PESAN PAUS TENTANG NATAL2008 : Kembali Ke Identitas Natal

NATAL Pertemuan Surga dan bumi di kandang natal. Di Palungan dunis bersama Para Malaekat dan para Kudus berseru Mulia di SURGA Damai DI Bumi. Semoga dalam aneka keprihatinan dunia yang menampilkan drama penerimaan dan penolakan anak Manusia ini memberi sebuah kepastian iman bagi kita untuk memiliki sebuah komitmen yang kokoh kepada kemuliaan Allah di Surga dalam agama kita dan menjunjung kemanusiaan dalam relasi sosial dengan sesama melintas batas

MELEMPAR ORANG DENGAN SEPATU : Drama Kemanusiaan

Perang itu mematikan banyak orang. Perak Irak memakan korban sekitar enam ratus anak yang berending pelembaran Bush dengn Sepatu. Sebuah drama penolakan anak manusia yang memberi sejuta inspirasi untuk menatap dunia yang menolak yang baik dan menerima yang jahat dalam kriteria kemanisiaan global dan kehidupan religius global sebagai sebuah mata uang memiliki dua sisinya yang membuat uang itu berada dalam sebuah keutuhan dan kesempurnaan sebagai uang. ***

KEMULIAAN DI SURGA DAMAI DI BUMI : SEBUAH DRAMA NATAL 2008

Natal adalah sebuah drama. Drama tentang penolakan kelahiran atau kedatangan Yesus dan drama tentag penolakan Yesus. Injil Sinoptik menggambarkan drama Natal ini secara sangat indah. Ada penguasa dunia yang menolak kelahiran Yesus. Pemilik penginapan yang menolak Yesus untuk menjadikan tempat bagi kelahiran Yesus. Yesusmengalami penolakan dari para pemguasa sipil pada zaman itu. Ada kelompok para gembala yang menerima kelahrian Yesus. Ada kelompok tiga raja yang menerima kelahiran Yesus. Ada kelompok lansia yang menerima kelahiran Yesus. Dan dalam Injil Yohanes melukiskan drama itu secara lebih dalam bahwa kedatangan Yesus kepada milik kepunyaanNya tetapi orang-orang kepunyaanNya menolak dia. Yesus datang ke dunia tetapi dunia menolakNya. Tetapi orang-orang yang menerima Dia memperoleh kegembiraan.
Kita para misioaris menerima DIa dan meneruskan warta sukacita Tuhan ke seluruh dunia agar semua orang boleh mengalami kasih dan Sukacita Tuhan. Agar semua bersama para Malaekat berseru : Kemuliaan di Surga dan Damai di bumi menjadi milik semua dan dunia hidup olehnya.



Natal bukan sekedar peristiwa mengenang kelahiran Tuhan Yesus dua ribu tahun yang lalu. Natal bukan sekedar memory penolakan Tuhan dan penerimaan Tuhan pada masa lalu. Natal adalah sebuah drama kehidupan. Drama tentang penolakan terhadap anak manusia yang terus dialami pada zaman ini. Penolakan terhadap kemanusiaan dan citra manusia sebagai ciptaan Tuhan tetap terkjadi di dalam kehidupan di atas bumi ini. Peristiwa kekerasan Orisa di India. Kita dikejutkan oleh pemboman di India yang memakan banyak nyawa anak manusia sebuah pelecehan terhadap kemanusiaan yang dimiliki oleh semua orang sebagai sebagai citra Allah. Kita dikagetkan oleh kematian kurang lebih enam ratusan anak manusia akibat peperangan di Irak. Kita dikejutkan oleh penebangan hutan yang menimbulkan kepanasan global di atas bumi ini. Dan masih banyak peristiwa sepanjang tahun ini yang mencerminkan penolakan dan penerimaan, hitam dan putih yang mewarnai kehidupan perzirahan kita.


Natal ini kita mau hidup baru. Kita mau kembali rekonsiliasi dengan Tuhan dengan alam, dengan sesama dan dengan diri sendiri. Kita mau bersama para Kudus dan para Malaekat berseru : Kemuliaan di Surga dan Damai di Atas Bumi sebagai komitmen kita bersama. Semoga kita kemuliaan bersama para malaekat dalam liturgi sebagai seorang religius tetapi tidak menjadi peleceh yang merusak alam dan sesama serta diri sendiri. Denga demikian identitas kita jelas yaitu memuji Tuhan dan menghormati perbedaan sebagai wujutnyata kehidupan iman dan kemanusiaan sebagai dua sisi mata uang yang membentuk tubuh kehidupan kita secara utuh. Insipirasi Bacaan-Bacaan Suci Malam Natal Tahun A.B.C. dan Hari Raya Natal Siang Tahun A.B.C.Malam Natal bacaannya dari Yes 9 : 1 6; Tit 2 : 11 - 14.Injil Luk 2: 1- 14. Natal Siang bacaannya dari Yes 52 : 7 -10; Ibr. 1 : 1 - 6; Yoh 1 : 1 - 18 : Misionaris Natal Bergembiralah.

MENGAPA PERARAKAN BAYI YESUS PALING DEPAN

Yesus nomor satu umant manusia, kita semua adalah angka nol. Angka nol hanya berarti jika nol itu diletakkan setelah angka satu. Demikian juga kita sebagai orang yang beriman.


Salam

Beny Mali

UPACARA PERARAKAN MALAM NATAL

Pra-Upacara dengan satu lagu adven


Antipon Pembukaan

Do = C


5 4 2 4 5 5. 5 6 5 6 5 4.
Raja - da- mai di - mu - li - a - kan;
5 4 5 6 i i 7 6 6 7 6 5. 5 4 2
Se- lu-ruh - du-ni - a i - - ngin me-man-dang
4 4 5 5. //
Wa-jah - Nya



I : Tuhan telah menyatakan, alleluya
U: Selamanya, alleluya

I: Marilah kita berdoa.
Allah, Engkau telah membuat malam tersunyi ini bergilang-gemilang dengan cahaya terang yang benar; Kami mohon kepadaMu, berilah supaya kami yang mengenal rahasia terangNya di dunia ini, juga dapat menikmati kesukaan terangNya di surga: yang hidup dan bertakhta dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala abad.
U: Amin

I. Sabda Sudah menjadi daging, alleluya
U. Dan tinggal di antara kita, alleluya

I.Marilah kita berdoa :
Kami mohon kepadaMu, Allah yang Mahakuasa, berilah: supaya kami yang masih terbelenggu dalam perbudakan lama di bawah beban dosa ini, dibebaskan oleh kelahiran baru PuteraMu yang tunggal yang menjadi manusia. Karena Tuhan kami Yesus Kristus PuteraMu yang hidup dan bertkhta dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala abad.
U. Amin.

Imam Mendupai Patung Kanak-kanak Yesus.


DOA Bersama Umat
Di depan patung Kanak-kanak Yesus

Telah tampak kepada kita kebaikan dan kasihsayang Tuhan, Juru Selamat kita. Mari kita menyembah sujud Dia. Puji kepada Allah di tempat tinggi. Dan damai bagi manusia di atas bumi yang berkehendak baik. Ya Yesus, Putera ilahi, kami datang dengan rendah hati dekat palunganMu dan menyatakan hormat serta kasih kami kepadaMu. Kami menghormati Dikau sebagai Allah dan Tuhan kami, dan kami memuji kebesaran dan kemuliaan surgawiMu. Kami bersyukur kepadaMu karena Engkau memandang dengan kasihsayang akan kemelaratan kami, dan sudi turun dari tahktaMu ke atas bumi sebagai seorang anak yang lemah dan tak berdaya. Kami bersyukur kepadaMu, Ya Bapa Surgawi karena Engkau mengutus PuteraMu yang tunggal ke dunia untuk menebus dan menyelamatkan kami. Kami bersyukur kepadaMu ya Allah Roh Kudus karena dengan kuasaMu telah terlaksana penjelmaan Putera Allah atas peri yang mengherankan. Ya Tritunggal Mahakudus, bantulah agar kami dapat membalas kasihMu yang begitu besar itu dengan kasih pula. Kuatkanlah hati kami supaya kami meniru teladan Anak Yesus dalam kerendahan hati.

Marilah kita berdoa memohon rahmat bagi kaum kafir. (Imam Celebran Utama)

Ya Yesus, pancarkanlah sinarMu yang terbit pada malam Natal ini ke atas bangsa yang tersesat dan diliputi kegelapan kafir, agar segera mereka kembali kepadaMu Raja yang benar, yang mengasihi dan menyelamatkan kami.

Marilah kita berdoa untuk seluruh Umat Allah. (Imam Celebran Utama)

Ya Yesus kami mohon berkatMu untuk Bapa Suci, Para Uskup dan imam-imam kami. Berilah semangat dan kegiatan dalam hati segala orang Kristen supaya demi pesta Natal ini kami menghantar banyak orang berdosa kembali kepadaMu, Gembala Agung jiwa-jiwa.

Marilah kita berdoa untuk kita sekeluarga ini dan untuk segala orang yang kita kasihi (Imam Celebran Utama).

Ya Anak Yesus kami minta juga berkatMu untuk kami semua dan kami masing-masing; untuk ibu dan bapa, serta segenap keluarga, semua sahabat dan kenalan kami dan semua penderma kami. Semoga kami semua menikmati rahmat pesta kelahiranMu. Amin.

PERARAKAN KE KAPEL :

Urutan : Pembawa Patung Kanak-kanak Yesus – Umat – Misdinar - Imam

Untuk nyanyian waktu perarakan ke Kapela: MALAM KUDUS

Ayat 1. Malam Kudus, Sunyi Senyap BintangMu gemerlap, Juru selamat manusia, sudah turun dari surga, Kristus Penebus dunia, Raja Mahamulia.

Ayat.2.
Malam Kudus, sunyi senyap, DombaMu berderap, Para Gembala yang jaga, Menghadap Yesus Sang Putra, Lahir dalam haru, Lahir dalam haru.

Ayat. 3.
Malam Kudus, Sunyi Senyap, TidurMu t’lah lelap, Angkasa raya dan bumi, Mendamba cinta ilahi, cahya cinta bakti, cahya cinta bakti.


Setelah semuaUmat di dalam kapela, Pembawa Kanak-kanak Yesus(tetap menggendongYesus), misdinar dan imam Celebran Utama berdiri di depan Kandang Nata. Lalu menyanyikan:



7 2 7 2 3 2. 2 2 3 2 i i 2 i i 7 i
Terbit Ca ha - ya da lam - ke ge la - - pan - -
i 7 6 7 i 2 6 5. 5. / 6 i i i i
Ba - gi o - - rang tulus. I- a- lah Tu-han
6 i 7. 6 5 7 6 5. 5. //
Yang A dil dan Pe-nya-yang ka - mi


I. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan, alleluya.
U. Yang datang dari Allah kita, alleluya

I. Marilah kita berdoa.
Kami mohon kepadaMu, Allah yang Mahakuasa, berilah, supaya kami, yang dilimpahi terang baru dari SabdaMu yang menjadi manusia itu, mencahayakan hati kami. Karena Tuhan kami Yesus Kristus PuteraMu yang hidup dan bertahkta dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus Allah sepanjang segala abad.
U. Amin

Patung Kanak-kanak Yesus diletakkan dalam palungan oleh imam, sesudah itu mendupainya, dilanjutkan dengan mendupai altar dan sesudah itu MENYANYIKAN MAKLUMAT KELAHIRAN YESUS KRISTUS oleh petugas.

EKARISTI MALAM NATAL


Celebran Utama : Provinsial
Conceleran : Rektor dan Rm. Thoby SVD

PENGALAMAN PENDERITAAN MELAHIRKAN KEDEWASAAN DIRI

Waktu kecil seorang anak yang berusia delapan tahun dtinggal ibunya dengan menyibukkan diri dengan pekerjaan yang mendatangkan banyak hasil yang memuaskan. Pada hal anaknya yang tunggal ini sangat membutuhkan pendampinagan orang tuanya dalam hidup dan dalam mengerjakan tugas-tugasnya terlebih anak tunggal ini sangat membutuhkan cinta kasih dari orang tuanya. Kebutuhan akan kasih orang tua tidak dialami atau tidak terpenuhi dalam masa kecilnya dan itu saat dewasa anak itu mendatangkan aneka penderitaan dan luka bathin yang sangat mendalam dalam diri anak tunggalnya yang sekarang telah menjadi mandiri dan lulusan kedokteran dengan prestasi cumlaude.


Dokter ini sadar bahwa kalau seandainya ibunya waktu kecil pada usianya yang ke delapan, ibunya ini tidak meninggalkan dia maka dia tidak akan menjadi pribadi seperti sekrang ini. Sejak ditinggal pergi ibu karena kejar karier atau kerha itu, si anak ini mempunyai tekat bahwa meskipun saya tidak didampingi oleh kedua orang tuaku dalam kerja tugas dan studi saya seperti teman-tamanku, saya akan berjuang keras seorang diri dan saya ingin membuktikan bahwa saya akan mampu menjadi seorang pejuang yang berprestasi. Kenyataan membuktikan bahwa sejak kecil sampai merebut kedokteran dia selalu menjadi pribadi yang sangat berprestasi dan hampir selalu menjadi bintang kelas.


Menarik sekali bahwa dia menemukan bahwa Tuhan memberi rahmat yang berlimpah kepada saya ketiga ditingal pergi oleh kedua oran tua karena memilih lebih pada pekerjaan dan demi ekonomi sebagai penopang utama masa depan dirinya sebagai anak tunggal dari bapa dan mamanya. Dia ingin berjuang dan bekerja keras seperti kedua orang tuanya. Dia iangin sukses dan berhasil seperti kedua orang tuanya yang sukses dalam pekerjaan dan mendatangkan hasil yang sangat memuaskan. Dia bersyukur sekali bahwa dia menjadi orang yang berhasil dalam masa kecilnya yang tidak mengalami kasih yang utuh dari kedua orang tuanya.


