*P.Benediktus Bere Mali, SVD*
Renungan Misa
Hari Raya Kabar Sukacita
Kamis, 25 Maret 2021
Yes. 7:10-14; 8:10
Ibr. 10:4-10
Luk.1:26-38
Pada suatu waktu saya mengikuti retret Anak Muda karismatik seluruh Indonesia. Di antara begitu banyak acara, hanya ada satu acara yang paling berkesan sangat mendalam. Pencurahan Roh Kudus kepada peserta retret dengan bahasa Roh dan orang yang jatuh saat didoakan dalam bahasa Roh sebagai tanda orang tersebut telah menerima Roh Kudus.
Menariknya kelompok kami, tak satupun yang mengalami resting ketika team retret berbahasa Roh mendoakan dan mencurahkan Roh Kudus atas diri kami. Usai acara ini lalu memasuki sharing tentang pengalaman saat didoakan dengan menggunakan bahasa Roh.
Setiap anggota tanya tentang: mengapa ada yang resting tetapi ada yang tidak bisa resting dan kelompok kami adalah yang tidak bisa resting. Satu orang anggota secara khusus berkata mengapa tidak bisa resting?
Secara spontan disampaikan jawaban oleh team bahwa kita tidak dapat memaksa Roh Kudus untuk ikut kemauan kita untuk bisa resting. Justru hanya kita yang dapat merendahkan diri di hadapan Tuhan dapat berkata bersama Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; tejadilah pada-ku menurut perkataan-Mu itu."
Hari ini 25 Maret adalah Hari Raya Maria dikunjungi Malaikat Gabriel. Tepat 9 bulan kemudian mulai dari hari ini, 25 Desember Yesus lahir di Kandang Betlehem. Santo Yosef dan Santa Maria adalah orang tua Yesus atas dasar iman akan Sabda Allah yang menjadi manusia dalam Tubuh Maria. Tuhan membutuhkan Tubuh Maria untuk menyelamatkan dunia dalam diri Yesus yang dikandung Maria mulai Hari ini dalam kalender Liturgi Gereja Katolik.
Kata- kata Maria dalam fiatnya dan pengalamannya memberikan tubuhnya kepada Allah untuk mengandung Yesus yang menyelamatkan dunia ini menjadi dasar bagi kehidupan beriman kita bersama Maria yang menjadi Ibu Tuhan Yesus yang lahir, berkarya, derita di salib-Nya, wafat-Nya dan kebangkitan-Nya sebagai puncak Yesus menang atas maut. Sekaligus puncak keselamatan dunia.
Ekaristi yang dirayakan adalah sebuah perayaan syukur atas kemenangan Tuhan Yesus atas maut dan dosa.
Bacaan kedua menegaskan Yesus datang ke dunia sebagai utusan Bapa-Nya untuk melakukan kehendak-Nya dalam suka maupun duka. Mazmur antar bacaan pun menegaskan bahwa Yesus datang untuk melaksanakan kehendak Bapa di Surga. Ibu Maria datang ke dunia untuk melaksanakan kehendak Bapa di Surga. Santo Yosef ada di dunia untuk setia dan taat pada kehendak Allah untuk kedatangan Yesus sang juru Selamat dunia.
Maria adalah Ibu Yesus sudah dinubuatkan oleh Yesaya di dalam bacaan pertama. Yesus adalah Emanuel artinya Allah selalu menyertai kita umat-Nya. ***