakit di hadapan biji matanya, akhir hidupnya menderita abadi di Neraka abadi. Inilah dinamika hidup dan kehidupan manusia, bagaikan roda Mobil yang terus berputar, kandang di bawah dan kadang di atas.


Bacaan Injil dan bacaan Pertama hari ini tentang Menjadi Kaya Rohani di Dunia sebagai jaminan kaya raya bahagia rohani di Surga. Menjadi Kaya Rohani Itu adalah Proses dan tidak ada mental instan menempuh jalan pintas. Para Murid setia melayani Yesus dalam suka dan duka bahkan mengalami penganiayaan hebat. Tetapi proses itulah jalan derita salib yang semestinya tidak dihindari untuk menerima kehidupan kekal bersama Bapa di Surga. Orang kaya yang kaya raya di Dunia dan hidup bahagia di Dunia tidak dapat menyogok Tuhan untuk membeli Rumah Bapa yang penuh bahagia di Surga. Karena dalam Bacaan Pertama tertulis Tuhan tidak dapat disogok.Tuhan adalah adil di bumi dan di Surga. 


Menjadi bahagia di Dunia dan di Surga harus melalui proses alamiah dan perjuangan dan usaha normal. Tetapi ada orang yang lebih memilih mental instant hindari derita dalam usaha tetapi mau mendapat hasilnya saja. " Orang -orang ini dapat disebut orang yang tungggu di tikungan untuk kepentingannya dipenuhi, Lihat peluang disambar dan direbut, puaskan diri, lalu hindari lagi derita atau kerja keras, ada peluang instant, rebut lagi dan seterusnya. Orang ini tidak mampu dan tidak mau menciptakan peluang melalui proses suka duka menuju kebahagiaan utuh." Ikut Yesus di Dunia dan di Surga harus ikut Yesus dan hadir bersama Yesus dalam sukacita bahagia di saat Aneka Mukjizat yang diadakanNya dan dalam derita di Salib sebagai jalan masuk Surga, alami kehidupan yang kekal abadi selamanya. Ingat baik baik bacaan pertama hari ini, Tuhan tidak dapat disogok untuk beli Surga. ***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa VIII


Selasa, 25 Mei 2021


PF S. Maria Magdalena de Pazzi, Perawan

PF S. Gregorius VII, Paus

PF S. Beda, Imam dan Pujangga Gereja


Bacaan Pertama

Sir 35:1-12


"Mentaati perintah Tuhan sama dengan kurban keselamatan."


Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh:


Memenuhi hukum Tuhan itu

sama dengan mempersembahkan banyak kurban,

dan memperhatikan segala perintah Tuhan itu

sama dengan mempersembahkan kurban keselamatan.

Membalas kebaikan hati orang

sama dengan mempersembahkan kurban sajian,

dan memberikan derma sama dengan menyampaikan kurban syukur.

Yang direlai oleh Tuhan ialah menjauhi kejahatan,

dan menolak kelaliman itu sama dengan kurban penghapus dosa.


Jangan tampil di hadirat Tuhan dengan tangan kosong,

sebab semuanya wajib menuruti perintah Tuhan.

Persembahan orang jujur melemaki mezbah,

dan harumnya sampai ke hadapan Yang Mahatinggi.

Tuhan berkenan akan kurban orang yang jujur,

dan takkan melupakannya.


Muliakanlah Tuhan dengan kemurahan,

dan buah bungaran di tanganmu janganlah kausedikitkan.

Bawalah pemberianmu dengan muka riang,

dan dengan suka hati sertakanlah bagian sepersepuluh

menjadi barang kudus.

Berikanlah kepada Yang Mahatinggi

sesuai dengan apa yang diberikan-Nya kepadamu:

itupun harus dengan murah hati dan seturut penghasilanmu.

Sebab Tuhan pasti membalas,

dan akan membalas engkau tujuh kali lipat.


Jangan mencoba menyuap Tuhan, sebab Ia tidak akan terima!

Jangan menaruh harapan pada kurban kelaliman.

Sebab Tuhan adalah hakim yang tidak memihak.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 50:5-6.7-8.14.23,R:23b


Refren: Orang yang jujur jalannya,

akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.


*Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi,

yang mengikat perjanjian dengan Daku,

perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!"

Maka langit memberitakan keadilan-Nya:

Allah sendirilah Hakim!


*Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman!

Dengarkanlah, hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu:

Akulah Allah, Allahmu!

Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum,

sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku!


*Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah,

dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi!

Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban,

ia memuliakan Daku;

dan siapa yang jujur jalannya,

akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah!


Bait Pengantar Injil

Mat 11:25


Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi,

sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.


Bacaan Injil

Mrk 10:28-31


"Sekalipun disertai penganiayaan,

pada masa ini juga kalian akan menerima kembali seratus kali lipat,

dan dimasa datang menerima hidup yang kekal."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Setelah Yesus berkata

betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah,

berkatalah Petrus kepada Yesus,

"Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu

dan mengikuti Engkau."


Maka Yesus menjawab,

"Sesungguhnya Aku berkata kepadamu,

barangsiapa meninggalkan rumah,

saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya,

pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat:

rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu,

anak dan ladang,

sekalipun disertai berbagai penganiayaan;

dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal.


