*P.Benediktus Bere Mali, SVD*
Seseorang yang mengasihi sesama dengan menyerahkan nyawanya bagi sahabatnya adalah Nilai tertinggi dalam Budaya Yahudi -Romawi ( https://www.sesawi.net/lectio-divina-09-05-2021-tinggallah-dalam-kasih-ku/ ). Santo Maximilianus Kolbe mengasihi sesamanya dengan menyerahkan nyawanya bagi seorang ayah dari sebuah keluarga yang akan dijatuhi hukuman mati di Kamp Konsenteasi Nazi Jerman. Menjelang hukuman mati, ayah yang akan menjalani hukuman mati itu teriak historis ketakutan menyebut Anak -Anaknya dan isterinya. Santo Maximilianus yang juga ditahan di tempat yang sama, mendengar teriakan seorang Bapa keluarga yang akan segera menjalani hukuman mati itu, secara sukarela mengajukan diri untuk dihukum mati menggantikan Bapa keluarga itu. Inilah contoh konkret bahwa Santo Maximilianus Kolbe mengasihi sesama dengan menyerahkan nyawa bagi sahabatnya seorang suami yang memiliki anak-anak dan isterinya. Ia menyerahkan diri dan mengorbankan diri untuk kebaikan dan kehidupan orang lain.
Dalam Injil hari ini Yesus bersabda kepada kita para muridNya, "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." Yesus membangun relasi kasih Persahabatan dengan kita para muridNya. Yesus datang dari Surga ke bumi, bekerja, melayani, menderita di Salib, wafat di Salib, dimakamkan dan bangkit dari alam maut untuk menyelamatkan kita. Allah adalah Kasih dalam bacaan kedua menjadi nyata di dalam diri Tuhan Yesus. Kasih adalah perintah pertama dan utama dilaksanakan oleh Tuhan Yesus bagi kita yang percaya kepadaNya.
Perintah ini kita laksanakan karena ada reward dan punishment sekaligus. Kita taat untuk kita menerima Allah adalah Kasih yang memberi hidup dan kehidupan sejati yang tak berkesudahan. Kita melaksanakan perintah kasih karena kita takut kehilangan kehidupan selamanya. Semua itu terjadi berbasiskan kasih dan Persahabatan dengan Tuhan Yesus.
Apakah Persahabatan kita dengan Tuhan dan Sesama berdasarkan Kasih sebagai hukum dan perintah Tuhan? Bagaimana kita memiliki kasih Persahabatan Tuhan dalam hidup nyata kita? ***
Liturgia Verbi (B-I)
Hari Minggu Paskah VI
Minggu, 9 Mei 2021
Bacaan Pertama
Kis 10:25-26.34-35.44-48
"Karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga."
Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Sekali peristiwa,
ketika sampai di kota Kaisarea,
Petrus masuk ke rumah Kornelius.
Kornelius menyambutnya,
dan sambil tersungkur di depan kaki Petrus, ia menyembahnya.
Tetapi Petrus menegakkan dia serta berkata,
"Bangunlah, aku hanya manusia saja."
Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya,
"Sesungguhnya aku telah mengerti
bahwa Allah tidak membeda-bedakan orang.
Setiap orang dari bangsa mana pun
yang takut akan Allah dan mengamalkan kebenaran
berkenan kepada-Nya."
Ketika Petrus sedang berbicara,
turunlah Roh Kudus
ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.
Dan semua orang beriman dari golongan bersunat
yang waktu itu menyertai Petrus
tercengang-cengang, karena melihat
bahwa karunia Roh Kudus
dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga.
Sebab mereka mendengar
orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh
dan memuliakan Allah.
Lalu Petrus bertanya,
"Bolehkah mencegah orang-orang ini dibaptis dengan air,
sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?"
Maka Petrus menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus.
Kemudian orang-orang itu meminta kepada Petrus,
supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 98:1.2-3b.3c-4,R:2b
Refren: Tuhan telah menyatakan keadilan-Nya
di hadapan para bangsa.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan,
sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib;
keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya,
oleh lengan-Nya yang kudus.
*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan
yang datang dari pada-Nya,
Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa.
Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan
yang datang dari Allah kita.
Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi,
bergembiralah, dan bermazmurlah!
Bacaan Kedua
1Yoh 4:7-10
"Allah adalah kasih."
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes:
Saudara-saudaraku yang kekasih,
marilah kita saling mengasihi,
sebab kasih itu berasal dari Allah,
dan setiap orang yang mengasihi,
lahir dari Allah dan mengenal Allah.
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah,
sebab Allah adalah kasih.
Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita,
yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia,
supaya kita hidup oleh-Nya.
Inilah kasih itu:
Bukan kita yang telah mengasihi Allah,
tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita
dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Yoh 14:23
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku.
Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
Bacaan Injil
Yoh 15:9-17
"Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang
yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya."
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Dalam amanat perpisahan-Nya
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Seperti Bapa telah mengasihi Aku,
demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu;
tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
Jikalau kamu menuruti perintah-Ku,
kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku,
seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku
dan tinggal di dalam kasih-Nya.
Semuanya itu Kukatakan kepadamu,
supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu,
dan sukacitamu menjadi penuh.
Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi,
seperti Aku telah mengasihi kamu.
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang
yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Kamu adalah sahabat-Ku,
jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
Aku tidak menyebut kamu lagi hamba,
sebab hamba tidak tahu
apa yang diperbuat oleh tuannya.
Tetapi Aku menyebut kamu sahabat,
karena Aku telah memberitahukan kepada kamu
segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
Bukan kamu yang memilih Aku,
tetapi Akulah yang memilih kamu.
Dan Aku telah menetapkan kamu,
supaya kamu pergi dan menghasilkan buah,
dan buahmu itu tetap,
supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku,
diberikan-Nya kepadamu.
Inilah perintah-Ku kepadamu:
Kasihilah seorang akan yang lain."
Demikianlah sabda Tuhan.