TRENT UTAMAKAN BINATANG DARIPADA MANUSIA
Homili
Senin 4 Februari 2013
Ibr.
11:32-40; Mrk 5 : 1 – 20
Dari
Surabaya Untuk Dunia
P. Benediktus Bere Mali, SVD
Mengapa memerdekakan
seorang yang dijajah oleh legion membawa efek lanjut mengorbankan banyak babi?
Mengapa Tuhan tidak menyelamatkan baik manusia maupun babi dengan kuasaNya? Atau mengapa Yesus memerdekakan orang yang
kerasukan legion sementara itu membiarkan legion marasuki babi-babi sampai
semua babi mati lemas? Apa ada maksudnya?
Sebuah trend
Eropa yang mulai memasuki Asia termasuk Indonesia adalah orang tua lebih
telaten, tekun, sabar memelihara, memperhatiakan, bintang peliharaannya daripada memperhatikan, memelihara, mencintai anak-anak di dalam komunitas keluarga.
Misalnya orang tua jaman ini memiliki anak cukup satu atau dua saja itupun
penjaga dan pemeliharanya bukan orang tua tetapi pembantu rumah tangga. Bahkan
ada orang tua yang menikah tetapi tidak mau memiliki anak karena katanya
merepotkan. Sementara itu orang tua
lebih tekun dan sabar memelihara binatang seperti anjing atau burung di rumah
secara tekun dan teratur memberi perhatian, memberi makan, memandikan, merawat
dan memberikan kesehatan yang baik bahkan memiliki dokternya sendiri. Dengan
kata lain orang tua lebih mengutamakan binatang daripada manusia.
Tetapi Yesus
hari ini dalam Injil membalikan prinsip di atas dengan “mengutamakan manusia
daripada binatang”. Ketika kekuatan jahat menjajah dan membelengu manusia serta
merasuki manusia, Yesus mengusirnya. Tetapi
legion itu tidak serta merta keluar dari orang yang kerasukan legion itu.
Legion masih sempat berdialog dengan
Yesus untuk dipindahkan ke tempat yang dikehendakinya, ke dalam babi-babi yang
sedang dijaga oleh penjaga. Yesus sebagai Allah mengambil keputusan sesegera memindahkan
setan-setan dari yang dirasuki ke dalam tubuh babi yang banyak jumlahnya.
Ketika legion itu berpindah ke dalam babi-babi itu, bukan membawa kehidupan
tetapi semua babi yang dimasuki legion itu semuanya mati. Artinya legion
mempunya karakter menghancurkan bahkan mematikan hidup sebaliknya Yesus membawa
kehidupan pertama dan terutama keselamatan manusia. Dengan kata lain, Yesus
mengutamakan manusia di dalam karyaNya dari pada binatang. Yesus lebih mencintai manusia di daripada
binatang.
Pergeseran
sistem pikir karya pelayanan
mengutamakan manusia daripada bintang ini menyapa kita agar kita tidak
memberikan perhatian lebih kepada binatang misalnya anjing piaraan atau burung
piaraan di dalam lingkungan tempat tinggal kita masing-masing, dengan
mengabaikan perhatian dan cinta kita kepada sesama di dalam komunitas kita yang
lebih membutuhkan karya pelayanan, perhatian dan cinta kita. Kita masing-masing memiliki agenda pelayanan
kita yang searah agenda Yesus yang mengutamakan “cinta manusia dan cinta Tuhan”
sebagai hukum pertama dan utama, yang menjiwai seluruh pelayanan kita dimana
dan kapan saja kita berada.