Menarik sekali dan sangat mengagetkan bahwa setelah menjadi dokter yang berprestasi, dia setelah berkeluarga dia memutuskan meninggal tugas dokternya dan menjadi ibu rumah tangga yang baik. Dia menentukan sebuah pilihan hidup dimana dia mengutamakan perhatian dan mencurahkan seluruh energinya kepada mencintai anak-anaknya, mempperhatikan studinya, memperhatikan makanan dan situdinya, memperhatikan hidup disiplin anak-anaknya, doa anak-anaknya, memperhatikan kesehatan anak-anaknya. Dia meninggalkan tugas dokternya dan mencurahkan seluruh dirinya untuk melayani anak dan keluarga. Satu pilihan hidup yang sangat luar biasa. Ibu ini memilih itu karena dia tidak ingin anak-anaknya dan suaminya tidak mengalami kekurangan kasih yang sejati dari dirinya sebagai orang tua maupun sebagai isteri dan ibu rumah tangga yang ideal. Dia tidak ingin agar pengalaman masa kecilnya yang ditinggal kedua orang tuanya karena kerja tidak mau dialami oleh anaknya. Sebuah pilihan hidup yang sungguh mulia. Dia mau menyelamatkan dunia bukan dari orang lain tetapi dari dirinya sendiri yang dimulai dari sebuah keluarga sebagai gereja yang pertama dan utama. Dia mau supaya anak-aaknya mengalami kasih yang sejati dari dirinya.Dia sungguh yakin bahwa pelayanan yang sejati kepada anak dan suaminya akan mendapat penghargaan yang luar biasa dari suami dan anak-anaknya. Dia yakin kalau saat ini saya sunguh dari hati yang tulus memberi kasih dan perhatianku kepada anak-anak dan suaminya maka pada suatu saat ketika usia lanjutnya atau sakit maka suami dan anak-anaknya juga pasti mengikuti contoh baik dari dirinya yang telah dia tanamkan dalam keluarga khusus dalam diri anak-anaknya dan suaminya.Dia mau akan kembali bekerja penuh sebagai dokter kalau anak-anaknya sudah mandiri. Ibu ini sungguh luar biasa. Kalau semua ibu seperti ibu ini maka keselamatan mulai dari keluarga akan semakin terasa dalam kehidupan masyarakat kita***

"AGAN BULA HO'ON" DI KUBURAN LELUHUR DAN TUGUH LELUHUR

Suku Bunak merayakan adat syukuran setelah seorang Suku Bunak sembuh dari sakitnya. Penyakit itu bukan karena soal medis seratus persen. Suku Bunak merasa yakin bahwa sakit itu datang dari kemarahan leluhur pertama yang orang Bunak menyebutnya dalam bahasa "POR GOMO" dan juga sakit itu datang dari kemarahan jiwa anggota suku yang telah meninggal dunia terhadap seorang anggota suku yang sedang sakit.

Keyakinan itu menjadi kepercayaan publiki suku Bunak. Pelegitimasi adalah para dukun kampung yang menebak sumber penyakit dia yang sedang sakit. Semua anggota suku mengakui dukun kampung di dalam geografis suku Bunak. Pengakuan itu muncul dari pemimpin suku atau ketua suku sampai dengan anggota suku pada umumnya. Pengakuan ini membuat gerak dukun dalam menebak sumber penyakit si sakit secara leluasa tanpa ada partai oposisi terhadap dukun.

Pengamatan penulis selama mengikuti sang dukun penebak sumber sakit itu meliputi tiga hal ini. Pertama, dukun menebak sumber penyakit itu dari para suanggi yang ada di suku Bunak dan selalu berelasi dengan si sakit. Orang yang suanggi dalam suku Bunak dikenal dalam sebutan "PUAN" artinya suanggi yang memberi kekuatan jahat kepada orang yang sakit. Mengapa kekuatan jahat puan itu ditanggung oleh orang yang sakit itu? Karena orang yang sakit itu dalam hidup berelasi dengan orang yang "PUAN" itu pernah membuat orang yang "PUAN" itu sakit hati karena kata-katanya kasar dan permintaannya tidak si sakit menerima atau mengabulkannya. Si Sakit itu tidak memenuhi permintaan Puan pada dirinya. Kebencian "PUAN" itu tersalur lewat kekuatan jahat yang dikirim kepada si sakit. Tebakan si dukun atas sumber penyakit si sakit ini meminta upah berupa beras, korban binatang, uang serta minuman alkohol tertentu. Si dukun akan memberi permintaan PUANG pada si sakit dalam bentuk simbol. Maksudnya, uang atau beras atau apapun yang pernah diminta "PUAN" pada si sakit, harus diingatkan kembali si sakit di waktu yang lalu, dan itu harus diberikan kepada si "PUAN" lewat adat pengembalian kekuatan jahat kepada pengirim kekuatan jahat yaitu "PUAN". Dukun akan meminta siri, pinang, kapur, dan beras pada sebuah wadah yang telah diciptakan dari anyaman lalu dukun hening dan mengucapkan mantra-mantra dilanjutkan memberikan uang atau materi yang sebelumnya diminta kepada si sakit, lewat si sakit menyerahkan kepada si "PUAN" dengan kata-kata dukun yang isinya memberikan materi berupa uang, beras yang "PUAN" butuhkan dengan kata-kata minta maaf dan menyuruh si "PUAN" tidak mengganggu si sakit di waktu-waktu yang akan datang. Adat ini implisit mengakui kedudukan "PUAN" pada tempat yang suerior dalam relasi sosial masyarakat suku Bunak. Perasaan rendah diri rakyat sederhana di hadapan "PUAN" pembawa kekuatan jahat bagi sesama dalam relasi. Mereka yang "PUAN" pembawa kekuatan gelap dalam masyarakat secara adat tetap diakui keberadaannya. Ada ketakutan yang tidak terungkap dalam diri manusia Bunak yang bukan "PUAN" atau pembawa kebaikan bagi sesama dalam berelasi. Ketertindasan oleh keberadaan "PUAN" dalam hidup masyarakat suku Bunak yang memperlemah kekutan dalam diri rakyat bukan "PUAN" untuk mudah dikuasai Kekuatan jahat "PUAN". Keberadaan Kekuatan jahat atau kekuatan Gelap "PUAN" menjadi penjajahan psikologis dan sosial dalam ruang lingkup suku Bunak. Kerapkali kelompok khusus mereka yang tergolong sebagai manusia "PUAN" berdasarkan pegalaman berulang-berulang, mereka itu dijauhkan dalam berelasi. Mereka menjadi orang asing atau terasing dalam hidup bersama suku Bunak. Namun semakin mereka diasingkan semakin mereka menjadi-menjadi menajamkan kekuatan jahat atau kekuatan gelab yang mereka kirim kepada sesama yang bukan "PUAN" dan menimbulkan kematian. Proses kematian seorang yang irasional itu kalau diproses maka kerapkali si "PUAN" yang dianggap penyebab kematin itu mengakui dirinya yang membawa kematian tersebut. Eksistensi kekuatan jahat yang melekat dalam diri mereka yang "PUAN" ini dipandang masyarakat setempat sebagai warisan leluhur yang masih mencari-cari peluang untuk menghilangkannya dalam wilayah geografis suku bangsa Bunak. Semacam sebuah misteri kejahatan yang masih dalam sebuah pergulatan panjang untuk ditiadakan keberadaannya.


Kedua, dukun menebak sumber penyakit si sakit itu berasal dari kemarahan pemilik jiwa si sakit yang tidak peduli kepada pemilik jiwa si sakit itu. Pemilik jiwa si sakit itu dalam bahasa Bunak disebut "POR GOMO" yang berdiam di sebuah tuguh yang disusun dari bebatuan dekat sebuah sumber air sebagai tempat pertama tibanya leluhur di situ dan di situlah lahir manusia suku Bunak yang berkembang maju sampai saat ini.Tebakan sang dukun ini dipandang benar oleh anggota suku yang seorang anggotanya sedang sakit dan sumber penyakitnya sedang sang dukun menebak sumber penyalitnya itu. Pemulihan relasi harmonis si sakit dengan "POR GOMO" itu membtuhkan sejumlah uang, beras, binatang korban, minuman beralkohol dan siri,pinang dan kapur serta uang lelah kepada jasa dukun sang penebak sumber penyakit si sakit.Pemulihan itu dikenal dalam bahasa Bunak "BULA HO'ON" yang dipimpin oleh "AGAN" artinya dukun kampung suku Bunak. Adat pemulihan relasi harmonis antara si sakit dengan "POR GOMO" itu berlangsung di tuguh yang disusun dari bebatuan tempat perdana para leluhur perdana tiba. Tuguh itu dalam bahasa Bunak disebut "BOSOK". Di atas tuguh inilah "AGAN BULA HO'ON" artinya dukun menyelenggarakan adat pemulihan relasi harmonis antara dia yang sakit dengan "POR GOMO" pemilik dan penguasa atas jiwa si sakit.

Ketiga, Dukun menebak sumber penyakit berasal dari kemarahan para anggota keluarga yang telah meninggal karena si sakit tidak memperhatikan atau lupa mereka. Tebakan ini benar maka diadakan pemulihan relasi harmonis dengan jiwa para pendahulu di kuburan jiwa leluhur yang marah terhadap dirinya. Di atas kuburan dia yang marah terhadap si sakit, dukun itu mengadakan "BULA HO'ON". Adat pemulihan kembali relasi harmonis dengan leluhur di atas kuburan itu membuthkan sejumlah uang jasa bagi sang dukun yang menebak sumber sakit itu, beras, korban binatang dan sirih, pinang, kapur dan kain adat dan wadah-wadah yang terbuat dari anyaman. Dengan adat pemulihan yang dipimpin oleh dukun itu, diakui oleh suku Bunak sebagai jalan menuju kesembuhan si sakit.


Keunikan adat pemulihan kembali relasi harmonis si sakit dengan para leluhur maupun dengan mereka yang telah meninggal di atas kuburan maupun di atas tuguh tempat perdana tiba di Suku Bunak itu melahirkan beberapa catatan kritis bahwa para leluhur itu seperti pisau bermata dua bisa membantu tetapi juga mengganggu dalam arti menyakiti yang diyakini sebagai kekuatan jahat yang datang dari para leluhur. Para leluhur itu selalu ingin diperhatikan oleh setiap generasi lewat adat dan lewat kontak bathin dengan para leluhur. Itu adalah jalan para leluhur senantiasa menyalurkan rahmatnya yang berlimpah kepada generasi suku Bunak. Generasi suku Bunak zaman ini tersebar di segala ujung bumi karena dunia ini semakin mudah terjangkau, maka hanya lewat media komunikasi khususnya lewat tulisan dalam Buku ini yang dapat dibawa oleh setiap generasi suku Bunak di segala ujung bumi untuk membaca buku ini dan isinya direnungkan dengan demikian kesadaran anggota suku di luar geografis suku Bunak dibangkitkan untuk tetap membangun relasi harmonis dengan para leluhur pertama dan sesudah mereka. Buku ini adalah jiwa LELUHUR yang selalu menjadi pengingat setiap anggota suku Bunak untuk tiada bosan-bosannya membangun relasi harmonis berelanjutan dengan para leluhur agar para leluhur tidak kesepian dalam keleluhurannya karena anak muda generasi berikut tetap membawa kemudaannya dalam membangun relasi dengan para leluhur sehinngga yang tua (leluhur) diimbangi dengan kemudaan generasi muda suku Bunak yang selalu mengadakan kontak bathin dengan para leluhur, dan diyakini sebaliknya, para leluhur terus mengalirkan berkat bagi generasi muda suku Bunak yang selalu rindu KEMBALI KE AKAR yaitu para leluhur yang telah menurunkannya. Bacalah buku, tulisan ini, karena ini adalah ROH LELUHUR yang tampil dimata pembaca suku Bunak yang selalu rindu kesehatannya. ***

LOUIS BERTHE ADALAH ANTROPOLOG SUKU BANGSA BUNAK









LOUIS BERTHE ANTRROPOLOG SUKU BANGSA BUNAK MENULIS TENTANG SUKU BUNAK TERTUANG DALAM BUKU MONUMENTAL YANG TERPAMPANG DALAM TATAPAN ANDA. DIA MEMBER JUDUL "BEI GUA" (BAHASA BUNAK), ARTINYA ASAL-USUL LELUHUR SUKU BANGSA BUNAK. SETELAH SAYA MEMBACA, JUDUL BUKU INI SANGAT SPESIFIK HANYA TENTANG PARA LELUHUR SUKU BUNAK. SAYA LEBIH MEMILIH JUDUL "EN GUA" (BAHASA BUNAK), ARTINYA ASAL-USUL MANUSIA DALAM PERSPEKTIF SUKU BUNAK. SUKU BUNAK MAU MENGETAHUI ASAL-USULNYA LEWAT BUKU INI.

LOUIS BERTHE

















LOUIS BERTHE ANTROPOLOG BUNAK. BELIAU BERKEBANGSAAN PRANCIS. DIA MENULIS PERJALANAN LELUHUR SUKU BUNAK DALAM BUKU INI YANG BERJUDUL "BEI GUA" ARTINYA MENGIKUTI JEJAK LELUHUR. DENGAN DEMIKIAN JUDUL INI SANGAT SPESIFIK. SAYA LEBIH SUKA MEMILIH JUDUL BUKU INI "EN GUA" ARTINYA ASAL-USUL MANUSIA DALAM PERSPEKTIF SUKU BANGSA BUNAK.















PASTOR HANYA PUNYA KARYA TULIS UNTUK DIKENANG. AMIN

FILM "THE MISSION"

Hari Sabtu 8 November 2008 ada menonton bersama film The Mission di SOVERDI Surabaya.
Ada pesan dari film itu yaitu misionaris perintis telah tiada. Generasi muda yang misionaris terus ada. Misi ada dalam tangan generasi muda. Misionaris mati tetapi misi tetap hidup. Bagaimana dalam kontesk centenial AJ dan JF?

MALU dan AIBA'A SENIOR BERI KABA

Kaba berarti memberi berkat. Misalnya saya menerima kaba dari para suku Malu dalam adat kenduri atau dalam bahasa Adat LAL GUJU. Sesudah saya menerima KABA dari para malu, saya juga menerima KABA sebagai berkat dari anggota sukuku yang sudah SENIOR. Peminta KABA meminta berkat pada saat kematian dan juga pada waktu hendak mengikuti ujian adan pergi ke tempat yang jauh dalam jangka waktu tertentu.



Saya hendak menerima berkat dalam KABA ini pada setiap adat Kenduri dalam suku Monewalu. Saya juga minta berkat atau KABA dari para suku MALU sebagai asal-usul suku SAYA pada saat saya akan mengikuti ujian atau saya hendak meninggalkan tanah suku Bunak pergi ke tempat yang jauh. Saya minta KABA pada para suku MALU dengan urutan acara yang KHAS.

Saya meminta seorang SUKU MALU yang sudah senior. Suku MALU ini menyiapkan SIRI, PINANG, KAPUR yang disimpan di dalam wadah yaitu TAKA GIRAL ATAU OPA. Lantas Pemberi KABA mendoakan MOLO (Siri) PU (Pinang) dan HAU ( KAPUR) yang ada dalam OPA itu. Waktu doa, Pendoa meminta berkat HOT ESEN (Wujud Tertinggi Suku Bunak) melalui POR GOMO (Pemimpin Suku Yang Masih Hidup Maupun yang sudah Meninggal), dan melalui para leluhur. Lewat doa itu, HOT ESSEN hadir dalam simbol siri, pinang dan kapur itu dan kemudian Siri, Pinang dan Kapur itu dimakan oleh pemberi KABA. Sesudah itu MALU memberi Kaba di dahi dengan membuat tanda salib di dahi dan meniup kepala peminta KABA, dan juga meniup kedua tangan peminta KABA.