Tetapi banyak orang yang terdahulu

akan menjadi yang terakhir,

dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."


Demikianlah sabda Tuhan.

Spiritualitas Kehadiran bersama Yesus dalam Suka dan Duka



 *P.Benediktus Bere Mali, SVD*

"Ada gula ada semut banyak" demikian pepata lama yang senantiasa relevan bagi kita hingga hari ini. Pada suatu ketika ada pemberkatan Mol Terbesar di sebuah kota. Pemberkatan Itu secara ritus Agama Roma Katolik. Kehadiran puluhan imam lintas Kota dilaporkan Koran nasional. Banyak orang memberi tanggapan, ada yang mengatakan kalau sebanyak imam Itu menerapkan spiritualitas Kehadiran yang memerdekakan orang-orang kecil yang tidak punya penginapan dan secara gotong royong membangun rumah-ruman orang miskin pasti Yesus di Surga memberi jempol.


Kesuksesan Yesus dalam Mukjizat penyembuhan dan memberi makan kepada orang banyak mengundang lautan manusia yang datang berduyun-duyun hadir bersama Yesus. Tetapi ketika Yesus disalibkan di Golgota hanya empat orang hadir bersama Yesus. Spiritualitas Kehadiran bersama Yesus dalam kedukaan dan kematian Yesus seperti dalam Injil hari ini adalah Maria Ibu Yesus, Maria Isteri Kleopas dan Maria Magdalena serta Yohanes Murid Yang sangat dikasihi Yesus. 

Pesan terakhir Yesus kepada mereka direkam oleh mereka yang hadir bersama Yesus. Yesus memberi pesan kepada Maria Ibu Yesus agar Murid Yang dikasihi Itu menjadi anaknya. Yesus bersabda kepada Ibu-Nya, "Inilah Anak-mu" dan kepada Murid yang dikasihi Itu Yesus menyerahkan Ibunya kepadanya, Yesus bersabda kepada Yohanes, "inilah Ibu-mu." 

Maria adalah Ibu Gereja dan kita anggota Gereja. Ibu yang memelihara kita sepanjang zaman dalam  ziarah hidup Kita menuju Surga lewat Jalan Salib dan kematian serta kebangkitanNya, sebagai satu-satunya jalan bagi kita menuju Surga. Hadir bersama Yesus dalam Suka dan Duka sebagai jaminan bagi kita menuju Surga.  Waktu kita adalah waktu untuk ada dan hadirkan Spiritualitas Kehadiran bersama Yesus   yang mengadakan mukjizat dan derita salib dan kematianNya di Golgota jalan menuju hadir di dalam Surga.***




"Ibu, inilah anakmu!"


Liturgia Verbi (B-I)

PW SP Maria Bunda Gereja


Senin, 24 Mei 2021


Bacaan Pertama

Kej 3:9-15.20


"Aku akan mengadakan permusuhan

antara keturunanmu dan keturunan wanita itu."


Pembacaan dari Kitab Kejadian:


Pada suatu hari, di Taman Eden,

setelah Adam makan buah pohon terlarang,

Tuhan Allah memanggil manusia itu

dan berfirman kepadanya, "Di manakah engkau?"

Ia menjawab,

"Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini,

aku menjadi takut, karena aku telanjang;

sebab itu aku bersembunyi."

Lalu Tuhan berfirman,

"Siapakah yang memberitahukan kepadamu,

bahwa engkau telanjang?

Apakah engkau makan dari buah pohon,

yang Kularang engkau makan itu?"

Manusia itu menjawab,

"Perempuan yang Kautempatkan di sisiku,

dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku,

maka kumakan."

Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu,

"Apakah yang telah kauperbuat ini?"

Jawab perempuan itu,

"Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."


Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu,

"Karena engkau berbuat demikian,

terkutuklah engkau di antara segala ternak

dan di antara segala binatang hutan! 

Dengan perutmulah engkau akan menjalar

dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu!

Aku akan mengadakan permusuhan

antara engkau dan perempuan ini,

antara keturunanmu dan keturunannya.

Keturunannya akan meremukkan kepalamu,

dan engkau akan meremukkan tumitnya."


Manusia itu memberi nama Hawa kepada istrinya,

sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.


Demikianlah sabda Tuhan.


ATAU BACAAN LAIN:

Kis 1:12-14


Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama.


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Setelah Yesus diangkat ke surga,

dari bukit yang disebut Bukit Zaitun,

kembalilah para rasul dari sana ke Yerusalem

yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya.

Setelah tiba di kota,

naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang.

Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes,

Yakobus dan Andreas,

Filipus dan Tomas,

Bartolomeus dan Matius,

Yakobus bin Alfeus,

Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.

Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama,

dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus,

dan dengan saudara-saudara Yesus.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 87:1-2.3.5.6.7,


Refren: Pujilah Tuhan, hai segala bangsa!


*Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangunkan-Nya;

Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion

dari pada segala tempat kediaman Yakub.

Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.


*Tetapi tentang Sion dikatakan:

"Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,"

dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya.


*Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung:

"Ini dilahirkan di sana."

Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai,

"Semua mendapatkan rumah di dalammu."


