Bersatu untuk menyelamatkan yang lain vs Bersatu untuk Menghancurkan yang lain


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Peribahasa ini sangat familiar di telinga kita sampai saat ini. "Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh." Persatuan dalam hal positif untuk menyelamatkan yang lain bukan persatuan dalam hal negatif untuk menghancurkan yang lain. 

Persatuan Kasih untuk menyelamatkan dunia ditemukan di dalam Injil hari ini. Persatuan Kasih utuh dalam komunitas  Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus disebut persatuan kasih secara ke dalam komunitas Allah Tritunggal Maha Kudus. Persatuan Kasih Tritunggal bukan hanya untuk menyelamatkan komunitas internal tetapi secara keluar, eksternal persatuan Kasih Allah Tritunggal itu untuk menyelamatkan yang lain. Allah Bapa menyelamatkan Dunia. Untuk melakukan penyelamatan Dunia maka Bapa di Surga mengutus Yesus Putera Tunggal ke Dunia untuk menyelamatkan Dunia lewat karya dan tanda/mukjizat serta SabdaNya yang penuh daya. Puncak karya Agung penyelamatan Dunia terlaksana di dalam PenderitaanNya di Salib, wafat di Salib, dimakamkan dan pada hari ketiga Yesus dibangkitkan sebagai puncak kemenangan Yesus atas maut dan dosa-dosa umat manusia. 

Setelah Yesus Bangkit, terjadi penampakan yang berulang-ulang kepada para muridNya selama 40 hari untuk meneguhkan iman para murid-Nya agar kokoh kepercayaan mereka kepada Yesus baik secara ke dalam komunitas internal maupun secara keluar kepada Dunia lewat pewartaan Injil dan kesaksian hidup mereka agar banyak orang tertarik untuk menjadi murid Kristus.  

Pada hari ke empat puluh sesudah kebangkitan, Yesus baik ke Surga ke dalam Rumah BapaNya yang telah mengutusNya ke dunia. Di Rumah Bapa Yesus menyediakan tempat bagi Umat manusia yang percaya kepadaNya. Allah Roh Kudus diutus Bapa di Surga ke Dunia setelah Yesus naik ke Surga untuk mewartakan kebenaran Allah Bapa dan Yesus Kristus kepada Dunia. Roh Kudus itu menyertai dan membimbing para muridNya mewartakan warta kebenaran Bapa dan Putera. Roh Kudus itu diterima saat Pembaptisan. Pembaptisan berarti membuka pintu hati bagi Kedatangan Roh Kudus berdiam atau berkemah di dalam Tubuh fisik sebagai Bait Allah Roh Kudus. Roh Kudus selalu menyertai kita para murid-Nya sampai selamanya.

Persatuan Kasih Sempurna Allah Tritunggal Maha Kudus secara internal komunitas Allah Tritunggal Maha Kudus maupun secara eksternal komunitas kepada komunitas iman dan komunitas kemanusiaan, menjadi model bagi komunitas kita masing-masing dengan anggota yang beraneka latar belakang. Persatuan Kasih anggota komunitas untuk menyelamatkan bukan Menghancurkan yang lain. Mayoritas Anggota Komunitas yang bersatu dalam Kasih untuk menyelamatkan sesama adalah tanda bahwa komunitas Allah Tritunggal Maha Kudus ada dan hadir dalam komunitas. Sebaliknya anggota yang ada dan hadir untuk Menghancurkan sesama seperti Yudas Iskariot harus diganti. 

Bacaan pertama berbicara tentang Matias terpilih lewat prosedur doa dan undi. Matias dipilih menggantikan Yudas Iskariot yang Menghancurkan Sang Guru Tuhan Yesus. Dengan demikian kuantitatif  12 murid kembali terpenuhi. Tuhan mengenal hati dan budi setiap muridNya. Tuhan mengenal hati Matias dan pilihan undi jatuh pada Matias. Tuhan mengenal isi hati Matias. 

Kelompok 12 murid ini bersatu dalam Kasih untuk mewartakan Kristus yang bangkit dan memberikan kesaksian hidup tentang persatuan Kasih Sempurna Allah Tritunggal Maha Kudus bagi dunia agar semakin banyak orang yang tertarik mau dibaptis.

 Allah Tritunggal Maha Kudus adalah Kasih. Hal ini ditekankan di dalam Bacaan kedua hari ini. Allah adalah Kasih. Semua murid Tuhan yang tinggal di dalam Kasih menunjukan bahwa Allah ada dan tinggal di dalam dirinya sebagai Bait Roh Kudus.