Biasanya penerima KABA menyampaikan terimakasih kepada Pemberi KABA dan memberi derma atau stipendium kepada Pemberi Kaba setelah menerima berkat KABA. Derma atau stipendium itu sesuai kerelaan penerima KABA.


Saya biasanya setiap kali pulang Libur waktu masih Pelajar selalu meminta KABA dari para MALU dan Orang Tua dan anggota Keluarga Yang Senior dan memiliki kewibawaan dalam kehidupan bersama SUKU. Saya merasakan dampak ketenangan dan mendapat dukungan yang luarbiasa dari keluarga Pemberi KABA dalam menuntut Ilmu disamping dukungan saya dengan belajar yang tekun dan disiplin. ****

PASTOR PUNYA ISTERI ATAU KARYA TULIS

Hari ini Selasa 25 November 2008 Komunitas SVD mengadakan pertemuan komunitas. Ada banyak hal yang akan kami bicarakan. Pertama saya membagi pengalaman iman akan centenial AJ JF. Sharing berarti membagi apa yang saya alami. Centenial berarti seratus tahun meninggalnya santo Arnoldus Jansen dan Santo Yosef Freinademetz. Ada tiga hal yang menjadi kerangka pembicaraan saya yaitu KENANGAN HIDUP DAN KARYANYA, PERAYAAN YANG AKAN BERPUNCAK PADA 15 JANUARI 2008 dan HAL KETIGA YANG TERPENTING ADALAH RENEW = PEMBARUAN. Dalam pembicaraan kali ini, hanya tentang kenangan hidup dan KARYA kedua Santo AJ dan JF, dan RENEW.


I. KARYA ABADI

1.1. Santo ARNOLDUS JANSSEN ( AJ )

Arnoldus Jansen aktif dalam Kerasulan DOa. Dari doa ini lahir banyak inspirasi. Doa memberi dia daya yang luarbiasa. Doa dapat mengubah dirinya. Doa menguabh pikirannya. Perubahan yang dia kandung dan dia lahirkan itu meliputi tiga karya monumental untuk mewujudkan mimpinya Meewartakan KERAJAAN ALLAH kepada segala bangsa yang belum mengenal Allah atau kafir. Tiga karya besar itu meliputi mendirikan SVD, SSpS dan SSpS AP.


1.1.1. SVD

SVD dia dirikan pada usia imamatnya yang keempat belas. Usia imamat 14 tahun, dia mulai mendirikan SVD. Waktu itu AJ berusia 40 tahun. Usia yang penuh dengan mimpi. Usia yang penuh dengan menggantungkan cita-cita setinggi langit. AJ menghargai diri dengan menggantikan cita-cita setinggi langit dan tentu dibalik citanya itu bisa ditebak, AJ tidak mau menggantungkan cita-cita serendah atau tidak mempunyai cita yang memandu diri pada tidak menghargai diri sendiri. Mimpi itu dia konkretkan dengan mendirikan SVD. Anggota SVD dipersiapakan dan dikirim ke seluruh dunia mewartakan INJIL kepada bangsa-bangsa kafir. Visi AJ Kerajaan Allah bertahta di atas bumi ini terlaksana dalam SVD dan para anggotanya yang menjadi misionaris di segala bangsa.


1.1.2. SSpS

Arnoldus tetap memounyai mimpi. Mimpi mendirikan SSpS. Pada waktu mendirikan SSpS ini AJ berusia 54 tahun. Dia berusia imamat 28 tahun. Dia mendirikan SSpS, 14 tahun kemudian setelah mendirikan SVD. Selama 14 tahun AJ menyusun strategi untuk mendirikan SSpS.

1.1.3. SSpSAP

Konggregasi ini didirikan pada usianya 61 tahun, usia imamatnya 36 tahun dan waktu itu dia mendirikan konggregasi pendoa ini 7 tahun setelah mendirikan SSpS. Dia menyusun mimpinya dan menyusun strategi untuk mencapai mimpinya itu selama 7 tahun setelah mendirikan SSpS.


Demimikian karya-karya monumental abadi dari Santo Arnoldus Janssen (AJ). Santo yang satu ini telah mengisi USia imamat dan panggilannya dengan karya-karyanya yang berguna bagi diri, bagi manusia, bagi bangsa dunia dan Gereja Sejagat.



1.2. Santo Josef Freinademetz (JF)

1.2.1. Dari Imam Projo Menjadi SVD

JF ini menjadi imam projo selama 3 tahun. Tahun keempat dia masuk SVD dan dipersiapkan di Steyl kemudian pada tahun kelima imamatnya dia menjadi misionaris di CHINA tanpa sekalipun cuti ke kampunghalamannya. Dia menjadi misionaris di China selama 19 tahun, belajar bahasa China, budaya china sampai dia mati dan dia katakan bahwa sampai di Surga pun saya mau tetap menjadi orang China.

1.2.2. Misi Kontekstual

JF bermisi bukan membawa Kristus yang sudah diformat oleh budaya Eropa. JF bersama orang China berjalan bersama mengikuti Jejak Allah yang berjalan di China. Dia bersama umat berjalan di atas Jalan Tuhan mengikuti Tuhan yang diimani.




II. RENEW


2.1. AJ dan JF hidup hanya sekali. Mereka telah membuat hidupnya bermakna dengan melakukan hal-hal yang luar biasa yang berguna bagi dirnya, gereja dan kita semuanya. Gunanya itu kita rasakan dan alami saat ini menjadi anggota SVD yang sedang berjalan bersama mengikuti Jejak Allah. Kita kerja Sama berjalan bersama menuju cita yang terpusat pada KERAJAAN ALLAH. Kita juga hanya hidp sekali. Kita belajar dari AJ dan JF yang telah mengisi usia imamat dan panggilannya dengan karya-karya monumental bagi pembaruan dunia dalam Allah. Kita melakukan satu karya kecil-kecilan saja. Saya bermimpi mengabadikan nama saya dengan Hasil Karya perdana adalah buku KEMBALI KE AKAR. Pastor tidak punya isteri. Pastor tidak punya anak. Pastor dapat dikenang hanya lewat KARYA TULISNYA SAJA. Makna hidupku ada dalam KARYA KU " KEMBALI KE AKAR".... Dalam rentang waktu hidup yang begitu singkat AJ dan JF mengisi usia imamat dengan baik sebagai satu ungkapan syukur sekaligus penghargaan terhadap hiup yang diberi ALLAH DAN MILIK ALLAH. Allah beri modal hidup maka AJ dan JF telah melipatgandakannya. KITA, SAYA, ANDA.... ?


2.2. Beberapa bulan yang lalu, tepat Hari Sabtu 8 November 2008 Malam sesudah ibadat malam, Komunitas SOVERDI SURABAYA menonton bersama pada layar lebar di Pendopo WAS FILM " THE MISSION". Ada pesan terakhir yang sangat menarik saya setelah menonton FILM itu adalah Misionaris perintis telah tiada. generasa penerus tetap ada. Misi ada dalam tangan generasi muda, generasi penerus. Dalam konteks Centenial, kita melihat AJ dan JF telah tiada, tetapi karya-karya monumental tetap ada dan tetap hidup. Mereka meninggalkan tongkat misi kepada kita dan kita lah kini melanjutkan dan membawa tongkat misi Kerajaan Allah kepada segala Suku Bangsa di dunia.


2.3. Misionaris Perintis Telah Mati. Misi Tetap hidup. Inti pesan FILM " THE MISSION". Dalam konteks centenial, Para pendiri dan perintis SVD, SSpS, SSpSAP telah tiada, generasi pengganti bertumbuh dan terus bertambah. Misi Allah adalah misi AJ dan JF dan misi kita dan misi generasi penerus.


2.4. AJ dan JF telah bekerjasama dalam mewartakan Kerajaan Allah kepada segala bangsa Kafir. AJ adalah pemikir. JF adalah petugas pastoral. Perbedaan kemampuan dan talenta membuat mereka saling melengkapi dalam mencapai visi yang satu dan sama yaitu KERAAJAAN ALLAH BERTAHKTA DI ATAS BUMI INI.



***********S E M O G A *****

MOLO PU, BATAKA, LILIN ZAL

PADA WAKTU AKAN KE TEMPAT YANG JAUH UNTUK TINGGAL LAMA DI TEMPAT YANG JAUH, ADA BERBAGAI ADAT YANG DIBUAT. PERTAMA DALAM RUMAH ORANG TUA BAPA DAN MAMA MENDOAKAN SEORANG ANAK YANG AKAN PERGI. KEDUA ORANG TUA MENGUCAPKAN DOA KEPADA WUJUD TERTINGGI DENGAN PERANTARAAN POR GOMO DAN MUGEN MALU GOL DAN AIGOL AGAR MEMBERKATI ANAKNYA YANG AKAN PERGI KE TEMPAT YANG BARU. SESUDAH DOA, ORANG TUA MAKAN SIRI PINANG YANG DIDOAKAN DAN MENIUP KEPALA ANAKNYA TEPAT DI UBUN-UBUN DAN MENIUP KEDUA UJUNG TANGANNYA. SESUDAH ITU ORANG MENYERAHKAN SIRIH PINANG DAN PERAK ATAU EMAS YANG PALING BERHARGA KEPADA ANAKNYA UNTUK DIBAWA KE TEMPAT YANG BARU.


KEMUDIAN ADA ADAT JUGA KUBURAN NENEK MOYANG. DI SANA ADA DOA MOHON BERKAT PARA LELUHUR. LILIN YANG DI BAKAR ITU SALAH SATUNYA DIBAKAR DARI SEMUA KUBURAN ANGGOTA SUKU MALUGOL MAPUN AIBAA GOL. LILIN ITU DIBAKAR DI SEMUA KUBURAN LELHUR MALOGOL DAN AIBAA GOL DARI KELUARGA BAPA MAUPUN KELUARGA MAMA KANDUNG. SATU LILIN ITU TIDAK HABIS DIBAKAR. DI SETIAP KUBURAN KURANG LEBIH 2-3 MENIT SAMBIL DOA MOHON BERKAT DAN RAHMAT DARI WUJUD TERTINGGI SUKU BUNAK DENGAN PERANTARAAN PARA LELUHUR. LILIN ITU KEMUDIA DI BAWA KE TEMPAT YANG BARU. DAN LILIN ITU DISIMPAN DALAM RUMAH BARU DI TEMPAT YANG BARU ITU. LILIN ITU DISIMPAN DAN MENJADI TANDA ATAU SIMBOL KEHADIRAN PARA LELUHUR YANG SELALU HADIR DAN MEMBERI RASA NYAMAN KEPADA KELUARGA DAN DIRINYA SENDIRI YANG TELAH MENGINGGALKAN IBU PERTIWI, TANAH TUMPAH DARAH SUKU BUNAK.


lILIN ITU AKAN DIBAKAR KETIKA SAKIT ATAU HENDAK MENGHADAPI SUATU UJIANTERTENTU, DAN BERDOA MEMOHON BERKAT DAN RAHMAT ATAS SEGALA PERJUANGANNYA SEHINNGA DIHARAPKAN MENDAPAT SEBUAH HASIL YANG BAIK DALAM SELURUH UJIAN TERSEBUT. WAKTU SAKIT, LILINITU DIBAKAR SAMBIL MOHON BERKAT DAN RAHMAT DARI WUJUD TERTINGGI SUKU BUNAK YAITU "HOT ESSEN" LEWAT PARA LELUHUR, MALUGOL DAN AIGOL DARI PIHAK KELUARGA AYAH DAN MAMA.



LILIN, MOLO PU, DAN BATAKA PERAK ATAU EMAS ITU JUGA DISIMPAN DI ATAS MEJA DALAM DOA DAN BAKAR LILIN TERSEBUT BAIK UNTUK SEBUAH UJIAN ATAN PERTANDINGAN ATAUPUN KARENA SAKIT. SEMUANYA ITU SIMBOL KEHADIRAN WUJUD TERTINGGI YANG MENYALURKAN BERKAT DAN RAHMATNYA MELALU PARA LELUHUR.



PENGALAMAN INI NYATA. SAYA SENDIRI SEJAK KECIL SUDAH DIRAHKAN HIDUP DAN BERKEMBANG DALAM BUDAYA SEPERTI INI. SAYA MEMBAGI PENGALAMAN INI SESUAI APA YANG SAYA ALAMI***

MUK JAL

Waktu saya hendak meninggalkan tanah tempat kelahiranku, menuju tanah Jawa tempat tinggal yang baru untuk melanjutkan pendidikan saya sebagai Novis di Novisiat Roh Kudus Batu Malang, saat tanggal 5 Agustus 1995, saat keluar dari rumah kelahiranku Malate-Telolo-Asueman, bapaku tercinta Gabriel Mali, berdoa dan kemudian dalam mantra-mantra dan mengambil tanah di depan pintu rumahku tempat kelahiranku, dan tanah itu diseimpan atau dibungkus dengan sebuah plastik dan saya membawa tanah itu ke Jawa.


Saya sebelum berangkat merasa sulit sekali meninggalkan keluarga, kakak, adik, mama, nenek, kakek. Sementara keluargaku sangat mendukung saya melanjutkan perjalanan panggilan saya sebagai SVD. Keluarga sangat mengharapkan agar cita-cita saya ini tidak terputus di tengah jalan. Saya takut lari pulang dalamperjalanan ke Jawa dan orang tua juga kawatir dalam perjalanan atau tiba di Novisiat Batu - Malang lari pulang ke Rumah karena sulit adaptasi, karena ditolak, atau karena tidak cocok dengan kondisi, dan sebagainya yang dapat mempercepat saya pulang ke Kampung halaman tanah kelahiran saya di Malate- Telolo - Purlolo - Asueman - Maumutin - Desa Aitoun - Kecamatan RAIHAT dan KABUPATEN DATI II BELU - NTT - INDONESIA.


Kekawatiran itu selalau disharingkan dengan orang tua saya khususnya dengan Bapa Saya dan kakak saya sebelum saya ke Jawa. Hari-hari terakhir menjelang keberangkatan saya, ketakutan dankekawatiran untuk tidak berangkat semakin terasa. Maka Bapa Saya Gabriel Mali juga sangat serius memikirkan hal ini. Bapa saya orang yang tahu adat dan budaya suku Bunak. Menghadapi kenyataan seperti ini Bapa Saya akan melakukan sesuatu bagi saya untuk mengatasi kekawatiran itu. Tepat saya berangkat, keluar di rumah kelahitranku, Bapa Gabriel berdoa dan membuat tanda salib di atas tanan lantas mengambil tanah itu lalu memasukkan dalam sebuah pembunbungkus plastik dan saya memasukkannya ke dalam dompet saya dan meneruskan perjalanan saya ke Jawa pada waktu itu.


