Hari Minggu Paskah III 14 April 2013
Hut P. Lazarus Mau SVD
Hut Ibu Murni Ketua Soverdia Surabaya
Kis 5 : 27b-32.40b-41
Mzm 30 : 2. 4. 5 – 6. 11.12a.13b; Ul : 2a
Why 5 : 11 – 14
Yoh 21 : 1 – 19
TEOLOGI NELAYAN
IKAN
DAN PLANKTON
*P. Benediktus Bere Mali, SVD*
Kita
melihat semut hidup berkelompok. Kita juga melihat ikan hidup berkelompok.
Ketika kita melihat cara hidup ikan dan semut yang hidup berkelompok, kita
bertanya apa perbedaan hidup berkelompok semut dengan hidup berkelompok ikan ?
Saya menemukan perbedaan itu di dalam sumber
lisan melalui sms dan telephone dan chating, maupun dari sumber tertulis.
Sumber tertulis itu ada di dalam buku dan di dalam dunia maya khususnya di
dalam internet. Mas Google memberikan penjelasan demikian. Perbedaan antara
semut yang hidup berkelompok dengan ikan yang hidup berkelompok sebetulnya
dapat ditemukan di dalam penjelasan ini. Semut hidup berkelompok di mana ada
gula. Orang mengatakan “Ada Gula ada Semut”. Sedangkan hidup bergerombolan ikan
di dalam air berlangsung di tempat-tempat yang terdapat hidupnya banyak
plankton. Orang mengatakan “ada plankton ada ikan.”
Injil
hari ini menampilkan teologi Nelayan. Seorang nelayan bekerja menangkap ikan.
Ada nelayan yang memiliki kepekaan yang tinggi. Ada nelayan yang kepekaannya
minim. Nelayan yang peka dan cerdas akan mencari tempat-tempat yang banyak ikan
sehingga dia akan mendapat hasil yang banyak. Sebaliknya nelayan yang kurang
peka dan kurang cerdas, akan memukat di tempat-tempat yang tidak ada ikan
sehingga hasilnya yang diharapkan, tidak diperoleh.
Para Rasul rupanya termasuk dalam kelompok
nelayan yang kurang peka dan kurang cerdas walaupun sudah bertahun-tahun
bekerja sebagai nelayan. Mereka semalam suntuk memukat ikan tetapi hasilnya
tidak dapat apa-apa.
Yesus
lebih peka. Yesus adalah nelayan yang sejati. Yesus tahu persis tempat yang
tidak ada ikan, dan tempat yang ada banyak ikan. Di sebelah kiri perahu tidak
ada ikan karena tidak ada plankton. Sedankan di sebelah kanan ada banyak ikan
karena ada banyak plankton hidup di sana. Maka Yesus menyuruh para Rasul itu
menebarkan jala di sebelah kanan perahu dan mereka pun melaksanakannya. Hasil
penebaran jala itu menjaring ikan yang berlipat ganda.
Yesus
adalah pemikir yang tepat. Yesus adalah pembicara yang tepat. Yesus adalah
pengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat yang dilaksanakan secara
tepat, memberikan kepastian memetik hasilnya yang tepat dan memuaskan. Yesus
adalah nelayan yang sejati.
Santo
Arnoldus waktu mendirikan Serikat Sabda Allah mendapat banyak kesulitan. Dia
berpikir tepat, berbicara tepat, berkeputusan tepat, melaksanakan keputusan
secara tepat mendirikan Rumah Misi di Steyl. Hasilnya pun memuaskan hingga kini
kita alami hasil karya Allah dalam diri St. Arnoldus pendiri SVD, SSpS dan SSpS
Adorasi Abadi.
Kita
hidup di dalam konteks Gereja lokal yang sudah banyak imam-imam pribumi atau
imam diosesan. Kita SVD pun pasti suatu saat serahkan Paroki kepada imam-imam
diosesan dan kita kembali ke Komunitas SVD. Menghadapi realitas misi seperti
ini, kita harus berpikir, berbicara, berkeputusan tepat tentang misi Allah
dalam misi SVD dan melaksanakannya secara tepat sehingga kekuatan SVD di dalam
Gereja Lokal memberikan warna tersendiri di dalam pastoral Gereja Lokal.