*P.Benediktus Bere Mali, SVD*
Setiap kali kita memasuki suatu negara baru harus taat aturan negara baru itu. Setiap kali kita masuk sebuah lingkungan baru yang memiliki aturan kita harus hidup sesuai aturan lingkungan yang baru. Kalau syarat-syarat legal negara dan lingkungan itu diikuti secara sadar, tahu, dan mau maka kita layak dan pantas menikmati suasana baru, udara baru, di tempat yang baru itu. Sebaliknya kalau kita melangggar syarat-syarat legal negara atau tempat baru itu, maka ada alasan kita dideportase dari negara itu.
Orang Etiopia dalam bacaan pertama sedang mencari dan menemukan jalan menuju kehidupan kekal atau Surga. Filipus mengarahkannya menuju Surga. Syarat pertama adalah adanya usaha pribadi Orang Etiopia itu yaitu membaca Sabda Allah dalam Perjanjian Lama khusus Kitab Nabi Yesaya.
Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut:
Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya. Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceriterakan asal usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi. Maka kata sida-sida itu kepada Filipus, "Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?"
Maka mulailah Filipus berbicara, dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.
Setelah Orang Etiopia itu mengerti, ia percaya kepada Yesus yang berkarya, menderita, wafat di Salib, dimakamkan, dan bangkit dari alam maut pada hari ketiga, lalu dengan penuh kesadaran menerima Filipus membaptisnya dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. orang Etiopia itu mengerti Sabda Allah, Menerima Pembaptisan dan tentunya disempurnakan dengan percaya kepada Yesus adalah Roti Hidup yang turun dari Surga seperti tertulis di dalam bacaan Injil hari ini. Setiap orang yang percaya dan penuh iman makan Roti Hidup dari Surga akan memperoleh hidup untuk selama-lamanya. Roti Hidup diterima dalam Sakramen Ekaristi Kudus setiap hari.
Kita mempunyai harapan Agung bahwa tujuan hidup Kita adalah Surga. Memasuki Surga untuk memperoleh hidup untuk selama-lamanya melalui Mengerti Sabda Allah dengan otak, aksi dibaptis dalam Nama Bapa, Putera dan Roh Kudus, dan makan Roti Hidup dari Surga dalam Ekaristi Kudus.***
Liturgia Verbi (B-I)
Hari Biasa Pekan Paskah III
Kamis, 22 April 2021
Bacaan Pertama
Kis 8:26-40
"Jika Tuan percaya dengan segenap hati, Tuan boleh dibaptis."
Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Waktu Filipus di Samaria,
berkatalah seorang malaikat Tuhan kepadanya,
"Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan,
menyusur jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza."
Jalan itu jalan yang sunyi.
Lalu berangkatlah Filipus.
Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida,
pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia,
yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.
Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang,
ia duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.
Lalu kata Roh kepada Filipus,
"Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!"
Filipus segera mendekat,
dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya.
Kata Filipus, "Mengertikah Tuan apa yang Tuan baca itu?"
Jawabnya,
"Bagaimanakah aku dapat mengerti,
kalau tidak ada yang membimbing aku?"
Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.
Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut:
Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian;
dan seperti anak domba
yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya,
demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.
Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya;
siapakah yang akan menceriterakan asal usul-Nya?
Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi.
Maka kata sida-sida itu kepada Filipus,
"Aku bertanya kepadamu,
tentang siapakah nabi berkata demikian?
Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?"
Maka mulailah Filipus berbicara,
dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.
Mereka melanjutkan perjalanan,
dan tiba di suatu tempat yang ada air.
Lalu kata sida-sida itu,
"Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?"
Sahut Filipus, "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh."
Jawabnya,
"Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah."
Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta,
dan keduanya turun ke dalam air,
baik Filipus maupun sida-sida itu,
dan Filipus membaptis dia.
Dan setelah mereka keluar dari air,
Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus,
dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi.
Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.
Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod.
Ia menjelajah daerah itu
dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 66:8-9.16-17.20,R:1
Refren: Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi!
*Pujilah Allah kami, hai bangsa-bangsa,
dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya!
Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup
dan tidak membiarkan kaki kami goyah.
*Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takwa kepada Allah,
aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku.
Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku,
kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.
*Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku,
dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya daripadaku.
Bait Pengantar Injil
Yoh 6:51
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, sabda Tuhan.
Barangsiapa makan dari roti ini,
ia akan hidup selama-lamanya.
Bacaan Injil
Yoh 6:44-51
"Akulah roti hidup yang telah turun dari surga."
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Di rumah ibadat di Kapernaum
Yesus berkata kepada orang banyak,
"Tidak seorang pun dapat datang kepada-Ku,
jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku;
dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi:
Dan mereka semua akan diajar oleh Allah.
Dan setiap orang,
yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa,
datang kepada-Ku.
Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa!
Hanya Dia yang datang dari Allah,
Dialah yang telah melihat Bapa!
Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya barangsiapa percaya,
ia mempunyai hidup yang kekal.
Akulah roti hidup.
Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun
dan mereka telah mati.
Inilah roti yang turun dari surga:
Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati.
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga.
Jikalau seorang makan dari roti ini,
ia akan hidup selama-lamanya.
Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku,
yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
Demikianlah sabda Tuhan.