Bait Pengantar Injil


Berbahagialah engkau, Perawan Maria yang melahirkan Tuhan; dan diberkatilah engkau, Bunda Gereja, yang menyemanganti kami dengan Roh Putramu, Yesus Kristus.


Bacaan Injil

Yoh 19:25-34


"Inilah ibumu."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Waktu Yesus bergantung di salib,

dekat salib itu berdiri ibu Yesus,

dan saudara ibu Yesus, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.

Ketika Yesus melihat ibu-Nya

dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya,

berkatalah Ia kepada ibu-Nya, "Ibu, inilah anakmu!"

Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, "Inilah ibumu!"

Dan sejak sat itu

murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya.


Sesudah itu,

karena tahu bahwa segala sesuatu telah selesai,

berkatalah Yesus,

--- supaya genapah yang ada tertulis dalam Kitab Suci ---

"Aku haus!"


Di situ ada suatu wadah penuh anggur asam.

Maka mereka mencelupkan bunga karang dalam anggur asam itu,

mencucukkannya pada sebatang hisop,

lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

Sesudah meminum anggur asam itu,

berkatalah Yesus, "Sudah selesai!"

Lalu Yesus menundukkan kepala dan menyerahkan nyawa-Nya.


Karena hari itu hari persiapan,

dan supaya pada hari Sabat

mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung

pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar --

maka datanglah para pemuka Yahudi kepada Pilatus

dan meminta kepadanya

supaya kaki orang-orang itu dipatahkan,

dan jenazah-jenazahnya diturunkan.

Lalu datanglah prajurit-prajurit

dan mematahkan kaki orang yang pertama

dan kaki orang yang lain

yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus.

Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus

dan melihat bahwa Ia telah mati,

mereka tidak mematahkan kaki-Nya,

tetapi seorang dari antara prajurit itu

menikam lambung-Nya dengan tombak,

dan segera mengalir keluar darah dan air.


Demikianlah sabda Tuhan.

Pentekosta: perayaan Allah Tritunggal Mahakudus Memberikan Diri-Nya kepada Kita



*P.Benediktus Bere Mali, SVD*



Saya masih ingat baik Pertanyaan pertama ujian komprehensif Menjelang tahbisan imam. Professor bertanya: Apakah Roh Kudus sama dengan Bapa dan Putera? Saya menjawab dengan sangat meyakinkan bahwa Roh Bapa, Roh Kristus, Roh Kudus, adalah satu dan sama. Professor memberi nilai 10 dan Saya dinyatakan lulus. 



Hari Raya Pentekosta adalah Hari Raya Pemberian Allah Tritunggal kepada kita Umat manusia. Hari Raya Roh Kudus turun atas kita Umat manusia. Sejak dalam Perjanjian Lama Roh Kudus sudah ada. Roh Kudus adalah Alfa dan Omega. Di mana ada Roh Kudus di situ ada Roh Kristus dan Roh Bapa. Dimana ada Roh Kristus disitu ada Roh Bapa dan Roh Kudus. Dimana ada Roh Bapa di situ ada Roh Kristus dan Roh Kudus.  Persatuan Kasih Sempurna Roh Kudus, Roh Kristus dan Roh Bapa secara kedalam menjadi dasar persatuan Kasih Pelayanan sempurna secara keluar.


Roh Kudus adalah Roh Kebenaran Bapa dan Putera.  Apa yang menjadi milik Yesus Kristus adalah milik Bapa dan Roh Kudus.  Milik Bapa adalah milik Kristus dan Roh Kudus. Milik Roh Kudus adalah milik Bapa dan Putera.

Roh Kebenaran mengatakan apa yang dikatakan Bapa dan Putera yang mengutus-Nya kepada kita umat-Nya. Roh Kebenaran menuntun kita kepada seluruh kebenaran.  Kebenaran Itu adalah Bapa adalah satu-satunya Allah yang benar. Yesus adalah Jalan kebenaran Yang membuka Pintu Surga dari Surga ke Dunia dan dari Bumi ke Surga ke Rumah Bapa pusat kehidupan yang abadi. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang membangkitkan Tubuh Kristus sebagai dasar Tubuh kita orang beriman dibangkitkan dan masuk ke dalam kebahagiaan kekal di Surga (Rm.8:11). Roh Kudus menyelamatkan Tubuh kita. Tubuh kita adalah Bait Roh Kudus, Bait Allah, Bait Kristus Yesus. 


Kita dihembusi Roh Kudus secara ritus liturgis dalam Sakramen Baptis. Kita menjadi anak-Allah. Kita hadir sebagai Anak Allah dalam peran sebagai imam untuk dikuduskan dan menguduskan diri dan Sesama serta alam sekitar, sebagai Nabi kita menjadi saksi kebenaran dan kejujuran di dalam hidup di depan mata sesama dan Dunia, sebagai Gembala /pemimpin untuk memimpin diri dan Sesama dan Dunia dalam kebenaran Allah Roh Kudus, Roh Kristus, Roh Bapa.