Waktu itu saya merasakan kekuatan tersendiri dengan membawa tanah yang diberikan oleh Bapa Saya ini. Sampai di Jawa, saya merasakan kekuatan itu. Saya begitu cepat menyesuaikan diri dengan keadaan dan situasi di Jawa khususnya di Novisiat Batu - Malang. Saya mengalamai satu cinta yang mendalam akan panggilan saya.



Lalu, saya menulis surat kepada Bapa Saya membagi pengalaman itu kepada Bapa dan kakak saya. Bapa saya membalas surat saya demikian : Waktu dulu kakek nenek selalu mengadakan adat itu kakalu seseorang hendak bepergian ke tempat yang jauh. Dikatakan bahwa di atas tanah kelahiran inilah kita dilahirkan dan di atas tanah kelahiranitulah darah pertama tumpah dari rahim ibu, dan ikatan tubuh yang lahir dengan tanah di dalam rumah sungguh kuat sekali. Maka kerinduan untuk selalu kembali kerumah keluarga begitu kuat.


Ini adalah ibu pertiwi. Ini adalah tumpah darah. Di atas tanah kelahiran yaitu dalam rumah ini, saya di lahirkan dan di sini darah saya ditumpahkan dari rahim ibuku. Saya lahir pada Hari Rabu, Jam 04 Sore WIT, tanggal 04 dan bulan ke - 04 (April)1973. Adat seperti ini selalu ada dan dibuat oleh mereka yang tahu adat dan selalu hidup dalam adat istiadat yang menyimpan aneka nilai yang sifatnya sangat universal.

LEU-LEU PUTIH SEPERTI TEPUNG TERIGU

Saya waktu tahun 1990, duduk di Bangku Sekolah SMPN Nobelu Wedomu. Pada suatu hari sepulang sekolah di tengah jalan, teman saya Anis Meta memanjat Jambu Mente memetik sebuah jambu mente yang telah masak. Saya menunggu di bawah. Pada waktu Anis Meta memetik jambu mente yang berada di ujung dahan pohon itu dahan pohon itu tidak mampu menahan beban berat Anis Meta sehingga dahan itu patah dan Anis Meta pun jatuh dari atas pohon itu. Tangan kanan Anis Meta patah dan sakit mengerikan dirasakan oleh Anis Meta. Saya sangat ketakutan dihantui oleh berbagai tantangan yang akan saya alami dalam menghadapi orang tua dan kelaurga Anis Meta. Kebetulan waktu itu teman-teman sekolah yang lain juga melewati di tempat kejadian itu. Satu teman kebetulan orang tuanya cukup dikenal menjadi penyembuh orang-orang yang ada di Kampung saya. Teman ini dan kami langsung memikul Anis Meta ke orang tua GM itu dan di rumahnya Bapaknya yaitu AM memberi kesembuhan kepada ANIS META.


Cara penyembuhan Tangan Patah itu ada KATA SAKTI yang mendahuluinya. Sebelumnya disipakan sirih-pinang dan beras di TAKA GIRAL lalu didoakan di atas TAKA GIRAL oleh BAPA AM. AM mengucapkan Kata SAKTI atas Taka Giral itu ata MOLO GUHU atas Beras itu dan kemudian memakan MOLO dan menucapkan mantra-mantara sambil memegang sebuah wadah terbuat dari Bambu dalam keadaan kosong. Setelah Mantra dan menghamburkan beras untuk mengundang kekeutan baik yang dapat menyembuhkan patas tulang dari SI Anis Meta. Wadah yang terbuat dari bambu itu disimpan di depan pemantra dan setelah doa mantra maka bukalah wadah itu dan telah terisi penuh dengan KALUK atau LEU-LEU. Setelah buka wadah itu ternyata LEU-LEU sudah penuh. Warna KALUK atau LEU-LEU itu berwarnaPUTIH Bersih seperti kapas. Tetapi ukurannya kecil sekali seperti setitik tepung .


Lantas saya sangat heran sekali ketika melihat bahwa wadah yang sebelum didoakan kosong kini sudah mulai berwarna putih seperti di Rumah adat kita masing-maing.Kita hanya mengharapkan urainnya yang berlipat ganda.


Proses penyembuhannya demikian : Makan sirih pinang dengan campuran Kaluk itu dan lalu dengan ampas makan dan minum melayani kebutuhan dan kesejahteraan manusia.


Yohane katakan bahwa kehadiran dalam rekreasilah yang mampu mengolahan

PERSAUDARAAN MALU-AI DI ASUEMAN

Relasi Persaudaraan malu ini didapat dari PAK LINUS MALI pada malam ini Minggu 23 November 2008 pukul 20.00 - 21.30 WIB via telepone. Relasi Persaudaraan MALU- AI yang dimaksud beberapa suku di Bawah ini :


I : Lianaisn Joil Bul ( Guru Linus Mali)

1.1. Malu Bul
1.1.1.Mone Goinciet

1.2. Malu Biasa
1.2.1. Hukun
1.2.2. Hokiik
1.2.3. Dua Besi
1.2.4. Hasuamau



II. Lela Bere (Guru Domi Siri)
2.1. Malu Bul
2.1.1. Lianain Joil Bul
2.2. Malu Biasa
2.2.1. Leo Ril
2.2.2. Berek gatal
2.2.3. Lianain Pur Gewen
2.2.4. Mot Alan
2.2.5. Lianain Sutep ( Guru Alo Bere)


III. LIANAIN SUTEP
3.1. Malu Bul
3.1.1. Astalin Mot ( Pak Rius Mau)

3.2. Malu Biasa

3.2.1. Astalin Ai Huin
3.2.2. Astalin Pur Bul
3.2.3. Lela Bere
3.2.4. Hasuamau
3.2.5. Mane Ikun



IV. ASTALIN AI HUIN (AMA GABRIEL MALI)

4.1. Malu Bul
4.1.1. Lela Bere Bese


4.2. Malu Biasa
4.2.1. Dato Alin
4.2.2. Hokiik
4.2.3. Nikaran
4.2.4. LEB RATO


V. LEOKEMAK (MESAK BERE)

5.1. Malu Bul
5.1.1. Nikaran

5.2. Malu Biasa
5.2.1. Talos (di Makir)
5.2.2. Astalin Mot
5.2.3. Astalin Ai Huin
5.2.4. Astalin Pur Bul
5.2.5. Lianain Sutep
5.2.6. Mahakidan
5.2.7. Laimea


VI. LAIMEA ( EME BOKO )

6.1. Malu Bul
6.1.1.Astalin Mot

6.2. Malu Biasa
6.2.1. Astalin Aihuin
6.2.2. Astalin Pur Bul
6.2.3. Lusin


VII. ASTALIN MOT (Rius Mau)

7.1. Malu Bul
7.1.1. Lela Bere Watan (Pak Tinus Bere Mutik Gotil )

7.2. Malu Biasa
7.2.1. Loka Bere
7.2.2. Lakora
7.2.3. Sul Por
7.2.4. Mane Ikun




EN GUE BARE KOEN LOS

EN GUA AITOUN MIL NO

Tiga puluh suku di Aitoun yang ada ini dari Sumber BEI THOMAS omnya Pak Linus Mali. Pada hari ini Minggu 23 November saya mendapat berita informasi via Telepone dari 20.00 - 21.30 WIB dari Guru Linus Mali dan Ama Gabriel Mali. Tiga puluh suku yang ada ini berasal dari tiga kelompok besar yaitu Suku-suku yang berasal dari Kelompok Luta Rato Jo Pata, dari Oburu - Marobo dan dari Ro Iku Ro Bulan.




I. Suku yang Berasal dari Luta Rato Jo Pata

1.1. Lianain Joil Bul
1.2. Uma Meran Bin Saka
1.3. Lianain Pur Gewen
1.4. Lianain Sutep
1.5. Lianain Kaluk
1.6. Lianain Boit
1.7. Laimea
1.8. Mot Alan
1.9. Monewalu
1.10. Mone Sogo
1.11. Hen Lulik


II. Suku yang dari Oburu-Marobo

2.1. Lela Bere Watan
2.2. Lela Bere Bese
2.3. Lela Bere Kaluk
2.4. Lela Bere Pur Bul
2.5. Lela Bere Aisal Bul
2.6. Lela Bere Delo Bul
2.7. Astalin Mot
2.8. Astalin Ai Huin
2.9. Astalin Pur Bul
2.10. Ho Kiik Deu Masak
2.11. Ho Kiik Deu Gol

III. Suku-suku Dari Ro Ikun - Ro Bulan

3.1. Dato Alin
3.2. Hukun Deu Masak
3.3. Hukun Deu Gol
3.4. Magil
3.5. Dato Mil Ailae ( JHONY KOI)
3.6. Dato Mil Monegulo
3.7. Si Gup
3.8. Dato Mil Bulot



EN GUA AITOUN MIL NO

RENUNGAN MISA ARWAH (3)

Yes 25 : 6 - 10a ,
Flp 4 : 12 – 14. 19 – 20
Mat 22:1– 14
Yoh 14 : 1 - 7


Semua orang diundang ke Perjamuan Tuhan. Perayaan ekaristi dan perjamuan di Surga.
syarat utama adalah berpakaian pesta. Pakaian pesta itu adalah iman, harap dan kasih kepada Yesus sebagai Jalan kebenaran dan hidup kekal.


Bapak Josef Sugito Suryosembodo dengan iman, harap dan kasih kepada Yesus, telah berpakaian pesta masuk dala perjamuan Tuhan. Lewat dan bersama doa-doa kita ini mari kita mengiringi perjalanan bapak Josef ke Rumah Bapa, tempat tinggal terakhir bagi kita semua.


Bapa Josef pergi ke rumah Tuhan dan tingga di sana untuk selamanya bersama para kudus yang selalau memuji Tuhan dan mendoakan kita di dunia agar tetap komit pada Sabda Yesus sebagai jalan kebenaran dan kehidupan. Lewat doanya bersama para kudus kita dikuatkan untuk tetap komit pada Sabda Yesus dalam pikiran, kata dan perbuatan.

Tuhan Mengundang Semua Memasuki PerjamuanNya

COCOK UNTUK MISA ARWAH

HMB XXVIII A
Yes 25 : 6 - 10a ,
Flp 4 : 12 – 14. 19 – 20
Mat 22:1– 14

Pengantar

Beberapa kali komunitas kita menerima undangan resepsi pernikahan. Biasanya mereka yang mengirim undangan itu menulis di salah satu pojok undangan dengan tulisan demikian : “Undangan berlaku hanya untuk satu orang. Tamu harus membawa undangan saat menghadiri resepsi pernikahan”. Tentu saja orang yang mengundang membatasi orang yang diundang karena memiliki alasan yang masuk akal yaitu materi, tenaga dan waktu yang terbatas.

Biblis

Sama saudara yang terkasih. Hari ini kita mendapat undangan yang tidak ada tulisan seperti undangan resepsi pernikahan yang biasa kita terima. Undangan perjamuan nikah yang kita terima hari ini bertolakbelakang dengan undangan di atas. Undangan perjamuan nikah yang kita terima pada hari ini berlaku untuk umum. Undangan ini terbuka bagi semua orang yang dicirikan aneka wajah, aneka budaya, suku dan agama. Undangan ini dari Tuhan bukan dari manusia. Tuhan mengundang semua untuk masuk ke dalam perjamuanNya. Tuhan yang kita kenal dalam Perayaan Ekaristi ini adalah Tuhan yang tidak tertutup tetapi terbuka bagi semua orang. Tuhan yang kita imani adalah Tuhan yang menyatukan perbedaan dan mendamaikan semua orang.

Undangan seperti ini sungguh istinewa. Pembawa atau penyebar undangan itu adalah para utusan Tuhan yang menyebarkan undangan itu kepada semua orang. Penyebar undangan itu adalah para Nabi dan para rasul. Keunikan sebuah undangan adalah tidak memaksa setiap orang yang menerima undangan untuk hadir dalam perjamuanNya yang membahagiakan. Undangan Tuhan memberi kebebasan bagi orang yang menerima undangan untuk memenuhi undangan itu atau menolak undangan yang diterima.

Penerima undangan adalah bangsa Israel sebagai bangsa terpilih Allah. Mereka ini menolak undangan dengan alasan sibuk urus harta kekayaan duniawi. Mereka tidak mempunyai waktu untuk menghadiri perjamuan Nikah Tuhan. Mereka bukan hanya menolak dengan kata dan cara mereka tidak datang ke perjamuan Tuhan. Mereka membunuh para nabi yang membawa undangan Perjamuan Tuhan kepada mereka.

Tuhan mendengar pembunuhan terhadap para nabi yang membawa undangan kepada bangsa Israel itu. Tuhan memberi kutukan kepada bangsa Israel yaitu menghacurkan Israel. Hukuman itu terjadi karena penolakan bangsa Israel terhadap undangan kerajaan Allah dan terutama karena mereka membunuh para nabi yang membawa undangan kepada mereka. Hukuman itu mereka alami akibat Israel sebagai bangsa terpilih lebih melekat pada hal-hal duniawi.

Meskipun ada penolakan sampai pembunuhan terhadap para pembawa undangan itu, Tuhan tidak berhenti dan tidak bosan-bosan menyebarkan undangan kepada semua manusia. Bangsa terpilih Tuhan, Israel setelah menolak undanganNya itu, kembali Tuhan menyebarkan undangan kepada bangsa-bangsa lain. Para nabi dan para rasul menjadi pembawa dan penyebar undangan Tuhan. Bangsa-bangsa lain yang diundang ini menerima undangan dan datang ke perjamuan Tuhan. Ada dua kelompok yang datang masuk dalam perjamuan Tuhan. Kelompok pertama adalah mereka yang berpakaian pesta. Kelompok yang kedua tidak berpakaian pesta. Pakaian pesta adalah hidup bermoral orang beriman. Yang tidak berpakain pesta itu tidak layak mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan. Dia yang tidak berpakaian pesta itu dihukum oleh Tuhan. Yang berpakaian pesta adalah orang yang layak bagi perjamuan Tuhan. Berpakaian pesta perjamuan Tuhan berarti mengenakan pakaian kehendak Allah.

