Apa Penyakit Orang Sukses?

Pada dasarnya setiap manusia ingin sukses. Bukan hanya dalam hal duniawi tetapi juga dalam kehidupan rohani. Bacaan hari ini Kis 9:1-22. Pada hari ini pesta Bertobatnya Santo Paulus. Paulus bertobat pertama-tama karena adanya campur tangan Allah. Allah tidak langsung menobatkan Saulus menjadi Paulus. Allah menggunakan peranatara. Perantara itu adalah Ananias. Dia diutus Tuhan untuk menyentuh dan menyembuhkan Saulus dan menobatkan Saulus menjadi Paulus.

Paulus bertobat dan menjadi orang yang memiliki nama besar dalam Kitab Suci Perjanjian Baru. Dia dikenal sebagai Theolog Perjanjian Baru. Dia dikenal sampai hari ini sebagai sosok yang mengalami pertobatan dan militan menjadi pewarta Kristus.


Nama Ananias tenggelam setelah menobatkan Saulus menjadi Paulus. Paulus semakin besar namanya. Ananias tenggelam namanya. Pada hal kalu dipikir dan ditimbang-timbang, keberadaan Ananias sangat menentukan kehebatan Paulus.

Kita ini menjadi Pastor yang hebat atau biasa-biasa saja, dikenal oleh banyak orang, ditolong oleh banyak penderma, sehingga kita tidak kelaparan dan tidak mengalami kesulitan serius seperti sama-saudara kita yang tinggal di luar biara, berjuang mempertahan hidup dan kehidupan dalam dunia persaingan dewasa ini, karena semua kehebatan kita itu kita raih dan alami serta peroleh karena adanya orang lain yang membuka jalan lebar menuju imamat kita. Mereka barang kali para katekis. Mereka itu barang kali Guru BP di sekolah kita. Mereka itu barang kali kepala sekolah kita. Mereka itu barangkali para guru Agama. Apakah mereka itu menjadi orang yang selalu terkenal dalam diri, pikiran dan terutama dalam DOA-DOA kita kepada mereka? Ataukah kita menjadi insan sukses yang dikuasai oleh peribahasa "kacang lupa kulitnya"? Mari kita membangun kembali relasi rohani dengan para penjasa dan pendukung kita di jalan panggilan ini dengan DOA-DOA kita bagi mereka dan senantiasa setia pada Panggilan imamat-biarawan ini sebagai ucapan terimakasih kita kepada para pendunkung dan pembuka jalan bagi kita sehingga kita menjadi imam yang setia dan sukses dalam tugas telah dipercayakan kepada kita.