Jalan Kebenaran yang ditunjukkan oleh Roh Kebenaran, adalah Jalan kemuliaan yang telah dilalui oleh Yesus adalah Jalan kebenaran bagi kita menuju sukacita di Surga. Jalan itu bukan jalan tol darat dan laut serta udara dari tempat di bumi menuju tempat di Surga. Tetapi jalan kebahagiaan itu adalah Jalan Kerja keras dengan penuh sukacita, jalan pengorbanan di Salib, jalan kematian di Salib, jalan pemakaman diturunkan ke dalam Dunia yang paling bawa, dan jalan Roh Kudus membangkitkan Tubuh Kristus puncak kemenangan Kristus atas dosa dan maut serta puncak pintu Surga dibuka bagi kita umatNya yang percaya kepada Roh Kebenaran yang kita terima di dalam Hari Raya Pentekosta secara liturgis pada Hari ini Minggu 23 Mei 2021.


Partisipasi kita yang telah menerima Roh Kebenaran dalam Gereja sebagai Ibu yang benar menuntun kita dengan Tradisi yang benar dan Magisterium yang benar yang menjadi kontrol, monitor, evaluasi Roh Kebenaran yang kita ikuti dan kita laksakan kehendakNya dengan berjalan di jalan kebenaran  melalui jalan Kasih dan pengorbanan total di Salib Kristus menuju Pintu Surga yang dibuka oleh Kristus bagi kita untuk mengalami Kehidupan yang kekal di Surga. 

Sabda Allah, Tradisi dan Magisterium adalah tiga sumber iman kita dan sekaligus tiga sumber kontrol dan evaluasi atas kebenaran yang kita laksanakan dalam Gereja yang hidup maupun sebagai Gereja institusional untuk tetap berjalan di atas rel yang menyelamatkan dengan Menghindari jalan yang menyesatkan. ***



"Roh Kudus akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Raya Pentakosta


Minggu, 23 Mei 2021


Bacaan Pertama

Kis 2:1-11


"Mereka penuh dengan Roh Kudus dan mulai berbicara."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Ketika tiba hari Pentakosta,

semua orang percaya akan Yesus berkumpul di satu tempat.

Tiba-tiba turunlah dari langit

suatu bunyi seperti tiupan angin keras

yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk.

Lalu tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api

bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.

Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus.

Lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain,

seperti yang diilhamkan oleh Roh itu kepada mereka

untuk dikatakan.


Waktu itu

di Yerusalem berkumpul orang-orang Yahudi yang saleh

dari segala bangsa di bawah kolong langit.

Ketika turun bunyi itu,

berkerumunlah orang banyak.

Mereka bingung karena masing-masing mendengar

rasul-rasul itu berbicara dalam bahasa mereka.

Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata,

"Bukankah semua yang berbicara itu orang Galilea?

Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar

mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri,

yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita?

Kita orang Partia, Media, Elam,

penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia,

Pontus dan Asia,

Frigia dan Pamfilia,

Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene,

pendatang-pendatang dari Roma,

baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi,

orang Kreta dan orang Arab,

kita semua mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri

tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 104:1ab.24ac.29bc-30.31.34,R:30


Refren: Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan,

dan jadi baru seluruh muka bumi.


*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

Tuhan, Allahku, Engkau sangat besar!

Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan,

semuanya Kauubat dengan kebijaksanaan.


*Apabila Engkau mengambil roh mereka,

matilah mereka dan kembali menjadi debu.

Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka pun tercipta kembali,

dan Engkau membaharui muka bumi.


*Biarlah kemuliaan Tuhan tetap untuk selama-lamanya,

biarlah Tuhan bersukacita atas semua yang diciptakan-Nya.

Biarlah renunganku berkenan kepada-Nya!

Aku hendak bersukacita karena Tuhan.


Bacaan Kedua

Gal 5:16-25


"Buah-buah Roh."


Pembacaan dari Surat Rasul Paulus

kepada Jemaat di Galatia:


Saudara-saudara,

hiduplah oleh Roh,

maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.

Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh,

dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging

-- karena keduanya bertentangan --

sehingga setiap kali

kamu tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.


Tetapi kalau kamu membiarkan diri dipimpin oleh Roh,

kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.

Perbuatan daging telah nyata, yaitu:

percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir,

perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,

percideraan, roh pemecah dan  kedengkian,

kemabukan, pesta pora dan sebagainya.

Terhadap semuanya itu kamu kuperingatkan

-- seperti yang telah kulakukan dahulu --

bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian,

ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.


Sebaliknya buah Roh ialah:

kasih, sukacita, damai sejahtera,

kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

sikap lemah-lembut dan penguasaan diri.

Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus,

ia telah menyalibkan daging

dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

Jika kita hidup oleh Roh,

baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.


Demikianlah sabda Tuhan.


MADAH PENTAKOSTA


Datanglah Roh Ilahi

dan terangilah kami

dengan sinar surgawi.


   Datanglah sumber kasih

   pelipur hati sedih

   pencipta tanpa pamrih.


Kuatkanlah yang lemah

bangunkanlah yang rebah

segarkanlah yang lelah.


   Sejukkanlah yang panas

   giatkanlah yang malas

   lembutkanlah yang ganas.


O cahaya mulia

penuhilah segera

budi dan hati hamba.


   Tanpa berkat restu-Mu

   tiada sesuatu

   dapat sungguh bermutu.


