Kotbah Misa, Senin 7 Januari 2013



YESUS MELIRIK GALILEA TEMPAT BERMISI

Senin, 7 Januari 2013
Misa di Komunitas Ursulin
St. Maria Darmo Surabaya
1Yoh 3 : 22 - 4 : 6; Mat 4 : 12 - 17.23-35
Dari Surabaya Untuk Dunia

P. Benediktus Bere Mali, SVD


Pada tanggal satu Januari 2013, ada Natal Bersama, keluarga besar Transmigran di Timika. Seorang tokoh keluarga Transmigran sempat mengatakan dalam komunikasi saat makan bersama itu bahwa NTT dikenal dunia sebagai sebuah Provinsi dengan sebutan Provinsi dengan seribu biara. Pertanyaan yang muncul adalah mengapa banyak biara melirik NTT sebagai tempat yang pas untuk mendirikan komunitas biaranya di wilayah NTT, bukan di tempat lain?


NTT adalah sebuah tempat yang strategis dan terutama adanya orang-orang NTT yang selalu terbuka menerima kaum biarawan untuk mendirikan komunitas biaranya di wilayah NTT, dan setiap biara yang ada di sana mendapat banyak panggilan dari NTT untuk melanjutkan misi Yesus dalam biara tersebut.


Dalam Injil hari ini Yesus melirik Galilea tempat bermisi yang menjanjikan. Mengapa? Karena letak Galilea adalah tempat strategis, pusat keramaian dan kota perdagangan dan pusat pemerintahan. Galilea adalah tempat pertemuan bangsa-bangsa. Galilea adalah sebuah kota yang maju.


Sebuah kota yang maju selalu dicirikan oleh keterbukaan orang-orang setempat untuk berkembang maju termasuk di dalam bidang spiritual atau kerohanian. Yesus ketika mengalami kesulitan dalam misinya di Nazareth karena penolakan serta penangkapan terhadap Yohanes, Yesus melirik Galillea sebagai tempat misi yang menjanjikan. Galilea sebagai tempat bermisi yang menjanjikan itu terbukti ketika Yesus mulai bermisi di Galilea, banyak orang yang terbuka dan datang kepada Yesus. Mereka yang sakit disembuhkan. Mereka yang berdosa mulai bertobat.


Tanggal 26 Deseber 2012 lalu saya mengunjungi komunitas Ursulin di Timika. Ketika kami sharing misi, para suster yang berkarya di Timika mengatakan: kami berkarya harus fokus tidak menerima banyak tugas, agar bisa mencapai tujuan yang dicita-citakan. Fokus yang dimaksud adalah melayani di asrama secara baik agar pembentukan kualitas umat setempat dapat secara bertahap dicapai dan dimiliki.


Selama para suster berkarya di sana, ada harapan bahwa misi Timika sangat menjanjikan. Ada keterbukaan dari pihak Gereja lokal dalam hal ini pihak keuskupan, dan umat setempat. Ada keterbukaan kota Timika yang semakin maju karena pusat pertambangan emas, banyak tenaga kerja dari seluruh Indonesia ada di Timika dan Freeport, dan kehidupan ekonomi Freeport di Timika sangat cepat perkembangannya. Umatnya sangat bervariasi dari sabang sampai merauke. Dengan demikian misi Ursulin di Timika ke depan akan berkembang dengan pesat.


Apalagi pengembangan misi Ursulin di bidang pendidikan, pasti akan cepat terealisir karena manajemen pendidikan ursulin dengan gaya subsidi silang dengan metode dan gaya manajemen yang sama di seluruh Indonesia. Kita mempersembahkan misi Ursulin dalam pendidikan kepada Yesus sang Pendidik dan Guru yang sejati, agar dalam Dia semua karya Misi Ursulin dapat berjalan dengan baik.