Mengapa Polanya hampir sama dari Yesus Yang Bangkit menampakan diri secara berulang-ulang kepada para murid, yaitu berdialog dengan para murid lalu Perjamuan makan bersama dengan para murid dan lalu kemudian Yesus menghilang?

 


Yesus Menampakan diri berulang-ulang kepada para murid dengan pola: berbicara atau berdialog, lalu sarapan bersama atau makan bersama, lalu Yesus pergi. Tujuannya jelas. Agar para murid memiliki keyakinan,  keteguhan, kepercayaan, kepastian, untuk memberikan kesaksian yang kokoh tentang Kristus dan kebangkitan-Nya kepada dunia mulai dari Yerusalem, mulai dari Bait Allah Yerusalem sebagai pusat Identitas Bangsa Yahudi, tempat YAHWEH disembah dan dimuliakan, dan yang telah terpenuhi di dalam diri Yesus Kristus yang telah bangkit dan terus menerus menampakan diri kepada para murid-Nya. 


Dari kisah Kebangkitan yang kita baca dan kita dengar di dalam Injil khususnya, terdapat tiga unsur penting yaitu harapan, sukacita dan pewartaan. 

Kebangkitan Kristus memberikan harapan bagi yang telah putus ada setelah penderitaan dan kematian. Kebangkitan Tuhan memberikan  sukacita bagi yang sedih dan berduka karena kematian di Salib. Kebangkitan Kristus memberikan keberanian kepada para murid pergi mewartakan Kristus kepada dunia mulai dari Yerusalem, pusat iman bangsa Yahudi kepada YAHWEH yang terpenuhi di dalam Kristus. 


Kebangkitan Yesus setelah wafat di Salib dan dimakamkan, menjadikan iman kita tidak sia-sia. Salib bagi sebagian orang adalah kebodohan. Salib juga bagi sebagian orang adalah kutukan. Tetapi Salib bagi orang yang percaya kepada kebangkitan Kristus adalah sebuah kebijaksanaan Allah yang menyelamatkan dunia.


Apakah kita juga bergulat seperti para murid yang bergulat setelah kematian Yesus di Salib ? Bagaimana Kebangkitan Tuhan, Paskah dapat memberikan harapan, sukacita dan pewartaan seperti yang dialami para murid di dalam bacaan-bacaan Suci pada Hari ini? *** 




Liturgia Verbi (B-I)

Hari Jumat Dalam Oktaf Paskah


Jumat, 9 April 2021


Bacaan Pertama

Kis 4:1-12


"Keselamatan hanya ada di dalam Yesus."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Sekali peristiwa,

sesudah menyembuhkan seorang lumpuh,

Petrus dan Yohanes berbicara kepada orang banyak.

Tiba-tiba mereka didatangi imam-imam

dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki.

Mereka ini sangat marah,

karena Petrus dan Yohanes mengajar orang banyak

dan memberitakan bahwa dalam Yesus

ada kebangkitan dari antara orang mati.

Maka mereka ditangkap,

lalu diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya,

karena hari telah malam.

Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu

banyak yang menjadi percaya,

sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.


Pada keesokan harinya

pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan para ahli Taurat

mengadakan sidang di Yerusalem

dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander

dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar.

Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu

dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini:

"Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah

kamu bertindak demikian itu?"


Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus,

"Hai pemimpin-pemimpin umat dan kaum tua-tua,

jika sekarang kami harus diperiksa

karena suatu kebajikan kepada seorang sakit,

dan harus menerangkan

dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan,

maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel,

bahwa semua itu kami lakukan dalam nama Yesus Kristus,

orang Nazaret, yang telah kamu salibkan,

tetapi dibangkitkan Allah dari antara orang mati;

Karena Yesus itulah

orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.

Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan,

yaitu kamu sendiri,

namun Ia telah menjadi batu penjuru.

Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga

selain di dalam Dia,

sebab di bawah kolong langit ini

tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia

yang olehnya kita dapat diselamatkan."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 118:1-2.4.22-24.25-27a,R:22


Refren: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan

telah menjadi batu penjuru.


*Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!

Kekal abadi kasih setia-Nya.

Biarlah Israel berkata, 

"Kekal abadi kasih setia-Nya!"

Biarlah orang yang takwa pada Tuhan berkata,

"Kekal abadi kasih setia-Nya!"


*Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan

telah menjadi batu penjuru.

Hal itu terjadi pada pihak Tuhan,

suatu perbuatan ajaib di mata kita.

Inilah hari yang dijadikan Tuhan,

marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!


*Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan!

Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran!

Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan!

Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan.

Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita.


Bait Pengantar Injil

Mzm 118:24


Inilah hari yang dijadikan Tuhan.

Marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya.


Bacaan Injil

Yoh 21:1-14


"Yesus mengambil roti dan memberikannya kepada para murid;

demikian juga ikan."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Sesudah bangkit dari antara orang mati,

Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya

di pantai danau Tiberias.

Ia menampakkan diri sebagai berikut:


Di pantai itu berkumpul Simon Petrus,

Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea,

anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.

Kata Simon Petrus kepada mereka, "Aku pergi menangkap ikan."

Kata mereka kepadanya, "Kami pergi juga dengan engkau."

Mereka berangkat lalu naik ke perahu,

tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.


Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai;

akan tetapi murid-murid itu tidak tahu,

bahwa itu adalah Yesus.

Kata Yesus kepada mereka,

"Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?"

Jawab mereka, "Tidak ada."

Maka kata Yesus kepada mereka,

"Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu,

maka akan kamu peroleh."

Lalu mereka menebarkannya,

dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.


Maka murid yang dikasihi Yesus berkata kepada Petrus,

"Itu Tuhan!"

Ketika Petrus mendengar bahwa itu adalah Tuhan,

maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian,

lalu terjun ke dalam danau.

Murid-murid yang lain datang dengan perahu

karena mereka tidak jauh dari darat,

hanya kira-kira dua ratus hasta saja;

dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.


Ketika tiba di darat,

mereka melihat api arang, dan di atasnya ada ikan serta roti.

Kata Yesus kepada mereka,

"Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu angkat itu."

Simon Petrus naik ke perahu,

lalu menghela jala itu ke darat,

penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya;

dan sungguhpun sebanyak itu ikannya, jala tidak koyak.

Kata Yesus kepada mereka, "Marilah dan sarapanlah!"

Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani

bertanya kepada-Nya, "Siapakah Engkau?"

Sebab mereka tahu bahwa Ia adalah Tuhan.

Yesus maju ke depan,

mengambil roti dan memberikannya kepada mereka;

demikian juga ikan itu.

Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri

kepada murid-murid-Nya

sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.


Demikianlah sabda Tuhan.