Kotbah Misa, Kamis 10 Januari 2013



DIPENUHI ROH TUHAN
ATAU ROH  SETAN

1 Yoh 4:19-5:4; Luk 4:14-22a
Kamis 10 Januari 2013
Dari Surabaya Untuk Dunia

P. Benediktus Bere Mali, SVD


Ada orang yang hidupnya membawa suasana yang sejuk dan damai bagi sesama. Tetapi ada orang yang hidupnya dan keberadaannya  hampir selalu membawa kesulitan bagi sesama karena merusak suasana kerukunan dan kebersamaan serta kedamaian bersama.

Dua keadaan yang sering kita alami di dalam kehidupan bersama entah di dalam ruang lingkup yang paling kecil, misalnya keluarga, sampai ruang lingkup yang lebih luas, misalnya di tempat kerja kita, di lingkungan masyarakat kita, atau pun di dalam lingkungan Gereja.  Dua keadaan tersebut mengantar kita pada tema renungan kita pada hari ini yaitu : “Dipenuhi Roh Tuhan atau Roh Iblis”.


Orang yang ada dan kehadirannya selalu membawa kekacauan di dalam hidup dan kehidupan bersama merupakan tanda orang yang selalu membuat kita melahirkan antipasti kepadanya. Sebaliknya orang yang ada dan hadir sebagai pembawa sukacita, damai, aman,  bahagia dan kesejukan bagi sesama, membuat kita memberikan apresiasi yang mendalam kepadanya.


Bacaan Suci hari ini berisi tentang orang yang memiliki kepenuhan Roh Tuhan dan roh setan. Tanda orang yang dipenuhi roh setan adalah kehadirannya sebagai orang yang membenci sesama, iri hati, mengganggu ketenangan umum, menindas sesama, membeda-bedakan sesama dalam relasi, membunuh karakter sesama dengan isu dan gossip yang tidak benar. Sedangkan orang yang dipenuhi dengan Roh Tuhan adalah orang yang menyelamatkan sesama melintas batas, membawa damai dan sukacita bagi semua orang melintas batas, menjaga keamanan dan keselamatan umum, membawa kesejukan dan inspirasi bagi kebersamaan dalam hidup bersama, orang yang tidak menindas sesama baik dengan sikap, kata-kata dan tindakan.

Pertanyaan kita adalah : Mengapa terjadi terorisme di tanah air? Apakah kita meneror sesama dengan kata, sikap dan perilaku kita, dalam keluarga dan komunitas tempat dimana kita tinggal dan hidup? Kita sebagai orang Katolik hadir dalam Sabda Allah : “Roh Tuhan ada pada-Ku.” Dengan memberikan yang terbaik bagi kepentingan dan keselamatan bersama, dalam kehidupan kita bersama semua orang lintas batas. Inilah kesaksian kita di tengah dunia, tanda kehadiran Allah pusat iman kita.