MENGALAMI TITIK PUNCAK IMAN KATOLIK

Seorang imam merayakan ekaristi karena menerima tahbisan dari uskup yang melegitimasi pelayanan sakramen-sakramen. Seorang Camat- bupati, gubernur dan presiden melaksanakan tugasnya secara legal dan diterima kalau sudah disahkan atau dilantik. Demikian juga iman kita akan kita wartakan kalau mendapat legitimasi dari Tuhan sendiri. Iman kita menerima legitimasi di hari PASKAH, kebangkitan Tuhan Yesus. Seluruh perjalanan iman kita mengalami jatuh bangun dan mengalami titik puncaknya. Bagaimana perjalanan iman kita sebagai orang Katolik?



Iman katolik mengalami titik puncak pada perayaan Paskah, Kristus Bangkit Alleluya. Perjalanan iman kita mulai dari PL sampai PB mengalami kepenuhan dalam Kebangkitan Tuhan Yesus. Kristus tidak dibangkitkan maka iman kita sia-sia. Kristus Bangkit dari maut maka iman kita kepadaNya tidak sia-sia. Paskah melegitimasi perjalanan iman kita kepadaNya. Kita merasa yakin secara pasti mewartakan Tuhan Yesus yang kita imani.


Tiba di puncak atau pengalami pengalaman puncak adalah sesuatu yang mengenakkan. Titik puncak yang diraih membuat manusia merasa puas lega. Tetapi pada masa manusia mengalami titik puncak dalam perjalanan iman kita maka bisa membuat orang merasa puas dan mandek bermalas-malasan, tidak mau maju dan tidak mau berjuang terus. Paskah ini membuat kita mencapai dan mengalami titik puncak dalam perjalanan iman kita, sekaligus inilah saat untuk membangun sebuah titik perjuangan yang baru untuk beralih dan berubah menjadi insan beragama yang berkualitas imannya. Apa yang perlu diubah agar kita menjadi pribadi yang semakin baik dan bermutu? Jujurlah pada diri sendiri. Lihat kekurangan di masa lalu. Berjuang di siki dan kini dan seterusnya untuk menjadi pribadi berkualitas dalam beriman sebagai orang Katolik.


Untuk menjadi pribadi yang berubah kita perlu belajar dari para murid? Mereka setelah menerima legitimasi atas iman mereka kepada Kristus karena Kristus bangkit dari alam maut. Legitimasi lewat penampakan Tuhan berulang-ulang membuat mereka menerima kekuatan Roh Kudus untuk memberi kesaksian tentang Kasih Tuhan Yesus secara militan yang berkemanusiaan, bertuhanan, berkeadilan, berpersatuan dan berkerakyatan. Kita juga mau seperti mereka. Di situ kita mengalami kebangkitan Tuhan. Kita saling membangkitkan. Kita dijauhkan untuk saling menyalibkan satu sama yang lain.





Paroki Alleluya
Tanah Grogot - Kalimantan Timur
Minggu Paskah - 12 April 2009