PETRUS & PAULUS:
BERBEDA TETAPI SALING MELENGKAPI
*P.Benediktus Bere Mali, SVD*
Setiap
manusia itu unik. Sekalipun manusia itu kembar tetapi tetap berberda satu
terhadap yang lain. Perbedaan itu bukan saling menyingkirkan tetapi saling
melengkapi menuju kesempurnaan. Itu berarti perbedaan dilihat sebagai berkat
atau rahmat atau kekayaan bukan sebagai kutukan atau konflik yang saling
meniadakan satu terhadap yang lain.
St.
Petrus dan St. Paulus adalah dua sosok yang unik. Perbedaan keduanya sebetulnya
terletak di dalam perannya, dimana Petrus fokus pada soal institusi Gereja
sedangkan Paulus fokus pada pelayanan di lapangan. Dengan kata lain Petrus
adalah tokoh iman yang berada di balik meja sedangkan Paulus adalah tokoh yang
terjun di medan misi di lapangan yang nyata.
Perbedaan
peran itu saling melengkapi. Apa yang disusun team Petrus di balik meja untuk
misi dengan ide-ide yang segar dapat diterjemahkan oleh team Paulus di dalam
pelayanan konkret di lapangan. Senjang antara apa yang dibalik meja dengan apa
yang di lapangan menjadi input bagi team Petrus dan team Paulus untuk
dievaluasi dan membangun sebuah perubahan misi yang kontekstual menjawabi
kebutuhan umat di lapangan, dalam meningkatkan kualitas iman umat pada umumnya.
Kita
dalam hidup karya pelayanan, terdiri dari kelompok yang berada pada posisi
struktur Gereja, Biara, dan ada yang berada pada posisi pelaksana atau pelayan
di lapangan. Keduanya seperti dua sisi mata uang yang merupakan satu kesatuan
dalam memberikan pelayanan kepada umat secara lebih sempurna. Hal ini dimiliki
dalam diri St. Arnoldus Janssen dengan St. Josef Freinademetz. St. Arnoldus ada
di kantor atau di balik meja dalam SVD sedangkan St. Josef Freinademetz adalah
sosok misionaris di lapangan. Keduanya boleh disebut sebagai penerus gaya
Petrus dan Paulus dalam menyebarkan Kerajaan Allah ***