Ada uang Rp. 100.000 rupiah yang jatuh di jalan, pasti orang pertama yang melihat uang itu langsung mengangkatnya. Ada uang Rp.100.000 yang kumal, jatuh di jalan, pasti diangkat oleh orang yang melihatnya. Mengapa uang Rp.100.000 yang jatuh dijalan itu diangkat oleh orang yang melihatnya? Orang mengangkat uang Rp.100.000 itu karena berharga dan karena uang itu bernilai tinggi.
Contoh di atas menuntun kita untuk mengerti tentang menyembah Yesus sebagai Allah yang sudah di surga, maka pasti Maria ibuNya yang telah mengandungNya dan melahirkanNya juga diangkat ke surga. Maria sebagai Ratu Surga. Maria berharga di mata Allah. Maria pasti diangkat Tuhan ke Surga. Maria berharga di mata kita sebagai orang Katholik. Kita menghormatinya karena sungguh berharga di mata kita.
Seorang ibu yang anaknya menjadi presiden pasti akan dihormati. Seorang ibu yang anaknya menjadi orang nomor satu di negara Indonesia pasti dihargai oleh sesama. Seorang ibu yang anaknya pastor, pasti akan dihargai dalam masyarakat.
Contoh diatas mengungkapkan bahwa Santa Maria dihormati karena Yesus Tuhan yang dikandung dan dilahirkan St. Maria itu adalah sang juru selamat dunia. Yesus disembah sebagai Putra Allah dan Maria yang mengandungNya dan melahirkanNya terangkat derajat dan harga dirinya dan Maria dihormati bukan disembah.
Kita tentu memiliki foto ibu kita yang telah tiada. Kita menghormati Foto ibu kita di atas Meja belajar lalu menghormatinya dengan berdoa kepada Allah di Surga bagi ibu kita yang telah tiada. Saat kita berdoa di depan foto itu, bukan kita menyembah foto ibu kita yang telah tiada, melainkan kita menghormatinya. Siapa yang tidak mau menghormati ibunya? Kita semua yang dikandung dan dilahirkan oleh ibu kita yang tercinta, tentu memiliki rasa rindu yang mendalam untuk menghormatinya dalam doa-doa kita kepada Allah bagi ibu kita.
Contoh diatas menjadi alasan penghormatan kita kepada Bunda Maria yang patungnya ada di Gua-Gua dan Gereja Katholik. Umat Katholik berdoa di depan patung Bunda Maria bukan menyembah berhala melainkan menghormati Bunda Maria yang mengandung dan melahirkan Tuhan Yesus sang juru selamat. Anak yang baik dan berjasa bahkan menjadi penyelamat semua orang, pasti orang tuanya juga dihormati.
Inspirasi dari TEMU ROHANI di HOTEL JAYAKARTA JOGJAKARTA pada 14-17 Februari 2008