Sama saudaraku, semua orang diundang Tuhan masuk ke perjamuanNya, baik mereka yang tahu tentang undangan itu atau belum tahu baik atau setengah setengah tahu tentang keunikan undangan itu. Pembawa undangan atau penyebar undangan Tuhan atau penyebar warta khabar gembira undangan Tuhan tidak cukup menyerahkan undangan itu tetapi dengan pengajaran dan pendidikan yang melewati sebuah proses pengenalan undangan itu agar penerima undangan itu sampai pada mengenakan pakaian pesta perjamuan Tuhan. Paulus sebagai misionaris melaksanakan tugasnya menyebarkan undangan perjamuan Tuhan kepada umat di Filipi. Kegembiraan dan harapan muncul dari umat di Filipi ini yaitu mereka memberi respons yang sangat positif dengan cara mereka memberi sumbangan materi, perhatian, cinta dan doa bagi Paulus dalam melaksanakan tugasnya sebagai misionaris. Umat Filipi yang dilayani Paulus sampai menjadi umat yang menjadi misionaris dengan cara mereka yaitu mendukung dengan doa, materi, perhatian dan cinta kepada Paulus sebagai misonaris. Dukungan umat Filipi ini menunjukkan bahwa adanya tanda-tanda dalam diri umat Filipi yaitu mereka mulai mengenakan pakaian pesta perjamuan Tuhan. Misi Paulus berhasil di Filipi. Meskipun umat Filipi begitu dekat dengan Paulus, Paulus tidak merasa melekat pada orang-orang dan materi serta perhatian umat Filipi. Kelekatan seorang misionaris pada hal-hal duniawi adalah batu sandungan bagi banyak orang untuk datang ke perjamuan Tuhan. Paulus tidak mau menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk semakin dekat dengan Tuhan. Paulus tetap fokus pada penyebaran undangan Tuhan kepada semua orang, agar mereka masuk dalam perjamuan Tuhan dengan pakaian pesta.





Kita
Misi Ke dalam

Kita melihat bacaan suci hari ini dengan pola kita sebagai orang beriman. Kita yakin dan berharap bahwa kita semua mau menerima undangan Tuhan dan mau memenuhi undangan Tuhan dengan berpakaian pesta. Pakaian pesta kita barangkali masih ternoda oleh dosa-dosa kita, kelekatan kita pada materi, tempat tertentu, manusia tertentu maka pada saat ini kita disadarkan kembali agar kita mau mencuci bersih pakaian pesta nikah yang kita miliki dan kita kenakan dalam Perjamuan Tuhan sehingga pakaian pesta perjamuan Tuhan itu tetap terjaga dan tetap layak dikenakan dalam memasuki Perjamuan Tuhan. Berpakaian pesta berarti selalu setia dan komit pada Sabda Allah dalam segala tempat dan waktu. Hal ini terwujud dalam hidup kita jika kita mau berkorban seperti Paulus meninggalkan hal duniawi, tidak melekat pada orang, materi, tempat tetapi tetap fokus pada Sabda Allah.

Misi Ke luar

Kita tidak merasa puas dengan diri sendiri karena kita telah berpakaian pesta dalam perjamuan Tuhan. Kita akan lebih layak di hadapan Tuhan yang mengundang kita ke perjamuanNya kalau kita memiliki kepedulian yang tinggi pada sesama yang memiliki kerinduan untuk masuk dalam undangan Perjamuan Tuhan, yang masih kabur di mata mereka. Kita adalah misionaris seperti Paulus dengan menggunakan segala sarana yang ada untuk menyebarkan dan memperkenalkan Undangan Tuhan kepada semua orang agar mereka dapat memasuki Perjamuan Pesta Tuhan, dengan pakaian pesta yang layak. Kita menyebarkan undangan Tuhan ke perjamuanNya dengan pakaian pesta yang kita kenakan sebagai saksi kita kepada mereka yang kita undang. Lewat teladan baik yang kita berikan, mereka yang kita layani tentu lebih merasa tersentu untuk mengambil bagian dalam perjamuan Tuhan.


Penutup

Mari kita selalau berpakaian pesta dalam hidup kita karena kehidupan ini adalah perayaan Perjamuan Tuhan. ***

Tuhan Mengundang Semua Memasuki PerjamuanNya

HMB XXVIII A
Yes 25 : 6 - 10a
Flp 4 : 12 – 14. 19 – 20
Mat 22:1– 14


Pengantar


Beberapa kali komunitas kita menerima undangan resepsi pernikahan. Meskipun kita di dalam komunitas ini banyak orang, mereka yang mengirim undangan itu menulis di salah satu pojok undangan dengan tulisan demikian : “Undangan berlaku hanya untuk satu orang. Tamu undangan harus membawa undangan saat menghadiri resepsi pernikahan”. Tentu saja orang yang mengundang membatasi orang yang diundang karena memiliki alasan yang masuk akal yaitu materi, tenaga pelayan tamu dan waktu yang terbatas.


Biblis


Sama saudara yang terkasih. Hari ini kita mendapat undangan yang tidak ada tulisan seperti undangan resepsi pernikahan yang biasa kita terima. Undangan perjamuan nikah yang kita terima hari ini bertolakbelakang dengan undangan di atas. Undangan perjamuan nikah yang kita terima hari ini berlaku untuk umum. Undangan ini terbuka bagi semua orang yang dicirikan aneka wajah, aneka budaya, suku dan agama. Undangan ini dari Tuhan sendiri. Tuhan mengundang semua untuk masuk ke dalam perjamuanNya. Tuhan yang kita kenal dalam Perayaan Ekaristi adalah Tuhan yang tidak tertutup tetapi terbuka bagi semua orang. Tuhan yang kita imani adalah Tuhan yang menyatukan perbedaan dijiwai oleh RohNya yang menyatuakan dan mendamaikan semua orang.

Undangan seperti ini sungguh istinewa. Pembawa atau penyebar undangan itu adalah para utusan Tuhan yang menyebarkan undangan itu kepada semua orang. Penyebar undangan itu adalah para Nabi dan para rasul. Keunikan sebuah undangan adalah tidak memaksa orang yang menerima undangan untuk hadir dalam perjamuanNya yang membahagiakan.

Penerima undangan adalah bangsa Israel sebagai bangsa terpilih Allah. Mereka ini menolak undangan dengan alasan sibuk urus harta kekayaan duniawi sehingga mereka tidak mempunyai waktu untuk membuat agenda untuk menghadiri perjamuan Nikah Tuhan. Mereka bukan hanya menolak dengan kata dan cara mereka tidak datang ke perjamuan Tuhan. Mereka membunuh para nabi yang membawa undangan Perjamuan Tuhan kepada mereka.

Tuhan mendengar pembunuhan terhadap para nabi yang membawa undangan kepada bangsa Israel itu. Tuhan memberi kutukan kepada bangsa Israel yaitu menghacurkan Israel menjadi reruntuhan. Hukuman itu datang terjadi karena penolakan bangsa Israel terhadap undangan kerajaan Allah dan terutama karena mereka membunuh para nabi yang membawa undangan kepada mereka.

Tuhan tidak berhenti dan tidak bosan-bosan menyebarkan undangan kepada semua manusia. Bangsa terpilih Tuhan, Israel setelah menolak undanganNya kini Tuhan menyebarkan undangan kepada bangsa-bangsa lain. Para nabi dan para rasul menjadi pembawa dan penyebar undangan Tuhan. Bangsa-bangsa lain yang diundang ini menerima undangan dan datang ke perjamuan Tuhan. Ada dua kelompok yang datang masuk dalam perjamuan Tuhan. Kelompok pertama adalah mereka yang berpakaian pesta. Kelompok yang kedua tidak berpakaian pesta. Pakaian pesta adalah hidup bermoral orang beriman. Yang tidak berpakain pesta itu tidak layak mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan. Dia yang tidak berpakaian pesta itu dihukum oleh Tuhan. Yang berpakaian pesta adalah orang yang layak bagi perjamuan Tuhan. Mengapa? Berpakaian pesta perjamuan Tuhan berarti mengenakan pakaian kehendak Allah. Orang yang berpakaian pesta demikian itu adalah mereka yang layak memasuki Perjamaun Tuhan yang memberi kebahagiaan yang tidak pernah berakhir.

Semua orang diundang baik yang tahu tentang undangan itu atau belum tahu baik atau setengahsetengah tahu tentang keunikan undangan itu. Pembawa undangan atau penyebar undangan Tuhan atau penyebar warta khabar gembira undangan Tuhan tidak cukup menyerahkan undangan itu tetapi dengan pengajaran dan pendidikan yang melewati sebuah proses pengenalan undangan itu agar sampai pada mengenakan pakaian pesta perjamuan Tuhan. Paulus sebagai misionaris melaksanakan tugasnya meyebarkan undangan perjamuan Tuhan kepada umat di Filipi. Kegembiraan dan harapan muncul dari umat di Filipi ini bahwa mereka memberi respons yang sangat positif yaitu mereka memberi sumbangan materi, perhatian, cinta dan doa bagi Paulus dalam melaksanakan tugasnya sebagai misionaris. Umat Filipi yang dilayani Paulus sampai menjadi umat yang menjadi misionaris dengan cara mereka yaitu mendukung dengan doa, materi, perhatian dan cinta kepada Paulus sebagai misonaris. Dukungan umat Filipi ini menunjukkan adanya tanda-tanda umat Filipi mulai mengenakan pakaian pesta perjamuan Tuhan. Misi Paulus berhasil di Filipi. Meskipun umat Filipi begitu dekat dekat dengan Paulus, Paulus tidak merasa melekat pada orang-orang dan materi serta perhatian umat Filipi. Kelekatan seorang misionaris pada hal-hal duniawi adalah batu sandungan bagi banyak orang untuk datang ke perjamuan Tuhan. Paulus tidak mau menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk semakin dekat dengan Tuhan. Paulus tetap fokus pada penyebaran undangan Tuhan kepada semua orang, orang lain juga masuk dalam perjamuan Tuhan dengan pakaian pesta.


Kita

Misi Ke dalam


Kita melihat bacaan suci hari ini dengan pola kita sebagai orang beriman. Kita yakin dan berharap bahwa kita semua mau menerima undangan Tuhan dan mau memenuhi undangan Tuhan dengan berpakaian pesta. Pakaian pesta kita barangkali masih ternoda oleh dosa-dosa kita, kelekatan kita pada materi, tempat tertentu, manusia tertentu maka pada saat ini kita disadarkan kembali agar kita mau mencuci bersih pakaian pesta nikah yang kita kenakan dalam Perjamuan Tuhan sehingga pakaian pesta perjamuan Tuhan itu tetap terjaga dan tetap layak dikenakan dalam memasuki Perjamuan Tuhan. Berpakaian pesta berarti selalu setia dan komit pada Sabda Allah dalam segala tempat dan waktu. Hal ini terwujud dalam hidup kita jika kita mau berkorban seperti Paulus meninggalkan hal duniawi, tidak melekat pada orang, materi, tempat tetapi tetap fokus pada Sabda Allah.


Misi Ke luar


Kita tidak merasa puas karena kita telah berpakaian pesta dalam perjamuan Tuhan. Kita akan lebih layak di hadapan Tuhan yang mengundang kita ke perjamuanNya kalau kita memiliki kepedulian yang tinggi pada sesama yang memiliki kerinduan untuk masuk dalam undangan Perjamuan Tuhan, yang masih kabur di mata mereka. Kita adalah misionaris seperti Paulus dengan menggunakan segala sarana yang ada untuk menyebarkan dan memperkenalkan Undangan Tuhan kepada semua orang agar mereka dapat memasuki Perjamuan Pesta Tuhan, dengan pakaian pesta yang layak. Kita menyebarkan undangan Tuhan ke perjamuanNya dengan pakaian pesta yang kita kenakan sebagai saksi kita kepada mereka yang kita undang. Lewat teladan baik yang kita berikan, mereka yang kita layani tentu lebih merasa tersentu untuk mengambil bagian dalam perjamuan Tuhan.


Penutup


Mari kita selalau berpakaian pesta dalam hidup kita karena kehidupan ini adalah perayaan Perjamuan Tuhan. Pakaian pesta yang senantiasa kita kenakan itu mempunyai tanggungjawab sosial agar orang lain, sesama kita juga boleh mengenakan pakaian pesta perjamuan Tuhan dan layak masuk Perjamuan Tuhan. Kita adalah perpanjangan tangan Tuhan dalam membagi undangan Tuhan bagi semua orang untuk memasuki Pesta Perjamuan Tuhan. Untuk itu kita mau berkorban demi Tuhan dan keselamatan orang banyak. ***

Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada Suatu bangsa yang akan menghasilkan buah kerajaan itu

HARI MINGGU BIASA XXVII TAHUN A
YES 5 : 1- 7
FLP 4 : 6 - 9
Mat 21 : 33 - 43


Panas

Beberapa hari terakhir ini kita sungguh merasakan panas matahari yang mengganggu istirahat kita, pekerjaan kita, rencana kita untuk jalan-jalan. Kita merasa tidak nyaman karena kita berusaha untuk adaptasi dengan alam sekitar kita yang semakin panas. Ini adalah satu bukti pemanasan global yang langsung kita alami. Hal ini terjadi karena manusia menebang hutan secara tidak beraturan menyebabkan tanah gundul semakin luas dan akibat langsung yang kita alami adalah suhu udara yang semakin panas. Penebangan hutan secara liar adalah satu bukti nyata bahwa bumi pemberian Tuhan ini tidak dijaga oleh manusia. Bumi adalah Kebun Anggur milik Allah ini tidak dijaga oleh manusai secara baik, tidak diolah secara baik sehingga semakin hari semakin buruk kebun anggur Tuhan ini. Ini menunjukkan bahwa kita manusia tidak bertanggungjawab dalam menggarap bumi sebagai kebun anggur yang dimiliki oleh Tuhan yang telah memeberikan kebun anggur kepada kita ini.

Biblis

Bacaan pertama dan Injil berbicara tentang kebun anggur. Pemilik kebun Anggur adalah Tuhan Allah. Penggarapnya adalah bangsa Israel anak kesayangan Allah. Para hamba utusan Allah adalah para nabi yang membawa suara Allah kepada para penggarap kebun anggur agar menggarap kebun anggur sesuai kehendak pemilik kebun anggur sehingga dapat memberi hasil yang baik, sesuai harapan pemilik kebun anggur.

Dalam bacaan pertama kita mendengar bahwa penggarap itu bekerja onar sehingga menghasilkan buah yang masam. Pemilik kebun anggur menghukum para penggarap itu dengan tidak menurunkan hujan ke atasnya. Pemilik kebun anggur itu membongkar semua pagar kebun anggur agar tanaman anggur diinjak-injak orang. Pemilik kebun anggur marah.

