*P.Benediktus Bere Mali, SVD*
Penentuan seorang pemimpin dalam negara demokrasi melalui pemilihan langsung di Indonesia memiliki kriteria bahwa yang dipilih mau menjadi pemimpin dan Rakyat mayoritas mendukung dan memilih calonnya di ruang pemungutan suara. Seorang pemimpin terpilih dikenal oleh mayoritas pemilih tentang hal-hal positif yang lebih dominan daripada kelemahannya dan yang dipilih pun mengenal kamampuan diri dan kelemahan dirinya. Baik pemilih maupun yang dipilih mengharapkan sang pemimpin untuk selalu mengaktifkan kelebihannya dalam memimpin agar dapat mengantar anggotanya menuju kebaikan bersama yang menjadi tujuan organisasi secara ke dalam maupun secara ke luar ke hadapan publik.
Petrus menjadi pemimpin memiliki kelebihan dan kekurangannya. Yesus Tahu siapa Petrus dan Petrus pun Tahu siapa dirinya sebagai pemimpin baik bersama Yesus Historis maupun setelah Yesus Kristus yang telah Bangkit. Bersama Yesus Historis Petrus adalah pemimpin para murid yang berjumlah 12 Rasul. Kelemahannya adalah pada saat penderitaan Yesus, Petrus menyangkal Yesus tiga kali. Petrus lebih menyelamatkan diri daripada jujur dan menjadi orang yang mati dalam situasi yang sangat mengerikan di pengadilan saat Yesus menjalani proses hukuman.
Setelah Yesus bangkit seperti dalam Injil hari ini Petrus dipulihkan kembali nama baiknya oleh Yesus dengan bertanya tiga kali tentang kasih Petrus lebih dari para murid lain kepada Yesus dan itu dikonkretkan dengan menggembalakan domba-domba Yesus yang percaya kepadaNya, mendengarkan SabdaNya dan melakukan SabdaNya. Petrus sadar akan kelebihan dan kekurangannya sebagai orang pilihan Yesus dan menjadi pemimpin pertama dalam Gereja sebagai Paus Pertama, pemimpin pertama Gereja Katolik Dunia.
Kepemimpinannya itu dilanjutkan oleh para Paus dan kepemimpinan para Rasul dilanjutkan oleh para uskup di Seluruh Dunia. Para uskup berkomunio dengan para imamnya mewartakan Injil kepada segala bangsa. Paus, uskup, imam, biarawan biarawati serta Keluarga-keluarga Katolik serta awam-awam beriman berkomunio dalam komunio kasih Allah Tritunggal Maha Kudus dalam menjalankan Peran sesuai hembusan Roh Kudus yang diterima pada saat Pembaptisan. Peran itu meliputi Peran sebagai imam, Nabi dan Raja/Gembala. Sebagai imam untuk menguduskan dan dikuduskan oleh Allah Maha Kudus. Sebagai Nabi, memberi kesaksian tentang nilai kebenaran dan kemanusiaan di mata Dunia. Sebagai Raja / Gembala, mengatur diri sendiri dan Sesama serta dunia dalam bimbingan Roh Kudus yang diutus Bapa di Surga dalam nama Yesus untuk melanjutkan karya keselamatan Allah di Dunia untuk selamanya tak pernah berakhir.
1. Apakah Aku mengenal diri, sesama, Allah dan lingkungan sekitar dalam gandengan sebagai pemimpin untuk menjadi saksi iman dan kemanusiaan?
2. Bagaimana Aku memupuk kenal diri, sesama, alam sekitar, Allah dalam konteks sebagai pemimpin iman dan kemanusiaan?
Liturgia Verbi (B-I)
Hari Biasa Pekan Paskah VII
Jumat, 21 Mei 2021
Bacaan Pertama
Kis 25:13-21
"Yesus telah mati,
tetapi dengan yakin Paulus mengatakan, bahwa Ia hidup."
Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Waktu Paulus ditahan dalam penjara di kota Kaisarea,
datanglah raja Agripa dengan Bernike ke Kaisarea
untuk mengadakan kunjungan kehormatan
kepada Gubernur Festus.
Karena mereka beberapa hari lamanya tinggal di situ,
Festus memaparkan perkara Paulus kepada raja itu, katanya,
"Di sini ada seorang tahanan
yang ditinggalkan Feliks pada waktu ia pergi.
Ketika aku berada di Yerusalem,
imam-imam kepala dan tua-tua orang Yahudi mengajukan dakwaan terhadap orang itu
dan meminta supaya ia dihukum.
Aku menjawab mereka,
bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang Roma
untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah
sebelum ia dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya
dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan itu.
Karena itu mereka turut bersama-sama dengan aku ke mari.
Pada keesokan harinya aku segera mengadakan sidang pengadilan
dan menyuruh menghadapkan orang itu.
Tetapi ketika para pendakwa berdiri di sekelilingnya,
mereka tidak mengajukan suatu tuduhan pun tentang
perbuatan jahat seperti yang telah aku duga.
Mereka hanya berselisih paham dengan dia
tentang soal-soal agama mereka,
dan tentang seorang bernama Yesus, yang sudah mati,
tetapi dengan yakin Paulus mengatakan bahwa Ia hidup.
Karena aku ragu-ragu
bagaimana harus memeriksa perkara-perkara seperti itu,
aku menanyakan apakah Paulus mau pergi ke Yerusalem,
supaya perkaranya dihakimi di situ.
Tetapi Paulus naik banding.
Ia minta, supaya ia tinggal dalam tahanan,
dan menunggu sampai perkaranya diputuskan oleh Kaisar.
Karena itu aku menyuruh menahan dia
sampai aku dapat mengirim dia kepada Kaisar."
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 103:1-2.11-12.19-20b,R:19a
Refren: Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga.
*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
Pujilah Tuhan, hai jiwaku,
janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
*Setinggi langit dari bumi,
demikianlah besarnya kasih setia Tuhan
atas orang-orang yang takwa kepada-Nya!
sejauh timur dari barat,
demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.
*Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga
dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu.
Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya,
Agungkanlah Dia hai pahlawan-pahlawan perkasa.
Bait Pengantar Injil
Yoh 14:26
Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu;
Ia akan mengingatkan kamu
akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Bacaan Injil
Yoh 21:15-19
"Gembalakanlah domba-domba-Ku."
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Yesus yang telah bangkit
menampakkan diri kepada murid-murid-Nya.
Sesudah mereka sarapan, Yesus berkata kepada Simon Petrus,
"Simon, anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?"
Jawab Petrus kepada-Nya,
"Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Kata Yesus kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku!"
Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya,
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"
Jawab Petrus kepada-Nya,
"Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Kata Yesus kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku!"
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya,
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"
Maka sedihlah hati Petrus
karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya,
"Apakah engkau mengasihi Aku?"
Dan ia berkata kepada-Nya,
"Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu!
Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Yesus berkata kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku!"
Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya ketika masih muda
engkau sendiri mengikat pinggangmu
dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki.
Tetapi jika engkau sudah menjadi tua,
engkau akan mengulurkan tanganmu,
dan orang lain akan mengikat engkau
dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
Hal ini dikatakan Yesus untuk menyatakan
bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah.
Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus,
"Ikutlah Aku."
Demikianlah sabda Tuhan.