Yang kotor bersihkanlah

yang kering siramilah

yang luka sembuhkanlah.


   Tang kaku haluskanlah

   yang beku luluhkanlah

   yang sesat pulangkanlah.


Kami umat-Mu ini

mohon dikurniai

sapta rahmat Roh Suci


   Kami mohon berkat-Mu

   agar setia pada-Mu

   dan bagahia selalu.


Amin.


Bait Pengantar Injil


Datanglah, Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman,

dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu.


Bacaan Injil

Yoh 15:26-27;16:12-15


"Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Dalam amanat perpisahan-Nya

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,

"Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang,

yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa,

Ia akan bersaksi tentang Aku.

Tetapi kamu juga harus bersaksi,

karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.


Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu,

tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.

Tetapi apabila Roh Kebenaran datang,

Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;

sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri,

tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya,

itulah yang akan dikatakan-Nya,

dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

Ia akan memuliakan Aku,

sebab Ia akan memberitakan kepadamu

apa yang Dia diterima dari pada-Ku.

Segala sesuatu yang Bapa punya adalah kepunyaan-Ku,

sebab itu Aku berkata:

Ia akan memberitakan kepadamu

apa yang Dia terima dari pada-Ku."


Demikianlah sabda Tuhan.




"Itu bukan urusanmu"



*P.Benediktus Bere Mali,SVD*

Dalam komunitas international terdapat anggota-anggota yang berasal dari berbagai negara dengan budaya yang berbeda-beda tetapi disatukan oleh konstitusi komunitas international sehingga memiliki aturan yang jelas tentang prinsip-prinsip hidup bersama yang semestinya mengikat setiap anggota untuk kebaikan bersama. Konstitusi sebagai pedoman hidup bersama, monitor hidup bersama, mengevaluasi hidup bersama untuk kebaikan hidup bersama. Meskipun demikian budaya masing-masing anggota tidak gampang dihilangkan dan juga tidak gampang konstitusi komunitas international dilaksanakan oleh masing-masing anggota. Kacamata budaya seorang anggota dapat saja digunakan untuk menilai seorang anggota lain dari negara lain dan sering terjadi benturan atau konflik antara anggota karena soal mengevaluasi orang lain dengan perspektif budayanya bukan berdasarkan konstitusi hidup bersama. Misalnya seorang anggota yang dari negara Eropa lebih urus diri dan tidak mau campur tangan dengan urusan orang lain, berhadapan dengan orang Asia yang lebih cenderung campur tangan dengan urusan orang lain tetapi lupa dengan urusan diri sendiri, banyak kali menimbulkan konflik pada saat seorang anggota dari Asia yang selalu bertanya seorang anggota dari Eropa yang tidak hadir dalam acara bersama dalam komunitas, sering dapat jawaban dari anggota yang dari Eropa dengan mengatakan, "Itu bukan urusanmu. Sibuklah dengan urusanmu sendiri. Jangan sibuk dengan urusan orang lain".

Petrus selalu sibuk dengan urusan Yohanes. Yesus menegaskan kepada Petrus, "Itu bukan urusanmu. Engkau fokus pada urusanmu, yaitu ikutlah Aku." Hal ini disampaikan Yesus kepada Petrus pada saat Petrus yang ingin Tahu secara deteil tentang keberadaan Yohanes sebagai murid yang dikasihi Yesus. Petrus ingin tahu tentang segala sesuatu tentang murid yang dikasihi itu selama dia ada di bumi sampai kematiannya kelak. Yesus tegas menegur Petrus bahwa itu bukan urusanmu. Petrus harus Urus dan fokus ikut Tuhan Yesus dengan fokus pada tugas dan tanggumgjawabnya. Itulah urusan Petrus. Segala sesuatu yang berhubungan dengan Yohanes adalah urusan Yohanes bukan urusan Petrus. 

Paulus di Roma fokus pada panggilannya sebagai murid Yesus yang telah Bangkit dengan mewartakan KebangkitanNya kepada jemaat di Roma. Fokus pada panggilan inilah yang Tuhan Yesus kehendaki atas diri kita dalam menjalani panggilan kita masing-masing.


Kita sebagai orang yang dipanggil sebagai orang yang menjalani kehidupan berkeluarga, urusan primer kita adalah urusan keluarga. Ayah bekerja untuk keluarga. Ibu bekerja untuk mencintai keluarga. Anak-anak bekerja untuk masa depan keluarga. Segala yang lain adalah urusan sekunder yang mendukung kehidupan panggilan hidup berkeluarga.

Kita sebagai imam dipanggil untuk melayani Sakramen Ekaristi dan Sakramen-sakramen lain sebagai unsur primer dan hal yang lain sebagai sekunder yang semestinya juga dilakukan untuk melengkapi kehidupan panggilan sebagai seorang imam. Semua ilmu, jabatan, profesi lain adalah hal-hal sekunder yang mendukung hal yang primer yaitu imamat itu sendiri.***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah VII


Sabtu, 22 Mei 2021


Bacaan Pertama

Kis 28:16-20.30-31


"Paulus tinggal di Roma memberitakan Kerajaan Allah."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Setelah tiba di Roma,

Paulus yang dalam tahanan

diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri

bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya.