Dalam bacaan Injil pemilik kebun anggur itu membuka kebun anggur. Menanam pagar di sekelilingnya, menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kepada para penggarap, lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik ia mengirim hamba-hambanya kepada para penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi hamba-hamba itu ada yang dipukul, hamba yang lain dibunuh, yang lain lagi mereka lempari dengan batu. Kemudian pemilik kebun anggur itu mengutus lagi hamba-hamba yang lain kepada para penggarap untuk mengambil hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi mereka juga diperlakukan sama seperti hamba kelompok pertama. Akhirnya pemilik kebun anggur itu mengirim PutraNya sendiri kepada para penggarap kebun anggur untuk meminta hasil yang menjadi bagiannya. Pemilik kebun anggur berpikir bahwa anaknya yang diutus pasti disegani. Tetapi ketika para penggarap itu melihat anak itu, mereka berkata seorang dengan yang lain, “Ia adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Maka mereka menangkap dia, melemparkan dia keluar kebun anggur itu lalu membunuh dia. Penggarap kebun anggur itu tidak tahu diri dan tidak tahu malu. Para penggarap hanyalah penggarap bukan pemilik kebun anggur. Merebut kebun anggur lewat pembunuhan ahli waris adalah kejahatan yang paling besar dalam hukum bangsa Yahudi. Maka patut mendapat hukuman menurut aturan Yahudi. Penggarap kebun anggur ini adalah orang-orang yang tamak. Karena ketamakan mereka maka pemilik kebun anggur itu mengambil kembali kebun anggurnya dari para penggarap itu yaitu bangsa Israel dan menyewakan kepada para penggarap lain yaitu bangsa-bangsa lain yang mau menggarap kebun anggur itu sesuai dengan kehendak pemilik kebun anggur. Kebun anggur diserahkan kepada bangsa-bangsa lain yang setia menjaga dan mengolah kebun anggur itu sesuai harapan pemilik kebun anggur yaitu supaya kebun anggur itu menghasilkan buah-buah yang baik.

Aplikasi

Kita adalah SVD atau imam diosesan. SVD dan keuskupan adalah pemilik kebun anggur dan menyerahkan kepada kita untuk kita kelolah dengan harapan menghasilkan buah-buah yang baik yaitu damai, bahagia dan keselamatan bagi sesama. Kebun anggur tempat kita kerja itu adalah paroki, komunitas, atau kantor. Pemilik kebun anggur menyerahkan kebun anggur itu kepada kita didasari oleh sebuah keprcayaan dan penghargaan yang tinggi kepada setiap kita. Maka kita pun sebagai penggarap kebun anggur itu terpanggil menjaga kepercayaan yang kita terima dari pemilik kebun anggur dengan bekerja baik dan jujur serta bijaksana. Dengan demikian kebun anggur yang kita garap, tidak diambil dan dialihkan oleh pemilik kebun anggur kepada penggarap lain yang lebih dipandang bertanggungjawab.


Penutup

Mari kita berusaha menjaga kepercayaan yang kita terima dari para pemimpin kita baik dari keuskupan, serikat dan komunitas dalam melaksanakan tugas-tugas kita agar kita menjadi penggarap – penggarap kebun anggur dalam konteks kita masing-masing, dalam lapangan pekerjaan kita masing-masing sebagai tempak kesaksian kita tentang nilai-nilai ketekunan, kejujuran dan damai yang mengalir dari Kerajaan Allah yang kita imani. Terutama dan pertama mari kita bersama-sama berjuang menjaga panggilan kita sebagai imam dan bruder dalam menggarap kebun anggur Allah yang dipercayakan kepada kita dengan penuh tanggungjawab. Amin.

Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada Suatu bangsa yang akan menghasilkan buah kerajaan itu

Panas

Beberapa hari terakhir ini kita sungguh merasakan panas matahari yang mengganggu istirahat kita, pekerjaan kita, rencana kita untuk jalan-jalan. Kita merasa tidak nyaman karena kita berusaha untuk adaptasi dengan alam sekitar kita yang semakin panas. Ini adalah satu bukti pemanasan global yang langsung kita alami. Hal ini terjadi karena manusia menebang hutan secara tidak beraturan menyebabkan tanah gundul semakin luas dan akibat langsung yang kita alami adalah suhu udara yang semakin panas. Penebangan hutan secara liar adalah satu bukti nyata bahwa bumi pemberian Tuhan ini tidak dijaga oleh manusia. Bumi adalah Kebun Anggur milik Allah ini tidak dijaga oleh manusai secara baik, tidak diolah secara baik sehingga semakin hari semakin buruk kebun anggur Tuhan ini. Ini menunjukkan bahwa kita manusia tidak bertanggungjawab dalam menggarap bumi sebagai kebun anggur yang dimiliki oleh Tuhan yang telah memeberikan kebun anggur kepada kita ini.

Biblis

Bacaan pertama dan Injil berbicara tentang kebun anggur. Pemilik kebun Anggur adalah Tuhan Allah. Penggarapnya adalah bangsa Israel anak kesayangan Allah. Para hamba utusan Allah adalah para nabi yang membawa suara Allah kepada para penggarap kebun anggur agar menggarap kebun anggur sesuai kehendak pemilik kebun anggur sehingga dapat memberi hasil yang baik, sesuai harapan pemilik kebun anggur.

Dalam bacaan pertama kita mendengar bahwa penggarap itu bekerja onar sehingga menghasilkan buah yang masam. Pemilik kebun anggur menghukum para penggarap itu dengan tidak menurunkan hujan ke atasnya. Pemilik kebun anggur itu membongkar semua pagar kebun anggur agar tanaman anggur diinjak-injak orang. Pemilik kebun anggur marah.

Dalam bacaan Injil pemilik kebun anggur itu membuka kebun anggur. Menanam pagar di sekelilingnya, menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kepada para penggarap, lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik ia mengirim hamba-hambanya kepada para penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi hamba-hamba itu ada yang dipukul, hamba yang lain dibunuh, yang lain lagi mereka lempari dengan batu. Kemudian pemilik kebun anggur itu mengutus lagi hamba-hamba yang lain kepada para penggarap untuk mengambil hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi mereka juga diperlakukan sama seperti hamba kelompok pertama. Akhirnya pemilik kebun anggur itu mengirim PutraNya sendiri kepada para penggarap kebun anggur untuk meminta hasil yang menjadi bagiannya. Pemilik kebun anggur berpikir bahwa anaknya yang diutus pasti disegani. Tetapi ketika para penggarap itu melihat anak itu, mereka berkata seorang dengan yang lain, “Ia adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Maka mereka menangkap dia, melemparkan dia keluar kebun anggur itu lalu membunuh dia. Penggarap kebun anggur itu tidak tahu diri dan tidak tahu malu. Para penggarap hanyalah penggarap bukan pemilik kebun anggur. Merebut kebun anggur lewat pembunuhan ahli waris adalah kejahatan yang paling besar dalam hukum bangsa Yahudi. Maka patut mendapat hukuman menurut aturan Yahudi. Penggarap kebun anggur ini adalah orang-orang yang tamak. Karena ketamakan mereka maka pemilik kebun anggur itu mengambil kembali kebun anggurnya dari para penggarap itu yaitu bangsa Israel dan menyewakan kepada para penggarap lain yaitu bangsa-bangsa lain yang mau menggarap kebun anggur itu sesuai dengan kehendak pemilik kebun anggur. Kebun anggur diserahkan kepada bangsa-bangsa lain yang setia menjaga dan mengolah kebun anggur itu sesuai harapan pemilik kebun anggur yaitu supaya kebun anggur itu menghasilkan buah-buah yang baik.

Aplikasi

Kita adalah SVD atau imam diosesan. SVD dan keuskupan adalah pemilik kebun anggur dan menyerahkan kepada kita untuk kita kelolah dengan harapan menghasilkan buah-buah yang baik yaitu damai, bahagia dan keselamatan bagi sesama. Kebun anggur tempat kita kerja itu adalah paroki, komunitas, atau kantor. Pemilik kebun anggur menyerahkan kebun anggur itu kepada kita didasari oleh sebuah keprcayaan dan penghargaan yang tinggi kepada setiap kita. Maka kita pun sebagai penggarap kebun anggur itu terpanggil menjaga kepercayaan yang kita terima dari pemilik kebun anggur dengan bekerja baik dan jujur serta bijaksana. Dengan demikian kebun anggur yang kita garap, tidak diambil dan dialihkan oleh pemilik kebun anggur kepada penggarap lain yang lebih dipandang bertanggungjawab.


Penutup

Mari kita berusaha menjaga kepercayaan yang kita terima dari para pemimpin kita baik dari keuskupan, serikat dan komunitas dalam melaksanakan tugas-tugas kita agar kita menjadi penggarap – penggarap kebun anggur dalam konteks kita masing-masing, dalam lapangan pekerjaan kita masing-masing sebagai tempak kesaksian kita tentang nilai-nilai ketekunan, kejujuran dan damai yang mengalir dari Kerajaan Allah yang kita imani. Terutama dan pertama mari kita bersama-sama berjuang menjaga panggilan kita sebagai imam dan bruder dalam menggarap kebun anggur Allah yang dipercayakan kepada kita dengan penuh tanggungjawab. Amin.

Mempertanyakan Kuasa Yesus

Ada orang yang melihat kuasa Yesus untuk menyembuhkan sebagai kuasa Setan bukan kuasa Allah. Pertanyaan itu terbukti dalam Yesus mempertanggungjawabkan perbuatannya dalam menyembuhkan orang kerasukan setan. Hasil perbuatannya membuktikan bahwa Yesus menyembuhkan dengan kuasa Allah bukan kuasa setan. Ciri khas kuasa Allah adalah menyatukan, menyembuhkan, menyehatkan, mendamaikan, tidak memecahbelah, tidak menindas, tidak melukai dan tidak menyakiti. Sebaliknya ciri kuasa setan adalah memecahbelah, melukai, menindas, mengobyekan manusia, menyengsarakan dan menyulitkan orang lain.

Dalam bacaan Injil secara jelas dikatakan bahwa Yesus memiliki keunikan yang keluar dari kuasa Allah dalam menyembuhkan dan menyelamatkan, membebaskan, memerdekakan, orang yang kerasukan setan, ditindas oleh setan. Kerja setan yang merusak diganti dengan kuasa Allah yang menyembhkan. Bacaan Injil hari ini 10 Oktober 2008 Lukas 11 : 15 - 26 tentang Yesus menyembuhkan dengan kuasa Allah. Kuasa yang menyatukan dalam aneka perbedaan. Kuasa itu ditegaskan dalam oleh Paulus dalam bacaan Galatia 3 : 7 - 14 tentang orang yang beriman yang memiliki kuasa Allah adalah mereka yang tidak membawa perpecahan tetapi persatuan dalam perbedaan karena asal-usul dan latarbelakag yang berbeda-beda.

Aplikasi bagi kita. Dalam kehidupan seorang imam ketika kaul-kaulnya dilanggar, umat akan mempertanyakan apakah Anda menjadi dalam kuasa Allah atau kuasa setan? Ketika kehadiran seorang imam di Paroki menjadi pemecahbelah umat dan tidak menyatukan umat, orang atau umat akan mempertanyakan apakah imam itu bekerja atas nama kuasa Allah atau kuasa setan? Ketika seorang dosen memberi nilai skripsi harus ada pamrihnya maka seorang mahasiswa yang tahu amrihnya itu akan mempertanyakan etikan dan iman seorang dosen itu, apakah Dosen itu bekerja atas nama kuasa Allah atau kuasa setan? Ketika seorang dokter mengadakan malpraktek, orang akan bertanya apakah dosen ini merawat dalam kuasa Allah atau kuasa setan? Singkat pertanyaan-pertanyaan di atas menyadarkan kita agar kembali bekerja sebagai orang beriman dalam Kuasa Allah yang menyelamatkan orang sebanyak-banyaknya.


BERSATU KITA TEGUH BERCERAI KITA RUNTUH
Bersatu dalam memperjuangkan yang baik bagiku dan bagimu dan bagi kita semua.
Bukan bersatu untuk merusak yang merupakan kuasa setan.

APAKAH SEMUA TAHU BERTERIMAKASIH?

Saya yakin semua orang tahu berterimakasih. Tetapi tidak semua mengungkapkan terimakasih dalam perbuatan dan teladan yang nyata. Dalam dua bacaan suci ini menyatakan hal di atas. Dalam Filipi 4 : 10 - 19 tertulis pengalaman Paulus yang mengungkapkan terimakasih banyak kepada umat Filipi yang membantu dan memberi banyak hal baik materi dan doa kepada Paulus yang menjadi misionaris Kabar Gembira Tuhan. Dalam bacaan Injil Mat 25 : 14 - 26 di sana ada yang tahu terimakasih dan ada yang tidak tahu terimakasih. Hamba yang diberi lima dan dua talenta tahu terimakasih kepada pemberi talenta dengan menggandakannya. Sebaliknya hamba yang menerima satu talenta malas dan tidak tahu terimakasih dengan tidak menggandakan talenta itu.

Malam ini Kamis 9 Oktober 2008 pemberkatan ruko Milik Keluarga AJI WIDIANTO SUTEJO dan MELANIE YUNIOR POETRI. Ini adalah satu ungkapan terimakasih kepada Tuhan yang telah memberi banyak talenta kepada mereka. Talenta ini mereka mau terus lipatgandakan untuk kesejahteraan keluarga ini dan sesama yang ada di sekitar dan sangat membutuhkan bantuan mereka. Kita mendukung dalam doa dan Perayaan Ekaristi ini agar berhasil dan hasilnya berlipat ganda. AMIN***

IDENTITAS MISIONARIS

Apa menjadi keunikan seorang misinaris? Itu adalah pertanyaan mendasar dalam ret-ret persiapan tahbisan imamam pada 1-9 September 2004 di pertapaan OCSO di Rawaseneng. Ada dua hal yang membentuk keunikan seorang misionaris yaitu hidup doa yang kokoh dan aktivitas yang mengalir dari sebuah kekuatan doa kepada yang mahakuasa. Keduanya ditemukan perdasarkan dua tokoh Maria dan Marta dalam menerima Yesus yang bertemu di rumah mereka. Dua keunikan ini penting diberi peluang untuk ditumbuhkembangkan dalam sejarah formasi pribadi sebagai seorang misionaris Allah.***

DOA BAPA KAMI

Berdoa berarti berkomunikasi dengan Tuhan secara lebih mendalam. Satu doa yang paling bagus adalah doa Bapa Kami yang berasal dari Tuhan Yesus sendiri. Ada tiga pokok penting ada dalam doa Bapa kami ini yaitu : Mengusduskan, memohon dan mengampuni. Kita berdoa agar kita menjadi kudus seperti Allah adalah Kudus. Kita berdoa agar kita memohon apa yang kita butuhkan bukan apa kita sukai. kita berdoa agar mampu mengampuni sesama kita. Berdoa di sini adalah sebuah formasi diri menurut kehendak Allah. Formasi diri tidak akan berakhir. Kita sepanjang hidup kita terus membentuk diri menuju hidup yang berkelimpahan dalam Yesus Tuhan. Hidup kelimpahan kemanusiaan dalam multikulturalisme dan hidup iman dalam dunia sekular. ***

SIAPAKAH YESUS?

