Para peserta pertemuan Komunikasi ASPAC mengadakan pertemuan di Ledug-Prigen-Jawa Timur dari tanggal 20 sampai dengan 25 November 2007. Pembicaraan tentang komunikasikan Sabda Allah secara kontekstual. Pertemuan itu berpuncak pada Ekaristi Kudus Perayaan Kristus Raja Semesta Alam di Paroki Gembala Yang Baik Surabaya. Ekaristi dipimpin oleh Pater William Burt SVD yang mewartakan Sabda Allah secara kkontekstual, terlihat jelas dalam Kotbahnya.
Inti kotbah menjelaskan secara kontekstual tentang Kristus Raja Semesta Alam yang diuji ke-RajaanNya- dengan Kerjaan Setan dalam panggung TINJU. Menurut ceritera dulu, dunia TINJU sangat digemari oleh orang-orang di negeri Nazareth. Para penggemar mengungkapkan kegemaran mereka pada dunia TINJU bukan hanya sebagai ajang rekreasi tetapi menjadi lahan perjudian hebat. Orang-orang yang berjudi mengharapkan agar petinju yang digemarinya menang dalam pertarungan itu.
Ketika Yesus tampil sebagai Raja, dia hadir sebagai raja dalam konteks Nazareth, dimana orang Nazareth hidup gemar akan dunia tinju meninju. Yesus pun terjun dalam dunia tinju sebagai lahan untuk menampilkan diri sebagai seorang pemenang dan mau menarik massa yang menaruh perhatian besar pada dunia pertinjuan. Yesus tampil beda pada zamanNya. Dia tampil sesosok orang yang kurus kerempeng dibandingkan dengan para petinju terkenal pada zamn itu yang berbadan kekar yang tampil prima meyakinkan massa penonton.
Yesus pun mulai tampil di dunia tinju. Koran-koran pada zamn itu mulai mempromosi Yesus kurus kepada massa. Berita-berita yang disebarkan menampilkan Yesus secara indah dan meyakinkan. Meskipun Yesus kurus, ada teknik dan kekuatan dalam yang tak tertandingi. Koran mengekspose kekuatan Yesus dari dalam dirinya, dengan bukti-bukti yang meyakinkan yaitu sebelum naik ring secara formal, dalam latihan dan pertandingan di Ring Tinju, telah mengalahkan para lawannya yang berbadan kekar dan terkenal sebelum Yesus.
Pewartaan-pewartaan tentang Yesus oleh media Massa dan Media Elektronik pada zamn itu, menarik hati banyak massa termasuk yang berpengalaman dalam dunia perjudian tinju, mulai simpati pada Yesus sosok petinju yang diekspose secara meyakinkan itu. Para penjudi berharap, agar dalam waktu singkat Yesus naik ring secara formal.
Harapan para penjudi yang simpati pada petinju Yesus itu pun tercapai. Kini Yesus tampil ke atas ring bertinju melawan rivalnya SETAN berbadan kekar-besar meyakinkan. Para penjudi yang berada di pihak begitu optimis pasti Yesus Menang dalam tinju melawan Setan yang kelihatan berbadan kekar-meyakinkan. Para pendukung Yesus, melihat kekuatan dalam Yesus bukan melihat fisik kekar Setan yang tampil meyakinkan.
Ronde pertama dimulai. Beberapa detik kemudian, Setan kekar memukul Jesus kurus dengan dahsyat, sehingga Jesus jatuh dan mengalirlah darah dari hidung dan telingaNya. Para pendukung dan penjudi di pihak Yesus mulai panik dan bergemetaran, karena tanda-tanda kekaalahan Yesus mulai kelihatan. Semua pendukung setan dan penjudi yang berada di pihak setan berteriak Yesus rasain loh. Belum tahu lu. Pendukung Setan teriak memberi semangat kepada Setan agar Setan meruntuhkan Yesus di atas Ring Tinju. Ronde pertama selesai.