Tiga hari kemudian

Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi,

dan setelah mereka berkumpul, Paulus berkata,

"Saudara-saudara,

aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita

atau terhadap adat istiadat nenek moyang kita!

Meskipun demikian aku ditangkap di Yerusalem

dan diserahkan kepada orang-orang Roma.

Setelah aku diperiksa, mereka bermaksud melepaskan aku,

karena tidak terdapat suatu kesalahan pun padaku

yang setimpal dengan hukuman mati.


Akan tetapi orang-orang Yahudi menentangnya,

dan karena itu terpaksalah aku naik banding kepada Kaisar,

tetapi bukan dengan maksud untuk mengadukan bangsaku.

Itulah sebabnya aku meminta,

supaya boleh bertemu dan berbicara dengan kamu,

sebab justru karena pengharapan Israellah

aku diikat dengan belenggu ini."


Dua tahun penuh

Paulus tinggal di rumah yang disewanya sendiri itu;

ia menerima semua orang yang datang kepadanya.

Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa

ia memberitakan Kerajaan Allah

dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 11:4.5.7,R:7b


Refren: Orang yang tulus akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan.


*Tuhan ada di dalam bait-Nya yang kudus;

Tuhan, takhta-Nya di surga;

mata-Nya mengamat-amati,

sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.


*Tuhan menguji orang benar dan orang fasik,

dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan.

Sebab Tuhan adalah adil, dan Ia mengasihi keadilan;

orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.


Bait Pengantar Injil

Yoh 16:7.13


Aku akan mengutus Roh Kebenaran kepadamu, sabda Tuhan.

Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.


Bacaan Injil

Yoh 21:20-25


"Dialah murid, yang telah menuliskan semuanya ini,

dan kesaksiannya itu benar."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Setelah Yesus yang bangkit berkata kepada Petrus, "Ikutlah Aku,"

Petrus berpaling dan melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus

sedang mengikuti mereka,

yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama

duduk dekat Yesus;

dia inilah yang berkata,

"Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"

Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus,

"Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"

Jawab Yesus,

"Jikalau Aku menghendaki,

supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang,

itu bukan urusanmu.

Tetapi engkau, ikutlah Aku."


Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu,

bahwa murid itu tidak akan mati.

Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus,

bahwa murid itu tidak akan mati,

melainkan,

"Jikalau Aku menghendaki

supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang,

itu bukan urusanmu."


Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini,

dan yang telah menuliskannya;

dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.


Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus,

tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu,

maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat

semua kitab yang harus ditulis itu.


Demikianlah sabda Tuhan.

"Gembalakanlah domba-domba-Ku!"

 



*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Penentuan seorang pemimpin  dalam negara demokrasi melalui pemilihan langsung di Indonesia memiliki kriteria bahwa yang dipilih mau menjadi pemimpin dan Rakyat mayoritas mendukung dan memilih calonnya di ruang pemungutan suara. Seorang pemimpin terpilih dikenal oleh mayoritas pemilih tentang hal-hal positif  yang lebih dominan daripada kelemahannya dan yang dipilih pun mengenal kamampuan diri dan kelemahan dirinya. Baik pemilih maupun yang dipilih mengharapkan sang pemimpin untuk selalu mengaktifkan kelebihannya dalam memimpin agar dapat mengantar anggotanya menuju kebaikan bersama yang menjadi tujuan organisasi secara ke dalam maupun secara ke luar ke hadapan publik.

Petrus menjadi pemimpin memiliki kelebihan dan kekurangannya. Yesus Tahu siapa Petrus dan Petrus pun Tahu siapa dirinya sebagai pemimpin baik bersama Yesus Historis maupun setelah Yesus Kristus yang telah Bangkit. Bersama Yesus Historis Petrus adalah pemimpin para murid yang berjumlah 12 Rasul. Kelemahannya adalah pada saat penderitaan Yesus, Petrus menyangkal Yesus tiga kali. Petrus lebih menyelamatkan diri daripada jujur dan menjadi orang yang mati dalam situasi yang sangat mengerikan di pengadilan saat Yesus menjalani proses hukuman. 


Setelah Yesus bangkit seperti dalam Injil hari ini Petrus dipulihkan kembali nama baiknya oleh Yesus dengan bertanya tiga kali tentang kasih Petrus lebih dari para murid lain kepada Yesus dan itu dikonkretkan dengan menggembalakan domba-domba Yesus yang percaya kepadaNya, mendengarkan SabdaNya dan melakukan SabdaNya. Petrus sadar akan kelebihan dan kekurangannya sebagai orang pilihan Yesus dan menjadi pemimpin pertama dalam Gereja sebagai Paus Pertama, pemimpin pertama Gereja Katolik Dunia. 

