Tuhan Mengundang Semua Memasuki PerjamuanNya

HMB XXVIII A
Yes 25 : 6 - 10a
Flp 4 : 12 – 14. 19 – 20
Mat 22:1– 14


Pengantar


Beberapa kali komunitas kita menerima undangan resepsi pernikahan. Meskipun kita di dalam komunitas ini banyak orang, mereka yang mengirim undangan itu menulis di salah satu pojok undangan dengan tulisan demikian : “Undangan berlaku hanya untuk satu orang. Tamu undangan harus membawa undangan saat menghadiri resepsi pernikahan”. Tentu saja orang yang mengundang membatasi orang yang diundang karena memiliki alasan yang masuk akal yaitu materi, tenaga pelayan tamu dan waktu yang terbatas.


Biblis


Sama saudara yang terkasih. Hari ini kita mendapat undangan yang tidak ada tulisan seperti undangan resepsi pernikahan yang biasa kita terima. Undangan perjamuan nikah yang kita terima hari ini bertolakbelakang dengan undangan di atas. Undangan perjamuan nikah yang kita terima hari ini berlaku untuk umum. Undangan ini terbuka bagi semua orang yang dicirikan aneka wajah, aneka budaya, suku dan agama. Undangan ini dari Tuhan sendiri. Tuhan mengundang semua untuk masuk ke dalam perjamuanNya. Tuhan yang kita kenal dalam Perayaan Ekaristi adalah Tuhan yang tidak tertutup tetapi terbuka bagi semua orang. Tuhan yang kita imani adalah Tuhan yang menyatukan perbedaan dijiwai oleh RohNya yang menyatuakan dan mendamaikan semua orang.

Undangan seperti ini sungguh istinewa. Pembawa atau penyebar undangan itu adalah para utusan Tuhan yang menyebarkan undangan itu kepada semua orang. Penyebar undangan itu adalah para Nabi dan para rasul. Keunikan sebuah undangan adalah tidak memaksa orang yang menerima undangan untuk hadir dalam perjamuanNya yang membahagiakan.

Penerima undangan adalah bangsa Israel sebagai bangsa terpilih Allah. Mereka ini menolak undangan dengan alasan sibuk urus harta kekayaan duniawi sehingga mereka tidak mempunyai waktu untuk membuat agenda untuk menghadiri perjamuan Nikah Tuhan. Mereka bukan hanya menolak dengan kata dan cara mereka tidak datang ke perjamuan Tuhan. Mereka membunuh para nabi yang membawa undangan Perjamuan Tuhan kepada mereka.

Tuhan mendengar pembunuhan terhadap para nabi yang membawa undangan kepada bangsa Israel itu. Tuhan memberi kutukan kepada bangsa Israel yaitu menghacurkan Israel menjadi reruntuhan. Hukuman itu datang terjadi karena penolakan bangsa Israel terhadap undangan kerajaan Allah dan terutama karena mereka membunuh para nabi yang membawa undangan kepada mereka.

Tuhan tidak berhenti dan tidak bosan-bosan menyebarkan undangan kepada semua manusia. Bangsa terpilih Tuhan, Israel setelah menolak undanganNya kini Tuhan menyebarkan undangan kepada bangsa-bangsa lain. Para nabi dan para rasul menjadi pembawa dan penyebar undangan Tuhan. Bangsa-bangsa lain yang diundang ini menerima undangan dan datang ke perjamuan Tuhan. Ada dua kelompok yang datang masuk dalam perjamuan Tuhan. Kelompok pertama adalah mereka yang berpakaian pesta. Kelompok yang kedua tidak berpakaian pesta. Pakaian pesta adalah hidup bermoral orang beriman. Yang tidak berpakain pesta itu tidak layak mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan. Dia yang tidak berpakaian pesta itu dihukum oleh Tuhan. Yang berpakaian pesta adalah orang yang layak bagi perjamuan Tuhan. Mengapa? Berpakaian pesta perjamuan Tuhan berarti mengenakan pakaian kehendak Allah. Orang yang berpakaian pesta demikian itu adalah mereka yang layak memasuki Perjamaun Tuhan yang memberi kebahagiaan yang tidak pernah berakhir.

