Kesaksian Hidup Gembala dan Domba yang baik menarik hati orang agar tidak ke lain hati

 *P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Orang Tua yang memiliki kasih tanpa syarat kepada anak-anak pasti selalu Mengalirkan kasihnya kepada Anak Anak sekalipun anak-anak terkadang melakukan hal - hal yang paling bertolak belakang dengan harapan dan cita-cita orang tua. Bahkan ketika anak-anak melakukan sebuah tindakan paling memalukan di hadapan publik dan di mata ayah dan Ibu yang memiliki kasih tanpa syarat, tetap membuka pintu rumah hati menyambut dan setia mendampingi anaknya ke arah yang lebih Baik, walau harus melewati jalan Salib penderitaan karena butuh ketekunan, kesabaran dan kesetiaan. Orang tua yang memiliki kasih tanpa syarat kepada anaknya selalu menyerahkan semua kemampuan dan bahkan hidupnya sendiri kepada masa depan anak-anaknya tanpa disandera oleh masa lalu yang suram dari anaknya.

Petrus memiliki masa lalu yang menyangkal Yesus di depan publik pada saat-saat sulit yang harus dihadapi Yesus. Petrus melihat Yesus Historis sebagai orang hebat dan Sukses dalam kata dan melakukan mukjizat pada saat abnormal yang sedang dihadapi orang yang dilayani. Sehingga saat Yesus harus mengalami hukuman, penderitaan di Salib, Petrus menyangkal Yesus berulang-ulang. 

Tetapi Kristus yang telah Bangkitlah yang mengubah Petrus dulu yang menyangkal -Nya menjadi Petrus baru yang berani menerima dan percaya utuh kepada Kristus dengan sukacita mewartakan-Nya kepada dunia mulai dari Bait Allah Yerusalem dan di depan Sanhedrin (Mahkamah Agama Yahudi) seperti di dalam bacaan pertama hari ini. Kasih Allah pada Petrus tidak memperhitungkan masa lalu Petrus yang menyangkal -Nya.

Petrus melakukan mukjizat penyembuhan orang lumpuh mulai di Bait Allah Yerusalem dalam Nama Yesus Kristus yang telah Bangkit, yang dulunya dibunuh oleh Mahkamah Agama Yahudi bekerja sama dengan kaki tangan penjajah Romawi di Israel. Petrus berani dan sukacita mewartakan Kristus yang bangkit dengan kata dan mukjizat. Hal ini terjadi karena Roh Kristus yang memberanikan Petrus untuk mencintai Kristus secara utuh tanpa syarat walau dulu pernah menyangkal Yesus di depan Mahkamah Agama Yahudi pada saat menjelang Yesus disalibkan oleh tangan-tangan Mahkamah Agama Yahudi.

Pewartaan Petrus dalam kata dan mukjizat ini semakin hari semakin menambah jumlah pengikut Kristus yang percaya kepadaNya dan mewartakan Kristus yang telah Bangkit kepada dunia. Mereka mewartakan Kristus sebagai gembala sejati bagi domba-domba gembalaan-Nya baik domba sekandang maupun domba lain di kandang lain agar dituntun menjadi satu kawanan dengan satu gembala. Petrus menyembuhkan orang lumpuh dalam Nama Yesus gembala sejati dapat menarik ribuan orang menjadi percaya kepada-Nya dan dituntun dalam kandang gembalaan-Nya yang menyelamatkan bukan menyesatkan. Petrus menuntun domba- domba di kandang lain menuju kandang domba gembalaan-Nya. Petrus menyebarkan kasih Allah kepada Semua bangsa lintas batas asal, Suku, ras dan golongan. Warta Petrus sangat sesuai dengan Sabda Yesus, "Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan. Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku. Bukan hanya domba dari kandang-Ku saja tetapi juga dari kandang lain dituntun agar menjadi satu kawanan dengan satu gembala!" Yesus menjadi gembala sejati bagi semua orang untuk menuntun semua orang tanpa membeda-bedakan, ke dalam keselamatan dan kehidupan sejati.