Saya mengenal Yesus dari ceritera orang lain dan dari ceritera Kitab Suci. Yesus adalah Guru. Yesus adalah Pengampun. Yesus adalah pendoa. Yesus adalah pedagang. Yesus adalah nelayan. Yesus adalah petani. Yesus adalah pemuda. Yesus adalah dokter. Yesus adalah pebela perempuan. Yesus adalah pelayan para ibu janda. Yesus adalah pembangkit orang mati. Yesus adalah pemimpin. Yesus adalah pekerja. Yesus adalah pemberi teladan. Yesus adalah pribadi revolusioner. Yesus adalah pribadi yang kritis. Yesus adalah seorang nabi. Yesus adalah pertapa. Yesus adalah tabah. Masih banyak pribadi Ysus yang dikenal berdasarkan refleksi pribadi kita masing-masing berdasarkan konteks persoalan dan situasi yang sedang membentuk pengenalan dan pemahaman kita tentang Yesus yang kita imani seturut pengalaman iman kita akan Yesus yang kita imani dan kita wartakan.


Petrus mengenal Yesus sebagai Mesias penyelamat dunia. Di atas dasar iman Petrus ini, Gereja di bangun dan Kunci Gereja Tuhan beri kepada Petrus. Maka dengan pengenalan Yesus yang terus berkembang sesuai dengan konteks zaman maka Gereja selalu hidup dan kreatif membangun Gereja sehingga selalu kontekstual tidak mandeg membosankan.


Inspirasi

YES 22 : 19 - 23
ROM 11 : 33 - 36
MAT 16 : 13 - 22

MISA SYUKUR WISUDA YOYO DKK DI ITATS

MELANGKAH PASTI MENGGAPAI IMPIAN



Proficiat kepada Yoyo dkk yang hari ini diwisuda. Ini satu kebanggaan sekaligus satu keberhasilan yang telah mereka raih. Impian mereka menjadi kenyataan. Keberhasilan ini kita rayakan dalam suasana bahagia. Kebrhasilan ini bukan jatuh dari langit juga bukan keluar dari dalam tanah. Keberhasilan ini adalah sebuah usaha dan perjuangan pribadi, orang tua, sahabat dekat, dan terutama karena Berkat Tuhan.




TERIMA


Mereka telah menerima banyak hal dari TUHAN. Tuhan memberi berkatNya yang berlimpah ruang kepada mereka. Rahmat Tuhan itu mereka rasakan dan mereka alama dalam pemberian yang mereka dapatkan dari pertama-tama kedua orang tua, adik dan kakak kandung, keluarga besar di rumah, para dosen atau pendidik, sahabat kenalan, dan terutama kemampauan dasar yang telah mereka terima dari Tuhan yang disebutkan dalam bacaan suci Mat 25 : 14 - 26. Mereka telah menerima pemberian dari bapak dan ibu kost dan orang-orang yang secara langsung maupun tidak langsung membantu mereka. Tuhan berkarya di dalam diri mereka.


KASIH


Pemberian yang mereka terima tidak berhenti di situ. Pemberian itu adalah sebuah perutusan. Mereka kini telah menjadi sarjana. Sarjana ini tidak berhenti setelah wisuda. Mereka akan diutus sebagai terang dan garam di tempat kerja mereka masing-masing. Mereka harus melipatgandakan kemampuan mereka. Orang banyak yang hidup bersama mereka akan mengalami terang dan garam yang mengenakkan dan memberi kenyamanan bagi mereka. KASIH SEJATI Tuhan mengutus mereka untuk memberi kesaksian tentang kasih yang sejati itu.


Kemampuan mereka yang telah dilgalisasikan lewat wisuda ini akan memberi kekuatan bagi mereka untuk bertindak yakin dalam memainkan ilmu mereka kepada dunia. Aspek sosial dari ilmu mereka akan teruji di tempat kerja mereka masing-masing.


Mereka sadar bahwa setiap mahasiswa pernah membohongi orang tua, dalam hal penggunanaan keuangan. Oleh karena ini itu mereka beri maaf yang sebesar-besarnya kepda orang tua.

Tugas berat mereka adalah membalas perjuangan orang tua dalam kerja mereka. Mereka ingin membalas kebaikan orang tua dalam lima tahun pertama bertugas.



RENEW


Mereka bukan sarjana map dari kantor ke kantor menunggu jadi pegawai negeri. Mereka harus menjadi sarjana yang kreatif dalam hidup mereka. Mereka mau lebih berwiraswasta ketimbang PNS yang gali lubang tutup lupang dan masa depannya untuk cepat sukses karena terhalang oleh tembok kantor dan kursi mati. Wiraswasta adalah lebih besar peluangnya untuk cepat sukses apalagi didasari oleh kreativitas yang bagus, maka waktu adalah uang. Setiap peluang dan kesempatan dibaca secara cepat untuk meraih keberhasilan dan kesuksesan. Talenta bukan sekedar kemampuan tetapi soal iman kepada Kristus yang diumpamakan dengan perumpamaan talenta yang harus digandakan. Sama seperta kemampuan perlu digandakan dan dibungakan demimkian juga iman kita harus digandakan agar semakin banyak pengikut Kristus dalam segala zaman.



Tema BERLANGKAH PASTI MENGGAPAI IMPIAN ditulis dengan MERAH DAN PUTIH karena suasana HUTRIN = HARI ULANG TAHUN REPUBLIK INDONESIA. TOGA DAN MELANGAKAH DALAM JEJAK KAKI ITU DITULIS DENGAN WARNA PUTIH MENUNJUKKAN BAHWA MEREKA INGIN TETAP BERSIH JUJUR TIDAK KKN DALAM KERJA MEREKA. ITU ADALAH IMPIAN MEREKA. MELANGKAH PASTI DITULIS DENGAN WARNA MERAH MENUNJUKKAN BAHWA MEREKA TIDAK INGIN UNTUK MENUMPAH DARAH ORANG LAIN DEMI EGOISMENYA. ****


INSPIRASI

FILIPI 4 : 10 - 19 : TERIMA KASIH atas PEMBERIAN JEMAAT
MATEUS 25 : 14 - 26 : PERUMPAMAAN TENTANG TALENTA : Soal Kemampuan dan Iman Perlu dirambatkan

ILMUNYA AMBIL TELADAN BURUKNYA JANGAN IKUTI

Banyak orang pintar di negeri ini. Sedikit orang baik di dunia ini. Dalam Injil kita mendengar bahwa para elite pandai berkotbah dan berpidato dan berteori. Tetapi mereka tidak melaksanakan apa yang baik yang mereka ajarkan kepada murid atau bawannya. Hal ini sudah ada pada zaman Yesus. Para Farisi dan ahli-ahli Taurat menjadi orang terkemuka dalam kehidupan sosial mereka. Tetapi mereka bukan menjadi teladan bagi rakyat atau bawahannya. Maka para murid Yesus melihat hal itu ganjil. Yesus memberi peneguhan dalam Sabda ini : " Ambillah ajarannya tetapi jangan mengikuti perbuatan buruk mereka". Yesus sangat bijak dalam memberi peneguhan kepada para muridNya. Yesus menghendaki agar para murid memiliki karakter pribadi yang bijaksana salam menilai setiap peristiwa yang terjadi di sekitar mereka.


Inspirasi
Yeh 43 : 1- 7a
Mat 23 : 1 - 12

SULIT KOTBAH DADAKAN PADA MOMENT PENTING

Seorang gembala hampir setiap saat memiliki kesempatan untuk berbicara di depan publik. Terus-menerus tampil di depan publik dari yang disiapkan secara matang sampai dadakan, rasa-rasanya mengalami kehabisan bahan, bahkan banyak komentar sinis dari umat, kok omongnya itu-itu saja sih.

Satu moment untuk tampil didepan umum adalah Perayaan Kelahiran meliputi perkawinan, wisuda, perak, jabatn dsb.


Ada tiga pokok kerangka yang selalu menjadi pengatur jalannya pembicaraan agar terarah yaitu :

1. Memory.
Dalam hal ini sebuah peryaan mengarahkan orang yang merayakan ke arah masa lalu yang penuh dengan pengalaman suka dan dukanya. Kejengkelan, problem, kebahagiaan, kegagalan, keberhasilan, pengampunan yang mewarnai perjalanan hidup di masa lalu sampai sebelum memasuki hri H perayaan itu. Ini adalah acuan untuk renungan hari raya kini.

2. Celebration.
Perayaan tentu membuat bahagia. Ada banyak teman lama berkumpul. Makanan enak. Shering pengalaman yang saling memperkaya, menguatkan dan menyegarkan. Ada acara persaudaraan yang membuat refresh kembali setelah hampir merasa jenuh dengan rutinitas. Perasaan senang dan bahagia mewarnai perayaan puncak.


3. RENEW.

Ada yang baik dan kurang di masa lalu. Masa depan penuh peluang untuk berkembang maju. Apa yang mau dibarui? Sukses ata setia atau dua-duanya. Kembangkan sendiri dalam meditasimu. Amin

Kreatif Menyelesaikan Kesulitan Hidup

Kehidupan bahagiaan adalah idaman setiap manusia normal yang beriman kepada Tuhan Yesus. Dalam perjalanan menuju cita-cita itu tidak selamanya berjalan dalam rasa yang senang tanpa beban kesulitan hidup. Di sela-sela ziarah menuju kebahagiaan yang dirindu probelama menjadi satu eksisitensi yang mewarnai setiap perjalanan hidup menuju tujuan bahagia yang diharapkan.


Kesulitan ada untuk diatasi. Penyelesaiannya bisa kita belajar dari pengalaman raja dan binatang kesayangannya Keledai yang terjerat masuk dalam sebuah sumur tua yang digali tapi tidak mendaptkan air dan membiarkan terbuka tanpa ditutup. Keledainya terperosok ke dalam sumur lubang tua itu dan raja seorang diri tidak dapat mengeluarkan Keledai dari sumur tua itu. Raja pun tidak kehilangan akal. Raja memerintah seluruh rakyatnya datang di sekeliling sumur tua itu dan menggali tanah disekitar sumur tua itu lalu tanah itu dibuang kedalam sumur tua itu. Keledai yang ada didalam sumur ketika tanah yang dibuang kedalam sumur itu selalu mengenai tubuhnya dan keledai itu terus berontak dalam sumur tua itu. Nah pemberantakan itu membuat Keledai itu mengintak tanah yang diinja itu semakin mengeras dan membantu sehingga semakin lama-lama sumur itupun menjadi penuh dengan tanah dan Keledai itu dapt keluar dari sumur tua itu. Keledai itu hidup dan Raja senang dan bahagia.


Hari ini kita merayakan syukur bersama keluarga ERIC - RENATA yang akan menjalankan perkawinan pada tanggal 20-08-2008. Harapan di kepala mereka adalah hidup keluarga yang bahagia. Cita-cita itu dalam perjalanan hidup kedua caon mempelai, nanti akan menghadapi kerikil-kerikil tajam yang mewarnai ziarah hidup mereka. Belajar dari sang raja, kesulitan tidak membuat diri panik. Justru kesulitan membuat diri kreatif untuk keluar dari kesulitan yang sedang dialami.

Kekuatan ERIC-RENATA dalam menghadapi setiap kesulitan adalah Iman Kepada Kristus Yesus yang memiliki kasih yang sejati. Dalam bacaan Injil Yoh 15 : 9-17 tentang Kasih seorang yang menyerahkan nyawanya untuk sahabatnya. Ef 5 : 22 - 33 tentang Kasih Kristus adalah dasar hidup suami isteri. Kasih yang sejati seperti kasih Yesus kepada kita umatNya. Yesus mencintai kita seutuhnya tidak setengah-setengah. Dia bahkan menyerahkan nyawaNya untuk menyelamatkan kita. Aspek korban Yesus menjadi cintoh bagi korban kita satu terhadap yang lain. Yesus berkorban tanpah pamrih. Demikian juga kita mengimaniNya Dia yang demikian. Iman seperti ini tidak turn dari langit. Iman seperti ini tidak tumbuh dari dalam tanah. Iman seperti ini harus kita hidup sendiri dalam ziarah rohani kita. Iman seperti ini harus diusahakan dalam perjalanan hidup kita.


ERIC- RENATA akan menjalani kehidupan berkeluarga. Cinta sejati Kristiani yang dijumpai dalam diri Kristus harus menjadi dasar cinta sejati Anda berdua. Aspek korban harus menjadi utama dalam hidup Anda berdua. Korban bukan dituntut dari Renata oleh Eric. Renata juga tidak hanya menuntuk agar ERIC harus berkorban. Jangan mengharapkan pasangan Anda untuk berkorban. Tetapi Anda sendiri yang mau berkorban bagi orang lain seperti Korban Yesus yang Anda imani. Jangan tanyakan apa korban isteri bagi anda. Tetapi utamakanlah apa korban Anda bagi isteri Anda. Ubahlah dirimu sebelum orang lain diubah. Mengubah diri utama dalam mengalami keluarga yang bahagia yang dicita-citakan. ******

"Aku Mau Hidup Seribu Tahun Lagi"

Hidup kekal mempunyai kedua bagian ini kekinian dan keakanan. Hidup kekal itu telah dialami saat ini lewat meninggalkan segala yang bersifat mengikat diri. Hidup lepas bebas untuk mengutamakan Sabda Allah pemilik hidup kekal merupakan saat mengalami hidup kekal di dunia ini. (Yeh 24:15-24; Mat 19:16-22. Lepas bebas dari segala penghalang untuk menjadi manusia sempurna. Meninggalkan egoisme menjadi insan yang silider. Menjadi manusia yang kreatif untuk menuju kesempurnaan. Aku belum sempurna. Aku mau hidup seterusnya untuk menjadi sempurna. Aku tidak akan tenang sebelum hidupku sempurna dalam Tuhan Yesus yang kuimani. ****

KONSPIRASI FARISI - PARA MURID HERODES ANTIPAS

MEMAKNAI HARI RAYA KEMERDEKAAN RI KE 63

Kehidupan bersama itu tidak selamanya mendatangkan kenyamanan. Kehidupan bersama seringkali mendatangkan ancaman satu terhadap yang lain atau persaingan satu terhadap yang lain secara tidak sehat, saling menjatuhkan satu terhadap yang lain, dengan cara-cara yang licik dan bahkan lewat konspirasi-konspirasi tertentu. Kehidupan dalam masyarakat Israel juga terjadi persaingan. Orang Farisi dan Para Murid Herodes merasa tersaingingi dengan kehadiran Yesus. Mengapa?

