Kotbah Misa Harian, Senin 10 Desember 2012




MENAMPAKAN
 
ASPEK SOSIAL IMAN

(Yes 35:1-10; Luk 5:17-26)
Kotbah Misa Harian, Senin 10 Desember 2012
Dari Surabaya Untuk Dunia

P. Benediktus Bere Mali, SVD

Seorang dokter tidak dapat menyembuhkan diri sendiri dari penyakit yang tidak dapat disembuhkan oleh dirinya sendiri. Dokter lain yang menyembuhkan dirinya dari penyakitnya yang harus membutuhkan pertolongan dari sesama. Seorang imam tidak dapat mengampuni dosanya sendiri. Imam lain yang memberikan pengampunan dalam sakramen rekonsiliasi. Demikian juga seorang lumpuh tidak dapat menyembuhkan diri sendiri. Orang lain yang dapat membantu menyembuhkannya.


Bacaan Injil hari ini tentang penyembuhan orang lumpuh. Orang lumpuh itu memperoleh kesembuhan berkat iman sesama. Sesama itu adalah mereka yang membawa orang lumpuh itu kepada Yesus. Berkat iman mereka, mujizat penyembuhan terjadi. Dosa-dosa orang lumpuh diampuni. Sakit lumpuhnya disembuhkan.

Sabda Yesus dalam Injil hari ini menegaskan bahwa iman sesama melahirkan mujizat penyembuhan. Ketika Yesus melihat iman mereka (orang-orang yang membawa si lumpuh kepadaNya), berkatalah Ia (Yesus), "Hai saudara (Orang lumpuh), dosamu sudah diampuni."
Apakah tandanya kita beriman? Tanda bahwa kita adalah orang-orang beriman adalah kehadiran kita dalam komunitas, dalam hidup bersama untuk menyelamatkan sesama, bukan untuk mematikan sesama.


Apakah pemimpin yang korup ada untuk menyelamatkan sesama? Tidak. Pemimpin yang korup, menghancurkan sesama yang dipimpinnya. Aspek sosial dari imannya dikaburkan oleh apa yang ada di dalam pikiran dan perilaku yang korup. 



 http://www.facebook.com/notes/beny-mali/menampakan-aspek-sosial-iman/10151199809158598