 Kehadiran manusia yang mencintai sesamanya adalah buah dari Allah adalah Kasih yang berdiam di dalam dirinya. Kasih yang kita hadirkan kepada sesama itu tanda kita hadirkan Wajah kasih Allah kepada mata Dunia agar mereka tertarik dan percaya kepada Allah adalah Kasih dan dibaptis untuk diselamatkan.

Kita bersatu dalam Kasih untuk keselamatan sesama dan dunia. Inilah cara kita hadirkan Wajah kasih Allah kepada mata Dunia agar wajah Kebencian manusia duniawi diperbaharui menjadi Wajah kasih yang mencintai semua orang dan Dunia. Komunikasi kasih dapat dihadirkan dalam Tubuh kita berupa bahasa verbal maupun bahasa non verbal kasih untuk kebaikan bersama bukan untuk keburukan bagi sesama.

1. Apakah wajah kasih yang Anda hadirkan kepada Dunia di tengah Kebencian Dunia dewasa ini?

2. Bagaimana Anda menghadirkan Wajah Kasih Allah yang menyelamatkan sesama?


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Minggu Paskah VII


Minggu, 16 Mei 2021


Hari Minggu Komunikasi Sedunia


Bacaan Pertama

Kis 1:15-17.20a.20c-26


"Harus ditambahkan kepada kami satu orang

untuk menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Pada waktu itu

berdirilah Petrus di tengah saudara-saudara

yang sedang berkumpul itu,

kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya.

Ia berkata, "Hai saudara-saudara,

haruslah genap nas Kitab Suci,

yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud

tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.

Dahulu ia termasuk bilangan kami,

dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini.

Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur:

Biarlah jabatannya diambil orang lain.

Jadi harus ditambahkan kepada kami satu orang

yang dipilih dari mereka

yang senantiasa datang berkumpul dengan kami

selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami,

yaitu mulai dari baptisan Yohanes

sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami.

Bersama kami ia harus menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus."


Lalu mereka mengusulkan dua orang:

Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias.

Mereka semua lalu berdoa,

"Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang!

Tunjukkanlah kiranya

siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,

untuk menerima jabatan pelayanan,

yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas

yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."

Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu,

dan yang kena undi adalah Matias.

Dengan demikian

Matias ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab,R:19a


Refren: Tuhan telah menegakkan takhta-Nya di surga.


*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!

Pujilah Tuhan, hai jiwaku,

janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!


*Setinggi langit dari bumi,

demikianlah besarnya kasih setia Tuhan

atas orang-orang yang takwa kepada-Nya!

sejauh timur dari barat,

demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.


*Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga

dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu.

Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya,

Agungkanlah Dia hai pahlawan-pahlawan perkasa.


Bacaan Kedua

1Yoh 4:11-16


"Barangsiapa tetap berada di dalam kasih,

ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia."


Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes:


Saudara-saudaraku yang kekasih,

Allah begitu mengasihi kita!

Maka haruslah kita juga saling mengasihi.

Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah.

Tetapi jika kita saling mengasihi,

Allah tetap di dalam kita,

dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.


Beginilah kita ketahui

bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita,

yakni bahwa Ia telah mengaruniakan kita

mendapat bagian dalam Roh-Nya.

Kami telah melihat dan bersaksi

bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah,

Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

Kita telah mengenal dan telah percaya

akan kasih Allah kepada kita.

Allah adalah kasih,

dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih,

ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.


Demikianlah sabda Tuhan.


Bait Pengantar Injil

Yoh 14:18


Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu.

Aku pergi dan akan datang datang kembali kepadamu,

dan hatimu akan bersukacita.


Bacaan Injil

Yoh 17:11b-19


"Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Dalam perjamuan malam terakhir

Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya,

"Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu,

yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku,

supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.

Selama Aku bersama mereka,

Aku memelihara mereka dalam nama-Mu,

yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku.

Aku telah menjaga mereka,

dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa

selain dia yang telah ditentukan untuk binasa,

supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.


Tetapi sekarang Aku datang kepada-Mu.

Aku mengatakan semuanya ini

sementara Aku masih ada di dalam dunia,

supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka.

Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka,

dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia,

sama seperti Aku bukan dari dunia.

Aku tidak meminta supaya Engkau mengambil mereka dari dunia,

tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.

Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.


Kuduskanlah mereka dalam kebenaran;

firman-Mu adalah kebenaran.

Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia,

demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia.

Dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka,

supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran."


Demikianlah sabda Tuhan.