Ronde kedua dimulai. Yesus dipukul jatuh oleh setan. Yesus mulai sempoyongan di atas Ring Tinju. Para pendukung Yesus mulai memasang uangnya di pihak setan lebih besar dari uang yang telah dipsang di pihak Yesus sebelumnya, agar jika Yesus kalah, mereka tidak kalah, malam mendapat keuntungan sedikit. Hanya segelintir orang yang tetap berpendirian berada pada pihak Yesus. Mereka begitu Yakin bahwa Yesus jika saatNya tiba, Dia menggunakan tenaga dalamNya untuk menumbang-KO-kan Setan kekar badannya. Dari ronde pertama sampai ronde ke sembilan, Yesus tampak tak berdaya di hadapan setan, dan sehingga semua penjudi di pihak Yesus mulai menaruh uangnya di pihak setan dalam jumlah yang besar agar, jika Yesus dikalahkan setan maka tidak kalah duit tetapi tetap mendapat untung, karena uang yang dipsang di pihak Setan lebih banyak dari uang yang telah dipasang di pihak Yesus sebelumnya. Sekali lagi hanya segelintir orang yang tetap bermain judi di pihak Yesus.
Kini memasuki ronde kesepuluh. Dua ronde lagi pertandingan akan berakhir. Yesus tidak di-KO-kan pun, pasti kalah telak angka. Setan Menang telak. Beberapa detik masuk ronde ke sepuluh, Setan memukul Yesus dan Yesus jatuh tak berdaya di hadapan wasit dan para penonton dan setan yang bersorak mengangkat tangan ke atas dan menunjukkan kebolehannya di atas ring kepada para penonton dan para pendukungnya teriak histeris. Wasit mulai hitung satu sampai tujuh, hitungan yang kedelepan Yesus bangun perlahan-perlahan memantapkan kuda-kudanya, dan setan pun diundang lagi oleh wasit untuk melanjutkan tinju. Setan rupanya terbawa arus kebanggaannya dan keyakinannya sementara bahwa dia pasti menang, maka ketika Yesus mengayunkan pukulan hook kirinya yang terakhir dahsyat yang dilayangkan di rahangnya, meruntuhkan bahkan mematikan setan yang jatuh dan langsung KO di hadapan Yesus, wasit dan para penonton.
Wasit mengumumkan Yesus memenangkan pertandingan Tinju itu. Yesus mengenakan sabuk kemenangan. Dan para penjudi yang berada di pihak Yesus bertepuk tangan bersuka cita atas kemenagan mereka. Anehnya setan pun bangkit berdiri, bersorak gembira karena dia mendapat untung besar dalam tinju melawan Yesus itu. Setan bersorak gembira karena banyak orang telah menyimpan uang di Bank Setan sehingga setan mendapat untung yang lebih besar.
Apa pesan yang perlu kita petik? Pertama, Manusia ditpu oleh setan yang tampil meyakinkan sehingga manusia dewasa ini lebih mengikuti bujukan rayuan setan dan kekuatan-kekuatan kegelapan, bukan komit pada kekutan Allah. Pada waktu normal mengikuti Tuhan, tetapi ketika mulai ada tanda-tanda tidak menguntungkan maka mulai berubah haluan, menegkhianati komitmen setia pada Tuhan dan membeo pada ajakan setan. Persis seperti para penjudi yang meninggalkan Yesus, ketika Yesus nyaris KO di hadapan setan.
Kedua, Hanya segelintir orang yang setia pada Yesus dalam segala kesulitan dan suka duka hidupnya. Mereka itu diwakili oleh Maria yang tetap setia di kaki Salib Yesus, diturnkan dari Salib, Dimakamkan dan kemudian Dia Bangkit dari alam maut lalu naik ke surga, yang datang dalam Rupa Roh Kudus menyertai para beriman di segala zaman.
Ketiga, Menempatkan Yesus pada urutan no. satu dan kita manusia sebagai angka nol yang tidak punya arti, ditempatkan sesudah angka satu itu, maka angka nol kita akan menjadi sempurna, menjadi angka sepuluh. Untuk itu kita perlu memiliki sikap kerendahan hati di hadapan Tuhan.
Keempat, Setan itu kreatif menciptakan suasana yang sedap dipandang mata kita. Maka kita perlu kritis dan tidak cepat mengambil keputusan dalam mengikuti ajakan setan. Semudah apapun, yang sangan menguntungkan kita fisik, kita perlu mencari keheningan dalam doa, agar kita dapat memilih yang terbaik yaitu yang dikendaki sang pemilik kebenaran sejati yaitu Yesus Kristus Raja Semesta Alam yang kita rayakan pada hari ini.
Awas Setan Berusaha Supaya Menang .......