Semua orang diundang baik yang tahu tentang undangan itu atau belum tahu baik atau setengahsetengah tahu tentang keunikan undangan itu. Pembawa undangan atau penyebar undangan Tuhan atau penyebar warta khabar gembira undangan Tuhan tidak cukup menyerahkan undangan itu tetapi dengan pengajaran dan pendidikan yang melewati sebuah proses pengenalan undangan itu agar sampai pada mengenakan pakaian pesta perjamuan Tuhan. Paulus sebagai misionaris melaksanakan tugasnya meyebarkan undangan perjamuan Tuhan kepada umat di Filipi. Kegembiraan dan harapan muncul dari umat di Filipi ini bahwa mereka memberi respons yang sangat positif yaitu mereka memberi sumbangan materi, perhatian, cinta dan doa bagi Paulus dalam melaksanakan tugasnya sebagai misionaris. Umat Filipi yang dilayani Paulus sampai menjadi umat yang menjadi misionaris dengan cara mereka yaitu mendukung dengan doa, materi, perhatian dan cinta kepada Paulus sebagai misonaris. Dukungan umat Filipi ini menunjukkan adanya tanda-tanda umat Filipi mulai mengenakan pakaian pesta perjamuan Tuhan. Misi Paulus berhasil di Filipi. Meskipun umat Filipi begitu dekat dekat dengan Paulus, Paulus tidak merasa melekat pada orang-orang dan materi serta perhatian umat Filipi. Kelekatan seorang misionaris pada hal-hal duniawi adalah batu sandungan bagi banyak orang untuk datang ke perjamuan Tuhan. Paulus tidak mau menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk semakin dekat dengan Tuhan. Paulus tetap fokus pada penyebaran undangan Tuhan kepada semua orang, orang lain juga masuk dalam perjamuan Tuhan dengan pakaian pesta.


Kita

Misi Ke dalam


Kita melihat bacaan suci hari ini dengan pola kita sebagai orang beriman. Kita yakin dan berharap bahwa kita semua mau menerima undangan Tuhan dan mau memenuhi undangan Tuhan dengan berpakaian pesta. Pakaian pesta kita barangkali masih ternoda oleh dosa-dosa kita, kelekatan kita pada materi, tempat tertentu, manusia tertentu maka pada saat ini kita disadarkan kembali agar kita mau mencuci bersih pakaian pesta nikah yang kita kenakan dalam Perjamuan Tuhan sehingga pakaian pesta perjamuan Tuhan itu tetap terjaga dan tetap layak dikenakan dalam memasuki Perjamuan Tuhan. Berpakaian pesta berarti selalu setia dan komit pada Sabda Allah dalam segala tempat dan waktu. Hal ini terwujud dalam hidup kita jika kita mau berkorban seperti Paulus meninggalkan hal duniawi, tidak melekat pada orang, materi, tempat tetapi tetap fokus pada Sabda Allah.


Misi Ke luar


Kita tidak merasa puas karena kita telah berpakaian pesta dalam perjamuan Tuhan. Kita akan lebih layak di hadapan Tuhan yang mengundang kita ke perjamuanNya kalau kita memiliki kepedulian yang tinggi pada sesama yang memiliki kerinduan untuk masuk dalam undangan Perjamuan Tuhan, yang masih kabur di mata mereka. Kita adalah misionaris seperti Paulus dengan menggunakan segala sarana yang ada untuk menyebarkan dan memperkenalkan Undangan Tuhan kepada semua orang agar mereka dapat memasuki Perjamuan Pesta Tuhan, dengan pakaian pesta yang layak. Kita menyebarkan undangan Tuhan ke perjamuanNya dengan pakaian pesta yang kita kenakan sebagai saksi kita kepada mereka yang kita undang. Lewat teladan baik yang kita berikan, mereka yang kita layani tentu lebih merasa tersentu untuk mengambil bagian dalam perjamuan Tuhan.


Penutup


Mari kita selalau berpakaian pesta dalam hidup kita karena kehidupan ini adalah perayaan Perjamuan Tuhan. Pakaian pesta yang senantiasa kita kenakan itu mempunyai tanggungjawab sosial agar orang lain, sesama kita juga boleh mengenakan pakaian pesta perjamuan Tuhan dan layak masuk Perjamuan Tuhan. Kita adalah perpanjangan tangan Tuhan dalam membagi undangan Tuhan bagi semua orang untuk memasuki Pesta Perjamuan Tuhan. Untuk itu kita mau berkorban demi Tuhan dan keselamatan orang banyak. ***