*P.Benediktus Bere Mali, SVD*
Pandemi Covid 19 membuat individualisme kembali bertumbuh subur. Saat orang tidak terpapar covid semua orang sekitar masih dapat mendekati satu sama lain dengan protokol kesehatan yang ketat. Sebaliknya saat orang terpapar covid 19 hanya dokter dan perawat saja yang dekat dengan yang terpapar dengan resiko yang sangat tinggi. Saat isolasi mandiri pun semua hal harus dilakukan sendiri oleh orang yang terpapar mulai dari makan minum cuci dan semua orang menjauh termasuk orang tua, sahabat dan saudara dan Saudari sendiri. Pandemi Covid 19 mengkondisikan setiap orang untuk menyelamatkan diri sendiri dan menolak semua orang yang datang Hendak bertemu face to face, one on one.
Yesus tidak mau bertemu dengan saudara dan saudariNya yang datang pada saat Yesus sedang berbicara dengan orang banyak. Konteks saat itu bukan karena pandemi Covid 19. Tetapi karena waktunya tidak tepat, Yesus sedang acara resmi, sedang bicara dengan orang banyak. Setuju sekali psikologi Yesus tidak siap menerima keluarganya. Apalagi tidak ada berita sebelumnya dari keluarga untuk bertemu Yesus. Anehnya seorang yang beritahu pada Yesus ini adalah seorang peserta Pertemuan dengan Yesus menurut pengamatan Saya dalam teks Injil hari ini. Rasa-rasanya Yesus merasa tersentak dengan berita itu. Barangkali keluarga datang jauh-jauh puluhan kilometer untuk bertemu Yesus tentu merupakan satu situasi yang membuat Yesus dapat menyambut keluarga dengan lebih sopan dan hormat. Saya kira keluarga juga tahu dan sedang tunggu di luar menunggu usai saat Yesus selesai bicara dengan orang banyak. Di antara sekian banyak situasi dan keadaan psikologis Yesus, keluarga, dan peserta Pertemuan dan orang yang menginformasikan kepada Yesus tentang keluarga Yesus ada di luar gedung pertemuan, Yesus kreatif memperdalam ajaranNya kepada hadirin yang sedang fokus mendengarkan Yesus. Ketika salah seorang minta ijin bicara tentang keluarga Yesus ada di depan pintu gerbang Pertemuan, Yesus memberi jawaban kepadanya secara terbuka pula sambil menunjuk semua hadirin pertemuan dan bersabda: "Ini ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku."
Perkataan Yesus ini sangat komprehensif tentang siapa saudara dan Saudari dan Ibu Bapa dan orang tua kita. Bagi Dunia universal saudara adalah semua orang yang sama sama memiliki kemanusiaan. Dalam iman saudara adalah semua orang adalah citra Allah. Dua prinsip dasar ini sebagai bahasa tentang saudara yang menyatukan semua orang di hadapan Allah dan manusia. Tanpa dua prinsip ini maka yang ada adalah peperangan antara para pemeluk Agama dan peperangan antara Suku, Ras dan golongan bahkan antara tempat yang satu dengan tempat yang lain. Tiada perdamaian dunia tanpa perdamaian agama-agama di Dunia. Agama -agama menjadi penggerak kemanusiaan sebagai titik awal menciptakan perdamaian lokal menuju global. Bahasa adalah ekspresi jiwa yang berbahasa. Jiwa kemanusiaan dan keimanan Yesus dikenal publik dalam berbahasaNya dalam Injil hari ini.*****
Liturgia Verbi (B-I)
Hari Biasa, Pekan Biasa XVI
Selasa, 20 Juli 2021
Bacaan Pertama
Kel 14:21 - 15:1
"Umat Israel masuk ke tengah laut yang kering."
Pembacaan dari Kitab Keluaran:
Waktu orang Mesir mengejar orang Israel
Musa mengulurkan tangannya ke atas laut.
