Tarsi, Paulus K dan teman-teman allesaja. salam ke seluruh penjuru. Bagus sekali refleksi ttg wanita samaria dalam injil hari minggu ketiga masa puasa tahun ini. Sekedar utk menambah halaman refleksinya kae Tarsi dan Paulus ttg siapakah wanita samaria itu? Bagus sekali kalau diperhatikan beberapa catatan kecil berikut. Pertama, Mateus mencatat wanita smaria itu tanpa nama. Tentu bukan karena Mateus tidak kenal atau lupa nama perempuan itu. Tapi punya maksud tersendiri. dia mewakili setiap orang atau komunitas yang dalam hidupnya selalu berusaha utk mencari nilai-nilai yang paling tinggi dan luhur, yang bisa menghantar manisia itu sendiri kepada sebuah tingkat kehidupan dan peradapan yang lebih tinggi. Dalam hal ini kebahagiaan sempurna. Kedua, Mateus juga mencatat bahwa wanita samaria itu pergi timba air disiang bolong. tengah hari. Tidak seperti wanita lainnya pada waktu itu, pergi timba air di pagi hari atau sore hari. Di luar kebiasaan dan tradisi. Kekhususan ini menunjukkan bahwa kebutuhan wanita itu utk menyempurnahkan dirinya sangat urgent. karena itu itu pergi mencarinya diluar waktu dan kebiasaan sejamannya. Ketiga, Mateus juga mencatat bahwa dia pergi sendirian. Bukan tanpa maksu mateus mencatat faktor ini. Mau menunjukkan bahwa iman wanita itu sudah sampai pada tingkat individual. Tak tergantung lagi pada kolektivitas, bahkan tak tergantung lagi pada institusi keagamaannya. Keempat, Mateus mencatat juga bahwa wanita itu punya lima suami. Kelima suami itu sebetulnya mengingatkan kelima baal atau dewa yang disembah oleh orang-orang samaria. Jadi bukan suami yang sebenarnya. Ok, Tarsi dan Paulus, serta teman-teman allesaja, demikian dulu sumbang refleksi kita ttg injil hari minggu ini. Selamat.
Sil, brasil selatan