“KAKAK BENCI ADIK”
1Yoh 3:11-21; Yoh 1 : 43 - 51
Sabtu 5 Januari 2013
Dari Surabaya Untuk Dunia
P. Benediktus Bere Mali, SVD
Ada sebuah tema yang menjadi fokus
refleksi SVD dunia level atau tingkat internasional dalam Kapitel General
adalah ‘jarak antara generasi tua dengan generasi muda, antara penatua dan
penamuda, antara kakak dengan adik di dalam kehidupan bersama komunitas SVD dan
dalam misi secara keluar di medan misionaris.
Alasan tema ini diangkat untuk dibicarakan pada
level internasional SVD dunia di dalam Kapitel General adalah SVD senior
sebagai Kakak tidak mengakui keunggulan SVD yunior dan medior yang secara de
facto memiliki keunggulan yang baik dan benar di dalam hidup komunitas
dan kehidupan misi di alam misionaris. Sebaliknya SVD muda juga kurang
menghargai SVD Senior sebagai kakak.
Arah pembicaraan tema ini dalam kapitel general
adalah agar setiap anggota SVD baik itu yunior, medior ataupun senior, harus
menjadikan dirinya sendiri sebagai “jembatan pendamai” antara generasi tua dengan
generasi muda, sehingga mereka yang menduduki posisi dan status Kakak di
dalam SVD bersikap rendah hati menerima yang muda, termasuk
keunggulan-keunggulannya dan kekurangan-kekurangannya, sehingga adanya saling
pengertian satu terhadap yang lain secara timbal balik.
Ada dua tokoh yang ditampilkan di dalam bacaan
pertama. Kedua tokoh itu adalah Kain sebagai kakak dan Habel sebagai adik
di dalam sebuah keluarga. Kain yang berasal dari si jahat membunuh adiknya
Habel yang kelahiran dan keberadaannya yang membawa kehidupan dan
keselamatan serta kebenaran. Kain adalah seorang kakak yang tidak merasa
berbangga bahwa adiknya lebih berbobot dari dirinya sendiri. Tetapi Kain adalah
seorang kakak yang tidak mau disaingi oleh adiknya. Kain tidak memiliki kasih
dan kebenaran. Habel memiliki kasih dan kebenaran. Puncak kebencian Kain adalah
membunuh adiknya.
Kita mempunyai adik di dalam keluarga kita
masing-masing. Kita juga barangkali memiliki kakak kita masing-masing. Kita
harus mengasihi adik-adik dan kakak – kakak di dalam keluarga. Kita harus
mengakui kemampaun dan kelebihan adik ataupun kakak, dengan memberikan
apresiasi yang besar bagi keberhasilan, karena hanya dengan demikian, setiap
orang menjadi terpacu untuk lebih hidup di dalam hidupnya. Keunggulan adik
ataupun kakak di dalam keluarga, adalah kesukaan besar bagi kita sebagai
anggota keluarga.