Kehadiran Yesus sebagai tokoh spiritual menarik banyak perhatian massa yang langsung mengikuti Yesus sebagai tokoh spiritual mereka yang mereka idam-idamkan. Mereka merasa save mengikuti Yesus. Yesus memeberi makan kepada yang lapar dan miskin. Hal ini menjadi nyata dalam Mujizat pergandaan Roti dan ikan. Mereka mendapat mujizat penyembuhan dari Yesus, yang sakit disembuhkan, yang buta melihat, yang lumpuh berjalan, yang tuli mendengar. Dengan demikian Yesus semakin terkenal dalam masyarakat. Banyak orang yang mengikuti Yesus. Para pengijut Yesus itu berasal dari massa atau umat kaum Farisi dan massa atau rakyat Herodes Antipas. “Yesus berhasil mengail pengikutNya di kolam kaum Farisi dan kolam Herodes Antipas”. Satu keunikan dari Yesus menarik banyak orang yang kemudian menjadi pengikutNya adalah Yesus melayani mereka untuk kepentingan dan kesejahteraan mereka yang dilayani. Yesus mengutamakan kesejahteraan umum. Itu inti sari yang menyentuh kerinduan dan harapan umat yang Yesus layani. Hal itu mereka temukan dalam tokoh spiritual Yesus, tidak mereka temukan dalam para Farisi yang punya jabatan dan kedudukan dalam institusi agama Yahudi dan Penguasa Sipil Herodes Antipas.

Kaum Farisi dan Para Pengikut Herodes merasa tersaingi bahkan sangat terancam dengan kehadiran Yesus pemimpin spiritual. Orang Farisi dan Para Murid Herodes mulai menyusun kelicikan mereka untuk mematahkan popularitas Yesus. Untuk menggolkan semua ambisi mereka untuk tetap berkuasa dan tetap memiliki massa, maka kaum Farisi dan para pengikut Herodes mulai menyusun konspirasi untuk menjatuhkan Yesus. Hasil konspirasi mereka itu mereka ungkapkan dalam upaya mereka untuk mejerat Yesus, lewat pertanyaan kepada Yesus: “Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar?” Mereka mengharapkan agar Yesus menjawab tidak atau ya, sebagai pintu untuk menjerat Yesus. Dalam konspirasi mereka, kalau Yesus menjawab Ya maka Yesus menyangkal rasa kebangsaanNya sebagai bangsa Yahudi. Secara teologis, Israel adalah tanah Suci dari Allah sebagai penguasa satu-satunya. Membayar Pajak kepada Kaisar berarti mennyangkal iman kepada Allah sebagai fondasi identitas iman bangsa Yahudi. Jawaban ya untuk membayar pajak kepada Kaisar akan mendatangkan para pengikut kaum Farisi mengadakan revolusi lewat demontrasi besar-besaran bahkan Yesus akan dilempar oleh para pendomo karena jawaban Ya itu merupakan satu pemerkosaan terhadap identitas bangsa Yahudi. Kalau Yesus menjawab tidak, maka Herodes Antipas dan para pengikutnya akan menyerang Yesus karena Dia tidak taat pada Penguasa Sipil saat itu yang dikendalikan oleh Penjajah Romawi.
Menarik bahwa Yesus tidak menjawab ya atau tidak terhadap pertanyaan yang menjerat DiriNya. Yesus sungguh menampilkan diri sebagai pribadi yang dipenuhi oleh kebijaksanaan dalam SabdaNya ini: “"Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."(Mat 22:21). Dengan jawaban ini Yesus membuat mereka memikirkan sikap mereka sendiri baik terhadap "urusan kaisar" maupun keprihatinan mereka mengenai "urusan Allah" dan sekaligus menghindari jerat yang dipasang lawan-lawannya.
Jelas kaum Farisi dan para pendukung Herodes hendak menyangkal jawaban Yesus “Berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi hak kaisar dan berikanlah kepada Allah apa yang menjadi hak Allah”, tapi dengan alasan yang berbeda. Kaum Farisi menolak dengan alasan agama, sedangkan kaum pendukung dengan alasan kepentingan politik mereka sendiri. Dalam perkataan Yesus “berikanlah kepada Allah yang wajib diberikan kepadaNya”, Yesus hendak menekankan perlunya integritas batin. Bila kehidupan agama mereka utamakan, hendaklah mereka menjalankannya dengan lurus. Bila mau jujur, mereka mau tak mau akan memeriksa diri adakah mereka sungguh percaya atau sebetulnya mereka menomorsatukan kepentingan sendiri dengan memperalat agama. Salah satunya adalah pajak dan kolekte untuk Bait Allah mereka gunakan untuk kepentingan diri sendiri bukan untuk kepentingan bersama. Jawaban Yesus secara implisit kritik terhadap kaum Farisi dan penguasa sipil yang korup uang rakyat dan umat.
Tema pembayaran pajak oleh rakyat untuk kesejahteraan rakyat dan kolekte dari umat untuk kesejahteraan umat tetap aktual untuk dibicarakan pada moment penting Hari Raya Kemerdekaan RI yang ke 63 pada hari ini. Pembicaraan tentang tema pajak dan kolkete menyangkut dua hal penting yang terlibat langsung yaitu rakyat atau uamt yang membayar pajak atau kolkete dan penguasa atau pemimpin agama yang menerima dan megelolah serat menyalurkan pajak atau kolekte untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama dalam Gereja maupun dalam masyarakat bangsa dan negara.

Tujuan pajak dan uang kolekte itu untuk kesejahteraan rakyat dan umat masih perlu direfleksikan lebih dalam lagi pada kesempatan istimewa Hari Raya Kemerdekaan Negara Indonesia ini, dalam memberi makna pada Kemerdekaan Negara Indonesia yang dirayakan ke 63 tahun. Merdeka berarti bebas dari kemiskinan dalam arti yang luas, mencakup sarana pendidikan yanga memadai yang tidak merata di tanah air, penyebaran tenaga dokter yang tida mereta di tanah air, sarana kesehatan yang tidak mereta, kemiskinan materi, masih ada dan dialami oleh rakyat maupun oleh umat beriman. Satu akar soal utama kemiskinan sampai hari ini belum tersembuhkan adalah masih ada pemerataan korupsi di tanah air Indonesia yang Hari Merayakan Kemerdekaannnya yang ke 63.

Pipa penyaluran Pajak dari rakyat untuk rakyat itu tersumbat oleh para penyalur uang rakyat kepada rakyat demi kesejahteraan bersama. Uang dari rakyat lancar mengalir ke tangan para penguasa, tetapi para pengelolah menyunat uang itu sehingga rakyat tetap misin , sedangkan penguasa terus sejahtera. Rakyat miskin yang telah susah payah membayar pajak hanya menonton kesejahteraan para penguasa yang enjoy menikmati uang rakyat. Rakyat sederhana tahu ketamakan para penguasa tapi tapi mereka tidak mempunyai beking yang kuat untuk kritik pedas pada para penguasa yang korup. Demikian juga dalam Gereja sebagai lembaga rohani yang mendapat kolekte dari umat untuk kesejahteraan umat. Apakah dalam Gereja juga melakukan hal yang sama? Kalau demikian orang-orang yang bekerja dalam institusi Gereja harus bertobat.

Melihat realitas seperti ini kita dihadapkan pada permenungan tentang KEMERDEKAAN Negara Republik Indonesia. Sebagai orang beriman, kita merenungkan Kemerdekaan dalam Kristus yang memiliki warna Keadilan dan Cinta Kasih. Kemerdekaan dalam Kristus yang meiliki warna Keadilan berarti kita sebagai orang beriman mau mengutamakan keadilan dalam tugas dan karya kita, dalam bidang apapun dan dimanapun kita berada. Merenungkaan kemerdekaan dalam Cinta Kasih mengantar kita kepada satu sikap hidup bahwa kita dipanggil untuk melayani umat, anggota komunitas, konfratres, dimana kita hidup dan ke mana kita diutus. Melayani berarti kita memiliki pengorbanan diri demi kesejahteraan bersama dan kesejahteraan komunitas. AMIN **** Ad multos annos***

Surabaya,
17 Agustus 2008
Haria Raya Kemerdekaan RI
Sir 10:1-8; 1Ptr 2:13-17; Mat 22:15-21

MENEGUR YANG SALAH

Kita semua sadar bahwa setiap kita tidak ada yang sempurna. Kita semua tidak ada yang tidak berdosa. Dalam keadaan kita yang seperti itu kita semua mempunyai satu harapan agar kita menjadi manusia yang sempurna. Kesempurnaan yang akan kita raih bukanlah sesuatu yang jatuh dari langit atau tumbuh dari dalam tanah. Tetapi sesuatu yang kita usahakan baik secara pribadi maupun secara bersama-sama.


Satu cara untuk mencapai kesempurnaan adalah seperti yang disampaiakn dalam Injil Hari ini. Yesus bersabda supaya kita bersedia untuk menegur sesama yang salah dan berdosa dan kita sendiri juga bersedia untuk ditegur sebagai satu jalan menuju kesempurnaan yang ingin diraih. Teguran di sini dimaksud sebuah teguran yang membangun bukan menjatuhkan.


Teguran itu akan mengubah diri menuju kesempurnaan yang diharap kalau penerima teguran yang membangun itu membuka diri dan rendah hati untuk berubah dan diubah oleh teguran sesama yang membangun itu.


Injil hari ini mengarahkan kita agar kita memiliki keterbukaan hati dan kerendahan hati di hadapan Tuhan yang selalu menegur kita lewat sabdaNya yang setiap hari kita dengar dalam Perayaan Ekaristi. Sikap itu menuntun kita untuk transparan demi kebaikan bersama dalam kehidupan komunitas kita masing-masing.


"KALAU SAUDARAMU BERBUAT DOSA TEGURLAH DIA DIBAWA EMPAT MATA"
Mat 18 : 15 - 20

PERUBAHAN

Perubahan. Ada perubahan di sekitar kita. Perubahan itu dilihat dan ditulis lewat media cetak dan ditonton di televisi dan disiarkan dalam radio. Ada perubahan yang baik. Ada perubahan yang tidak baik. Perubahan baik misalnya pendidikan dan kesehatan serta kesejahteraan semakin baik dirasakan oleh sesama. Perubahan yang tidak baik dapat kita lihat publikasi tentang pemerkosaan, pembunuhan dan perusakan alam dan lingkungan hidup.


Kita dihadapkan pada suatu pilihan hidup terhadap perubahan-perubahan yang demikian. Pilihan kita punya takaran yang bersumber kepada Yesus mengalami perubahan rupa manusiawi menjadi rupa ilahiah. Perubahan itu berpuncak lewat jalan penderitaan salib sebagai jalan menuju keselamatan universal-global.

Kita mengimani Yesus yang demikian. Pada hari ini tanggal 6 Agustus Hari Raya Yesus Beurbah Rupa di Gunung Tabor. Kita mau berubah dan mengubah sesuai visi perubahan Yesus yaitu keselamatan universal. Nilai kebaikan bagi umum inilah yang seharusnya menjadi jiwa setiap gerak pelayanan kita sebagai utusan Allah di tengah dunia dewasa ini.

FAMILY

FAMILY ?
Father And Mother I Love You. Bapa dan Mama Saya mencintaimu.
Cinta nyata yang dialami anak manusia adalah cinta kedua orangtua yang baik kepada anak - anaknya. Anak yang baik adalah mencintai kedua orang tuanya.

Umat Miskin Pastor Kaya?

Kemiskinan terjadi karena ada dua hal ini yaitu kemalasan manusia dan kesalahan sistem sosial sebagai pipa yang menyalurkan dana pembangunan demi kesejahteraan bersama. Apa yang kita lakukan terhadapa kedua penyebab kemiskinan itu ? Yesus memberi makan kepada lima ribu orang yang lapar karena apa? Bisa saja karena kemiskinan karena kemalasan dan bisa karena para penguasa dunia atau sipil pada zamannya tidak menyalurkan dana demi kesejahteraan umum. Yesus berbelaskasihan kepada mereka lewat memberi makan kepada mereka. Lalu kita pada zaman ini bagaimana kita melihat kemiskinan dan kelaparan yang ada di sekitar kita? Apakah kita dengan institusi kita menyalurkan dana bagi perbaikan ekonomi umat? Umat kaya kolekte naik. Pastor makmur.

Uskup Melayani Pasutri ME Angkatan 182 dengan Perbuatan

Pada tanggal 18 - 20 Juli 2008 saya dengan Romo Save mengikuti APME ( Akhir Pekan ME ) di Rumah Ret-ret Bintang Kejora Pacet. Pada hari Minggu 20 Juli 2008, waktu evaluasi relasi Pasutri selama 90 Menit di kamar masing-masing, Uskup melayani Pasutri dengan perbuatan konkrit. Uskup mengantar Snack dari kamar ke kamar kepada pasangan suami isteri yang diberi kesempatan untuk evaluasi relasi dari hari ke hati dalam kamar masing-masing selama 90 menit. Apa reaksi pasutri menerima pelayanan uskup?

Para pasutri yang terdiri dari orang cina dan Jawa itu sangat merasa tidak layak dilayani seorang Uskup Pemimpin terttinggi Gereja Katholik Surabaya. Mereka berpikir bahwa ini adalah satu hal yang baru karena Uskup yang setingkat jabatan dengan Gubernur melayani umatnya,dengan mengantar snack dari kamar-ke kamar. Ini adalah contoh yang luar biasa. Uskup saja melayani mengapa suami isteri tidak bisa saling melayani?

AKSI NYATA JPIC PROVINSI SVD JAWA

Ben, Salam ke Galvestone. Kita tentu most welcome rencana Fr. Bob u membantu VIVAT di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Beliau pernah singgung (share) pemikiran seperti itu ketika saya bertemu dg. beliau tahun lalu di Bordentown. Bagi kami di Indonesia, rencana ini menjadi sangat relevant ketika JPIC SVD-SSpS Indonesia sedang merencanakan dan mendesign pembentukan VIVAT Indonesia sebgai badan penghubung antara VIVAT International dan gerakan JPIC kita di akar rumput.

sebuah info kecil: pagi ini saya ke Wonorejo, pantai timur Surabaya u survey lokasi penghijauan. Tgl.14 Juni yad JPIC SVD-SSpS Jawa bersama paroki-paroki SVD di Surabaya akan menanam 6.000 pohon manggrove dalam rangka perayaan seabad kematian St.Arnold & St. Josef, serta berpartisipasi dalam peringatan Hari Mangrove se-dunia. Kegiatan ini juga bersifat partispatif dan inklusif, diikuti oleh berbagai elemen masyarakat lokal seperti tani & nelayan setempat, pemuda Ansor, mahasiswa Papua, aktivist lingkungan dari UPN dan Forum Peduli Lingkungan dari Kec. Rungkut Surabaya. Para frater novis dan studiosi kita dari Malang dan Batu, Mudika dari paroki-paroki SVD Surabaya dan suster SSpS tidak ketinggalan dalam ikut menyukseskan program ini. Sekitar 300 orang akan ambil bagian dalam aksi "penyelamatan ibu bumi" ini dari ancaman global warming & abitrasi pantai. Diharapkan kehadiran Bambang DH, walikota Surabaya untuk membuka acara tersebut.

Salam banyak buat Fr. Fisher dan selamat berakhir pekan u semua rekan Alles.

Paul