Bahasa Cinta adalah Bahasa Asing yang Dimengerti "Orang Kafir"

Hari ini Selasa 29 Januari 2008, Societas Verbi Divini (SVD) merayakan seabad meninggalnya Santo Josep Freinademetz. Perayaan ini bukan misa arwah. Perayaan ini adalah perayaan kebangkitan Santo Josep Freinademetz. Perayaan ini adalah perayaan kehidupan abadi. Perayaan ini adalah perayaan membangkitkan kembali ide-ide gemilang Santo Freinademetz bagi kita para misionaris pada zaman ini. Perayaan ini adalah satu perayaan yang meneguhkan misionaris oleh teladan Santo Freinademetz yang mendharmabhaktikan seluruh hidupnya hanya untuk Cina.



Perayaan kehidupan abadi yang bagaimana? Secara fisik Josef Freinademetz sudah tidak ada lagi. Tetapi secara rohani Josep masih tetap hidup. Ada tiga hal pokok yang mengungkapkan bahwa terbukti masih ada kehidupan kekal Santo Joseph Freinademetz yang kita alami dan rasakan dewasa ini di dalam perziarahan iman kita menuju kesempurnaan dalam Allah.


Pertama, kata-katanya yang langsung keluar dari dirinya, merupakan satu ungkapan iman dan teladan hidup yang mendalam bagi kita yang hidup pada zaman ini dan bagi semua yang akan hidup pada zaman yang akan datang di dunia sebagai kemah sementara ini. Kata-katanya itu terdapat dalam surat-surat pribadi dan refleksi pribadinya.


Satu kalimat asli yang keluar dari Santo Josep Freinademetz yang selalu hidup dalam diri saya adalah "Bahasa Kasih merupakan Bahasa Asing yang dapat dimengerti oleh semua orang, baik orang beragama maupun orang kafir". Penulis menangkap kalimat hidup Santo Josep Freinademetz itu, tekanan utamanya terletak pada pelayanan dan tugas yang diberikan kepada Josep, yang dia lakukan pertama-tama dengan HATI. Dimanapun kita lihat, kebanyakan orang memberi simbol KASIH dengan HATI. Hati menjadi pusat cinta dan pelayanan Josep.


Hati yang bagaimana? Hati yang seperti apa? Hati itu adalah Hati Terkudus Yesus sumber Bahasa Kasih yang sejati. Ini adalah kata yang menegaskan bahwa Josep masih tetap hidup dalam pikiran, hati dan tingkahlaku serta tugas pelayanan kita, kalau teladannya itu menjadi contoh yang patut kita hidupi dalam diri kita.


Kedua, Josep tetap hidup dalam relasi kita dengan dia secara rohani. Relasi rohani mengatasi relasi yang hanya dibatasi oleh fisik, harta kekayaan, kegantengan atau kecantikan atau materi lainnya. Relasi rohani ini adalah relasi yang terungkap secara konkret dalam doa-doa kita kepada Allah lewat perantaraan Santo Josep Freinademetz sebagai orang kudus bersama para kudus di sekeliling Allah melayani Allah dan mendoakan kita manusia di dunia ini agar kita tetap setia kepada Allah dalam sebuah benteng komitmen yang kokoh di tengah-tengah tembakan peluruh tantangan dan godaan zaman. Doa-doa yang keluar dari hati yang tulus dan bersih, sungguh menjadi sebuah doa persembahan yang layak di hadapan Allah.



Ketiga, Kehidupan Sempurna dalam Allah, yang telah dialami Santo Joseph Freinademetz di surga. Santo Josep Freinademetz berbahagia di surga bersama persekutuan para kudus dan para malaekat yang selalu memuji Tuhan di sekitar altar Allah di Surga dan yang selalu mendoakan kita sebagai anggota Gereja yang sedang berziarah di bumi ini sebagai kemah sementara dan Gereja yang sedang menderita di dunia dan di tempat pemurnian api penyucian. Doa-doa para santa dan santo serta para malaikat di surga berorientasi menyelamatkan semua dan menuntun semua kepada Allah di Surga sumber kesempurnaan sejati. Santo Yosep doakan kami agar kami setia menghidupi bahasa Kasih dalam teladan hidup kami bagi dunia.