Kepemimpinannya itu dilanjutkan oleh para Paus dan kepemimpinan para Rasul dilanjutkan oleh para uskup di Seluruh Dunia. Para uskup berkomunio dengan para imamnya mewartakan Injil kepada segala bangsa. Paus, uskup, imam, biarawan biarawati serta Keluarga-keluarga Katolik serta awam-awam beriman berkomunio dalam komunio kasih Allah Tritunggal Maha Kudus dalam menjalankan Peran sesuai hembusan Roh Kudus yang diterima pada saat Pembaptisan. Peran itu meliputi Peran sebagai imam, Nabi dan Raja/Gembala. Sebagai imam  untuk menguduskan dan dikuduskan oleh Allah Maha Kudus. Sebagai Nabi, memberi kesaksian tentang nilai kebenaran dan kemanusiaan di mata Dunia. Sebagai Raja / Gembala, mengatur diri sendiri dan Sesama serta dunia dalam bimbingan Roh Kudus yang diutus Bapa di Surga dalam nama Yesus untuk melanjutkan karya keselamatan Allah di Dunia untuk selamanya tak pernah berakhir.

1. Apakah Aku mengenal diri, sesama, Allah dan lingkungan sekitar dalam gandengan sebagai pemimpin untuk menjadi saksi iman dan kemanusiaan?

2. Bagaimana Aku memupuk  kenal diri, sesama, alam sekitar, Allah dalam konteks  sebagai pemimpin iman dan kemanusiaan?




Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah VII


Jumat, 21 Mei 2021


Bacaan Pertama

Kis 25:13-21


"Yesus telah mati,

tetapi dengan yakin Paulus mengatakan, bahwa Ia hidup."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Waktu Paulus ditahan dalam penjara di kota Kaisarea,

datanglah raja Agripa dengan Bernike ke Kaisarea

untuk mengadakan kunjungan kehormatan

kepada Gubernur Festus.

Karena mereka beberapa hari lamanya tinggal di situ,

Festus memaparkan perkara Paulus kepada raja itu, katanya,

"Di sini ada seorang tahanan

yang ditinggalkan Feliks pada waktu ia pergi.

Ketika aku berada di Yerusalem,

imam-imam kepala dan tua-tua orang Yahudi mengajukan dakwaan terhadap orang itu

dan meminta supaya ia dihukum.

Aku menjawab mereka,

bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang Roma

untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah

sebelum ia dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya

dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan itu.


Karena itu mereka turut bersama-sama dengan aku ke mari.

Pada keesokan harinya aku segera mengadakan sidang pengadilan

dan menyuruh menghadapkan orang itu.

Tetapi ketika para pendakwa berdiri di sekelilingnya,

mereka tidak mengajukan suatu tuduhan pun tentang

perbuatan jahat seperti yang telah aku duga.

Mereka hanya berselisih paham dengan dia

tentang soal-soal agama mereka,

dan tentang seorang bernama Yesus, yang sudah mati,

tetapi dengan yakin Paulus mengatakan bahwa Ia hidup.


Karena aku ragu-ragu

bagaimana harus memeriksa perkara-perkara seperti itu,

aku menanyakan apakah Paulus mau pergi ke Yerusalem,

supaya perkaranya dihakimi di situ.

Tetapi Paulus naik banding.

Ia minta, supaya ia tinggal dalam tahanan,

dan menunggu sampai perkaranya diputuskan oleh Kaisar.

Karena itu aku menyuruh menahan dia

sampai aku dapat mengirim dia kepada Kaisar."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 103:1-2.11-12.19-20b,R:19a


Refren: Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga.


*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!

Pujilah Tuhan, hai jiwaku,

janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!


*Setinggi langit dari bumi,

demikianlah besarnya kasih setia Tuhan

atas orang-orang yang takwa kepada-Nya!

sejauh timur dari barat,

demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.


*Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga

dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu.

Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya,

Agungkanlah Dia hai pahlawan-pahlawan perkasa.


Bait Pengantar Injil

Yoh 14:26


Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu;

Ia akan mengingatkan kamu

akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.


Bacaan Injil

Yoh 21:15-19


"Gembalakanlah domba-domba-Ku."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Yesus yang telah bangkit

menampakkan diri kepada murid-murid-Nya.

Sesudah mereka sarapan, Yesus berkata kepada Simon Petrus,

"Simon, anak Yohanes,

apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?"

Jawab Petrus kepada-Nya,

"Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."

Kata Yesus kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku!"

Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya,

"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"

Jawab Petrus kepada-Nya,

"Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."

Kata Yesus kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku!"

Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya,

"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"


Maka sedihlah hati Petrus

karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya,

"Apakah engkau mengasihi Aku?"

Dan ia berkata kepada-Nya,

"Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu!

Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."


Yesus berkata kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku!"

Aku berkata kepadamu:

Sesungguhnya ketika masih muda

engkau sendiri mengikat pinggangmu

dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki.

Tetapi jika engkau sudah menjadi tua,

engkau akan mengulurkan tanganmu,

dan orang lain akan mengikat engkau

dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."


Hal ini dikatakan Yesus untuk menyatakan

bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah.

Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus,

"Ikutlah Aku."


Demikianlah sabda Tuhan.

Yesus Berdoa bagi para pengikut-Nya: "Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan."



*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Satu pernyataan yang sangat menarik dan sangat familiar di telinga kita adalah "Dimana ada gula disitu ada semut." Semut pasti lari dari api atau air panas atau suasana sejenis yang mengganggu kenyamanan dan keinginannya. 


