*Pater Benediktus Bere Mali,SVD*
Renungan Misa Harian
Selasa, 16 Maret 2021
Yeh.47:1-9.12
Yoh.5:1-16
Semua orang sakit pasti hal Pertama dan utama yang ada dalam jiwanya (otaknya) adalah mau menyembuhkan diri dan disembuhkan. Injil hari ini tentang orang sakit yang mau menyembuhkan diri dan mau disembuhkan. Proses penyembuhan orang sakit dalam Injil hari ini sangat istimewa.
Semua orang sakit yang pertama masuk ke dalam air kolam Betesda yang tergoncang itu pasti disembuhkan. Tetapi seorang sakit selama 38 Tahun dalam Injil ini tidak melalui proses penyembuhan tersebut.
Pertanyaan yang dapat ditemukan sangat simple tetapi bagi saya jawabannya sangat mendalam.
Mengapa Yesus menyembuhkan orang sakit itu tanpa masuk ke dalam air kolam Betesda yang bergerak itu dan hal ini baru karena proses penyembuhan ini berbeda dengan orang lain yang disembuhkan dengan masuk ke dalam air kolam Betesda saat air itu tergoncang?
Yesus menyembuhkan orang ini di Yerusalem dekat Bait Allah Yerusalem tempat banyak orang datang ke Bait Allah Yerusalem untuk menyembah YAHWEH. Yesus menyembuhkan tanpa masuk air kolam Betesda karena Yesus adalah Air Hidup yang menyelamatkan orang Sakit yang beriman kepada- Nya. Yesus adalah Air Hidup yang mencuci dosa yang mengotori diri orang sakit. Hal ini terungkap dalam Injil hari ini ketika bertemu kembali dengan orang sakit yang disembuhkan itu di dalam Bait Allah, Yesus bersabda kepada orang Sakit itu: "Engkau telah sembuh, jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."
Lalu Pertanyaan kita adalah mengapa hal ini terjadi di Bait Allah? Jawaban atas pertanyaan ini juga sangat penting karena sangat mendalam bagi iman kita. Orang Yahudi datang ke Bait Allah sebagai lambang Kehadiran Yahweh yang disembah. Nah Yesus menyembuhkan di Bait Allah Yerusalem karena Yesus adalah Yahweh yang baru yang menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Yesus adalah Air Hidup yang menghidupkan dan menyembuhkan serta menyelamatkan. Yesus adalah Bait Allah yang hidup.
Ekaristi Kudus adalah perayaan puncak keselamatan kita dalam diri Yesus yang melakukan tanda Mukjizat dan pewartaan khabar sukacita melalui derita di Salib, kematian, dan kebangkitan sebagai kemenangan atas dosa dan maut. Kita makan tubuh Kristus dalam komuni Kudus dalam Ekaristi. Kita hidup sebagai orang beriman, sesuai Tubuh Kristus yang kita makan dalam Ekaristi Kudus. Itu berati kita memiliki jiwa(otak) seperti Yesus. Kita hidup berperasaan empati dalam melayani seperti Yesus. Kita bertindak secara teratur sesuai kehendak Allah seperti Yesus taat setia pada Bapa-Nya di Surga. Kita memiliki Roh seperti Yesus memiliki Roh Kudus Bapa-Nya dalam tugas karya pelayanan kepada semua orang lintas batas. ***