"Tempat Perayaan Seabad Wafat St. Josef Freinademetz"
Hari ini Selasa 29 Januari perayaan seabad wafatnya santo Yosef Freinademetz . Perayaan kebersamaan puteri-putera santo Arnoldus dan santo Yosef Freinademetz berlangsung di RKZ Surabaya. Perayaan Ekaristi dilaksanakan di Kapel RKZ.
"Tablo Postulan SSpS"
Diawali TABLO oleh para postulan SSpS tentang pada mulanya adalah Firman. Firman itu telah menjadi SVD dan SSpS. SVD dan SSpS adalah saksi tentang Terang Kristus di dunia zaman ini. Santo Yosef adalah teladan saksi terang di negeri Tirai Bambu dengan bahasa Cinta yaitu bahasa hati yang dimengerti umat di Cina. Menjadi saksi Kristus tidak selamanya berjalan mulus. Ada banyak gelombang bahkan tantangan yang mengancam nyawa. Santo Yosef telah berkomitmen hidup-mati untuk cina. Dia meninggalkan kampung halamannya ke Cina menjadi saksi tentang Terang Kristus sampai mati di sana. Luar biasa satu cinta Santo Josef yang tidak pernah akan lenyap dalam benak para pengikutnya. Teladan itulah tetap hidup sampai saat ini dan tentu seterusnya.
"Bukan Sekedar Koor Dadakan"
Perayaan Ekaristi hari ini diiringi oleh koor gabungan SVD dan SSpS yang memang luar biasa memeriahrayakan dengan suaranya yang mengagumkan. "Menyanyi baik sama dengan duakali berdoa". Seorang penyanyi adalah pendoa ulung. Maka jadilah penyanyi yang handal. Untuk itu kalau ada kesempatan latihan koor atau mengasah seni suara khsusnya menyanyi lagu Gereja Katolik, rebutlah waktu itu agar rahmat diterima secara berlimpah. Mengapa tidak? Sekali nyanyi baik, sama dengan dua kali berdoa. Kalau diuangkan sekali doa, stipendiumnya 100000, maka sekali menyanyi baik, stipendiumnya 200000. Rebutlah rahmat secara ekonomis, dan itu hanya dalam menyanyi, Bukan?
Anggota koor dari SVD adalah kelompok bas terdiri dari Br. Sandy SVD, Br. Rony Rencong, SVD, P. Andre Kedati, SVD, P.Yosef Due, SVD, P.Paul Rahmat, SVD, P.Beny Mali, SVD dan P. Ferry Dau, SVD. Sementara di lini tenor diperkuat oleh Br. Zhoel, SVD, Br. Silvester Huba, SVD, Br. Anton Made, SVD, Br. Jakobus Jay, SVD. Pokoknya koornya mantap sekali. Semua konfraters yang bersedia koor itu karena adanya pendekatan personal human dari Br.Made, SVD dan Beny Mali, SVD. Para konfraters mau terlibat, asal didekati secara baik. Ini adalah bukiti mulai menghidupi “menghargai martabat sesama” yang menjadi fokus perayaan seabad wafatnya kedua santo kita, yang dicetuskan oleh SSpS dan SVD Jawa. Kita memulai menghargai martabat manusia dalam komunitas intern sebagai basis bagi kita sekaligus menjadi kesaksian bagi orang lain untuk menghargai martabat sesama di luar lingkungan kita. Apalah artinya kalau dalam komunitas kita hidup kita bagaikan tikus dengan kucing sementara kita gerak keluar sebagai pejuang kemanusiaan dalam semangat empat lima?
" Isi Introduksi Provinsial SVD Jawa"
Pada waktu introduksi dalam misa, P. Martin M Anggut, SVD sebagai provinsial SVD Jawa, mengatakan dua hal ini.
Pertama, Perayaan seabad meninggalnya Santo Arnoldus dan Santo Yosef freinademetz ini memberi kita satu kesadaran baru bahwa kita yang jauh dari Tuhan Yesus karena dosa-dosa, dengan perantaraan kedua Santo ini kita mau kembali mendekatkan diri dengan Tuhan dalam pikiran, perkataan dan perbuatan kita.
Kedua, Kita merayakan Perayaan seabad wafatnya kedua santo selama setahun dari hari ini selasa 29 Januari sampai 15 Januari 2009, adalah satu moment panjang untuk mengadakan animasi panggilan dan publikasi tentang kedua santo kita ini kepada intern komunitas kita masing-masing dan juga secara keluar kepada umat pada umunya. Ada komisi-komisi SSpS dan SVD yang harus bergerak untuk menerjemahkan program besar ini dalam program kerjanya sehingga semangat hidup kedua santo ini senantiasa dikontekstualkan dalam perziaran iman putera dan puteri kedua santo ini.