Yesus Berdoa kepada Bapa di Surga bagi pengikutNya agar orang yang percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus berada bersama Yesus dalam sukacita dan penderitaanNya, dalam sukacita pesta Perjamuan Kana dan Penderitaan SalibNya. Para pengikutNya semestinya penuh sukacita bersama Yesus dalam Suka duka menghidupi iman dan kepercayaan kepada Tuhan Yesus. Hal ini menunjukan kedewasaan seorang pengikut Yesus.  Sebaliknya seorang pengikut Yesus akan menjadi dan mengalami kekanak-kanakan jika mengikuti Yesus dengan melayani Tuhan dan sesama hanya untuk mencari rasa nyaman tetapi lari dari pengorbanan dan Penderitaan.

Kita baca dalam Kitab Suci bahwa tidak semua murid Yesus hadir bersama Yesus pada saat saat menderita dan wafat serta dimakamkan. Sebaliknya ketika Yesus melakukan Mukjizat banyak orang berbondong-bondong mencari dan mengikuti Yesus. Hal ini menunjukan bahwa tidak semua murid Yesus mau hadir bersama Yesus dalam sukacitaNya maupun di dalam penderitaanNya. 


Mentalitas yang sama juga masih tampak dalam pengikut Yesus pada zaman kita. Sebagian orang melayani di Gereja dan Lingkungan Katolik untuk mendapat keuntungan pribadi bukan untuk pelayanan tulus dan pengorbanan. Doa Yesus agar kita para pengikutNya setia tekun tabah untuk selalu berada dan hadir bersama Yesus dalam sukacita maupun dalam penderitaan di SalibNya. Kita pun mau selalu setia pada Yesus dalam keadaan suka maupun duka dalam lingkungan keluarga dan komunitas kita masing-masing. Di dalam Kegagalan maupun di dalam keberhasilan kita mau selalu berada bersama Yesus. Dalam MujizatNya maupun dalam derita salibNya kita selalu hadir bersama Yesus.***

1. Apakah Aku selalu bersama Yesus dalam sakit, gagal, penolakan, dan suka maupun duka?

2. Bagaimana Aku menemukan cara untuk selalu ada hadir bersama Yesus dalam keluarga dan lingkungan kerjaku?


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah VII


Kamis, 20 Mei 2021


PF S. Bernardinus dari Siena, Imam


Bacaan Pertama

Kis 22:30;23:6-11


"Hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Setelah Paulus ditangkap di kota Yerusalem,

kepala pasukan ingin mengetahui dengan teliti

apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus.

Karena itu ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara

dan memerintahkan supaya

imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul.

Lalu ia membawa Paulus dari markas

dan menghadapkannya kepada mereka.


Paulus tahu bahwa

sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki

dan sebagian termasuk golongan orang Farisi.

Oleh karena itu ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya,

"Hai saudara-saudaraku,

aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi;

aku dihadapkan ke Mahkamah ini,

karena aku mengharap kebangkitan orang mati."


Ketika Paulus berkata demikian,

timbullah perpecahan

antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki,

dan terbagi-bagilah orang banyak itu.


Sebab orang-orang Saduki mengatakan,

bahwa tidak ada kebangkitan, dan tidak ada malaikat atau roh,

tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya.

Maka terjadilah keributan besar.

Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan

dan membantah dengan keras, katanya,

"Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini!

Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya."

Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut,

kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus.

Karena itu ia memerintahkan pasukan supaya turun ke bawah

dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka

lalu membawanya ke markas.


Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisi Paulus

dan berkata kepadanya,

"Kuatkanlah hatimu,

sebab sebagaimana engkau dengan berani

telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem,

demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11,R:1


Refren: Jagalah aku, ya Tuhan,

sebab pada-Mu aku berlindung.


*Jagalah aku, ya Allah,

sebab pada-Mu aku berlindung.

Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku.

Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku,

Engkau sendirilah

yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.


*Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku,

pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku.

Aku senantiasa memandang kepada Tuhan;

karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.


*Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai,

dan tubuhku akan diam dengan tenteram;

sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati,

dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.


*Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;

di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah,

di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.


Bait Pengantar Injil

Yoh 17:21


Semoga mereka semua menjadi satu,

sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku

dan Aku di dalam Engkau,

supaya dunia percaya

bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.


Bacaan Injil

Yoh 17:20-26


"Supaya mereka sempurna menjadi satu."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Dalam perjamuan malam terakhir,

Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya,

"Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa,

tetapi juga untuk orang-orang,

yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;

supaya mereka semua menjadi satu,

sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku

dan Aku di dalam Engkau,

agar mereka juga di dalam Kita,

supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.


Aku telah memberikan kepada mereka

kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku,

supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:

Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku,

supaya mereka sempurna menjadi satu,

agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku,

dan bahwa Engkau mengasihi mereka,

sama seperti Engkau mengasihi Aku.


Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada,

mereka juga berada bersama-sama dengan Aku,

yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku,

agar mereka memandang kemuliaan-Ku

yang telah Engkau berikan kepada-Ku,

sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.


Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau,

tetapi Aku mengenal Engkau,

dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku;

dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka

dan Aku akan memberitahukannya,

supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka

dan Aku di dalam mereka."


Demikianlah sabda Tuhan.