Berdoa Sebagai Kebutuhan Bersama dan Pribadi di Biara dan Paroki-Paroki dan Juga dalam Keluarga Kristiani.
Berdoa bagi umat beriman khususnya bagi seorang biarawan, imam, bruder dan frater adalah sesuatu yang tidak asing lagi. Setiap hari selalu berdoa karena kebutuhan. Doa itu pada umumnya disampaikan dalam Kebersamaan, di Kapela setiap pagi dan di kamar makan setiap kali makan bersama yang dibuka dan ditutup dengan berdoa.
Seorang biarawan, dan umat kristiani tidak hanya mengandalkan doa bersama. Tetapi penting dan seharusnya menjadi satu kebutuhan untuk doa pribadi. Mengapa? karena doa pribadi itu merupakan satu-satunya komunikasi mendalam dan intim dengan Tuhan yang diimaninya, yang memberi arti dan makna bagi hidup dan terutama bagi perjalanan di atas jalan panggilan Tuhan.
Di lapangan, berdasarkan beberapa sharing terbuka, bahwa tidak ada kebersamaan dalam hidup doa sebagai kebutuhan hidup komunitas, karena malas dan karena tidak memiliki satu aturan hidup bersama. Setiap konfrater hidup mandiri mengurus hidup doanya. Tidak ada aturan bersama untuk doa bersama. Banyak umat bertanya, mengapa para biarawan dan pastor itu di paroki tidak berdoa bersama dan konselebran dalam misa pagi sementara umat selalu pagi-pagi buta datang ke Gereja dan berdoa di Gereja dan di depan gua sebelum perayaan Ekaristi dan sesudah perayaan Ekaristi? Umat tidak merasakan ada kekompakan para pastor di paroki dalam doa dan ibadat harian bersama, walau secara fisik, para pastor hidup bersama di pastoran di paroki-paroki. Umat merindukan kesaksian pastor-pastor dalam doa dan ibadat bersama dan konslebran bersama setiap misa pagi. Itu adalah sudah cukup bagi umat untuk merasakan kekompakan para pastor di Paroki dalam menjalankan tugas dan pelayanan. Prinsip banyak umat kompak dalam doa menjadi kekuatan pastor untuk memperoleh keuatan rohani dalam karya pastoral praktis. Sebaliknya ketidakkompakan dalam karya pastoral konkrit di sebuah paroki karena memang umat tidak merasakan kekompakan para pastor dalam doa bersama.
Inspirasi dari Injil Mateus 6 : 7 - 15 tentang Doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada kita umatNya yang percaya kepadaNya. Kita berdoa secara jujur dan tulus di hadapan Tuhan, dalam doa komunitas maupun dalam doa pribadi. Berdoa adalah satu kebutuhan. Berdoa bukan sekedar mengisi waktu. Hidup doa adalah kekuatan orang beriman dalam menghadapi setiap suka dan duka hidup.