"Isi Kotbah Provinsial SVD Jawa"
Misi
Dalam kotbah, Provinsial menekan bahwa St. Freinademetz adalah seorang misionaris. Misi adalah cinta Tuhan kepada manusia dan cinta manusia kepada Tuhan dan sesama. Misi Allah adalah tidak lain dan tidak bukan, Misi Yesus. Yesus diutus kedunia untuk menyelamatkan dunia. Yesus melaksanakan misi Bapa itu, tidak sedikit mengalami aneka tantangan dan godaan. Pencobaan di padang gurun oleh iblis. Iblis memberi banyak kemudahan yaitu harta dan kedudukan atau kuasa. Tetapi Yesus tidak mengambil jalan gampang atau jalan pintas yang ditawarkan setan itu. Pada waktu Yesus mengadakan perbanyakan roti, mereka yang mengalami mujizat itu memaksa Dia untuk menjadi Raja. Yesus tidak terpengaruh dan tidak terperangkap oleh pujian umat itu. Yesus pergi menyendiri dan mengadakan pembedaan Roh, untuk menemukan apa sesungguhnya kehendak Allah atas DiriNya. Dia selalu mengutamakan kehendak BapaNya, bukan kehendak manusia, bukan kehendak iblis.
Ujian terhadap Komitmen Misi
Ujian-ujian yang dihadapi dalam pelaksanaan misi Allah oleh Yesus itu diumpamakan seperti emas yang semakin dibakar dengan api semakin tampak kemurnian keemasannya. Demikianlah Yesus yang menghadapi berbagai godaan dalam melaksanakan misi Allah. Ujian itu memurnikan komitmennya kepada misi Allah yang diembanNya.
Yesus melaksanakan misi Allah dalam dua hal pokok ini. pertama, misi Kemanusian dan keilahian, sebagai dua pilar agung yang mengokohkan seluruh Karya MisiNya. Dia bermisi agar manusia semakin beriman semakin mengutamakan kemanusiaan. Semakin menghargai martabat manusia semakin beriman. Dalam kosa kata ajaran iman, misi Yesus adalah mencintai Tuhan dan mencintai sesama manusia seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat terpisahlepaskan.
Mendeteksi Diri Sendiri
Kita menggunakan pola kacamata permenungan di atas untuk mendeteksi kehidupan komunitas kita. Pertama, secara ke dalam komunitas intern kita, apakah kita semakin beriman semakin berlaku mengutamakan kemanusiaan terhadap yang yunior dan karyawan-karyawati kita? Atau apakah juga yang yunior menghargai martabat mereka yang telah tergolong senior? Apakah pemimpin komunitas menghargai martabat anggota komunitas dan sesama konfrater dan karyawan-karyawati yang menjadi mitra kerja kita setiap hari? Atau apakah kita mengabaikan mereka? Kalau kita melupakan yang ini, apakah artinya tema Perayaan seabad wafatnya kedua santo ini, yaitu Menghormati martabat manusia? Di manakah kesaksian kita sebagai kaum berjubah tentang menghormati martabat manusia? Mari kita tata menghormati martabat manusia dari dalam diri kita masing-masing, dalam komunitas kita masing-masing sebagai basis bagi kita untuk menjadi saksi keluar bagi sesama di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Apa aksi konkrit untuk ke depan selama setahun ini, untuk menghargai martabat manusia?
Aksi Konkret
SVD SOVERDI SURABAYA SEBAGAI RUMAH INDUK Provinsi SVD Jawa mempunyai kegiatan dalam memeriahrayakan seabad wafatnya kedua santo kita ini. Aksi konkrit mengisi kegiatan ini adalah, Doa umat setiap hari minggu disusun khas SVD dan didoakan setelah Doa Umat pada setiap Hari Minggu selama setahun perayaan seabad meninggalnya kedua santo kita. Rekoleksi komunitas enam kali selama setahun wafatnya kedua santo. Dua kali Rekoleksi Karyawan/ti SOVERDI. Publikasikan tentang kedua santo di papan publikasi yang disediakan komunitas, bagi para tamu yang datang ke SOVERDI agar kedua santo dikenal umum.Misa diakhiri dengan makan bersama. Makan bersama ini atas inisiatip komunitas SSpS RKZ. Pada awalnya tidak ada rencana makan bersama. Bahkan undangan yang beredar pun tertulis, tidak ada makan bersama, dan makan di komunitas masing-masing. Hal ini diadakan bukan karena mahalnya biaya makan bersama. Makan sederhana. Terpenting kebersamaan anak-anak Santo Arnoldus dan Josef dihidupi dalam makan bersama di meja altar dan meja makan. Kebersamaan dihidupi juga dengan SOVERDIA dan PARK yang hadir. Kebersamaan itu terungkap keluar dari acara-acara hiburan yang dipimpin Provinsial SSpS Jawa dengan SOVERDIA dan PARK. Roh Kudus lah mendorong komunitas RKZ untuk memupuk kebersamaan di meja makan dan panggung rekreasi ala kadarnya setelah kebersamaan di meja altar dalam Perayaan Eakristi.
YANG PENTING PESANNYA BUNG