Hari ini hari Minggu Panggilan. Kesaksian hidup para gembala dan domba yang percaya kepada Kristus, baik dalam kata maupun dan contoh dan teladan hidup sehari-hari di depan publik, dapat membangkitkan semangat dan keberanian kaum Muda untuk menjadi frater, bruder, suster dan imam/pastor. Masa depan Gereja Katolik ada dalam Gembala dan domba yang baik dan itu ada dalam regenerasi yang berkelanjutan. Kesaksian hidup orang Katolik tentu saja menarik hati banyak orang lintas budaya. Gembala dan domba yang baik menuntun semua orang menuju kepada jalan keselamatan bukan kepada jalan yang menyesatkan. 

Kita merayakan hari Minggu panggilan kita masing-masing baik sebagai panggilan umum sebagai awam maupun  panggilan khusus sebagai Paus, uskup, imam, frater, bruder, dan suster pada hari ini. Semoga kita menjadi gembala yang berbauh domba kata Paus Fransiskus dan domba yang berbauh gembala. Artinya kita slaing mengenal, saling memberdayakan, bukan saling memperdayakan. Kita mau berkorban untuk kebaikan bersama bukan yang lain dikorbankan untuk kepentingan diri sendiri.  Kita saling memngkritisi bukan kritik yang destruktif.***



Liturgia Verbi (B-I)

Hari Minggu Paskah IV


Minggu, 25 April 2021


Bacaan Pertama

Kis 4:8-12


"Hanya Yesuslah sumber keselamatan."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Tatkala dihadapkan kepada Mahkamah Agama Yahudi

karena telah menyembuhkan seorang lumpuh,

Petrus yang penuh dengan Roh Kudus berkata,

"Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,

jika kami sekarang harus diperiksa

karena suatu kebajikan kepada seorang sakit,

dan harus menerangkan

dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan,

maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel,

bahwa semua itu kami lakukan dalam nama Yesus Kristus,

orang Nazaret, yang telah kamu salibkan,

tetapi dibangkitkan Allah dari antara orang mati.

Karena Yesus itulah

orang ini sekarang berdiri dengan sehat di depan kamu.


Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan,

yaitu kamu sendiri,

namun ia telah menjadi batu penjuru.

Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga

selain di dalam Dia.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 118:1.8-9.21-23.26.28cd.29,R:22


Refren: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan

telah menjadi batu penjuru.


*Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!

Kekal abadi kasih setia-Nya.

Lebih baik berlindung pada Tuhan

daripada percaya kepada insan!

Lebih baik berlindung pada Tuhan

daripada percaya kepada para bangsawan!


*Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku

dan telah menjadi keselamatanku.

Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan

telah menjadi batu penjuru.

Hal itu terjadi dari pihak Tuhan,

suatu perbuatan ajaib di mata kita.


*Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan!

Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan.

Allahkulah Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu,

Allahku, aku hendak meninggikan Engkau.

Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!

Kekal abadi kasih setia-Nya!


Bacaan Kedua

1Yoh 3:1-2


"Kita melihat Yesus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya."


Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes:


Saudara-saudaraku terkasih,

lihatlah,

betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita,

sehingga kita disebut anak-anak Allah,

dan memang kita adalah anak-anak Allah.

Karena itu dunia tidak mengenal kita,

sebab dunia tidak mengenal Allah.

Saudara-saudaraku yang kekasih,

sekarang kita adalah anak-anak Allah,

tetapi belum nyata bagaimana keadaan kita kelak.

Akan tetapi kita tahu bahwa

apabila Kristus menyatakan diri-Nya,

kita akan menjadi sama seperti Dia,

sebab kita akan melihat Dia

dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.


Demikianlah sabda Tuhan.


Bait Pengantar Injil

Yoh 10:14


Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan.

Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.


Bacaan Injil

Yoh 10:11-18


"Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Pada suatu hari

Yesus berkata kepada orang-orang Farisi,

"Akulah gembala yang baik.

Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

sedangkan seorang upahan yang bukan gembala,

dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri,

ketika melihat serigala datang,

meninggalkan domba-domba itu lalu lari,

sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

Ia lari karena ia seorang upahan,

dan tidak memperhatikan domba-domba itu.


Akulah gembala yang baik.

Aku mengenal domba-domba-Ku,

dan domba-domba-Ku mengenal Aku

sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa,

dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.


Ada lagi pada-Ku domba-domba lain,

yang bukan dari kandang ini;

domba-domba itu harus Kutuntun juga;

mereka akan mendengarkan suara-Ku,

dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala!


Bapa mengasihi Aku,

oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku

untuk menerimanya kembali.

Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku,

melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri.

Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali.

Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."


Demikianlah sabda Tuhan.