*P.Benediktus Bere Mali, SVD*
"Ada gula ada semut banyak" demikian pepata lama yang senantiasa relevan bagi kita hingga hari ini. Pada suatu ketika ada pemberkatan Mol Terbesar di sebuah kota. Pemberkatan Itu secara ritus Agama Roma Katolik. Kehadiran puluhan imam lintas Kota dilaporkan Koran nasional. Banyak orang memberi tanggapan, ada yang mengatakan kalau sebanyak imam Itu menerapkan spiritualitas Kehadiran yang memerdekakan orang-orang kecil yang tidak punya penginapan dan secara gotong royong membangun rumah-ruman orang miskin pasti Yesus di Surga memberi jempol.
Kesuksesan Yesus dalam Mukjizat penyembuhan dan memberi makan kepada orang banyak mengundang lautan manusia yang datang berduyun-duyun hadir bersama Yesus. Tetapi ketika Yesus disalibkan di Golgota hanya empat orang hadir bersama Yesus. Spiritualitas Kehadiran bersama Yesus dalam kedukaan dan kematian Yesus seperti dalam Injil hari ini adalah Maria Ibu Yesus, Maria Isteri Kleopas dan Maria Magdalena serta Yohanes Murid Yang sangat dikasihi Yesus.
Pesan terakhir Yesus kepada mereka direkam oleh mereka yang hadir bersama Yesus. Yesus memberi pesan kepada Maria Ibu Yesus agar Murid Yang dikasihi Itu menjadi anaknya. Yesus bersabda kepada Ibu-Nya, "Inilah Anak-mu" dan kepada Murid yang dikasihi Itu Yesus menyerahkan Ibunya kepadanya, Yesus bersabda kepada Yohanes, "inilah Ibu-mu."
Maria adalah Ibu Gereja dan kita anggota Gereja. Ibu yang memelihara kita sepanjang zaman dalam ziarah hidup Kita menuju Surga lewat Jalan Salib dan kematian serta kebangkitanNya, sebagai satu-satunya jalan bagi kita menuju Surga. Hadir bersama Yesus dalam Suka dan Duka sebagai jaminan bagi kita menuju Surga. Waktu kita adalah waktu untuk ada dan hadirkan Spiritualitas Kehadiran bersama Yesus yang mengadakan mukjizat dan derita salib dan kematianNya di Golgota jalan menuju hadir di dalam Surga.***
"Ibu, inilah anakmu!"
Liturgia Verbi (B-I)
PW SP Maria Bunda Gereja
Senin, 24 Mei 2021
Bacaan Pertama
Kej 3:9-15.20
"Aku akan mengadakan permusuhan
antara keturunanmu dan keturunan wanita itu."
Pembacaan dari Kitab Kejadian:
Pada suatu hari, di Taman Eden,
setelah Adam makan buah pohon terlarang,
Tuhan Allah memanggil manusia itu
dan berfirman kepadanya, "Di manakah engkau?"
Ia menjawab,
"Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini,
aku menjadi takut, karena aku telanjang;
sebab itu aku bersembunyi."
Lalu Tuhan berfirman,
"Siapakah yang memberitahukan kepadamu,
bahwa engkau telanjang?
Apakah engkau makan dari buah pohon,
yang Kularang engkau makan itu?"
Manusia itu menjawab,
"Perempuan yang Kautempatkan di sisiku,
dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku,
maka kumakan."
Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu,
"Apakah yang telah kauperbuat ini?"
Jawab perempuan itu,
"Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."
Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu,
"Karena engkau berbuat demikian,
terkutuklah engkau di antara segala ternak
dan di antara segala binatang hutan!
Dengan perutmulah engkau akan menjalar
dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu!
Aku akan mengadakan permusuhan
antara engkau dan perempuan ini,
antara keturunanmu dan keturunannya.
Keturunannya akan meremukkan kepalamu,
dan engkau akan meremukkan tumitnya."
Manusia itu memberi nama Hawa kepada istrinya,
sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
Demikianlah sabda Tuhan.
ATAU BACAAN LAIN:
Kis 1:12-14
Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama.
Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Setelah Yesus diangkat ke surga,
dari bukit yang disebut Bukit Zaitun,
kembalilah para rasul dari sana ke Yerusalem
yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya.
Setelah tiba di kota,
naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang.
Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes,
Yakobus dan Andreas,
Filipus dan Tomas,
Bartolomeus dan Matius,
Yakobus bin Alfeus,
Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.
Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama,
dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus,
dan dengan saudara-saudara Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 87:1-2.3.5.6.7,
Refren: Pujilah Tuhan, hai segala bangsa!
*Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangunkan-Nya;
Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion
dari pada segala tempat kediaman Yakub.
Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
*Tetapi tentang Sion dikatakan:
"Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,"
dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya.
*Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung:
"Ini dilahirkan di sana."
Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai,
"Semua mendapatkan rumah di dalammu."
Bait Pengantar Injil
Berbahagialah engkau, Perawan Maria yang melahirkan Tuhan; dan diberkatilah engkau, Bunda Gereja, yang menyemanganti kami dengan Roh Putramu, Yesus Kristus.
Bacaan Injil
Yoh 19:25-34
"Inilah ibumu."
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Waktu Yesus bergantung di salib,
dekat salib itu berdiri ibu Yesus,
dan saudara ibu Yesus, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.
Ketika Yesus melihat ibu-Nya
dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya,
berkatalah Ia kepada ibu-Nya, "Ibu, inilah anakmu!"
Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, "Inilah ibumu!"
Dan sejak sat itu
murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya.
Sesudah itu,
karena tahu bahwa segala sesuatu telah selesai,
berkatalah Yesus,
--- supaya genapah yang ada tertulis dalam Kitab Suci ---
"Aku haus!"
Di situ ada suatu wadah penuh anggur asam.
Maka mereka mencelupkan bunga karang dalam anggur asam itu,
mencucukkannya pada sebatang hisop,
lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
Sesudah meminum anggur asam itu,
berkatalah Yesus, "Sudah selesai!"
Lalu Yesus menundukkan kepala dan menyerahkan nyawa-Nya.
Karena hari itu hari persiapan,
dan supaya pada hari Sabat
mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung
pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar --
maka datanglah para pemuka Yahudi kepada Pilatus
dan meminta kepadanya
supaya kaki orang-orang itu dipatahkan,
dan jenazah-jenazahnya diturunkan.
Lalu datanglah prajurit-prajurit
dan mematahkan kaki orang yang pertama
dan kaki orang yang lain
yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus.
Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus
dan melihat bahwa Ia telah mati,
mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
tetapi seorang dari antara prajurit itu
menikam lambung-Nya dengan tombak,
dan segera mengalir keluar darah dan air.
Demikianlah sabda Tuhan.