Berterus Terang Dalam Budaya Timur


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

 

Seorang Mahasiswa Magister (S2) di sebuah universitas terkenal di Asia membagi pengalamannya dalam sebuah media sosial. Sang Mahasiswa berasal dari Asia sangat kritis terhadap setiap profesor di dalam ruang kelas. Para professor berasal dari Asia hidup dalam Budaya Timur yang berbudaya sulit berbicara secara terus terang tentang hal-hal yang kurang tepat dari senior atau lebih tua dalam hidup bersama. Selain budayanya sang profesor itu berkarakter lebih  mengutamakan diri sebagai orang hebat yang tidak gampang menerima kritikan kritis dari orang lain terutama dari Mahasiswa yang dididiknya. Tidak jarang sejumlah Mahasiswa memanfaatkan budaya dan karakter dosen itu untuk mendapat kemudahan di dalam menyelesaikan studinya. 

Pengalaman membuktikan bahwa sejumlah Mahasiswa berhasil dalam studinya dengan menggunakan pendekatan itu. Tetapi Mahasiswa yang mengajukan kritikan kritis terhadap profesor  lebih banyak mendapat halangan  dari profesor yang sulit menerima kritikan kritis secara terbuka. Soal like dan dislike sangat mendominasi dalam relasi antara profesor dengan Mahasiswa. 

Bacaan Injil hari ini menampilkan Yesus yang berterus Terang berbicara kepada para muridNya bahwa untuk mendapat Damai Sejahtera dalam Nama Yesus, para murid tetap setia pada Yesus Sang Guru dalam suka maupun tidak suka, dalam kegembiraan maupun dalam penderitaan. Yesus terus terang kepada para murid bahwa ketika akan tiba saat penderitaan dan penganiayaan, para murid akan dicerai-beraikan dan Yesus tinggal sendirian tetapi Allah Bapa selalu bersama menyertaiNya. Ini artinya para murid hadir bersama Yesus ketika berada di dalam suasana kegembiraan dan keberhasilan tetapi ketika penderitaan dan kegagalan mereka meninggalkan Yesus tinggal seorang diri sendiri. 

Secara psikologis manusia ingin hidup bahagia bukan untuk hidup menderita.  Ketika berada dalam penderitaan orang berupaya meninggalkan penderitaan menuju kebahagiaan. Dengan kata lain orang cenderung menerima sukacita dan pada saat yang sama orang menolak derita dan gagal dalam hidup. 

Persoalan psikologis meningkat dalam diri manusia ketika orang tetap menolak derita dan gagal yang harus diterima dan dialami di dalam kehidupan bersama. Ini pun salah satu contoh berbicara terus terang yang menyembuhkan. 

Dalam bacaan pertama Paulus berbicara terus terang kepada Umat di Korintus tentang Baptisan. Baptisan Yohanes adalah baptisan untuk pertobatan. Tetapi para murid di Korintus dibaptis dalam Nama Bapa, Putera dan Roh Kudus, dan pada saat itulah mereka yang percaya pada Kristus Yesus dan kemudian dibaptis, menerima Roh Kudus. 

Setelah orang Korintus dibaptis Paulus tinggal bersama mereka selama 3 bulan, dan mewartakan Kerajaan Allah untuk memperkokoh iman mereka kepada Yesus Kristus yang telah Bangkit sebagai Kerajaan Allah yang hadir dalam diriNya. 

Yesus dan Paulus berbicara terus terang tentang Kerajaan Allah yang membuka pintu bagi semua untuk keselamatan. Kriteria untuk diselamatkan meminta orang  semestinya percaya kepada Yesus dan dibaptis dan bertindak sesuai kehendak Yesus sendiri dalam situasi suka maupun duka, dalam gagal dan berhasil, dalam kebahagiaan maupun dalam penganiayaan.

Ketika seorang Anak yang gagal dalam bekerja lalu kembali ke Rumah Orang Tuanya, ada begitu banyak persoalan psikologis yang sedang dialaminya di sepanjang jalan menuju kembali ke Rumah Bapa dan mama. Ternyata tiba di Rumah kedua orang tuanya menerimanya dengan penuh ketulusan. Tetapi saudara dan saudarinya ada yang menolaknya karena kegagalannya itu semata tanpa peduli akan aneka persoalan pergulatan psikologis yang ada di dalam diri saudaranya yang gagal. Hanya hati seorang Ibu dan ayah yang merasakan persoalan psikologis anaknya dan menyembuhkannya dengan menerimanya. Orang tua selalu bersama Anaknya di dalam keberhasilannya maupun di dalam kegagalannya, dalam kebahagiaannya maupun di dalam penderitaannya.

1.Apakah Anda menerima saudaramu yang gagal, menderita di dalam rumah hatimu, di dalam keluarga, di dalam komunitasmu?

2. Bagaimana Anda menerima saudaramu yang gagal dan derita dalam hidupnya?




Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah VII


Senin, 17 Mei 2021


Bacaan Pertama

Kis 19:1-8


"Sudahkah kamu menerima Roh Kudus,

ketika kamu menjadi percaya?"


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Ketika Apolos masih berada di kota Korintus,

Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman Asia,

dan tiba di Efesus.

Di situ didapatinya beberapa orang murid.

Katanya kepada mereka, "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus,

ketika kamu menjadi percaya?"

Akan tetapi mereka menjawab dia,

"Belum, bahkan kami belum pernah mendengar,

bahwa ada Roh Kudus."

Lalu kata Paulus kepada mereka,

"Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?"

Jawab mereka, "Dengan baptisan Yohanes."

Kata Paulus, "Baptisan Yohanes adalah baptisan tobat,

dan Yohanes sendiri berkata kepada orang banyak,

bahwa mereka harus percaya kepada Dia

yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus."


Ketika mereka mendengar hal itu,

mereka memberi diri dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.

Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka,

turunlah Roh Kudus ke atas mereka,

dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.

Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang.


Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ

dan mengajar dengan berani.

Lewat pemberitaannya

ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 68:2-3.4-5ac.6-7ab,R:33a


Refren: Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah.


*Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya,

orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya.

Seperti asap hilang tertiup,

seperti lilin meleleh di depan api,

demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Allah.


*Tetapi orang-orang benar bersukacita,

mereka beria-ria di hadapan Allah,

bergembira dan bersukacita.

Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah nama-Nya!

Nama-Nya ialah Tuhan!


*Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda,

itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;

Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara,

Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.


Bait Pengantar Injil

Kol 3:1


Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus,

carilah perkara yang di atas,

di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.


Bacaan Injil

Yoh 16:29-33


"Kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Dalam amanat perpisahan-Nya

Yesus berkata bahwa akan tiba saat-Nya

bahwa Ia tidak lagi berbicara dengan memakai kiasan.

Maka para murid berkata kepada Yesus,

"Lihat sekarang Engkau berkata-kata terus terang

dan Engkau tidak memakai kiasan.

Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu

dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu.

Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah."


Jawab Yesus kepada mereka, "Percayakah kamu sekarang?

Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang,

bahwa kamu dicerai-beraikan, masing-masing ke tempatnya sendiri

dan kamu meninggalkan Aku seorang diri.

Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku.

Semuanya itu Kukatakan kepadamu,

supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku.

Dalam dunia kamu menderita penganiayaan,

tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."


Demikianlah sabda Tuhan.