Kotbah Misa Tahun Baru, Selasa 1 Januari 2013



MENJADI PENYALUR RAHMAT

HR SP Maria Bunda Allah
Bil 6:22-27; Gal 4:4-7; Luk 2:16-21
Renungan Natal dan Tahun Baru Bersama
Selasa 1 Januari 2013
Keluarga TIMOR di TIMIKA-FREEPORT - PAPUA,
Selasa O1-O1-2013

dan Misa Tahun Baru
Selasa 1 Januari 2013
di Stasi Mile 32 St. Gregorius,
Paroki St. Petrus Karang Senang SP3


P. Benediktus Bere Mali, SVD


Kita semua kenal pipa air. Kita juga kenal St. Maria yang menjadi Ibu Yesus. Yang menjadi pertanyaan di awal renungan ini adalah: Apa persamaan antara Pipa dengan St. Perawan Maria Bunda Allah? Persamaan antara Pipa dengan Sta. Perawan Maria Bunda Allah sebetulnya terletak pada : Perannya sebagai penyalur.


Pipa Air berfungsi menyalurkan air dari sumbernya sampai ke dalam rumah sehingga seluruh anggota keluarga dalam rumah boleh menikmati air dari sumbernya melalui pipa tersebut.


Sta. Maria Bunda Allah adalah penyalur rahmat dari Tuhan sebagai sumber rahmat sempurna kepada semua manusia sehingga manusia mengalami keselamatan dalam Yesus.


Sebagai penyalur, ada satu ciri yang ada dalam dirinya. Pipa air sebagai penyalur air dari sumber air kepada manusia, tidak pernah mengeluh dalam memberikan diri sebagai tempat aliran air yang memuaskan dahaga manusia melintas batas, tanpa membeda-bedakan.


Bunda Maria sebagai penyalur rahmat, tidak ingat diri, tidak egois, selalu mengingat dan mengutamakan keselamatan banyak orang, mengutamakan kebaikan banyak orang, mengutamakan kesejahteraan banyak orang, mengutamakan kedamaian dan kebahagiaan banyak orang.


Pada Hari Raya St. Perawan Maria Bunda Allah ini, kita menyadari Bahwa Tuhan Yesus adalah rahnat terbesar yang Tuhan berikan kepada kita untuk keselamatan universal, melalui Bunda Maria Bunda Allah.

Tuhan Yesus Kristus disebut sebagai Adam Baru, sangat berbeda dengan Adam Pertama yang disebut sebagai Adam Lama. Adam Lama memporakporandakan Firdaus yang indah sempurna yang diberikan Tuhan, dengan dosa egoisme dan kesombongannya. Sedangkan Yesus Kristus sebagai Adam Baru, menciptakan kembali Firdaus yang telah hilang itu, dan membuka pintu bagi banyak orang untuk masuk di dalam Firdaus Baru di dalam diriNya.


Yesus Kristus adalah Penyalur Rahmat dari Tuhan kepada manusia dan menjadi pintu bagi manusia menuju Tuhan di dalam Surga, melalui Korban di Salib, wafat, dan bangkit pada hari ketiga.


Kita masuk Tahun Baru dengan Pribadi Baru. Syaratnya satu,  jadikan diri penyalur rahmat bagi sesama. Sesama itu adalah keluarga besar Timor di Timika. Sesama itu adalah Keluarga kita di Timor yang kita tinggalkan. Sesama itu adalah mereka yang ada di sekitar kita lintas batas.


Untuk itu kita harus korban. Korban pikiran, tenaga, dan materi. Ini kita miliki berarti kita adalah manusia baru di tahun baru. Kita harus korban dalam kehidupan sosial masyarakat, maupun dalam kehidupan iman kita, untuk kepentingan bersama.

Dasar korban kita adalaha Iman kita akan Yesus yang berkorban bagi keselamatan kita. Maka kita pun harus berkorban untuk keselamatan sesama. Dengan itu kita merayakan Tahun Baru Pribadi Baru.