Refleksi Misa Harian
Rabu, 10 Februari 2021
Kej.2:4b-9.15-17
Mrk.7:14-23
*Kebebasan Makan Buah Pohon Terlarang tentang Kebaikan dan Kejahatan di Taman Eden*
Tuhan memberikan segala sesuatu kepada manusia. Semuanya terangkum dalam tiga kalimat yaitu Tuhan memberikan kebaikan Taman Eden, Tuhan memberikan pohon tentang kejahatan dan kebaikan dan Tuhan memberikan kebebasan kepada manusia yang diciptakan secitra Allah.
Manusia hidup di Taman Eden kebaikan dengan penuh sadar kontrol diri menggunakan kebebasannya untuk bertindak baik maka dengan demikian manusia memperteguhkan citranya sebagai citra Allah. Sebaliknya manusia yang menggunakan kebebasannya bertindak jahat maka dengan demikian manusia menurunkan citranya sebagai citra Allah.
Seorang yang sealiran Freud menegaskan bahwa simbol kejahatan dan kebaikan yang diletakan pada pohon tentang kebaikan dan kejahatan di tengah-tengah Taman Eden adalah sebuah ekspresi nyata dari dua sisi kejahatan dan kebaikan seperti dua sisi mata uang yang lengket di dalam diri manusia. Bagi Freud, simbol kejahatan dan kebaikan dalam bahasa verbal dan bahasa non-verbal serta material/fisik berupa patung kejahatan dan kebaikan bersumber dari dalam diri manusia bukan dari luar diri manusia. Freud menggunakan dua kata yang digunakan untuk menyebut kekuatan jahat dan kekuatan baik seperti dua sisi mata uang di dalam diri manusia, yaitu eros dan thanatos. Eros dan thanatos ini terdiri dari tiga bagian penting yaitu seks, agresi dan kecemasan. Seks untuk hal yang baik bagi diri dan sesama bukan yang jahat bagi diri dan orang lain. Agresi untuk yang baik bagi diri dan sesama bukan untuk yang jahat bagi diri dan sesama. Kecemasan itu untuk kebaikan diri dan sesama bukan untuk yang jahat terhadap diri dan sesama. Ketika ketiga hal itu untuk kebaikan maka di situ eros aktif bekerja lebih dari thanatos yang tidur dalam diri manusia. Sebaliknya ketika ketiga hal itu untuk kejahatan maka di situ thanatos aktif bekerja lebih dari eros yang tidur di dalam diri manusia.
Kesadaran untuk mengaktifkan eros perlu dilatih terus menerus dengan taat disiplin diri yang termonitor, terevaluasi, dan terevisi bila dibutuhkan untuk terus asah aktifkan eros dalam hidup sehari-hari.
Tepat sekali Sabda Yesus, di dalam Injil hari ini, bukan apa yang masuk ke dalam diri yang dapat menajiskan tetapi yang keluar dari dalam diri yang dapat menajiskan. Cukup jelas bahwa di sini ada titik pertemuan Freud dengan Injil hari ini. Kejahatan dan kebaikan itu ada dalan diri manusia bukan dari luar diri manusia. Pohon kebaikan dan kejahatan di tengah taman Eden adalah simbol kata, materi, tindakan yang terekspresi dari dalam diri manusia, ke luar diri manusia. Pohon kejahatan dan kebaikan di Taman Eden merupakan cetusan dari eros dan thanatos yang bagaikan dua sisi mata uang perak yang ada di dalam diri manusia.
Kita dapat menggunakan kebebasan kita untuk mengaktifkan eros dan meng-off-kan thanatos dalam hidup kita. Itulah membuat iman kita hidup di depan publik. Sebaliknya ketika kebebasan kita meng-on-kan thanatos maka disitulah terlihat jelas oleh mata dunia bahwa iman kita kehilangan kekuasaannya.***(P.Benediktus Bere Mali, SVD)***