Kreatif Menyelesaikan Kesulitan Hidup

Kehidupan bahagiaan adalah idaman setiap manusia normal yang beriman kepada Tuhan Yesus. Dalam perjalanan menuju cita-cita itu tidak selamanya berjalan dalam rasa yang senang tanpa beban kesulitan hidup. Di sela-sela ziarah menuju kebahagiaan yang dirindu probelama menjadi satu eksisitensi yang mewarnai setiap perjalanan hidup menuju tujuan bahagia yang diharapkan.


Kesulitan ada untuk diatasi. Penyelesaiannya bisa kita belajar dari pengalaman raja dan binatang kesayangannya Keledai yang terjerat masuk dalam sebuah sumur tua yang digali tapi tidak mendaptkan air dan membiarkan terbuka tanpa ditutup. Keledainya terperosok ke dalam sumur lubang tua itu dan raja seorang diri tidak dapat mengeluarkan Keledai dari sumur tua itu. Raja pun tidak kehilangan akal. Raja memerintah seluruh rakyatnya datang di sekeliling sumur tua itu dan menggali tanah disekitar sumur tua itu lalu tanah itu dibuang kedalam sumur tua itu. Keledai yang ada didalam sumur ketika tanah yang dibuang kedalam sumur itu selalu mengenai tubuhnya dan keledai itu terus berontak dalam sumur tua itu. Nah pemberantakan itu membuat Keledai itu mengintak tanah yang diinja itu semakin mengeras dan membantu sehingga semakin lama-lama sumur itupun menjadi penuh dengan tanah dan Keledai itu dapt keluar dari sumur tua itu. Keledai itu hidup dan Raja senang dan bahagia.


Hari ini kita merayakan syukur bersama keluarga ERIC - RENATA yang akan menjalankan perkawinan pada tanggal 20-08-2008. Harapan di kepala mereka adalah hidup keluarga yang bahagia. Cita-cita itu dalam perjalanan hidup kedua caon mempelai, nanti akan menghadapi kerikil-kerikil tajam yang mewarnai ziarah hidup mereka. Belajar dari sang raja, kesulitan tidak membuat diri panik. Justru kesulitan membuat diri kreatif untuk keluar dari kesulitan yang sedang dialami.

Kekuatan ERIC-RENATA dalam menghadapi setiap kesulitan adalah Iman Kepada Kristus Yesus yang memiliki kasih yang sejati. Dalam bacaan Injil Yoh 15 : 9-17 tentang Kasih seorang yang menyerahkan nyawanya untuk sahabatnya. Ef 5 : 22 - 33 tentang Kasih Kristus adalah dasar hidup suami isteri. Kasih yang sejati seperti kasih Yesus kepada kita umatNya. Yesus mencintai kita seutuhnya tidak setengah-setengah. Dia bahkan menyerahkan nyawaNya untuk menyelamatkan kita. Aspek korban Yesus menjadi cintoh bagi korban kita satu terhadap yang lain. Yesus berkorban tanpah pamrih. Demikian juga kita mengimaniNya Dia yang demikian. Iman seperti ini tidak turn dari langit. Iman seperti ini tidak tumbuh dari dalam tanah. Iman seperti ini harus kita hidup sendiri dalam ziarah rohani kita. Iman seperti ini harus diusahakan dalam perjalanan hidup kita.


ERIC- RENATA akan menjalani kehidupan berkeluarga. Cinta sejati Kristiani yang dijumpai dalam diri Kristus harus menjadi dasar cinta sejati Anda berdua. Aspek korban harus menjadi utama dalam hidup Anda berdua. Korban bukan dituntut dari Renata oleh Eric. Renata juga tidak hanya menuntuk agar ERIC harus berkorban. Jangan mengharapkan pasangan Anda untuk berkorban. Tetapi Anda sendiri yang mau berkorban bagi orang lain seperti Korban Yesus yang Anda imani. Jangan tanyakan apa korban isteri bagi anda. Tetapi utamakanlah apa korban Anda bagi isteri Anda. Ubahlah dirimu sebelum orang lain diubah. Mengubah diri utama dalam mengalami keluarga yang bahagia yang dicita-citakan. ******