Maka semalam-malaman itu Tuhan menguakkan air laut
dengan perantaraan angin timur yang keras,
serta mengeringkan laut itu.
Maka air terbelah
dan orang Israel masuk ke tengah laut yang kering.
Di kiri dan di kanan mereka air itu bagai tembok bagi mereka.
Orang Mesir pun mengejar menyusul mereka.
Semua kuda Firaun, kereta dan pasukan berkudanya
mengikuti orang Israel yang masuk ke tengah-tengah laut itu.
Pada waktu jaga pagi
Tuhan memandang tentara Mesir
dari dalam tiang berapi dan awan
lalu mengacau-balaukan tentara Mesir.
Roda keretanya dibuat-Nya berjalan miring dan maju dengan berat,
sehingga orang Mesir berkata,
"Marilah kita lari meninggalkan orang Israel,
sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir!"
Bersabdalah Tuhan kepada Musa,
"Ulurkanlah tanganmu ke atas laut,
supaya air berbalik meliputi orang Mesir,
kereta mereka dan pasukan berkuda mereka."
Musa mengulurkan tangannya ke atas laut;
maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya semula,
sedangkan orang Mesir lari menuju air itu.
Demikianlah Tuhan mencampakkan orang Mesir
ke tengah-tengah laut.
Berbaliklah segala air itu,
lalu menutupi kereta dan orang berkuda seluruh pasukan Firaun,
yang telah menyusul orang Israel ke laut.
Tiada seorang pun di antara mereka yang selamat.
Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut,
sedang di kiri kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
Demikianlah pada hari itu
Tuhan menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir.
Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terkapar di pantai laut.
Ketika orang Israel melihat
betapa dahsyat perbuatan Tuhan terhadap orang Mesir,
maka seluruh bangsa itu merasa takut akan Tuhan,
serta percaya kepada Tuhan dan kepada Musa, hamba-Nya.
Pada waktu itulah
Musa bersama-sama orang Israel
menyanyikan madah ini bagi Tuhan.
(Tidak ditutup dengan 'Demikianlah sabda Tuhan',
melainkan langsung ditanggapi dengan kidung pada Mazmur Tanggapan)
Mazmur Tanggapan
Kel 15:8-9.10.12.17,R:1
Refren: Baiklah kita menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur.
*Ya Tuhan, karena nafas murka-Mu
segala air naik bertimbun-timbun,
segala alirannya berdiri tegak seperti bendunga,
dan air bah membeku di tengah laut.
Musuh berkata, "Mari aku kejar, aku capai mereka,
aku bagi-bagi jarahan.
Nafsuku akan kulampiaskan kepada mereka,
pedangku akan kuhunus.
Tanganku akan menumpas mereka.
*Tetapi Engkau meniupkan nafas-Mu
dan laut pun menutupi mereka.
Sebagai timah mereka tenggelam dalam air yang dahsyat.
Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu,
maka bumi pun menelan mereka.
*Engkau membawa umat-Mu
dan mencangkokkan mereka di atas gunung milik-Mu sendiri,
di tempat yang telah Kaujadikan kediaman-Mu,
di tempat kudus yang didirikan tangan-Mu, ya Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Yoh 14:23
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku.
Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
Bacaan Injil
Mat 12:46-50
"Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Yesus bersabda,
"Inilah ibu-Ku, inilah saudara-Ku.""
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Sekali peristiwa
ketika Yesus sedang berbicara dengan orang banyak,
ibu dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar
dan berusaha menemui Dia.
Maka berkata seseorang kepada-Nya,
"Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar
dan berusaha menemui Engkau."
Tetapi Yesus menjawab kepadanya
"Siapa ibu-Ku? Dan siapakah saudara-saudara-Ku?"
Dan sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Ia bersabda,
"Ini ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku!
Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga,
dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku."
Demikianlah sabda Tuhan.